Anda di halaman 1dari 8

Halaman 8 Dibandingkan dengan orang yang sembahyang 60 tahun dengan apa yang difirmakan oleh Allah Taala yang

ada di bumi banyak tanda-tanda dari Allah dengan kenyataan yang berada pada tubuh manusia itu semua, maka kekuatan itu pada dirimu semua. Maka berkatalah Syaikh Burham dari tanah Ngerum, maka ada empat perkara yang sebetulnya satu, yaitu yang pertama ngalam lahut, yang kedua ngalam jabarut, yang ketiga ngalam malakut, yang keempat ngalam nasuah, yang semua itu mempunyai makna. Ngalam lahut artinya dzat Allah, dan ngalam jabarut itu roh idhofi, dan ngalam malakut itu ruh rohani, dan ngalam nasuah itu ruh semua orang. Maka berkatalah Shaikh Ahmad Hilwani: adapun ngalam lahut itu tatkala bersingungan dengan ngalam jabarut itu semua ketika semua ruh pada ngalam malakut bertemu dengan semua gahwah. Ngalam Nasut itu berada pada semua jasat sedangkan adanya ngalam lahut disebabkan adanya anfase. Ngalam Jabarut itu adalah sanafase dan ngalam malakut itu ya nafase dan ngalam nasut itu nufuse, sedangkan napas itu bertempat tinggal di badan kita, dihirup maupun dihembuskan juga berasal dari badan kita. Halaman 9 Nabi berketa bahwa ruh itu yang menghidupi badan kita dan jalannya melalui hidung. Maka tatkala putus talinya nyawa kelihatan keluarnya ruh dari badan seperti tingkahnya bayi yang masih berada dikandungan ibunya . ruh itu tidak bicara juga tidak bersuara tetapi ada. Maka berkatalah Syaikh Mansur Halaq, isyqi yaitu anfase dan usyuq itu tanafase dan masyuq itu nafase karena firman Allah Taala, akhirnya semua nafase itu dari satu pada hari itu. Maka berkatalah Syaikh Harun yang berasal dari badan kita dan tanafase itu insyani menyatu dengan tanadase itu tidak keluar tanafase itu dari badan dan anfase itu idofi tetap saghir dan kabir did malakut dan zatullah, yaitu yang disebut ruh rabbani yang termasuk golongan pangeran dan rahsya. Saimnya yaitu ngalam saghir dan ngalam kabir. Maka berkatalah Abu Said yang deso anfase itu artinya bismillah, tanafase itu rahman, nafase itu rahim, berkatalah Syaikh Junaid Baghdadi, yang deso itu anfase, Halaman 10 Dzat Allah, tanafase itu kun, nafase itu fayakun, nafase itu budi, hati ruh artinya nafase yang berkehendak artinya budi pembicaraan, artinya hati yang selalu ingat, artinya ruh itu tegak mengadap, artinya madep itu mengetahui yang membuat hidup dari kesemuanya badan yaitu ruh idofi yang memberi kehidupan juga ruh idofi dan yang mengetahi Dzat Allah, apabila yang memeberikan kehidupan adalah ruh yang selalu ingat

