Anda di halaman 1dari 22

Wirid Hidayat Jati

Diekspor dari Wikisource pada 22 Desember 2022

1
Wejangan ke-1 Ananing Dhat

Nasehat ke-1 Adanya Dzat

"Sajatine ora ana apa-apa awit duk maksih awang-uwung


durung ana sawiji-wiji, kang ana dhingin Ingsun, ora ono
Pangeran, anging Ingsun Sajatine Dhat Kang Maha suci
anglimputi ing sipat Ingsun, anartani ing asman Ingsun,
amratandhani ing af’al Ingsun."

"Sesungguhnya tidak ada apa pun ketika masih sunyi


hampa belum ada sesuatu, yang paling awal adanya
adalah AKU, sesungguhnya yang Maha Suci meliputi
sifatKU, menyertai namaKU, menandakan
perbuatanKU."

Nasehat di atas menunjukkan kepada kita bahwa pada


mulanya alam semesta ini tidak ada, semuanya masih sunyi
hampa (awang-uwung), yang paling dahulu ada adalah
AKU (Allah). Jadi tidak ada sesuatu pun yang mendahului
adanya AKU (Allah), dalam ajaran agama Islam biasa
disebut bahwa Allah bersifat Qidam (Dahulu tidak ada yang
mendahului), dan AKU (Allah) adalah sumber dari segala
sesuatu.

Wejangan ke-2 Wahananing Dhat

Nasehat ke-2 Tempat Dzat


2
"Sajatine Ingsun dhat kang amurba amisesa kang kawasa
anitahake sawiji-wiji dadi pada sanalika sampurna saka
kodrat Ingsun, ing kono wus kanyatan pratandhaning af’al
Ingsun kang minangka bebukaning iradat Ingsun, kang
dhingin Ingsun anitahake kayu aran sajaratu’lyakin
tumuwuh ing sajroning alam adammakdum ajali abadi,
Nuli cahya aran nur muhammad, nuli kaca aran
mirhatulkayai, nuli nyawa aran roh idlafi, nuli damar aran
kandil, nuli sesotya aran darah, nuli dhindhing jalal aran
kijab. Iku kang minangka warananing kalarat Ingsun."

"Sesungguhnya AKU (Allah) adalah dzat yang maha


kuasa yang kuasa menciptakan segala sesuatu, jadi
seketika, sempurna berasal dari kuasaKU (Allah), di
situ telah nyata tanda perbuatanKU yang sebagai
pembuka kehendakKU, yang pertama AKU
menciptakan Kayu bernama Sajaratulyakin tumbuh di
dalam alam yang sejak jaman azali (dahulu) dan kekal
adanya. Kemudian Cahya bernama Nur Muhammad,
berikutnya Kaca bernama Mir’atulhayai, selanjutnya
Nyawa bernama Roh Idhofi, lalu Lentera (damar)
bernama ‘Kandil’, lalu Permata (sesotya) bernama
Darah, lalu dinding pembatas bernama Hijab. Itu
sebagai tempat kekuasaanKU (Allah)."

Nasehat di atas menunjukkan pada kita bahwa AKU (Allah)


merupakan dzat yang maha kuasa yang kuasa menciptakan
segala sesuatu hanya dengan satu sabda saja yaitu KUN,

3
maka seketika jadi (FA YAKUN), semua ciptaannya
sempurna sebagai pertanda perbuatan (af’al)KU (Allah).

Pertama diciptakan adalah Pohon (kayu) bernama


SajaratulYakin, mungkin yang dimaksudkan adalah
sajaratulkaun (pohon kejadian) yang merupakan awal dan
asal mula penciptaan.

Kedua diciptakan Cahaya yang diberi nama Nur


Muhammad. Menurut beberapa ahli, nur muhammad ini
merupakan bibit alam semesta. Nur Muhammad
dimaksudkan adalah bukan sebagai cahaya dari
muhammad, nabinya orang Islam, melainkan secara bahasa
berarti cahaya yang terpuji, sehingga dikatakan semua
ciptaan pasti berasal dari nur muhammad ini, mengandung
nur muhammad. Hal itu pula yang mengisyaratkan adanya
pemahaman bahwa dalam tingkatan tertentu kebenaran
hanyalah satu, adanya ajaran-2 yang berbeda setelah
mencapai tahap tertentu ternyata sama belaka, karena
bersumber dari dari Cahaya yang terpuji, cahaya kebenaran,
yaitu Nur Muhammad.

