Anda di halaman 1dari 8

THAHARAH

 Thaharah Oleh: Haerul Anam,

Pengertian Thaharah Menurut bahasa berarti kebersihan atau kesucian. Sedangkan menurut
syar’i adalah membersihkan diri dari segala macam najis (baik nyata maupun abstrak) atau
hadas (baik hadas besar atau kecil).

 APAKAH WUDHU DAN TAYAMUM ITU?

1.  WUDHU

Wudhu adalah kegiatan membasuh dan atau mengusap sebagian anggota tubuh dengan air
yang suci dan mensucikan.Wudhu merupakan syarat syah shalat.

 RUKUN WUDHU

Niat Membasuh muka

1. Membasuh kedua tangan sampai siku


Mengusap sebagian rambut kepala
2. Membasuh kaki sampai kedua mata kaki
3. Tertib dan urut

 SYARAT-SYARAT WUDHU

1. Islam
2. Mumayyis
3. Suci dari haid dan nifas
4. Memakai air yang suci dan mensucikan
5. Air bisa meresap ke kulit

Sunnah wudhu

1. Mendahulukan anggota badan sebelah kanan


2. Mengulangi tiga kali basuhan
3. Tidak berbicara
4. Menghadap kiblat
5. Membaca basmalah
6. Membasuh telapak tangan sampai pergelangan
7. Menggosok gigi/bersiwak
8. BerkumurMembersihkan hidung
9. Membasuh muka dengan rata
10. Mengusap telinga
11. Membaca doa sesudah wudhu
12. Shalat 2 rakaat setelah wudhu

YANG MEMBATALKAN WUDHU

1. Keluar sesuatu dari dua pintu (kubul dan dubur)


2. Hilangnya akal, baik gila, pingsan ataupun mabuk
3. Bersentuhan kulit laki-laki dengan kulit perempuan yang bukan mahram
4. Menyentuh kemaluan atau pintu dubur
5. Tidur
 Hikmah Wudhu Membersihkan anggota wudhu

 Menggugurkan dosa yang telah diperbuat dengan wudhu


 Membangkitkan semangat beraktivitas
 Menghilangkan rasa kantuk dan tidur
 Menjadikan wajah orang yang berwudhu menjadi bersih, berseri dan terang
menyenangkan

1.1. Hadas

Hadas menurut bahasa adalah sesuatu yang baru terjadi. Hadas menurut istilah adalah sesuatu
yang menimpa anggota badan dan mencegah sahnya shalat.

Hadas ada 2, yaitu:


1. Hadas kecil mensucikannya dengan bewudhu
2. Hadas besar cara mensucikannya dengan mandi besar/mandi wajib

1.2. Najis

Najis menurut bahasa berarti kotor. Sedangkan menurut istilah adalah benda yang dianggap
kotor dan dapat mencegah sahnya shalat

a. Macam-macam Najis
b. Najis Mukhaffafah (ringan). Contoh: air kencing bayi laki-laki usia 0-2 tahun yang hanya
mengkonsumsi ASI (air susu ibu). Cara menyucikannya adalah dengan hanya memercikkan
air pada wilayah yang terkena najis saja.
c. Najis Mutawassittah.

1. Najis hukmiyah: najis yang diyakini adanya tetapi tidak nyata, baik zat, bau rasa dan
warnanya. Seperti air seni yang telah lama kering. Cara: dengan mengalirkan air di atas
benda yang terkena najis.

2. Najis Ainiyah: najis yang masih bisa diindera baik wujud, bau, rasa dan warnanya. Cara:
dengan menghilangkan wujud najis lalu mengalirkan air di atas benda yang terkena najis.
Atau bisa dengan batu yang dioleskan sebanyak tiga kali.

d. Najis Mughaladhah

Contohnya: air liur, jilatan, kencing anjing atau babi. Cara menyucikannya adalah dengan
menghilangkan materi najis terlebih dahulu kemudian membasuh atau mencuci bersih
benda yang terkena najis sebanyak tujuh kali bilasan dan salah satu bilasan menggunakan
debu yang suci.

e. Najis yang dimaafkan

Darah binatang yang tidak mengalir darahnya, seperti darah nyamuk, kutu, cicak dan kutu
busuk.Najis yang sukar menghindarinya seperti debu jalanan, cipratan air jalanan.

