1.1 Pengertian
Kata syahadatain artinya dua kalimat syahadat. Dua kalimat ini merupakan gerbang bagi orang
nonmuslim ketika masuk Islam. Lafal syahadatain adalah:
Ketika seseorang mengucapkan syahadat ini, berarti dia mengakui dengan lisan dan hatinya bahwa
tidak ada sesembahan yang berhak disembah dan dijadikan tujuan ibadah kecuali Allah. Adapun
semua sesembahan selain Allah adalah sesembahan yang batil dan tidak boleh dijadikan tujuan
beribadah.
Ketika seseorang mengucapkan syahadat kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, berarti
dia siap untuk menaati Nabi shallallahu alaihi wa sallam dalam semua syariat yang beliau bawa,
baik bentuknya berita, perintah, maupun larangan.
-Laa ilaha = An-Nafyu, yaitu meniadakan dan meninggalkan segala bentuk kesyirikan serta
mengingkari segala sesuatu yang disembah selain Allah Taala.
-illallah = Al-Itsbat, yaitu menetapkan bahwa tidak ada yang berhak disembah dan diibadahi
melainkan Allah serta beramal dengan landasan ini.
1.4 Syarat syahadat
a. Berilmu dan memahami kandungan makna dan rukun syahadat ini sehingga hilang kebodohan
terhadap kandungan makna dan rukun kalimat ini.
b. Meyakini segala yang ditunjukkan oleh kalimat ini tanpa ada keraguan sedikitpun.
c. Menerima konsekuensi (tuntutan) kalimat ini berupa beribadah hanya kepada Allah semata dan
meninggalkan beribadah kepada selain-Nya tanpa adanya penolakan yang didasari keengganan,
pembangkangan,dan kesombongan.
d. Tunduk dan berserah diri terhadap segala tuntutan kalimat ini tanpa mengabaikannya.
e. Jujur dalam mengucapkan kalimat ini dengan disertai hati yang membenarkannya.
f. Ikhlas dalam mengucapkannya dan memurnikan amal dari segala kotoran syirik, bukan karena riya,
atau untuk ketenaran, maupun tujuan-tujuan duniawi.
g. Mencintai kalimat ini dan segala tuntutannya serta mencintai orang yang melaksanakan
tuntutannya.
2) THAHARAH (BERSUCI)
2.2.1 Wudlu
a. Pengertian Wudlu
Wudlu menurut bahasaya itu sebutan untuk pembersihan sebagian anggota badan . Adapun
menurut syara, wudlu adalah sebutan untuk pembersihan bagian-bagian tertentu dengan niat
yang tertentu . Hukum wudlu ada dua, wajib bagi orang yang hadats dan sunnah bagi orang yang
memperbarui wudlu baik
b. Fardlu/Rukun Wudlu
1. Niat
2. Membasuh wajah
3. Membasuh kedua tangan beserta dua siku
4. Mengusap sebagian kepala
5. Membasuh dua kaki sampai mata kaki
6. Tertib
c. Syarat Wudlu
Syarat wudlu yaitu hal-hal yang harus terpenuhi sebelum melaksanakan wudlu. Sayyid Ahmad telah
mengemukakan beberapa syarat wudlu seperti:
1. Islam
2. Cerdas/ tidak bodoh atau gila
3. Suci dari haid dan nifas
4. Bersih dari hal-hal yang menghalangi atau mencegah mengalirnya air sampai kekulit
5. Mengerti kefardluan wudlu
6. Air yang suci
7. Menghilangkan najis yang terlihat
8. Mengalirkan air di seluruh anggota wudlu
d. Sunnah Wudlu
Sunnah wudlu merupakan hal yang ketika dilakukan pada saat wudlu dan mendapat pahala serta
tidak berdosa jika ditinggalkan. Diantaranya yaitu:
1. Bersiwak
2. Membaca Basmalah
3. Membasuh kedua telapak tangan
4. Berkumur
5. Menghisap dan menyemprotkan air dari lubang hidung
6. Mengulangi rukun sebanyak tiga kali
7. Mengusap seluruh kepala
f. Tatacara wudhu
1. Mencuci / membasuh kedua telapak tangan tiga kali sambil membaca basmalah
2. Membersihkan mulut dan lubang hidung, masing-masing sebanyak tiga kali
3. Membasuh muka sebanyak tiga kali sambil mengucapkan doa niat wudhu
Nawaitul wudhuu-a lirafll hadatsil ashghari fardhal lilaahi taaalaa
Artinya :
Saya niat berwudhu untuk menghilangkan hadats kecil fardu karena Allah.