yang memberikan kehidupan, ingat itu artinya rahsya, yaitu badan jasmai nyawa ruhani, badan ruhani, nyawa ruhani, badan rahmani nyawa ruh idofi, badan ruh idofi, nyawa hidayatullah, badan hidayatullah, badan hidayatullah, nyawa dzat Allah, badan dzatullah nyawa badan kita sendiri. Allah Taala berfirman kun menjadikan khusus yang berada di dalamnya manusia itu mamanya dada di dalamnya dada itu hati, hati itu fuad, fuad itu otak besar, di dalamnya ada angan-angan itu sunyi, di dalamnya sunyi itu rahsya, di dalamnya rahsya itu ada ingsun yang ada serta yang berucap yaitu ingsun, hanya yang itu bukanAllah juga bukan ruh. Halaman 11 Idafi bukan ruh yang bersangkutan, ya yang berucap itulah jisim yang sempurna. Ini berbicara bab asal mulanya adanya hari. Hari Ahad itu waktunya subuh, hari Isanain itu waktunya dzuhur itu hurufnya (lan) itu menunjukkan keagungan Allah, hari Tsulatsa waktunya asar hurufnya (haq), haq itu adalah petunjuk sebagai mahkota, yang mempunyai arti labih dari kenyataan Allah, hari Rebo waktunya magrib hurufnya (mim). Mim itu sebagai petunjuk kesaktian Allah, hari kamis waktunya isya hurufnya (dzal). Hal itu merupakan petunjuk pengabdian kepada Allah, artinya alhamdu itu asalnya waktu kelima-limanya yaitu kenyataan waktu itu penyebab hidup yaitu ketika setetes yaitu penyebeb hidup, yaitu yang dinamai hari Jumaah yaitu penyebab setetes ari yang dapat membersihkan segalanya menjadi bersih itulah yang disebut hari sabtu, itulah artinya kedudukan ada dan nyata. Halaman 12 Tanaman itu artinya tidur, mimpi bangun, memejamkan, maa, Halaqo sebuah pertanda padikuhan itu qalbumukmin baitullah, artinya hatinya orang mukmin itu tempatnya pada dzat Allah, artinya hati tiu semua apa yang dilihat itu adalah hidup tunggal, arinya hidup tungggal itu adalah dzat yang sejati itu suatu pertanda dukuh asere, ada pula yang mengartikan tanaman itu (alif) tidak ada nilai, semua tanaman pisang itu rahsy, sedangkan yang dinamakan tidur itu masih adal pelajaran nafase itu menyatu keluar dari badan ya masuknya melalui badan. Huwa-huwa itu isim sifat huwa itu isim dzat yang nafase itu sebagai tali kehidupan yang di dalamnya ada pertanda di nafase itu roh iya Allah itu sempurna tunggal yaitu artinya tidur, artinya mimpi itu memejamkan mata selama kita duduk, artinya memejamkan mata itu badan/wadagnya ada jatinya tidak ada, segala hal yang ada sesungguhnya tidur. Halaman 13

Adanya tidur itu karena danya dzat Allah itu, arinya mimpi, artinya bangun itu ingat, artinya ingat tahu dari penciptaan cahaya itu dari Allah dan semua tingkah lakku dan semua yang ada ini, hanya karena Allah juga disebut bangun, pejamnya mata, itu artinya hatinya yang terbukan, hati yang terbuka itu bukan khaliq bukan makhluk itu sesungguhnya rahsya tunggal, wujud tunggal, nama tunggal, dan yang tunggal itu Allah. Makan itu artinya hidup dan ingat, artinya rahsya itu dzahir dan batin, arinya dzahir itu ruh dan ruh itu tempatnya nyata adanya dzat Allah, sedangkan batin itu jism, sedang jisim itu kenyataannya adalah sifat dan kelakuannya dzat itu sesungguhnya rahsya yaitu barang dua tetapi satu (loro-loroning atunggal) artinya rahsya tunggal, sedangkan adanya pati karena tidak ditunggi oleh pangeran. Halaman 14 Barangsiapa sidah tidka mempunyai nafsu birahi, tidak menginginkan dipuji, tidak mempunyai rasa sakit hati, inilah jalan untuk menuju/membuat/membangun pati, supaya bisa sempurna harus bersyahadat, itulah jalan yang harus ditempuh. Inilah yang disebut muhammad yang berbadan ruhani, nyawa ruh idofi, yang dagsu baik atau mutmainnah, yang namanya tanpa wangeman/tanpa batas itulah tempatnyangalam nasut ruh ruhani ngalam malakut duduknya pada insan kamil itu merupakan pengerahuan yang sejari ada pada ngalam isyarah marifatullah dari Syaikh Janah Hatib yang tidak menyatu pada kuburnya begitulah jalannya siang dan malam yang tinggal menghadap pada pengeran dan disebut petunjuk yang baik dalam waktu yang sunyi senyap untuk mensucikan yang menjaga diri kita dan menjalankan apa yang diciptakan dan nafasnya tidak dapat pergi dari Allah dialirkan ke pusat, kemudian ke otak besar kemudian ke deso yang hidup, kalau ditarik ke bawah ke hakekat badan kepada ruh terus ke cahaya kemudian kepada semua alam dan ditutup dari semua ciptaan yang ada. Halaman 22 Yang saringat kedua adalah tariqot, ketiga hakikat, keempat makrifat, artinya satu persatunya satingat itu ucapan kedua tarikat itu jalanku, hakikat itu ucapanku, makrifat itu penglihatanku, itu masih ada lagi saringat kulit, berikat tulang hakikat otot, makrifat sumsum, ada lagi saringat darah, sarikat kalbu memarase, hakekat lutut, makrifat hati, ada lagi saringat amper, tarikat limpa, hakikat papusuh, makrifat hati, ada lagi satusatunya yang sejati, saringat itu mata putih, itu dari bumi, tarikat itu mata hidung, hakikat itu hitamnya mata, makrifat itu turenge mata, yaitu yang disebut mata kalbu, berkata lagi Ali, apa jadinya mata putih, itu dari bumi, mata hitam itu dari angin, dan jadinya awang-

