Anda di halaman 1dari 13

Makna kandungan Surat AL-IKHLAS

Makna & Arti Kandungan "Surat Al-Ikhlas" tentang


ke-Esaan Tuhan/TAUHID (bukan 3 in1)

Dahhak meriwayatkan bahwa orang-orang musyrik mengutus kepada Nabi Muhammad SAW
Amir bin Tufail, menyampaikan amanah mereka kepada Nabi, ia berkata:
"Engkau telah memecah belahkan keutuhan kami, memaki-maki "tuhan" kami, berubah agama
nenek moyangmu. Jika engkau miskin dan mau kaya kami berikan engkau harta. Jika engkau
gila kami obati. Jika engkau ingin wanita cantik akan kami kawinkan engkau dengannya".
Nabi Salallahu'alaihiwasalam menjawab:
: .
..
Artinya:
"Aku tidak miskin, tidak gila, tidak ingin kepada wanita. Aku adalah Rasul Allah, mengajak kamu
meninggalkan penyembahan berhala dan mulai menyembah Allah Yang Maha Esa(bukan 3
in1)",
kemudian mereka mengutus utusannya yang kedua kalinya dan bertanya kepada Rasulullah
Salallahu'alaihiwasalam.
Terangkanlah kepada kami macam Tuhan yang engkau sembeh itu. Apakah Dia dari emas atau
perak?",
lalu Allah menurunkan surah Al-ikhlas.

Surah ini meliputi dasar yang paling penting dari risalah Nabi SAW. yaitu mentauhidkan Allah
dan menyucikan-Nya serta meletakkan pedoman umum dalam beramal sambil menerangkan
amal perbuatan yang baik dan yang jahat, menyatakan keadaan manusia sesudah mati mulai
dari sejak berbangkit sampai dengan menerima balasannya berupa pahala atau dosa.
Telah diriwayatkan dalam hadis, "Bahwa surah ini sebanding dengan sepertiga Alquran," karena
barang siapa menyelami artinya dengan bertafakur yang mendalam, niscaya jelaslah
kepadanya bahwa semua penjelasan dan keterangan yang terdapat dalam Islam tentang tauhid
dan kesucian Allah dari segala macam kekurangan merupakan perincian dari isi surah ini.
---------------------------------------------------------

Artinya:
Katakanlah: `Dialah Allah, Yang Maha Esa(bukan 3 in1)`.(QS.Al-Ikhlas:1)
---------------------------------------------------------Pada ayat ini Allah menyuruh Nabi-Nya menjawab pertanyaan orang-orang yang menanyakan
tentang sifat Tuhannya, bahwa Dia adalah Allah Yang Maha Esa, tidak tersusun dan tidak
berbilang, karena berbilang dalam susunan zat berarti bahwa bagian kumpulan itu memerlukan
bagian yang lain, sedang Allah sama sekali tidak memerlukan sesuatu apapun.
Tegasnya keesaan Allah itu meliputi tiga hal:

1.

Dia Maha Esa pada zat-Nya,

2.

Maha Esa pada sifat-Nya dan

3.

Maha Esa pada afal-Nya.

Maha Esa pada zat-Nya--> berarti zat-Nya tidak tersusun dari beberapa zat atau
bagian.

Maha Esa pada sifat-Nya--> berarti tidak ada satu sifat makhlukpun yang menyamaiNya dan

Maha Esa pada af al-Nya--> berarti hanya Dialah yang membuat semua perbuatan
sesuai dengan firman-Nya:


Artinya:
Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya:
"Jadilah!" maka terjadilah ia. (Q.S. Yasin: 82).

---------------------------------------------------------

Artinya:
Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.(QS.Al-Ikhlas:2)
---------------------------------------------------------Pada ayat ini Allah menambahkan penjelasan tentang sifat Tuhan Yang Maha Esa itu, yaitu Dia
adalah Tuhan tempat meminta dan memohon.