Artinya:
Saya niat berwudhu untuk menghilangkan hadats kecil fardu karena Allah semata.
4. Mencuci / membersihkan tangan kanan dan kiri, mulai dari ujung jari hingga pangkal /
batas siku, masing-masing sebanyak tiga kali
5. Mengusap kepala mulai dari dahi hingga batas rambut bagian atas sebanyak tiga kali
6. Menyapu / membersihkan kedua telinga mulai bagian daun telinga bawah dan menuju
bagian atas, sebanyak tiga kali
7. Mencuci / membersihkan kaki kanan dan kiri, mulai dari ujung jari merata hingga mata kaki,
masing-masing sebanyak tiga kali
8. Membaca doa setelah wudhu Asyhadu allaa ilaaha illallaah, wahdahu laa syariika lahu,
wa asyhadu anna mUhammadan abduhu wa Rasuuluhu. Allahumma jalnii minat
tawwabiina, wajalnii minal mutathahiriina wajalnii min ibaadikash shalihiina.
Artinya : Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah, tiada sekutu baginya, dan aku
bersaksi bahwa Nabi Muhammad itu hamba dan utusanNya. Ya Allah! Jadikanlah aku dari
golongan orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang
bersuci dan jadikanlah aku bagian dari hamba-hamba-Mu yang sholeh.
2.2.2 Mandi
a. Pengertian Mandi
Menurut syara mandi yaitu mengalirkan air ke seluruh anggota badan dengan niat tertentu. Dalam
islam, mandi memiliki posisi yang cukup penting. Hal ini mengingat mandi bertujuan untuk
menghilangkan hadats atau kotoran yang tidak bisa dihilangkan hanya dengan wudlu.
b. Hal Hal Yang Mewajibkan Mandi
1. Bertemunya dua kemaluan
2. Keluarnya mani
3. Haid
4. Nifas
5. Wiladah
6. Meninggal dunia
c. Fardlu/Rukun Mandi
Fardlu mandi ada tiga yaitu niat, membersihkan najis yang ada di seluruh tubuh serta mengalirkan
air hingga mengenai seluruh anggota tubuh.
d. Sunnah Mandi
1. Membaca basmalah
2. Berwudlu sebelum melakukan mandi
3. Menggosok-gosokkan tangan pada tubuh
4. Berturut-turut
5. Mendahulukan anggota sebelah kanan
e. Syarat Mandi
Adapun syarat mandi adalah sebagaimana syarat melaksanakan wudlu.
2.2.3 Tayamum
9. Pengertian tayamum
Tayamum adalah pengganti wudhu atau mandi wajib yang tadinya seharusnya
menggunakan air bersih digantikan dengan menggunakan tanah atau debu yang bersih. Yang boleh
dijadikan alat tayamum adalah tanah suci yang ada debunya. Dilarang bertayamum dengan tanah
berlumpur, bernajis atau berbingkah. Pasir halus, pecahan batu halus boleh dijadikan alat
melakukan tayamum.
Orang yang melakukan tayamum lalu shalat, apabila air sudah tersedia maka ia tidak wajib
mengulang sholatnya. Namun untuk menghilangkan hadas, harus tetap mengutamakan air
daripada tayamum yang wajib hukumnya bila sudah tersedia. Tayamum untuk hadas hanya bersifat
sementara dan darurat hingga air sudah ada.
Tayamum yang telah dilakukan bisa batal apabila ada air dengan alasan tidak ada air atau
bisa menggunakan air dengan alasan tidak dapat menggunakan air tetapi tetap melakukan
tayamum serta hal yang membatalkan tayamum sama seperti yang membatalkan wudlu.