Ketiga Allah menciptakan Kaca bernama Miratulhayai


(Cermin Kehidupan atau Cermin Malu), dimana ada
sebagian ahli yang mengatakan bahwa setelah
diciptakannya Cermin ini, Nur Muhammad akhirnya dapat
melihat wujudnya, yang mengakibatkan dirinya bergetar
hebat dan berkeringat, dari tetesan keringat inilah makhluk
hidup berasal.

4
Keempat diciptakan Nyawa yang diberi nama Roh Idhofi.

Kelima diciptakan Lentera yang diberi nama Kandil.

Keenam diciptakan Permata diberi nama Darah

Ketujuh diciptakan dinding pembatas antara kehidupan fisik


dan non fisik, antara yang kasar dan halus, yang disebut
hijab. Hijab ini sendiri dalam keilmuan banyak jenisnya.

Wejangan ke-3 Kahananing Dat

Nasehat ke-3 Keadaan Dzat

"Sajatine manungsa iku rahsan Ingsun lan Ingsun iku


rahsaning manungsa, karana Ingsun anitahake adam asal
saka anasir patang prakara, bumi, geni, angin, banyu. Iku
kang dadi kawujudaning sipat Ingsun, ing kono Ingsun
panjingi mudah limang prakara, nur, rahsa, roh, napsu,
budi. Iya iku minangka warananing wajah Ingsun kang
maha suci."

"Sesungguhnya manusia itu rahsaKU dan AKU itu


rahsanya manusia, karena AKU menciptakan Adam
berasal dari empat perkara, bumi, api, angin, air. Itu
sebagai perwujudan sifatKU, di sana AKU tempatkan
lima perkara, nur, rahsa, roh, nafsu, budi. Itulah
sebagai perwujudan wajahKU yang maha suci."

5
Nasehat ke-3 menerangkan bahwa manusia diciptakan
sebagai ‘rahsa’ (bukan rasa, sebab antara rasa dan rahsa
dalam keilmuan jawa berbeda) dari Allah, dan Allah itu
sebagai ‘rahsa’ dari manusia. Yang dimaksud adalah bahwa
Allah menciptakan manusia menurut gambaranNya atau
menurut citraNya, seperti pernah saya kemukakan bahwa
pada tubuh manusia tertulis huruf ALLAH, yaitu : (terlihat
saat mengangkat kedua tangan, seperti dalam takbiratul
ihram, membaca allahu akbar)

alif sebagai garis dari ujung jari tangan kanan turun hingga
ke ujung jari kaki kanan,

lam pertama dari ujung jari tangan kanan turun melalui


bahu kanan dan naik ke puncak kepala,

lam kedua dari puncak kepala turun melalui bahu kiri dan
naik hingga ujung jari tangan kiri,

ha sebagai garis dari ujung jari tangan kiri turun hingga


ujung jari kaki kiri.

Dan manusia diciptakan berasal dari empat unsur yang


merupakan gambaran sifatNya yaitu bumi, api, angin dan
air.

Bumi dalam tubuh kita terwujud pada hal-2 yang bersifat


kedagingan, dan dibagi menjadi dua hal yaitu yang
merupakan unsur dari bapak berupa tulang, otot, kulit dan

6
otak, dan unsur dari ibu berupa daging, darah, sungsum dan
jerohan.

Api dalam tubuh menjadikan empat nafsu yaitu aluamah,


amarah, supiyah dan mutmainah.

Aluamah berwatak suka terhadap makanan, sifatnya


membangkitkan kekuatan badan

Amarah berwatak suka marah, emosi, sifatnya


membangkitkan kekuatan kehendak (bhs jawa : karep)

Supiyah berwatak keinginan, keterpesonaan, keinginan


memiliki, bersifat membangkitkan kekuatan pikir berupa
akal

Mutmainah berwatak kesucian dan ketenangan, bersifat


membangkitkan kekuatan untuk berpantang (bhs jawa :
tarakbrata)

Angin dalam tubuh kita terwujud dalam empat hal yaitu


napas, tannapas, anapas dan nupus.