---------------------------------------------------------
Artinya:
Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan,(QS.Al-Ikhlas:3)
---------------------------------------------------------Dalam ayat ini Allah menegaskan bahwa Maha Suci Dia dari mempunyai anak. Ayat ini juga
menentang dakwaan orang-orang musyrik Arab yang mengatakan bahwa malaikat-malaikat
adalah anak-anak perempuan Allah dan dakwaan orang Nasrani bahwa Isa anak laki-laki Allah.
Dalam ayat lain yang sama artinya Allah berfirman:


Artinya:
Tanyakanlah (ya Muhammad) kepada mereka (orang-orang kafir Mekah) "Apakah untuk
Tuhanmu anak-anak perempuan dan untuk mereka anak-anak laki-laki, atau apakah Kami
menciptakan malaikat-malaikat berupa perempuan dan mereka menyaksikan (nya)? Ketahuilah
bahwa sesungguhnya mereka dengan kebohongannya benar-benar mengatakan: "Allah
beranak". Dan sesungguhnya mereka benar-benar orang yang berdusta. (Q.S. As Saffat: 149152).
Dan Dia tidak beranak, tidak pula diperanakkan. Dengan demikian Dia tidak sama dengan
makhluk lainnya, Dia berada tidak didahului oleh tidak ada. Maha suci Allah dari apa yang
tersebut.
Ibnu 'Abbas berkata:
"Dia tidak beranak sebagaimana Maryam melahirkan Isa A.S. dan tidak pula diperanakkan. Ini
adalah bantahan terhadap orang-orang Nasrani yang mengatakan Isa Al Masih adalah anak
Allah dan bantahan terhadap orang-orang Yahudi yang mengatakan Uzair adalah anak Allah.

---------------------------------------------------------
Artinya
dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia `.(QS.Al-Ikhlas:4)
---------------------------------------------------------Dalam ayat ini Allah menjelaskan lagi bahwa tidak ada yang setara dan sebanding dengan Dia
dalam zat, Sifat dan perbuatan-Nya. Ini adalah tantangan terhadap orang-orang yang beriktikad
bahwa ada yang setara dan menyerupai Allah dalam perbuatannya, sebagaimana pendirian
orang-orang musyrik Arab yang menyatakan bahwa malaikat itu adalah sekutu Allah.
Untuk meresapkan arti ketauhidan kepada Allah yang terkandung dalam surah Al Ikhlas, maka
kami mencantumkan pada akhir tafsir surah ini sebuah munajat kepada Allah yang diamalkan

oleh mereka yang tekun melaksanakan ibadahnya:




....


Artinya:
"Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang Segala puji bagi
Allah dengan pujian yang sesuai dengan nikmat-nikmat-Nya dan seimbang nikmat tambahanNya. Semoga rahmat dan keselamatan dilimpahkan kepada Nabi penutup, Muhammad SAW
yang tidak ada lagi Nabi sesudahnya dan kepada sekalian keluarganya, sahabat dan sekalian
yang mencintainya. Ya Allah, Tuhan yang aku tidak melihat (dengan mata hatiku) selain Dia,
walaupun banyak gejala-gejala nampak, dan yang aku tidak bermunajat melainkan kepada-Nya
saja, walaupun banyak wujud-wujud di alam lahir dan yang aku tidak menginginkan melainkan
manfaat-Nya walaupun banyak sumber-sumber pengambilannya. Aku mohon kepada-Mu
dengan tawassul kepada keesaan-Mu di alam wujud dan berbilangnya tajalli (penampakan
kekuasaan-Mu) di alam pancaindera dan dengan kehormatan nampaknya keagungan-Mu bagi
mata hati dan tertutupnya Engkau dari jangkauan pancaindera, agar kiranya Engkau
mengabulkan hajat permohonanku ini dan agar Engkau tidak membiarkan aku bersandar pada
permohonanku ini; (sebutkan hajat yang dimaksud) apa hanya semata-mata kepada rahmat
karunia-Mu saja dan semoga rahmat keselamatan dilimpahkan kepada junjungan kami Nabi
Muhammad SAW, Nabi yang ummi dan kepada sekalian keluarganya dan sahabatnya.
Munajat ini mengandung pula permohonan dipenuhi segala hajat keperluan yang direnungkan
ketika sampai kepada kalimat: .
http://wildancahayahati.blogspot.co.id/2013/04/makna-kandungan-surat-alikhlas.html