10. Alasan Melakukan Tayamum
1. Jumlah air tidak mencukupi karena jumlahnya sedikit
2. Telah berusaha mencari air tapi tidak diketemukan
3. Air yang ada suhu atau kondisinya mengundang kemudharatan
4. Pada sumber air yang ada memiliki bahaya
5. Sakit dan tidak boleh terkena air
12.Sunah Tayamum
1. Membaca Basmalah
2. Mendahulukan anggota yang kanan dari pada yang kiri
3. Menipiskan Debu (Mengembus/meniup tanah dari dua telapak tangan agar tanah yang ada di
telapak tangan menipis)
4. Membaca dua kalimat syahadat sesudah selesai tayamum
Artinya:
"Sengaja aku bertayamum untuk melakukan sholat, fardhu karena Allah Ta'ala"
3. Menepukkan kedua tangan ke tanah, lalu menipiskannya dengan cara meniup-niup atau
mengibaskannya
4. Mengusap-usap muk
5. Mengusap kedua tangan hingga pergelangan tangan
6. Tertib (berurutan)
7. Membaca doa seperti doa setelah selesai berwudhu.
2.2.4 Istinja
1. Pengertian Istinja
Istinja secara bahasa artinya terlepas atau selamat, dari bahasa Arab . Sedangkan istinja
menurut istilah syariat Islam ialah bersuci sesudah buang air besar atau buang air kecil.
2. Cara Melakukan Istinja
Melakukan istinja ini hukumnya adalah wajib bagi orang yang baru saja buang air besar maupun
buang air kecil, baik dengan air ataupun dengan benda selain air. Benda selain air yang dapat
digunakan untuk istinja ialah benda yang keras dan kesat seperti batu, kertas atau daun-daun yang
sudah kering. Cara melakukan istinja dapat dilakukan dengan salah satu tiga cara sebagai berikut:
1). Membasuh atau membersihkan tempat keluar kotoran air besar atau air kecil dengan air sampai
bersih. Ukuran bersih ini ditentukan oleh keyakinan masing-masing.
2). Membasuh atau membersihkan tempat keluar kotoran air besar atau air kecil dengan batu,
kemudian dibasuh dan dibersihkan dengan air.
3). Membasuh dan membersihkan tempat keluar kotoran air besar atau air kecil dengan batu atau
benda-benda kesat lainnya sampai bersih. Membersihkan tempat keluar kotoran air besar atau air
kecil ini sekurang-kurangnya dengan tiga buah batu atau sebuah batu yang memiliki tiga
permukaan sampai bersih.
1. Batu atau benda itu keras (kesat) dan harus suci serta dapat dipakai untuk membersihkan najis.
2. Batu atau benda itu tidak termasuk yang dihormati misalnya bahan makanan dan batu masjid.
3. Sekurang-kurangnya dengan tiga kali usapan dan sampai bersih.
4. Najis yang akan dibersihkan belum sampai kering.
5. Najis itu tidak pindah dari tempat keluarnya.
6. Najis itu tidak bercampur dengan benda lain, meskipun benda itu suci dan tidak terpercik oleh air.
3) SHALAT
Shalat adalah kewajiban atau keharusan bagi setiap orang yang beriman. Dimana jika melakukannya,
seseorang akan mendapat pahala dan jika tidak mengerjakannya maka dia akan berdosa, bahkan termasuk
dosa besar. Ibadah yang diawali dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam disebut dengan Shalat,
dan dengan catatan harus sesuai dengan yang dicontohkan oleh Rosulullah saw. Shalat yang wajib untuk
dilaksanakan disebut dengan shalat Fardhu yaitu Shalat Shubuh, Dzuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya, ( Shalat
Jumat untuk laki laki ). Itu semua wajib dilakukan oleh setiap Muslim yang telah baligh. Sedangkan Shalat
selain Shalat Fardhu adalah Shalat sunnah seperti tahiyyatul masjid, rawatib, dhuha, tahajud, hajat dan lain
lain. Mendapat pahala apabila dikerjakan dan tak berdosa apabila ditinggalkan. Shalat Fardhu wajib
dikerjakan dalam berbagai keadaan, dimana pun berada.
3. Rukun Shalat
Rukun shalat adalah segala sesuatu yang wajib dikerjakan pada shalat. Jika tidak dikerjakan maka
shalatnya tidak sah. Gerakan dan bacaan yang termasuk rukun shalat, yaitu:
1) Niat di dalam hati dengan ikhlas, untuk mengerjakan shalat.
2) Berdiri menghadap kiblat bagi yang mampu. Jika tidak mampu berdiri boleh dengan duduk,
kalu tidak mampu duduk boleh sambil berbaring.
3) Takbiratu ihram Allahu Akbar pada permulaan melaksanakan shalat.