Seputar Air

Dasar hukum air sebagai alat bersuci adalah:

‫ان َولِيَرْ بِطَ َعلَى قُلُوبِ ُك ْم َويُثَبِّتَ بِ ِه اَأْل ْقدَام‬ َ ‫اس َأ َمنَةً ِم ْنهُ َويُن َِّز ُل َعلَ ْي ُك ْم ِمنَ ال َّس َما ِء َما ًء لِيُطَهِّ َر ُك ْم بِ ِه َوي ُْذ ِه‬
ِ َ‫ب َع ْن ُك ْم ِرجْ َز ال َّش ْيط‬ َ ‫ِإ ْذ يُ َغ ِّشي ُك ُم النُّ َع‬

“(Ingatlah), ketika Allah menjadikan kamu mengantuk sebagai suatu penentraman daripada-Nya,
dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk menyucikan kamu dengan hujan itu
dan menghilangkan dari kamu gangguan-gangguan syaitan dan untuk menguatkan hatimu dan
memperteguh dengannya telapak kaki (mu).” (Qs. al-Anfal: 11)
Macam-macam air

Air najis yaitu air yang berubah warna, rasa atau baunya disebabkan oleh najis, baik jumlah
airnya sedikit maupun banyak. Hukumnya tidak boleh digunakan untuk bersuci.

Percampuran Air dengan benda lain. Air yang sudah tercampur dengan za’faron atau benda dan
zat lain yang suci, keadaannya tetap dianggap suci menurut jumhur ulama. Menurut Imam Malik
dan Imam Syafi’i air tersebut tidak suci. Sedangkan menurut Abu Hanifah, air itu tetap suci
selama perubahan yang terjadi tidak karena dimasak. Fuqaha yang berpendirian bahwa air yang
sudah tercampur tidak bisa disebut sebagai air mutlak – tetapi disebut sebagai air yang
muqayyad – yakni air yang bertalian dengan benda campuran itu tidak memperbolehkan
menggunakan air muqayyad itu untuk berwudhu, karena berwudhu hanya dibolehkan
menggunakan air mutlak.

 Air Musta’mal adalah air musta’mal adalah air bekas yang digunakan untuk bersuci atau air
sedikit yang terkena bekas untuk bersuci. Imam Syafi’i dan Abu Hanifah melarang menggunakan
air ini untuk bersuci dalam kondisi apapun. Imam Malik dan para pengikutnya menggunakan air
musta’mal untuk bersuci hukumnya makruh, tetapi tayamum menurut mereka tidak boleh
dilaksanakan selama air musta’mal masih ada.

 Air sisa minum. Para ulama sepakat bahwa air sisa minuman kaum muslimin dan air sisa
minuman binatang itu suci. Air sisa selain itu sangat mereka perselisihkan. Sebagian ulama
berpendapat bahwa air sisa minuman semua binatang itu suci. Tapi ada juga yang
mengecualikan sisa babi. Dua pendapat tadi adalah riwayat Malik. Ada juga yang
mengecualikan binatang itu babi dan anjing, yaitu madzhab Syafi’i. Ada juga yang
mengecualikan binatang buas secara umum, yaitu madzhab Ibnul Qasim. Ada juga yang
berpendapat bahwa bekas minuman hukumnya ikut ke daging binatang itu.

 Air bekas Thaharah. Tentang air bekas tharah terdapat lima pendapat, yaitu:
Air bekas taharah itu suci secara mutlak. Ini merupakan pendapat madzhab Maliki, Syafi’i dan
Hanafi.Lelaki tidak diperkenankan bersuci dengan sisa air bekas cucian wanita. Sebaliknya,
wanita boleh bersuci menggunakan air bekas cucian laki-laki.Lelaki boleh bersuci dengan air
sisa wanita dengan syarat wanita itu sedang tidak janabat dan haid.Lelaki atau wanita tidak
boleh bersuci menggunakan air sisa masing-masing, kecuali keduanya itu bersuci secara
bersama-sama.Lelaki dan wanita tidak boleh bersuci menggunakan air sisa masing-masing.
Walaupun memulai bersucinya bersamaan. Yang terakhir ini menurut madzhab Ahmad bin
Hanbal.