Napas merupakan ikatan badan fisik, bertempat di hati


suwedhi, yaitu jembatan hati, berpintu di lisan

Tannapas merupakan ikatan hati, bertempat di pusar,


berpintu di hidung

Anapas merupakan ikatan roh, berpintu di telinga

7
Nupus merupakan ikatan rahsa, bertempat di hati puat yang
putih yaitu jembatan jantung, berpintu di mata.

Air dalam tubuh menjadikan empat elemen roh yaitu roh


hewani, roh nabati, roh rabbani dan roh nurrani.

Roh hewani, menumbuhkan kekuatan badan

Roh nabati menumbuhkan rambut, kuku, dan


menghidupkan budi

Roh rabbani menumbuhkan rahsa (dzat hamba)

Roh nurrani menumbuhkan cahaya.

Setelah empat unsur alam terbentuk dalam tubuh manusia,


kemudian Allah menempatkan pula lima hal yaitu dzat
hamba (jawa : mudah) sebagai gambaran wajahNya yaitu
nur, rahsa, roh, nafsu dan budi.

Nur, merupakan terangnya cahya, jika mewakili Dzat Yang


Maha Suci dapat menerangi lahir batin

Rahsa, rasa jika mewakili Dzat Yang Maha Suci dapat


menumbuhkan daya ketenteraman di lahir batin

Roh, penglihatan roh jika mewakili Dzat Yang Maha Suci


menjadikan penguasaan sempurna

8
Nafsu, kekuatan nafsu jika mewakili Dzat Yang Maha Suci
menumbuhkan kekuatan kehendak yang sentosa

Budi, penciptaan budi jika mewakili Dzat Yang Maha Suci


menumbuhkan daya cipta yang sentosa.

Oleh karena itulah beberapa orang mengatakan bahwa


manusia mempunyai sifat-2 Tuhan dan juga mempunyai
kesucian wajah Tuhan.

Wejangan ke-4 Pambukaning tata malige ing dalem


betalmakmur

Nasehat ke-4 Pembukaan tahta dalam


baitulmakmur

"Sajatine Ingsun anata malige ana sajroning betalmakmur,


iku omah enggoning paramejang Ingsun, jumeneng ana
sirahing Adam. Kang ana sajroning sirah iku dimak, yaiku
utek, kang ana antaraning utek iku manik, sajroning manik
iku budi, sajroning budi iku napsu, sajroning napsu iku
suksma, sajroning suksma iku rahsa, sajroning rahsa iku
Ingsun, ora ana Pangeran, ananging Ingsun, dhat kang
nglimputi ing kahanan jati."

"Sesungguhnya AKU bertahta dalam baitulmakmur,


itu rumah tempat pestaKU, berdiri di dalam kepala
Adam. Yang pertama dalam kepala itu ‘dimak’ yaitu
otak, yang ada di antara otak itu ‘manik’ di dalam
9
‘manik’ itu budi, di dalam budi itu nafsu, di dalam
nafsu itu suksma, di dalam suksma itu rahsa, di dalam
rahsa itu AKU, tidak ada Tuhan selain hanya AKU,
dzat yang meliputi keberadaan yang sesungguhnya."

Nasehat ini menyatakan bahwa Allah bertahta atau


bersinggasana di dalam baitul makmur, yang berada di
dalam kepala manusia. Barangkali kalau memakai bahasa
orang-2 reiki yang dimaksud dengan baitul makmur adalah
cakra mahkota yang ada di puncak kepala. Di dalam kepala
manusia terdapat otak. Di antara otak itu sendiri terdapat
lapisan-2 sebagai berikut :

Yang pertama ‘manik’

Di dalam manik terdapat budi

Dalam budi terdapat nafsu

Dalam nafsu terdapat suksma

Dalam suksma terdapat rahsa

Dalam rahsa terdapat AKU (Allah)

Dan sesungguhnya tidak ada Tuhan selain hanya AKU


(Allah), dzat yang meliputi segalanya.