4) Membaca surah Al-Fatihah pada setiap rakaat.
5) Ruku
6) Itidal
7) Dua kali sujud, dan tumaninah
8) Duduk diantara dua sujud dan tumaninah
9) Duduk pada tasyahud / tahiyyat akhir (tawarruk)
10) Bacaan tasyahud akhir
11) Membaca shalawat kepada Nabi, setelah membaca tasyahud
12) Mengucapkan salam yang pertama.
13) Tertib
4. Sunnah Shalat
Jika sunnah shalat ini dikerjakan maka ibadah shalatnya lebih utama. Gerakan dan bacaan yang
termasuk sunnah dalam mengerjakan shalat yaitu:
1) Mengangkat dua belah tangan sejajar dengan pundak atau telinga. (Ketika takbiratul ihram,
hendak rukuk, bangkit dari rukuk, dan ketika berdiri dari tasyahud awal).
2) Membaca doa iftitah.
3) Membaca kalimah taawudz sebelum membaca surah Al-Fatihah pada rakaat pertama.
4) Membaca aamiin setelah selesai membaca Al-Fatihah.
5) Membaca surat atau ayat Al-Quran setelah membaca Al-Fatihah pada rakaat pertama dan
kedua.
6) Menyaringkan bacaan surah Al-Fatiha dan Surah atau ayat Al-Quran pada shalat Maghrib,
Isya dan Shubuh.
7) Mengucapkan takbir, setiap pindah dari gerakan shalat.
8) Membaca doa ketika Itidal.
9) Membaca tasbih dalam rukuk dan sujud.
10) Meletakkan kedua belah tangan pada paha, sehingga ujung jari kanan dan kiri tepat pada
ujung lutut, pada duduk ketika tasyahud atau duduk diantara dua sujud.
11) Ketika tasyahud awal / akhir, ibu jari dan jari tengah tangan kanan dibuat melingkar dan
telunjuk ditunjukkan.
12) Mengucapkan salam yang kedua.
"Ya Alloh! Bagi-Mu segala puji, spenuh langit & bumi, dan seperti apa yg Engkau khendaki
ssudah itu. "
7) sujud (tersungkur ke bumi) dengan meletakkan dahi ke bumi dan ketika turun seraya
membaca Allohu Akbar, dan setelah sujud sambil membaca tasbih sebanyak 3x:
"Mahasuci Tuhanku, Tuhan Yang MahaTinggi serta memujilah aku kepada-Nya.. "
8) Duduk diantara dua sujud serta membaca "Allaahu akbar" dan setelah duduk membaca:
"Ya Alloh, ampunilah dosaku, belas kasihinilah aku dan cukupkanlah segala kekuranganku
dan angkatlah derajatku dan berilah rezeki kepadaku, dan berilah aku petunjuk dan berilah
kesehatan kepadaku dan berilah ampunan kepadaku.
9) Sujud kedua, ketiga dan keempat dikerjakan seperti pada waktu sujud yang pertarna, baik
caranya maupun bacaannya.
10) Duduk Tasyahud/Tahiyat Awal pada rokaat ke-2, kalau sholat kita tiga rakaat atau empat
rakaat, maka pada rakaat ke2 ini kita duduk untuk membaca tasyahud tahiyat awal,
dengan duduk kaki kanan tegak dan telapak kaki kiri diduduki. Bacaan Tahiyat Awal:
Secara bahasa Ied artinya kembali, dikatakan ied karena kembalinya hari itu dengan perputaran tahun,
atau karena kembalinya rasa gembira dan bahagia tiap datangnya hari tersebut. Shalat ied hukumnya
adalah fardhu kifayah, jika sudah dilaksanakan oleh sebagian orang maka gugurlah dosa bagi sebagian yang
lainnya dan ketika ditinggalkan oleh semuanya maka berdosalah seluruhnya. Disunnahkan untuk
melaksanakan shalat ied di tanah terbuka di luar daerah perkampungan.
Waktu pelaksanaan shalat ied adalah seperti shalat dhuha, yaitu setelah matahari naik seukuran satu
tombak sampai dengan waktu zawal (tergelicir matahari). Karena Rasulullah shallaallhualaihi wa sallam
dan para sahabat selalu shalat setelah naiknya matahari, selain itu karena waktu sebelum matahari naik
adalah waktu yang terlarang untuk shalat.