Surah al ikhlas diturunkan di kota Mekahsehingga dikatakan sebagai surat Makiyah.


Surat al ikhlas menjadi pusat dalam ajaran substantif Islam yang mengajarkan tentang
keesaan Tuhan. Dalam kajian akademis, surat al ikhlas memiliki arti dan makna bahwa
ajaran Islam yang dibawa Nabi Muhammad adalah monoteistik (Tuhan esa), bukan

politeistik (banyak Tuhan).


Oleh karena itu, arti dan makna surat al ikhlas beserta terjemahannya ini ditulis bertujuan
untuk mengetahui secara hakiki tentang hakikat, arti dan makna surat al ikhlas agar bisa
dimengerti umat Islam. Dengan demikian, setiap kali umat muslim membaca bacaan surat
al ikhlas, ia tahu arti beserta makna kandungan surat al ikhlas untuk kemudian diresapi di
dalam hati dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Surat al ikhlas Arab dan latin


Qul huwallahu ahad (1)

allahu somad (2)

lam yalid walam yulad (3)




walam yakun lahu kufuwan ahad (4)

Keterangan: untuk bacaan surat al ikhlas pada bagian "walam yakun lahu kufuwan ahad"
dalam ejaan bahasa Indonesia atau Arab yang benar berbunyi "walam yakullahu kufuwan
ahad. Jadi, kata yakun lahu hanya sebagai ejaan dalam tulisan, sedangkan apabila dibaca
berbunyi yakullahu.
Arti terjemahan surat al ikhlas

Qul huwallahu ahad artinya: "Katakanlah (wahai Muhammad) bahwa Allah yang
Maha Esa."
Allahu somad artinya adalah bahwa Allah merupakan tempat atau Tuhan untuk
bergantung dari segala sesuatu yang ada di alam semesta.
Lam yalid walam yulad artinya adalah Dia (baca: Allah) tidak beranak dan juga tidak
diperanakkan.
walam yakullahu kufuwan ahad artinya adalah bahwa tidak ada seorang (atau
makhluk) pun yang setara (sebanding) dengan-Nya.