Wejangan ke-5 Pambuka tata malige ing dalem

10
betalmukarram

Nasehat ke-5 Pembuka tahta dalam baitul


mukarram

"Sajatine Ingsun anata malige ana sajroning


baitalmukarram, iku omah enggoning lelaraning Ingsun,
jumeneng ana ing dhadhaningg adam. Kang ana sajroning
dhadha iku ati, kang ana antaraning ati iku jantung,
sajroning jantung iku budi, sajroning budi iku jinem , yaiku
angen-angen, sajroning angen-angen iku suksma, sajroning
suksma iku rasa, sajroning rasa iku Ingsun. Ora ana
pangeran anaging Ingsun dhat kang anglimputi ing
kahanan jati."

"Sesungguhnya AKU bertahta dalam baitulmukarram,


itu rumah tempat laranganKU, berdiri di dalam dada
adam. Yang ada di dalam dada itu hati, yang ada di
antara hati itu jantung, dalam jantung itu budi, dalam
budi itu jinem, yaitu angan-2, dalam angan-2 itu
suksma, dalam suksma itu rahsa, dalam rahsa itu AKU.
Tidak ada Tuhan kecuali hanya AKU dzat yang
meliputi keberadaan yang sesungguhnya."

Dalam nasehat ini Allah menyatakan bahwa diriNya


bertahta di baitul muharram yang menjadi tempat larangan,
berada di dalam dada manusia. Mungkin yang dimaksud
adalah cakra jantung. Disebutkan bahwa di dalam dada
manusia itu terdapat susunan sebagai berikut :

11
Pertama hati (kalbu)

Di antara hati terdapat jantung,

Di dalam jantung ada budi

Di dalam budi ada angan-2

Di dalam angan-2 ada suksma

Di dalam suksma ada rahsa

Di dalam rahsa ada AKU

Di atas dikatakan bahwa jantung terdapat di antara hati.


Yang dimaksud dengan hati ini bukanlah lever atau hati
secara fisik, melainkan hati secara maknawi, karena pada
diri manusia ada terdapat lebih dari satu hati, yang menurut
keilmuan ada yang namanya hati puat, hati suwedhi, dll.

Kembali di wejangan ke-5 ini ditegaskan bahwa tidak ada


Tuhan selain AKU (Allah), dzat yang meliputi keberadaan
sesungguhnya (kahanan jati). Mengapa itu perlu ditegaskan,
karena untuk menghindari salah pengertian bagi mereka
yang telah mendapatkan wejangan ini, jangan sampai
karena merasa bahwa AKU (Allah) bertahta di kepala dan
di dala manusia, lalu manusia tersebut mengaku dirinya
sebagai Tuhan, atau menjadi bagian dari Tuhan. Jika itu
yang terjadi, maka manusia tsb telah jauh tersesat.

12
Wejangan ke-6 Pambuka tata malige ing dalem
betalmukadas

Nasehat ke-6 Pembuka tahta dalam


baitulmuqaddas

"Sajatine Ingsun anata malige ana sajroning betalmukadas,


iku omah enggoning pasucen Ingsun, jumeneng ana ing
kontholing adam. Kang ana sajroning konthol iku prinsilan,
kang ana ing antaraning pringsilan iku nutfah, yaiku mani,
sajroning mani iku madi, sajroning madi iku wadi,
sajroning wadi iku manikem, sajroning manikem iku rasa,
sajroning rasa iku Ingsun. Ora ana pangeran anging
Ingsun dhat kang anglimputi ing kahanan jati, jumeneng
sajroning nukat gaib, tumurun dadi johar awal, ing kono
wahananing alam akadiyat, alam wahdat, alam wakidiyat,
alam arwah, alam misal, alam ajsam, alam insan kamil,
dadining manungsa kang sampurna, yaiku sajatining sipat
Ingsun."

"Sesungguhnya AKU bertahta di dalam baitul


muqaddas, itu rumah tempat kesucianKU, berdiri di
penis/alat kelamin (konthol) adam. Yang ada di dalam
penis itu buah pelir (pringsilan), di antara pelir itu
nutfah yaitu mani, di dalam mani itu madi, di dalam
madi itu wadi, di dalam wadi itu manikem, di dalam
manikem itu rahsa, di dalam rahsa itu AKU. Tidak ada
Tuhan kecuali AKU dzat yang meliputi keberadaan

13
sesungguhnya, berdiri di dalam nukat gaib, turun
menjadi johar awal, di situ keberadaan alam ahadiyat,
wahdat, wahidiyat, alam arwah, alam misal, alam
ajsam, alam insan kamil, jadinya manusia sempurna
yaitu sejatinya sifatKU."