Disunnahkan untuk menyegerakan pelaksanaan shalat Idul Adha di awal waktu dan mengakhirkan
shalat Idul Fitri di akhir waktu berdasarkan perbuatan Nabi. Pada shalat idul Adha kaum muslim ingin
segera shalat ied untuk persiapan menyembelih qurban, sedangkan pada Idul Fitri mereka memerlukan
perpanjangan waktu shalat untuk lebih melonggarkan waktu untuk menunaikan zakat fitri.
1) Masuknya waktu, maka tidak diperbolehkan atau tidak sah shalat ied sebelum waktunya
2) Terdapat jumlah yang mencukupi, maka tidak boleh dengan jumlah kurang dari tiga orang
3) Berdomisili di daerah tersebut (al-isthithan), sehingga tidak diperkenankan bagi orang yang
sedang dalam perjalanan menyelenggarakan shalat ied, meskipun pada saat itu sedang
tinggal di daerah itu. Musafir hanya boleh mengikuti shalat ied yang diselenggarakan oleh
masyarakat di suatu daerah yang dilewatinya dan shalatnya sah. Adapun jika dia bertindak
sebagai penyelenggara maka shalat ied-nya tidak sah.
1) Disunnahkan melaksanakan shalat ied di tempat terbuka dan luas yang berada di luar daerah
perkampungan. Kaum muslim berkumpul di tempat tersebut untuk menampakkan syiar ini.
Akan tetapi diperbolehkan melaksanakan shalat ied di masjid ketika terdapat udzur.
2) Disunnahkan untuk menyegerakan shalat Idul Adha dan mengakhirkan shalat Idul Fitri, seperti
yang telah dijelaskan pada pembahasan mengenai waktu shalat.
3) Disunnahkah untuk makan beberapa butir kurma sebelum shalat Idul Fitri, dan tidak makan
sebelum shalat Idul Adha hingga shalat. Hal ini berdasarkan pada perbuatan Nabi. Kebiasaan
Nabi adalah tidak keluar ke shalat idul fitri sampai makan berbuka dengan beberapa butir
kurma, beliau memakannya dalam jumlah ganjil (ini berdasarkan riwayat Bukhari). Beliau tidak
makan pada hari raya kurban hingga melaksanakan shalat (ini berdasarkan riwayat Tirmidzi dan
Ibnu Majah).
4) Disunnahkan untuk bertakbir ketika keluar menuju shalat ied setelah shalat subuh dengan
berjalan, agar memungkinkan untuk mendapatkan tempat yang dekat dengan imam dan
mendapatkan pahala keutamaan menunggu shalat.
5) Disunnahkan untuk berpenampilan yang terbaik pada hari raya, membersihkan diri (mandi),
mengenakan pakaian yang terbaik dan memakai wewangian. Berpenampilan yang terbaik di
sini bukan berarti memperbolehkan untuk berdandan bagi wanita muslimah, tetapi
berpenampilan yang terbaik yang terbingkai oleh syariat. Untuk para muslimah, tidak
bertabaruj dan tidak menggunakan wewangian.
6) Disunnahkan untuk berkhutbah dengan khutbah yang mencakup seluruh urusan agama.
Memotivasi untuk menunaikan zakat, dan menjelaskan apa yang harus dikeluarkan untuk
zakat. Pada khutbah Idul Adha berisikan motivasi untuk berkurban, penjelasan hukumnya.
Hendaknya memberikan bagian khusus untuk wanita, karena mereka membutuhkan nasehat
khusus. Khutbah tersebut dilaksanakan setelah shalat dua rakaat.
7) Disunnahkan untuk banyak berdzikir dengan memperbanyak takbir dan tahlil
8) Bertakbir dengan suara keras bagi laki-laki di rumah-rumah, masjid dan pasar-pasar, sedangkan
wanita dengan melirihkan suaranya.
9) Melewati jalan yang berbeda, berangkat menuju shalat ied melalui suatu jalan dan kembali
dengan melalui jalan yang lain. Berdasarkan hadits Jabir, Ketika hari raya ied, nabi melalui
jalan yang berbeda(Bukhari). Hikmah dari hal tersebut adalah agar dua jalan itu bersama-sama
menjadi saksi atas ketaatan yang kita lakukan dengan beribadah kepada Allah. Selain itu agar
menampakkan syiar Islam di kedua jalan tersebut, dan hikmah-hikmah lainnya.