Makna surat al ikhlas


Pada bagian ayat pertama yang berbunyi qul huwallahu ahad, Nabi Muhammad Saw
sebagai penerima wahyu diminta oleh Allah untuk menyampaikan kabar kebenaran tentang
Tuhan kepada segenap umat manusia di bumi bahwa Tuhan yang hakiki dan sejati bersifat
esa. Esa berarti tunggal atau satu sehingga Tuhan bukanlah dzat yang terdiri dari unsurunsur yang membentuk menjadi satu, tetapi Tuhan itu sendiri adalah tunggal atau esa.
Lebih lanjut silakan baca Arti dan makna qul huwallahu ahad
Hal ini dijelaskan oleh Ketua Center of Research and Development for Islamic Studies
Islamcendekia.com Lismanto. "Dalam Islam yang termaktub dalam surat al ikhlas, Allah
sebagai Tuhan umat Muslim bersifat esa. Adapun teologi atau kajian sufi dalam Islam juga
menyatakan hal yang sama tentang keesaan Tuhan. Bentuk lain dari Tuhan bukanlah wujud
asli, melainkan manifestasi atau cerminan dari sifat-sifat Allah. Misalnya, Nabi Muhammad
adalah cerminan atau manifestasi sifat-sifat Allah di bumi untuk memberikan pengajaran
dan menyampaikan kebenaran. Ini bukan berarti Nabi Muhammad adalah Allah atau bagian
dari unsur Allah, melainkan sekadar manifestasi. Dan, keduanya jelas berbeda," tutur
Lismanto kepada redaksi Islamcendekia.com.
Pada bagian ayat kedua, makna dari Allahu samad adalah bahwa tidak ada satu tempat
pun untuk bersandar, berserah diri, memohon, dan bergantung kecuali Allah Swt. Jadi, jika
ada umat muslim yang di dalam hatinya meyakini dzat atau makhluk lain untuk
menyerahkan segala urusan dan menyandarkan diri kepada selain Allah, maka ia bukan
lagi seorang Muslim karena Islam melalui surat al ikhlas mengajarkan bahwa Allah lah satusatunya tempat bergantung, bertawakal dan memohon.
Ayat kedua dalam surah al ikhlas ini secara makna kandungannya hampir sama atau
bahkan serupa dengan kandungan makna Hasbunallah wanikmal wakil nikmal maula
wanikman nasir. Untuk mengetahui arti, makna dan kandungan ayat Hasbunallah wanikmal
wakil silakan baca Arti dan Makna Hasbunallah Wanikmal Wakil
Pada ayat ketiga, makna lam yalid walam yulad adalah bahwa nabi Muhammad diminta
Allah untuk memberikan kabar kebenaran kepada manusia dan segenap alam semesta
untuk mengetahui bahwa sesungguhnya Allah adalah Tuhan yang maha esa, tidak beranak,

tidak memiliki anak, maupun tidak diperanakkan oleh dzat atau makhluk tertentu.
Makna lam yalid walam yulad mengandung arti dan makna yang sangat filosofis terkait
dengan siapa sebenarnya eksistensi Tuhan. Banyak di antara filosof yang memikirkan
tentang eksistensi Tuhan seperti asal-usul Allah, anak siapakah Allah atau siapa anak Allah
itu? Namun, di dalam surah al ikhlas ditegaskan bahwa Allah itu satu, tunggal, pencipta
segala sesuatu, tidak beranak juga tidak merupakan anak dzat lain.
Sementara itu pada ayat terakhir, makna walam yakullahu kufuwan ahad artinya Allah
sebagai Tuhan yang maha tinggi, yang maha merajai segala yang ada di alam semesta,
baik dunia maupun akhirat tidak ada satu pun yang bisa setara dengan Allah sebagai Tuhan
yang maha esa.
Demikian ulasan mengenai arti dan makna surat al ikhlas beserta terjemahannya lengkap.
Pada prinsipnya, arti, makna, hakikat dan filosofi surat al ikhlas menjawab kegundahan
filosofis manusia akan eksistensi Tuhan. Pertanyaan tentang eksistensi Tuhan sudah ada
sejak zaman Yunani Kuno, bahkan sebelumnya.
Oleh karena itu, Islam yang datang pada sekitar tahun 500 masehi melalui surat al ikhlas
mengajarkan dan memberikan petunjuk kebenaran kepada manusia bahwa Tuhan itu
bersifat esa (satu), tempat bergantung segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi, tidak
beranak juga tidak diperanakkan, serta tidak ada satu mahkluk pun yang setara dan
sebanding dengan Allah. Semoga artikel arti dan makna surat al ikhlas beserta
terjemahannya lengkap ini bermanfaat untuk kita semua.
http://www.islamcendekia.com/2014/11/arti-makna-surat-al-ikhlas-besertaterjemahannya.html

Surah Al-Ikhlas adalah surah ke 112 dalam Al-Quran. Arti dari surah Al-Ikhlas adalah
Keesaan Allah atau monotheistic. Surah ini tergolong surah Makkiyah yang diturunkan di
Kota Mekkah berisikan 4 ayat.

