A. Pengertian Thaharah
Thaharah artinya "bersuci" dari najis dan hadas. Thaharah secara istilah
adalah membersihkan diri, pakaian, benda-benda lain dari najis dan hadas
menggunakan cara yang sesuai dengan syariat Islam, sehingga seseorang
diperbolehkan beribadah yang diharuskan dalam keadaan suci.
Semua harus dibersihkan, termasuk badan, pakaian, tempat dan lingkungan
yang menjadi tempat segala aktivitas, salah satunya aktivitas beribadah seperti
shalat.
Hukum Thaharah adalah wajib, khususnya bagi orang yang akan
melaksanakan ibadah seperti shalat.
Bersih dari najis dan menghilangkannya merupakan suatu kewajiban bagi yang
tahu akan hukum dan mampu melaksanakannya.
Najis mukhaffafah
Najis mukhaffafah adalah najis ringan.
Contoh: air kencing bayi laki-laki sebelum berumur 2 tahun dan tidak
makan suatu apapun kecuali air susu ibu.
Cara mensucikan: cukup dengan memercikkan air mengusapkan air
yang suci pada permukaan yang terkena najis tersebut.
Najis mutawasitah
Najis mutawasitah adalah najis pertengahan, atau najis yang cukup
berat.
Contoh najis mutawasitah: darah, darah haid, nanah, air seni, tinja,
bangkai binatang kecuali bangkai manusia, ikan dan belalang, air
mani yang cair, minuman keras, kotoran hewan yang haram
dimakan, dan sebagainya.
Najis Mugholadoh
1. Hadas Kecil
Seorang muslim terkena hadas kecil apabila mengalami/melakukan
salah satu dari 4 hal, yaitu:
• Keluar sesuatu dari qubul ((kemaluan) dan dubur.
• hilang akal (contoh tidur).
• Bersentuhan kulit antara laki-laki dan perempuan yang bukan mukhrim.
• Menyentuh qubul (kemaluan) dan dubur dengan telapak tangan.
Cara menyucikan hadas kecil dengan ber-wudu.
Apabila tidak ada air atau karena sesuatu hal, maka bisa dengan
tayammum
2. Hadas Besar
Seseorang terkena hadas besar apabila mengalami/ melakukan salah
satu dari 6 perkara, yaitu:
• berhubungan suami istri (setubuh),
• keluar mani,
• haid (menstruasi),
• melahirkan,
• nifas,
• meninggal dunia
Cara menyucikannya adalah dengan mandi wajib.
Mandi wajib adalah membasahi seluruh tubuh dari ujung rambut sampai
ujung kaki.
Apabila tidak ada air atau karena sesuatu hal, maka bisa dengan
tayammum.
3. Macam darah yang keluar dari rahim perempuan (haid, nifas, dan
istihodah)
a. Haid (menstruasi)
Haid yaitu darah yang keluar pada perempuan saat kondisi sehat.
Ciri-ciri secara umum darah haid:
• kental,
• hangat,
• baunya kurang sedap,
• hitam,
• merah tua,
• kemudian berangsur-angsur menjadi semakin bening
b. Darah Nifas
Nifas yaitu darah yang keluar sesudah melahirkan, setelah kosongnya
rahim dari kehamilan, meskipun hanya segumpal darah.
1. Mandi Wajib
Mandi wajib atau bisa disebut mandi junub adalah mandi untuk
menghilangkan hadas besar.
5. Mengusap Kepala
Tata cara wudhu berikutnya adalah dengan mengusap
kepala hingga ke belakang. Mengusap kepala ini perlu
dibedakan dengan mengusap dahi atau sebagaian kepala. Hal
ini sesuai dengan perintah Allah SWT dalam Al-Maaidah ayat
6, yang memiliki arti, “…dan usaplah kepala kalian…”
Rasulullah SAW mencontohkan tentang caranya
mengusap kepala, yaitu dengan kedua telapak tangannya yang
telah dibasahi dengan air, lalu ia menjalankan kedua tangannya
mulai dari bagian depan kepala sampai ke belakang
tengkuknya. (HSR. Bukhari, Muslim, no. 235 dan Tirmidzi no.
28 lih. Fathul Baari, I/251).
3. Tayammum
Tayammum adalah pengganti wudhu atau mandi wajib.
Tayammum dilakukan sebagai rukhsah (keringanan) untuk
orang yang tidak dapat memakai air karena beberapa halangan.
seperti .
Tayammum bisa digunakan jika:
• sulit mendapatkan air seperti saat kemarau.
• sakit yang membuat sulit untuk beranjak ke tempat wudhu.
• sakit yang tidak diperbolehkan terkena air.
• berbagai halangan lainnya menyangkut dengan air.
• Telah masuk waktu sholat.
Tayammum dilakukan dengan menggunakan sarana debu
yang suci (Debu ini digunakan sebagai pengganti air).
Apabila kita berada di dalam pesawat atau kendaraan, debu
yang digunakan untuk tayammum cukup mengusap debu yang
ada di dinding pesawat atau kendaraan.
C. Hikmah Thaharah
Bersuci memiliki keutamaan dan manfaat yang luar biasa. Keutamaan-
keutamaan itu diantaranya:
• Terhindar dari segala macam penyakit karena kebanyakan sumber
penyakit berasal dari kuman dan kotoran.
• Rasulullah Saw. bersabda bahwa orang yang selalu menjaga wudhu
akan bersinar wajahnya kelak saat dibangkitkan dari kubur.
• Sarana untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah Swt.
• Kebersihan sebagian dari iman dan ada ungkapan bijak yang
mengatakan ”kebersihan pangkal kesehatan”.
• Kebersihan akan membuat seseorang menjalani hidup dengan lebih
nyaman