Nasehat ini menyatakan bahwa ALLAH bertahta di baitul


muqaddas atau baitul maqdis yang merupakan tempat
suciNYA yang berada di alat kelamin manusia yang
tersusun atas hal-2 sebagai berikut :

Pertama pelir, yang berisi nutfah atau mani

Madi yang merupakan sari dari mani

Wadi sebagai sari dari madi

Manikem sebagai sari dari wadi

Di dalam manikem ada rahsa

Di dalam rahsa ada AKU.

Di sini disebutkan pula bahwa manusia sempurna adalah


sebagai perwujudan sifatNYA dan terbentuk melalui tujuh
tahapan alam yang dilaluinya, biasa dikenal dengan istilah
martabat pitu atau martabat tujuh yaitu

Pertama alam ahadiyah

14
Kedua wahdat

Ketiga wahidiyah

Keempat arwah

Kelima misal

Keenam ajsam

Ketujuh insan kamil (manusia sempurna).

Wejangan ke-7 Panetep santosaning iman

Nasehat ke-7 Penetapan iman sentosa

"Ingsun anekseni satuhune ora ana Pangeran ananging


Ingsun lan anekseni Ingsun satuhune muhammad iku
utusan Ingsun."

"AKU menyaksikan bahwa sesungguhnya tidak ada


Tuhan kecuali hanya AKU dan AKU menyaksikan
sesungguhnya Muhammad itu adalah utusanKU."

Dalam nasehat ini Allah menyatakan kesaksianNya yang


ditujukan kepada makhluk ciptaanNya, bahwa tidak ada
tuhan lain kecuali hanya Dia semata, dan Muhammad
adalah benar-benar rasul atau utusanNya.

15
Wejangan ke-8 Sasahidan

Nasehat ke-8 Sahadat/kesaksian

"Ingsun anekseni ing Dhat Ingsun dhewe, satuhune ora ana


Pangeran anging Ingsun, lan anekseni Ingsun satuhune
muhammad iku utusan Ingsun. Iya sejatine kan aran Allah
iku badan Ingsun, rasul iku rasane Ingsun, muhammad iku
cahayaning Ingsun. Iya Ingsun kang urip tan kena ing pati,
iya Ingsun kang eling tan kena ing lali, iya Ingsun kang
langgeng ora kena owah gingsir ing kahanan jati, iya
Ingsun kang waskitha, ora kasamaran ing sawiji-wiji. Iya
Ingsun kang amurba amisesa, kang kawasa wicaksana ora
kekurangan ing pakerthi, byar sampurna padhang
terawangan, ora kerasa apa-apa, ora ana katon apa-apa,
amung Ingsun kang anglimputi ing alam kabeh kalawan
kodrat Ingsun."

"AKU menyaksikan pada DzatKU sendiri,


sesungguhnya tidak ada Tuhan kecuali AKU, dan
menyaksikan AKU sesungguhnya muhammad itu
utusanKU. Sesungguhnya yang bernama Allah itu
badanKU, rasul itu rahsaKU, muhammad itu
cahayaKU. AKUlah yang hidup tidak bisa mati,
AKUlah yang ingat tidak bisa lupa, AKUlah yang
kekal tidak bisa berubah dalam keberadaan yang
sesungguhnya, AKUlah waskita, tidak ada tersamar
pada sesuatu pun. AKUlah yang berkuasa

16
berkehendak, yang kuasa bijaksana tidak kurang dalam
tindakan, terang sempurna jelas terlihat, tidak terasa
apa pun, tidak kelihatan apa pun, kecuali hanya AKU
yang meliputi alam semua dengan kuasa (kodrat)KU."

Nasehat ini merupakan penutup yang berupa sahadat atau


penyaksian. Nasehat pertama sampai dengan kedelapan
merupakan satu rangkaian yang tidak boleh diputus, sebab
jika terputus maka pemahamannya akan berkurang.