Arti surah Al-Ikhlas

Katakanlah, Dialah Allah Yang Maha Esa.

Diriwayatkan bahwa orang-orang musyrik mengutus Amir bin Tufail kepada Nabi
Muhammad SAW, menyampaikan amanah mereka kepada Nabi, ia berkata: Engkau telah
memecahbelahkan keutuhan kami, memaki-maki tuhan kami, berubah agama nenek
moyangmu. Jika engkau miskin dan mau kaya kami berikan engkau harta dan jika engkau
gila akan kami obati. Jika engkau wanita cantik akan kami kawinkan engkau dengannya.
Rasulullah SAW menjawab:


. : .

Aku tidak miskin, tidak gila, tidak ingin kepada wanita. Aku adalah Rasul Allah, mengajak
kamu meninggalkan penyembahan berhala dan mulai menyembah Allah Yang Maha Esa,
kemudian mereka mengutus utusannya yang kedua kalinya dan bertanya kepada
Rasulullah. Terangkanlah kepada kami macam Tuhan yang engkau sembah itu. Apakah Dia
dari emas atau perak?, lalu Allah menurunkan surah ini. (HR. Dahhak)

Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu


Dijelaskan bahwa hanya kepada Allah tempat meminta dan memohon.


Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan
Dalam ayat ini Allah menegaskan bahwa Maha Suci Dia dari mempunyai anak. Ayat ini juga
menentang dakwaan orang-orang musyrik Arab yang mengatakan bahwa malaikat-malaikat
adalah anak-anak perempuan Allah dan dakwaan orang Nasrani bahwa Isa anak laki-laki
Allah.
Dalam ayat lain yang sama artinya Allah berfirman:

Artinya:
Tanyakanlah (ya Muhammad) kepada mereka (orang-orang kafir Mekah) Apakah untuk
Tuhanmu anak-anak perempuan dan untuk mereka anak-anak laki-laki, atau apakah Kami
menciptakan malaikat-malaikat berupa perempuan dan mereka menyaksikan (nya)?
Ketahuilah bahwa sesungguhnya mereka dengan kebohongannya benar-benar
mengatakan: Allah beranak. Dan sesungguhnya mereka benar-benar orang yang
berdusta. (Q.S. As Saffat: 149-152).
Dan Dia tidak beranak, tidak pula diperanakkan. Dengan demikian Dia tidak sama dengan
makhluk lainnya, Dia berada tidak didahului oleh tidak ada. Maha suci Allah dari apa yang
tersebut. Ibnu Abbas berkata: Dia tidak beranak sebagaimana Maryam melahirkan Isa
A.S. dan tidak pula diperanakkan. Ini adalah bantahan terhadap orang-orang Nasrani yang

mengatakan Isa Al Masih adalah anak Allah dan bantahan terhadap orang-orang Yahudi
yang mengatakan Uzair adalah anak Allah.


Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia

Dalam ayat ini Allah menjelaskan lagi bahwa tidak ada yang setara dan sebanding dengan
Dia dalam zat, Sifat dan perbuatan-Nya. Ini adalah tantangan terhadap orang-orang yang
beriktikad bahwa ada yang setara dan menyerupai Allah dalam perbuatannya,
sebagaimana pendirian orang-orang musyrik Arab yang menyatakan bahwa malaikat itu
adalah sekutu Allah.

Keutamaan Surah Al-Ikhlas

Surah ini meliputi dasar yang paling penting dari risalah Nabi Muhammad SAW yaitu
mentauhidkan Allah SWT dan mensucikanNya serta meletakkan pedoman umum dalam
beramal sambil menerangkan amal perbuatan yang baik dan yang jahat, menyatakan
keadaan manusia sesudah mati mulai dari sejak berbangkit sampai dengan menerima
balasanNya berupa pahala dan dosa. Telah diriwayatkan dalam hadis, Bahwa surah ini
sebanding dengan sepertiga Alquran, karena barang siapa menyelami artinya dengan
bertafakur yang mendalam, niscaya jelaslah kepadanya bahwa semua penjelasan dan
keterangan yang terdapat dalam Islam tentang tauhid dan kesucian Allah dari segala
macam kekurangan merupakan perincian dari isi surah ini.