awang mata itu dari air, dan jadinya turenge mata itu dari api, maka berkata lagi Ali, yang mana penjaganya dadad dan empat itu, serta lagi penyebab hidup dan mata itu ridho Allah Taala. Halaman 23 Berkatalah Rasulullah, yang diviptakan oleh Allah Taala itu ingsun, nyawaku, seelumnya ada bumi dan langit semua, tetapi hanya ingsun/Aku(Allah) yang ada. Tidak ada yang lebih dahulu daripada ingsun, hanya Aku yang ada, itu semua banyaknya satupersatu tetapi ingsun juga yang ada yang menjadi lebih dulu yag sesungguhnya dari ridha Allah Taala. Yang dikatakan itu nurbuat/perencanaan pasti sesungguhnya ruh idofi itu terwujud dari ilmunya Allah Taala sebelum dijadikan apa yang akan dikatakan dan ilmunya Allah Taala seperti wujudnya anak serupa dengan bapak uang namanya itu seperti sabda Rasulullah alla dzi sirrulabi artinya kata itu mana yang rahsaning bapa begitu juga ruh idofi itu sudah ada pada kehendak Allah Taala sebelumnya ada di kehendak Allah sirrulah saudah ada dengan sabda Allah kepada illa insyana sirri wa ana sirruhu, arinya rahsya yang berada pada manusia itu juga rahsyanya Allah Taala. Bismillahirrahmanirrahim ini martabat/nilai dari yang mepat masalah: pertama dari haq, kedua dari akhlak, ketiga dari bapa, sedang yang keempat seperti tulang, otot, sumsum otak. Halaman 24 Martabat/nilai yang dari biyung/ibu itu juga ada empat seperti: rambut, kulit, darah, dan daging, martabat yang dari Allah itu juga ada empat, seperti pembicaraan/mulut, penciuman/hidung, penglihatan/mata, pendengaran/telinga, itulah martabat dari Allah, atau martabat dari subhanahu wataala itu empat juga seperti: ruh, budi, nafase, ilmu, itu yang bila kupiyah yang dari Muhammad itu bila kupiyah, atau huruf dari bapa empat itu huruf dari babu/biyung juga empat huruf dari pangeran itu ada lima , , yaitu jadinya nukat jadi bibit tungal tamat. Ini bab banyaknya badan itu semua dosa, yang berujut tirab/sperma, yaitu seperti, kulit, daging, otot, tulang, kedua sarire/badan kadip, yaitu kaki, tangan, punggung, kepala, yang ketiga sarira/badan maknawi yaitu berwujud: ganta/bahan akan jadi, warna, bau, rasa, yang keempat sarira/badan latif yaitu ruh, galam, yaitu, berkumpul, berpisah, gerak, diam, atau disebut manusia itu menyatunya empat hal perkara yaitu ruh, qalam, akal, nur. *tambahan Pinky: mungkin bs mmbantu:sunnah ada 3:

1)suro= blegere rasul, contoh: gmn Rosul berpakaian kita contoh. 2)siro=...., contoh: gmn kehidupan,keseharian,hub.sesama,dll Rosul kita contoh. 3)sariro=pikir, contoh: bgmn risau Rosul kepada umat kita contoh. Mungkin halaman ini ngajari hal2 yg gak kliatan: ruh, qalam, akal, nur. Halaman 25 Yang namanya sussum juga ada4 perkara yaitu bumi, api, angin, air. Yang namanya jasad juga ada 4 perkara: kulit, daging, otot, tulang. Yang namanya tingkah/perbuatan itu ketemunya ruh dan sifat kodrat dan irodat, yang disebut tingkah/gerak itu ketemunya atau menyatunya jisin dengan ruh artinya tauhid/satu itu menyatunya doa kepada yang memberikan doa, pengelihatan yang saru kepada yang memberikan penglihatan, artinya pengelihatan dari Allah ditunjukkan kepada Allah, dan sembah dari Allah diberikan kepada Allah, dan doa/puji dari Allah diberikan atau dipujikan kepada Allah, artinya makrifat itu mengantuknya (mata) diperintah oleh yang memberikan kesadaran, mengantukknya mata terdesak oleh yang memberikan pengelihatan, istirahatnya puji/doa terdesak oleh yang memberi puji, artinya lupa kepada pangerannya yang berada di dalam pangeran, lupa kepada yang disembah di dalam menjalankan sembah, lupa kepada pujine/doanya yang verada dalam puji, lupa yang dilihat di dalam waktu melihat atay orang ahli iman itu umpamanya seperti kepalanya terhanyut di air, selalu terbawa oleh mengalirnya air, artinya anut berada pada perang airnya Rosul, yang semuanya itu tidak memakai nadzar/janji? Malah-malah datanglah ingatnya dicegah/dihalangi dan perjalanan hidup, pada waktu berbuat baik dihadapkan. Halaman 26 Mendapat pahala dari Allah Taala, atau orang ahli tauhid itu seperti kepada id dalam air, selalu membtulkan pada tingkah dengan kudrah Allah dan membenarkan pada pembicaraan dengan sabda Allah, dan membetulkan/menyatakan benar pada adanya Allah itu termasuk tauhid, atau orang ahli marifat itu sudah tenggelam di dalam laut, atau afaal itu hatinya berkata tidak ada lidahnya kecuali hanya Allah. Atau orang fana di dzat itu tidak ada yang mawjud/berbentuk tetapi Allah yang ada, atau iman itu pasrah dirinya ruh, ada pula yang diterima pada ruh itu ada sifat sujuh, kudrah, iradah, ilmu, hayat,sama, basar, qalam, adapula yang diterima pada ruh itu empat, nafase, tanafase, anfase, nufuse. Ada pula manusia itu selama dipercaya sifat empat itu saja jadi keluar rupanya Allah semya tidak ada yang setara dengan Allah.

Halaman 27 Tidak kalau hudrah iradah hanya Allah, tidak aqal ilmunya Allah, dan manusia itu berbeda dengan Allah, kalau sudah dipastikan manusia itu dan perbuatannya yaitu disebabkan nagase, sanafase, anfase, nufuse, itu tempatnya manusia itu kepastian baru. Manusia itu ada pada Allah itu tidak ada nafase, sanafase, anfase, nufuse. Ada pula ruh itu bukan hayat kudrat iradat, bukan kalam sama basar, bujkan nur, bukan ilmu bykan akal, ada pula semua ganjungan menjadi sepatah kata dan semua laku/perbuatan menjadi tindakan itu menjadi rububuyah, artinya semua barang yang bisa terlihat itu menjadi jalan awase, kepada Allah, sebab orang itu kelihatan keadaannya pangeran, maka kalau dilihat afale orang itu kelihatan afale pangeran. Maka apabila dilihatsifate, keluhatan sifat pangeran, tidak melihat pangeran kecuali pangeran itu sendiri, orang itu karena sebab tidak berpisah orang itu dengan Allah hanya sebentar dalam pengelihatan atau nasehat dan kata ini jangan mengaku sebagai Allah dan hangan merasa berpisah dengan Allah, kalalu mengaku Allah akan menjadi kafir kajabariyah, jangan ada perasaan pisah dan Muhammad dhahirnya dan batin itu kufur. Ada pula seluning atunggal/tiga sesungguhny satu, itu wujud dan rupanya juga mengilmunya da sifatnya itu dzat sifat asma/afaal. Halaman 28 Yang namanya sariat itu tempatnya pada Muhammad, atrinya tempatnya itu badan, atau tariqoh itu namanya Muhammad yaitu tempatnya hati kita, dan nama hakekat itu sfatnya Muhammad itu jalannya ruh Muhammad. Adapun yang makrifat itu petunjuk dzatnya Muhammad yaitu jalannya rahsya, atau perkataan itu petunjuk caranya menyatakan dzatnya Muhammad, serta petunjuk tempat sifatnya Muhammad, dan petunjuk tempatnya yang nyata dari asmaullah, afaalullah, artinya dMuhammad itu perantara untuk mengingat-ingat kepada Allah subhanahu wataala, sebab Muhammad itu tempat dhohirnya Allah. Ada pula Allah itu di batinnya Muhammad seperti umpamanya jisimd itu gunanya menyataka adanya ruh idhofi itu yang umpama lafadz Muhammad itu yang makna umpama makna, atau ruh rujang itu ruh rujang ruh rabbany ruh qudusy itu tunggal perkataan itu bertempat pada jeuluke Allah, rajanya, rasanya ingsun, rahmaya itu kemurahan ingsun, ruh idhofi tiukehendank ingsun, ruh nurany itu cahaya dningsun, ruh rabbany itu nama ingsun, ruh qudusy itu kesucian ingsun. Halaman 29