10) Tidak mengapa jika di antara kaum muslim saling mengucapkan selamat di hari raya ied,
dengan mengatakan, taqabbalallhu minna wa minkum lihul aml. Demikianlah yang
dilakukan oleh para shahabat nabi, sambil menampakkan wajah yang berseri-seri dan
kebahagiaan kepada orang-orang yang ditemuinya.
4. Letak Khutbah
Letak khutbah pada shalat ied adalah setelah shalat ied, Pada khutbah Idul Fitri memaparkan
tentang zakat fitrah dan pada Idul Adha tentang hukum hukum Qurban
5. Tatacara Shalat Id
Jumlah rakaat shalat Idul Fithri dan Idul Adha adalah dua rakaat. Adapun tata caranya adalah
sebagai berikut:
a. Niat bacaannya:
b. Takbir, Allahu Akbar sambil mengangkat kedua tangan seperti shalat fardhu
c. Tangan bersendekap dan membaca doa iftitah
d. Takbir, membaca tasbih hingga tujuh kali. Bacaan tasbih:
e. Setelah takbir 7 kali, membaca surat Al-Fatihah, dan surat pendek dianjurkan
surat al-lail pada rakaat pertama
f. Kemudian ruku, Itidal, sujud, duduk diantara dua sujud, an sujud yang kedua
g. Setelah sujud yang kedua, langsung berdiri sambil membaca takbir tanpa
mengangkat kedua tangan. Lalu bersendekap membaca tasbih seperti rakaat
pertama namun pada rakaat kedua hanya 5 kali
h. Dilanjutkan membaca surat Al-fatihah, surat pendek dianjurkan surat al-ghasiyah
pada rakaat kedua, ruku, Itidal, sujud, duduk diantara dua sujud, sujud kedua,
dan tasyahud akhir
i. Salam
1/3 pertama malam, kira-kira berkisar jam 19.00 hingga jam 22.00, ini saat utama
2/3 pertama malam, kira-kira, berkisar jam 22.00 sampai jam 01.00, ini saat yang lebih utama
1/3 pertama malam terakhir, berkisar dari jam 01.00 sampai masuknya waktu subuh, ini saat yang
paling utama
Jumlah rakaat salat tahajud adalah tidak terbatas,paling sedikit 2 rakaat dan dikerjakan dalam dua
rakaat satu salam.
Artinya: "Aku niat shalat sunat tahajud dua rakaat karena Allah"
Ampunilah kami atas kesalahan yg sudah kami lakukan dan yg sebelumnya baik yg kami sembunyikan
maupun yg kami nyatakan. Engkaulah Tuhan yg terdahulu dan Tuhan yg terakhir, Tiada Tuhan melainkan
Engkau Alloh Rabbul Alamin. Tiada daya dan kekuatan melainkan Alloh
Artinya: Aku Niat Shalat Dhuha Dua Rakaat karena Alloh Taala, Alloh Maha Besar
Setelah itu pada rakaat pertama dianjurkan membaca surat ad-dhuha dan rakaat kedua
membaca surat as-syams atau surat al-lail. Setelah selesai mengerjakan shalat dhuha, duduk
dengan khusyu berdzikir dan membaca shalawat nabi bacaan doa setelah shalat dhuha:
Artinya: Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah
keagunan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan
adalah penjagaan-Mu, Ya Allah, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah,
apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram
sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (Wahai
Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hambaMu yang
soleh.
Artiannya: Ya Alloh hamba memohon agaar Tuhan memillihkan mana yg baik menurut Engkau
ya Alloh, dan hamba memohon Tuhan memberikan kepastian dg ketentuanmuu dan hamba
memohon dg kemurahan Tuhan yg besar Agung. Karena sesungguhnya Tuhan yg berkuasa, sd
hamba tidak tahu dan Tuhanlah yg amat mengetahui segala sesuatu yg masih tersembunyi. Ya
Alloh, jika Tuhan mengetahui bahwa persoalan ini baik bagi hamba, dlm agama hamba dan
dalam penghidupan hamba dan baik pula akibatnya bagi hamba, maka berikanlah perkara ini
kpd hamba, dan mudahkanlah ia bagi hamba, kemudian berilah keberhakan bagi hamba
didalamnya. Ya Alloh, jika Tuhan mengetahui bahwa sesungguhnyahal ini tidak baik bagi
hamba, baggi Agama saya dan penghiidupan hamba, dan tidak baik akiibatnya bagii hamba,
maka jauhkanlah hal inni dari pada hamba dan jauhkanlah hamba dari padanya. Dan beriilah
kebaikan dimana sajja hamba berada, kemudian jadikanlah hamba orang yg rela atas
anugerahmu.