Dalam hadis lainnya juga dikatakan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah bersabda bahwa
pahala membaca surah Al-Ikhlas sama dengan membaca sepertiga Al-Quran sehingga

membaca 3x surah Al-Ikhlas sama dengan mengkhatam Al-Quran. Kisah terkait hadits itu
terekam dalam beberapa kisah. Seperti kisah ketika Nabi bertanya kepada sahabatnya
untuk mengkhatam Al-Quran dalam semalam. Umar menganggap mustahil hal itu, namun
begitu Alimenyanggupinya. Umar kemudian menganggap Ali belum mengerti maksud Nabi
karena masih muda. Ali kemudian membaca surah Al-Ikhlas sebanyak 3 kali dan Nabi
Muhammad membetulkan itu. Dalam hadits-hadits terkait hal ini, keutamaan surah Al-Ikhlas
sangat memiliki peran dalam Al-Quran sehingga sekali membacanya sama dengan
membaca sepertiga Al-Quran.

Keutamaan lain Dalam riwayat Ibnu Abbas disebutkan Nabi Muhammad ketika
melakukan Isra ke langit, melihat Arsy di atas 360.000 sendi dimana jarak antar sendi
300.000 tahun perjalanan. Pada tiap sendi terdapat padang Sahara sebanyak 12.000 dan
luas tiap satu padang sahara itu adalah dari timur ke barat. Pada setiap padang Sahara itu
juga terdapat 80.000 malaikat dimana setiap malaikat membaca surah Al-Ikhlas dan setelah
membaca itu mereka berdoa agar pahala mereka diberikan kepada orang yang membaca
al-Ikhlas, laki-laki maupun perempuan.

Selain itu Nabi Muhammad juga pernah berkata bahwa Qul Huwallahu Ahad (ayat 1) tertulis
pada sayap Jibril, Allahus Shamad (ayat 2) pada sayap Mikail, Lam Yalid Walam
Yuulad(ayat 3) pada sayap Izrail, dan Walam Yaqullahu Khufuwan Ahad (ayat 4) pada
sayap Israfil. Dan yang membaca al-Ikhlas memperoleh pahala
membaca Taurat, Injil, Zabur, dan Al-Quran. Lalu berkaitan sahabat, Nabi pernah berkata
bahwa Qul Huwallahu Ahad(ayat 1) tertulis pada dahi Abu Bakar, Allahus Shamad (ayat 2)
pada dahi Umar, Lam Yalid Walam Yuulad (ayat 3) pada dahi Utsman, dan Walam
Yaqullahu Khufuwan Ahad (ayat 4) pada dahi Ali.

Sedangkan hadits lain menyebutkan bahwa ketika orang membaca al-Ikhlas ketika sakit
hingga ia meninggal, ia tidak membusuk dalam kubur dan akan dibawa malaikat dengan
sayapnya melintasi Siratul Mustaqim menuju surga.

Ternyata dari surah singkat Al-Ikhlas alias Qulhu merupakan fundamental ketauhidan
seorang mukmin kepada khaliqnya. Surah yang berisikan ketauhidan/ keesaan Allah SWT
atau monotheistic ini berisikan 1/3 dari nilai yang ada didalam Al-Quran. So, buat temanteman yang masih suka shalat dan membaca surah Al-Ikhlas ini ada alasan kenapa kita
sering membaca surah ini dalam shalat kita bukan hanya karena surah yang pendek dan
mudah dihapalkan tentunya.

Wallahualam Bishawab.
http://artidankeutamaandibaliksurahal-ikhlas.blogspot.co.id/

Anda mungkin juga menyukai