Anda di halaman 1dari 48

BAB I

THAHARAH
Apakah sudah siap untuk belajar ?
Coba anda berdiri sejenak...!
Rapikan pakaian anda..........!
Silahkan duduk kembali !!
Simpan segala sesuatu yang tidak berkaitan dengan
pembelajaran Fiqih...!

MARI KITA AWALI PEMBELAJARAN INI


DENGAN BERDO’A KEPADA ALLAH
Kotoran
Jasmani Najis
Hadats

Perbuatan
Dosa

Perkataan
Rohani kotor

Sifat tercela
Mukhaffafah/ Mutawasithah/ Mughallazah/
Najis Ringan Najis Sedang Najis Berat

Kencing bayi yang Darah, nanah, Jilatan anjing dan


belum makan bangkai, segala babi
selain ASI sesuatu yg keluar
dari QD

Cuci dg air
Percikkan air pd Alirkan air pd yg sebanyak 7 kali
yg terkena najis terkena najis dan 1 x dg tanah
Najis Ainiyah Najis Hukmiyah

Najis yang diyakini Najis yang jelas kelihatan


adanya tetapi tidak jelas zatnya(bau, warna atau
zatnya(bau, warna atau rasanya). Misalnya
rasanya). Misalnya baju kencing yang sudah lama
kena tahi burung, darah kering, debu, dll

Alirkan air pd yg terkena Alirkan air pd yg terkena


najis/cuci dengan sabun najis/cuci dengan sabun
Air suci lagi mensucikan. Artinya air
suci yang dapat diminum dan bisa
dipakai untuk bersuci.
Misalnya :
Air hujan, air es, air sumur, air laut,
air sungai, air mata air, dan air
embun.
Air suci tapi tidak mensucikan. Air suci yang dapat
diminum tapi tikdak bisa dipakai untuk bersuci.
Air ini terdiri dari 3 macam, yaitu :

1. Air yang sedikit (kurang dari dua kullah,) 216 liter


= 60 L x 60 cm x 60 cm dalam bejana yang
sudah bekas dipakai, baik untuk berwudhu’
ataupun untuk mandi
2. Air yang telah berubah salah satu sifatnya karena
bercampur dengan suatu benda suci lainnya,
seperti air teh, air kopi, dan lain sebagainya
3. Air pohon atau air buah-buahan seperti air
kelapa, air nira, dan lain-lain
Air suci mensucikan tetapi makruh jika dipakai untuk
bersuci.seperti air yang terjemur matahari dalam wadah
selain emas dan perak seperti drum dan wadah lainnya
yang diperkirakan akan berkarat. Terkecuali air yang
terjemur di tanah seperti air sawah, air kolam dan
tempat-tempat yang bukan bejana.

Air yang telah bercampur dengan najis. Air mutanajjis


tidak dapat dipakai untuk bersuci
1. Air yg kurang dari dua kullah lalu terkena najis,
baik berubah sifatnya atau tidak
2. Air yang lebih dari dua kullah lalu terkena najis
dan berubah sifatnya.
Menurut bahasa Hadast berasal dari kata
(َ‫ )ﺤَﺪَﺚ‬yang berarti peristiwa. Sedangkan
menurut istilah syara’ berarti suatu keadaan
tidak suci pada diri seseorang sehingga tidak
sah atau dilarang melakukan ibadah.
Hadast kecil adalah suatu keadaan tidak suci pada
diri seseorang sampai melakukan wudhu’ atau
bertayamum karena alasan yang diperbolehkan
syara’.
Cara mensucikannya adalah dengan wudhu’ atau
bertayamum. Rasulullah bersabda :

‫هللا َص َال َة َا َح ِدمُك ْ ِا َذا َا ْحدَ َث َحىَّت ي َ َت َوضَّ َأ‬


ُ ‫َال يُ ْق َب ُل‬
)‫(رواه البخارى‬
Allah tidak menerima shalat seseorang apabila ia
dalam keadaan berhadast sebelum ia berwudhu’
(HR. Muttafaqun alaih)
1. Keluarnya sesuatu dari qubul dan dubur,
seperti kentut, kencing, tahi dan mazi dan
madi
2. Hilang akal, misalnya kena mabuk, gila
atau tidur
3. Bersentuhan kulit laki-laki dan kulit
perempuan yang bukan muhrim
4. Menyentuh kemaluan dengan telapak
tangan atau jari yang tidak memakai tutup
Istinja’ menurut bahasa adalah terlepas atau
selamat. Sedangkan menurut istilah adalah :
Bersuci atau membersihkan kotoran yang
keluar dari qubul atau dubur, baik sesudah
buang air besar atau kecil.