Keterangan, Waktu menyebutkan hal yg dimaksud dalam Doa Setelah Shalat Istikharah
tersebut hendaknya disebutkan apa yg dimaksud persoalan anda itu.
Artinya: "Aku niat shalat fardhu jumat 2 rakaat menghadap kiblat mengikuti imam karena Allah
ta'ala."
Catatan: Jika menjadi IMAM maka kata MA'MUUMAN di ganti menjadi IMAAMAN.
Setelah melaksanakan sholat Jumat maka duduklah dengan khusyu sambil berdzikir kepada Allah
SWT. Perbanyaklah membaca dzikir seperti istighfar, shalawat Nabi Muhammad Saw, tahmid, dan
tasmih yang bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. Dan berdoa sebagaimana seperti
setelah menunaikan shalat-shalat seperti biasa.
4) Takbir Ketiga
kembali melakukan takbir seperti halnya takbir pertama dan kedua. Kemudian membaca
doa, berikut:
5) Takbir ke empat
Membaca doa:
Artinya: Ya Alloh Jika mayit ini termasuk ke dalam orang yg baik, maka terimalah amal
kebaikanya dan jika mayit ini termasuk kedlm orang yg jahat maaka bebaskanlah dia, sebab
rahmat engkau akan kerindhaan Engkau dan jauhkanlah dia dari fitnah kubur dan
siksanya
4) PUASA
1) Puasa Wajib:
a. Puasa Ramadan
b. Puasa karena nazar
c. Puasa kifarat atau denda
2) Puasa Sunah:
a. Puasa 6 hari berturut-turut di bulan Syawal, dimulai pada hari ke-2 (setelah Idul Fitri)
sampai hari ke-7
b. Puasa Arafah pada tanggal 9 Dzulhijah bagi orang-orang yang tidak menunaikan ibadah
haji
c. Puasa Senin-Kamis
d. Puasa Daud (sehari puasa, sehari tidak), bertujuan untuk meneladani puasanya Nabi
Daud As
e. Puasa 3 hari pada pertengahan bulan (menurut kalender islam)(Yaumil Bidh), tanggal
13, 14, dan 15
f. Puasa Syaban (Nisfu Syaban) pada awal pertengahan bulan Syaban
5. Rukun Puasa
1) Niat. Bacaannya:
sengaja aku berpuasa esok hari untuk menunaikan fardlu puasa pada bulan ramadhan
bagi tahun ini karena Allah Taala
2) Meninggalkan segala hal yang membatalkan puasa dari terbit fajar hingga terbenam
matahari
Ya Allah untuk-Mu aku berpuasa dan atas izin-Mu aku berbuka, Maha Besar Allah yang Maha
Pemurah lagi Maha Penyayang
2) Hukum Zakat
Zakat adalah kewajiban yang Allah bebankan setiap muslim yang hartanya melebihi ketentuan
nisab.
b. Hukum dari zakat mal yaitu fardu'ain atas segala yang dimiliki oleh seseorang, Harta yang wajib
dizakati:
- Pertama: Rikaz dan barang tambang dengan kewajiban zakat mencapai 20% dan tidak ada
nishab.
- Kedua: emas dan perak. Nisab emas adalah 85 gram, sedangkan perak senilai 595 gram.
- Ketiga: hewan ternak, yang telah mencapai haul. Hewan ternak meliputi unta, sapi, dan
kambing, masing-masing nisabnya 5 ekor, 30 ekor, dan 40 ekor.
- Keempat: Barang dagang, yang telah sampai nishab (haul) yaitu sama dengan emas 85
gram.
- Kelima: hasil pertanian berupa tanaman dan buah-buahan jika keduanya telah nishab
senilai 653 kg gandum/padi.
- Keenam, hasil dari profesi ialah seluruh usaha halal yang mendatangkan penghasilan
(uang) yaitu sebesar 2,5 % dari hasil profesi.