Mandi

Mandi wajib disebut juga dengan mandi besar atau mandi jinabat. Yaitu mengalirkan air ke
seluruh badan dengan niat menghilangkan hadas besar semata-mata karena Allah.
Sebagaimana firman Allah dalam surat al-Maidah ayat 6:

Sebab-sebab mandi wajib

Keluar mani, baik keluarnya karena bermimpi atau sebab lain dengan sengaja atau tidak,
dengan perbuatan sendiri atau bukan.Mati. Orang Islam yang meninggal, fardhu ifayah untuk
orang muslim yang masih hidup untuk memandikannya, kecuali orang yang mati syahid tidak
dimandikan.Haid atau menstruasi. Apabila wanita yang selesai masa haidnya.Nifas. Maksudnya
adalah darah yang keluar dari kemaluan perempuan setelah melahirkan.Melahirkan. Baik anak
yang dilahirkan itu cukup umur atau tidak seperti keguguran.

Sunnah-sunnah mandi wajib

1.
Membaca basmallah pada permulaan niat
2. Berwudhu terlebih dahulu sebelum mandi
3. Menggosok-gosok seluruh badan dengan tangan
4. Mendahulukan anggota badan sebelah kanan daripada sebelah kiri
5. Berturut-turut

 Mandi sunnah Mandi hari Jumu’ah

1. Mandi hari raya Idul Fitri dan Idul Adha


2. Mandi orang gila apabila ia sembuh dari gilanya karena ada saangkaan ia keluar mani
pada saat masih gila
3. Mandi tatkala hendak ikhram haji atau umrah
4. Mandi sehabis memandikan jenazah
5. Mandi seorang kafir setelah memeluk agama Islam

 Istinja’

Apabila keluar kotoran dari salah satu dua pintu tempat keluar kotoran, maka wajib
hukumnya untuk bersuci dengan air atau istinja’ tiga kali dengan batu, tisu atau benda
lain yang dapat menghilangkannya.Rasulullah telah melewati dua kuburan, kemudian
beliau bersabda, “Kedua orang yang ada di dalam kubur ini sedang disiksa, seorang
disiksa karena mengadu domba orang dan yang seorang lagi karena tidak bersuci dari
kencingnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

 Alat bersuci untuk istinja’

Air dengan membasuh sampai tidak tersisa najisBatu, tisu, kain, kayu dan benda lain
yang suci dan kesat yang dapat menyerap.

 Adab Buang Air

Disunnahkan mendahulukan kaki kiri ketika masuk dan mendahulukan kaki kanan ketika
keluar kamar mandi/toilet..Janganlah berkata-kata selama di dalam toilet kecuali apabila
ada keperluan yang sangat penting dan tidak dapat ditangguhkan.Hendaklah memakai
sandal atau alas kaki. Hendaklah jauh dari orang lain sehingga bau kotoran tidak sampai
padanya agar tidak mengganggu.Jangan buang air kecil atau besar di air yang tenang
kecuali air itu banyak dan menggenangJangan buang air di lubang-lubang tanah karena
kemungkinan akan ada binatang di dalam lubang tersebut yang tersakiti.Jangan buang
air di tempat pemberhentian, tempat yang dilewati manusia atau tempat berteduh.Tidak
menghadap kiblat kecuali terdapat penghalang/hijan.

2. TAYAMUM

APA ITU TAYAMUM?

Tayamum adalah menyapu debu tanah yang bersih ke muka dan dua tangan sebagai ganti
wudhu dan mandi wajib ketika tidak mendapatkan air atau karena sakit

SYARAT-SYARAT TAYAMUM

1. Sudah masuk waktu shalat


2. Sudah berusaha mencari air tetapi tidak menemukannya
3. Dengan tanah yang suci dan berdebu
4. Menghilangkan najis terlebih dahulu jika ada
5.

RUKUN TAYAMUM
1. Niat
2. Mengusap wajah dengan debu
Mengusap kedua tangan sampai siku dengan mendahulukan tangan kanan dari tangan
kiri
3. Tertib dan urut

 Hal-hal Yang Membatalkan Tayamum


Semua hal yang membatalkan wudhu dan adanya air atau mendapatkan air sebelum
melaksanakan shalat

 Permasalahan Seputar Jinabat dan Haid

Orang junub masuk masjid. Pertama: ulama yang melarang orang yang junub masuk masjid
secara mutlak. Pendapat ini dipegangi oleh Imam Malik dan para pengikutnya. Kedua: ulama
yang melarang orang junub tinggal di dalam masjid, kecuali hanya untuk lewat. Ini merupakan
pendapat imam Syafi’i. Ketiga: ulama yang membolehkan orang junub tinggal di dalam masjid,
baik untuk tinggal atau hanya lewat. Inilah yang dipegangi oleh imam Daud dan para
pengikutnya

Orang Junub menyentuh mushaf. Para ulama berbeda pendapat tentang masalah ini. Sebagian
menyatakan boleh dan yang lain tidak membolehkan. Kelompok yang tidak boleh membolehkan
ini adalah kelompok yang melarang menyentuh mushaf dalam keadaan tidak berwudhu.