Hukum istinja’ adalah wajib karena untuk


menjaga kebersihan
1. Air yang suci lagi mensucikan (Mutlak)
2. Daun kayu yang lembut/tidak membahayakan
3. Kertas yang lembut / Tissu
4. Batu yang bersih

1. Batu atau benda itu keras dan harus suci


2. Batu atau benda itu tidak bernilai
3. Sekurang-kurangnya tiga kali
4. Najis yang dibersihkan belum kering.
• Jangan buang hajat di jalan yang dilalui
orang atau tempat berteduh
• Jangan buang hajat dilubang baik yang
ada ditanah ataupun di dinding
• Pada air tergenang yang jumlahnya
sedikit
• Jangan buang hajat ditempat terbuka
atau tempat-tempat umum lainnya
• Mendahulukan kaki kiri ketika masuk WC dan
menduhulukan kaki kanan ketika keluar
• Jangan berkata-kata selama dalam WC
• Membaca do’a sebelum masuk dan waktu
keluar dari WC
• Dilarang buang hajat dengan menghadap kiblat
atau membelakanginya.
• Jangan membawa benda yang didalamnya
terdapat zikir kepada Allah.
• Jangan memandang keatas atau kemaluan
• Jangan berbicara, bernyanyi atau pekerjaan lain
• Gunakan tangan kiri ketika membersihkan
tempat keluarnya kotoran
)‫(رواه البخارى‬ ‫َالَّل ُه َّم ِايِّن ْ َا ُع ْو ُذ ِب َك ِم َن الْ ُخ ُب ِث َوالْ َخ َباِئ ِث‬
Ya, Allah sesungguhnya aku berlindung kepada
engkau dari syetan laki- laki dan syetan perempuan

َْ ‫َالْ َح ْم ُد ِهلل اذَّل ِ ْي َا ْذ َه َب َع ِن ا َال َذى َوعَافيِن‬


Puji-pujian bagi Allah yang telah mengeluarkan
penyakit dari diriku dan telah mengembalikan
kesehatanku
A. PENGERTIAN WUDHU’ 
Kata wudhu’ berasal dari bahasa arab (‫) ﻭﺿﻭﺃ‬
yang berarti bersih. Sedangkan menurut
istilah, wudhu’ berarti membersihkan
anggota wudhu’ untuk menghilangkan
hadast kecil.

B. HUKUM BERWUDHU’  DAN DALILNYA

Wudhu’ merupakan syarat sah shalat.


Oleh karena itu hukum berwudhu’ adalah
wajib berdasarkan Firman Allah Swt.C
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak
mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan
tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu
dan (basuh) kakimu sampai dengan mata kaki …
(QS;Al-Maidah [5] ayat 6)
C. SYARAT-SYARAT WUDHU’ 
1. Islam
2. Mumayyiz yaitu bisa membedakan yang
baik dan yang buruk
3. Tidak berhadast besar
4. Menggunakan air yang suci dan
mensucikan
5. Tidak ada yang menghalangi sampainya air
ke kulit anggota wudhu’
D. RUKUN WUDHU’ 