Artinya itu semua yang mempunyai segala kekuasaan yang meliputi ada dan tidak ada dari semua makhluk, semua itu sudah genap dari semua insan kamil karena semua itu dzat-Ku, sifatullah itu sifat ingsun, afalulllah itu afalingsun, asmauullah itu asma ingsun artinya itu tunggal, Allah dan Muhammad itu kawula dan gutinya dhahir dan batin. Badan beserta nyawa itu ucapannya Subuh Abdulkarim, adapula perkataan itu yang mengartikan membukakan ing rahsya, hakekat cara menerimamu bila adanya itu adanya Allah, kalau nama itu namaNya Allah, artinya kejadian kita ini secara nyata di insan kamil. Nyatanya firman Allah, Aku pangeranmu adanya ingsun unutuk menyatakan kepadamu, apabila kamu berada di dalam Aku berada di luar, apabila kamu berada di luar Aku berada di dalam, artinya nyata semua sifat nyawa shufiyah. Kayyu Hayyun itu hidup. Adapula hidup kamu itu yaitu adanya ngilmu(belajar ilmu), ketahuilah kata ini pengetahuan ingsun juga pengetahuanmu. Kudrat uang mengeasai kamu juga menguasaiKu. Sama itu pendengaranKu juga pendegaranmu. Basar itu pengelihatanmu juga pengelihatanKu. Muridan itu kehendakmu juga kehendakKu. Halaman 30 Kalam itu pembicaraan kamu juga pembicaraan ingsun. Baqa itu kelanggengan kamu juga kelaggenan ingsun. Artinya perkataan itu bila kamu bergerak juga gerakKu. Kalau kamu diam ya diam ingsun, artinya tinggal wujudnya kawula dengan gusti itulah yang harus menjadi tekadmu. *tambahannya pinky: aq pernah denger ceramah, kira2 intinya: semua orang sudah tau Allah yang menciptakan langit bumi dll..dan orang-orang percaya betul betul Allah yang menciptakan. Tapi kalau sesuatu yang berhubungan dengan usaha manusia sulit percaya. Allah yang menciptakan suasana dan keadaan. Ada orang marah sama kita. Ini hakekatnya Allah yang buat orang itu marah. Tapi kebanyakan orang berkata nggak itu orang memang kurang ajar. Dll. Maksudku halaman 29 n 30 ini kayaknya ya seperti ceramah ini lah penjelasannya. Orang Mekkah dan Madinah dan orang-orang yang beriman kepada nabi, wali serta orang-orang mukmin merupakan kenyataan dari menerimaan hatimu. Bismillahirrahmanirrahim. Inilah keadaan sebellum terjadinya alam angakasa raya ada, nur Muhammad juga belum ada, apa yang ada? Yang ada rahsyanig dzat, selagi dzat itu belum diadakan pada kenyataan dan disebut iya dzat itu kaunuku haq itu sesungguhnya Allah sudah ada sebelumya jagat raya adadumadi awang-awang/langit belum ada nur Muhammad semua belum ada. Sifat qidam baqaullah sudah berdiri atau tidak berdiri/tegak atau belum berdiri itu Allah. Apabila melihat dalam ilmunya Allah sudah

berdiri/tegak, apabila melihat di dalam harajiyah, belum berdiri/tegak karena belum ada kenyataannya. Ini satu persoalan yang mana sesungguhnya yang disebut Allah, maka jawablah: kausihi haq, inilah pertanyaan mana yang sesungguhnya ada.

Anda mungkin juga menyukai