Wirid Hidayat Jati untuk Kaum Hawa

"Ing ngandhap punika wonten wirayating guru. Manawi


amedharaken rahsaning betal mukadas, ing ngatasipun
amejang dhateng tiyang estri wenang kiniyasaken
makaten."

"Wirid Hidayat jati pertama tama memang diajarkan


pada kaum Adam, lalu selanjutnya ada murid
perempuan yang menginginkan wirid ajaran tersebut,
maka menurut petunjuk dirubahlah wirid tersebut
khusus untuk kaum hawa."

"Ing nalika ingkang maha suci karsa anata malige wonten


salebeting betal mukadas, jumeneng ing baganipun siti
khawa. punika ingkang wonten salebeting baga, purana."

"Ketika Hyang Maha Suci berkehendak menata di


dalam betalmukhadas, maka Dia Jumeneng (berdiri)
17
dalam badan wanita (siti khawa),yaitu di dalam
kandungan."

"Ingkang wonten ing ngantawisipun purana, reta: inggih


punika mani, salebeting mani, madi, salebeting madi, wadi.
Salebeting wadi manikem. Salebeting manikem, rahsa.
Salebeting rahsa punika dating Atma, ingkang anglimputi
ing kahanan jati."

"Kemudian diantara purana (kandungan?)terdapatlah


indung telur (reta), yaitu mani, dalam mani ada madi,
dalam madi ada wadi, dalam wadi ada manikem,
dalam manikem ada rahsa. Dalam rahsa ini adalah
dating Atma, yang berkuasa penuh akan kesejatian."

Jadi sebelum intercouse yang diridhoi Nya yang nantinya


akan menjadi manusia, maka kedua belah pihak (laki dan
perempuan) merupakan alat sarana Tuhan untuk penciptaan
manusia, yaitu dengan kedua belah pihak mendapat Rasa
Hyang Tunggal , rasa yang hanya satu, walaupun ujud
berbeda dan yang merasakan berbeda pula. Maka dalam
Kejawen Hubungan suami istri adalah suci dan merupakan
ajaran luhur untuk mendapatkan keturunan yang lebih baik.
Lalu coba dilihat jaman sekarang, adakah yang masih
seperti itu, ataukah sudah jauh bergeser.

Referensi

18
Wirid Hidayat Jati, Karya R.Ng. Ranggawarsita (terbitan
Trimurti, ditulis ulang oleh R. Tanoyo – 1954)

19
Karya ini merupakan ekspresi budaya
tradisional yang hak ciptanya dipegang
oleh negara Republik Indonesia.

Copy, distribute and transmit


the work

Karya ini memiliki hak cipta. Penggunaan harus


memperhatikan nilai-nilai yang hidup dalam
masyarakat pengembannya. Lihat Pasal 38 UU No. 28
Tahun 2014 untuk lebih jelas.

20
About this digital edition
This e-book comes from the online library Wikisource[1].
This multilingual digital library, built by volunteers, is
committed to developing a free accessible collection of
publications of every kind: novels, poems, magazines,
letters...

We distribute our books for free, starting from works not


copyrighted or published under a free license. You are free
to use our e-books for any purpose (including commercial
exploitation), under the terms of the Creative Commons
Attribution-ShareAlike 3.0 Unported[2] license or, at your
choice, those of the GNU FDL[3].

Wikisource is constantly looking for new members. During


the realization of this book, it's possible that we made some
errors. You can report them at this page[4].

The following users contributed to this book:

-iNu-
Arrendra
CemDemirkartal
おれ
Fibonacci
Gabbe

21
SKopp
Waldyrious
Auralux
Latebird
Ö
Noclip~commonswiki
Cumulus
Kyle the hacker
Abu badali~commonswiki
Boris23
Zscout370
Achim55
Masur
Rei-artur
Chipmunkes
Hddty

1. ↑ https://wikisource.org
2. ↑ https://www.creativecommons.org/licenses/by-sa/3.0
3. ↑ https://www.gnu.org/copyleft/fdl.html
4. ↑ https://wikisource.org/wiki/Wikisource:Scriptorium

22

Anda mungkin juga menyukai