1. NIAT
2. MEMBASUH MUKA
3. MEMBASUH KEDUA TANGAN
SAMPAI SIKU
4. MENGUSAP KEPALA
5. MEMBASUH KAKI SAMPAI KEDUA
MATA KAKI
6. TERTIB
E. SUNAT-SUNAT WUDHU’ 
1. Membaca basmalah ketika memulai wudhu’
2. Membasuh kedua telapak tangan sampai pergelangan
3. Berkumur-kumur
4. Istinsya’ (Memasukkan air kedalam hidung dan
mengeluarkannya)
5. Mengusap seluruh kepala
6. Mengusap dua daun telinga luar dan dalam
7. Membasuh tiap-tiap anggota wudhu’ sebanyak tiga kali
8. Menyele-nyela anak jari kedua tangan dan kedua kaki
9. Mendahulukan anggota yang kanan dari anggota yang kiri
10.Dilakukan tanpa pertolongan orang lain kecuali sakit
11.Membasuh masing-masing anggota wudhu’ tiga kali.
12.Tidak berbicara dalam berwudhu’
13.Membaca do’a sesudah berwudhu’
Do’a Sesudah Berwudhu’ 
. ُ‫ﺤﻤَّﺪًﺍﺮَّﺴ ُْﻭﻞُﺍﷲ‬ َ ‫ﺍَ ْش َه ُد ﺍَﻦْﻻَ ِﺍ َﻠ َﻪ ِﺍﻻَّﺍﷲُ َﻭﺍَ ْش َه ُد ﺍَﻦَّ ُﻤ‬
َ َ‫ﺠ َﻌ ْﻠﻨِﻲ ﻤِﻦ َْﺍﻠ ُﻤﺘ‬
َ‫ﻄ ِّﻬ ِﺮ ْﻴﻦ‬ ْ ‫ﺠ َﻌ ْﻠﻨِﻲ ﻤِﻦَ ﺍﻠﺘَّﻭَّ ﺍ ِﺒ ْﻴﻦَ َﻭﺍ‬
ْ ‫ﺍَﻠَّﻠ ُﻬﻢَّ ﺍ‬
َ‫ﺤ ْﻴﻦ‬ِ ِ‫َﻭﺍﺠ َْﻌ ْﻠﻨِﻲْ ﻤِﻦ ِْﻋﺒَﺎ ِﺪﻚَﺍﻠﺼَّﺎﻠ‬
“Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah tidak ada
sekutu baginya dan aku bersaksi bahwa sesungguhnya
Muhammad itu hamba-Nya dan utusan-Nya, Ya Allah
jadikanlah aku golongan orang-oran g yang bertaubat dan
jadikanlah aku golongan orang-orang yang suci dan
jadikanlah aku dari hamba-hambaMu yang shaleh” (HR.
Ahmad, Muslim, at-Tirmizi)
F. HAL-HAL YG MEMBATALKAN WUDHU’ 

1. Keluar sesuatu dari salah satu dua pintu


(qubul dan dubur)
2. Hilang akal, baik karena mabuk atau gila
3. Bersentuhan kulit antara kulit laki-laki dan
perempuan yang sudah dewasa yang
keduanya bukan mahram
4. Menyentuh kemaluan baik kemaluan
sendiri maupun kemaluan orang lain
dengan telapak tangan.
G. TATACARA BERWUDHU’ 
1. Mejadi wajah putih
6. Pengangkat Derajat cemerlang dari bekas air
wudhu

2. Penghapus dosa-
dosa yg telah lalu
Keutamaan
Wudhu Penghapus dosa.3
antar waktu shalat

5. Penggugur dosa 4.Penghapus dosa


bersamaan dgn sepanjang hayat
mengalirnya air
1. Haidh Darah yang rutin keluar dari rahim
perempuan yang telah baliq (dewasa)
setiap bulan
2. Nifas Darah yang keluar dari rahim
perempuan setelah melahirkan
3. Wiladah Darah yang keluar dari rahim wanita
sewaktu melahirkan/bersalin.
4. Istihadah Darah yang keluar dari rahim
perempuan karena penyakit bukan
diwaktu haid atau nifas.
5. Keluar mani Baik sengaja maupun tidak
3. Bersetubuh Baik keluar mani atau tidak
1. Shalat
2. Puasa
3. Thawaf
4. Istihadah
5. Bersetubuh/hubungan badansuami istri
6. I’tikaf dalam masjid
7. Memegang/membawa al-Qur’an
2. SEBAB-SEBAB MANDI WAJIB

1. Keluarnya darah Haidh


2. Keluarnya darah Nifas
3. Keluarnya darah Wiladah
4. Keluarnya darah Istihadah
5. Keluar mani
6. Karena bersetubuh (suami isteri)
7. Karena bermimpi basah atau keluar mani
8. Mu’allaf (orang yang baru masuk Islam)
TATA CARA MANDI WAJIB
Pendahuluan:
1. Membasuh kedua tangan
2. Membasuh kemaluan

Rukun mandi:
3. Berwudu secara sempurna
4. Menyela-nyela pangkal rambut
5. Menuangkan air ke atas kepala dengan tiga kali
cidukan tangan
6. Mandi seperti biasa, disunatkan untuk mencuci
kedua kaki dan tidak membilas tubuh dengan
handuk
7. Sunat jika mengakhiri mandi dengan membaca
doa/syahadat

Anda mungkin juga menyukai