Orang Junub membaca al-Qur’an. Para ulama juga berbeda pendapat tentang masalah ini.
Jumhur ulama malarang orang junub membaca al-Qur’an.

Hikmah Thaharah

Mendidik manusia agar selalu hidup bersih dan suci. Jika badan bersih maka kita tidak malu
untuk berbicara dan bergaul dengan orang lain

Memelihara agar badan tetap segar, nyaman dan sehat serta menghindarkan diri dari berbagai
macam penyakit.

Memelihara keindahan sebab Allah adalah Dzat Yang Maha Indah yang menyukai keindahan.

Memelihara keimanan dan keislaman. Rasulullah bersabda yang artinya: “Islam itu bersih, maka
jagalah kebersihan dirimu, sesungguhnya tidak akan masuk surga kecuali orang yang bersih
(lahir dan batin).” (HR. Baihaqi).

Memotivasi diri untuk lebih bisa membersihkan jiwa dari segala noda dan dosa kemaksiatan
Orang yang selalu dalam keadaan suci dan bersuci niscaya ia akan selalu dicintai Allah dan
Rasulullah.

  Ayo praktek
SHOLAT

1  Sholat dibagi menjadi dua : sholat fardu dan sholat sunah


SHOLAT FARDU :
Merupakan sholat yang wajib dilaksanakan seorang muslim yang waktunya telah ditentukan,
yaitu sholat lima waktu.

2  SHOLAT SUNAH
Sholat Sunah dibagi menjadi dua :

a. Sunah Mua’akkadah (Sholat sunah yangdikuatkan) seperti sholat witir, sholatsebelum sholat
subuh, sholat Idul Fitri danIdul adha, Sholat gerhana, Sholat Istisqa dansholat-sholat rowatib.

b. Sunah Ghairu Muakad, sepertisholat tahiyatul masjid, sholat dua rakaatsetelah wudhu, sholat
duha, shalat tarwih,dan qiyamul lail.

3  Keutamaan Sholat :
 Sholat sebagai tiang agama, sebagaimana sabda Rasulullah SAW : “Pokok segala
urusan adalah Islam, tiangnya adalah sholat, dan puncaknya adalah jihad di jalan Alloh”
(HR. Muslim)
 Sebagai identitas seorang muslim. Rasulullah saw bersabda : “Jarak antara seseorang
dengan kekafiran ad alah Sholat” (HR. Muslim)
 Sholat lima waktu dapat menghapuskan dosa.
 Sebagai amal yang paling utama.

4  Rasulullah bersabda :
Rasulullah bersabda : “Apakah amalan yang paling dicintai Allah SWT ? Rasulullah saw
menjawab , ‘Menunaikan sholat tepat pada waktunya’. Lalu apa lagi? ‘Berbakti kepada orang
tua.’ kemudian ‘Berjihad di jalan Alloh” (HR. Bukhari dan Muslim) 5. Amal yang pertama kali
dihisab Alloh pada Hari Kiamat.

5  Hikmah Sholat ;
1. Sholat dapat menenteramkan hati.
2. Sebagai bentuk ketaatan dan ketundukan diri pada Allah.
3. Sebagai sarana berkomunikasi dengan Alloh.
4. Sebagai ungkapan syukur.
5. Sebagai do’a.
6. Mensinergikan antara lahir dan batin.

6  Yang dibolehkan dalam sholat :


1.
Bergerak sederhana, seperti membetulkan pakaian.
2. Berdehem ketika dibutuhkan.
3. Membetulkan shaf (barisan sholat).
4. Meletakkan tangan ke mulut ketika menguap.
5. Membaca tasbih ketika memperingatkan imam ketikak lupa dalam gerakan maupun
bacaan.
6. Menghalangi orang yang lewat di depan ketika sholat.
7. Menolak suatu bahay, contohnya membunuh binatang berbahaya ketika sholat di alam
terbuka.
8. Menggaruk badan dengan tangan (asal gerakannya tidak berlebihan).

7  Yang Makruh dalam Sholat :


1. Menoleh dengan kepala dan mata
2. Menghadapkan mata ke atas
3. Tahaddur atau meletakkan tangan di pinggang
4. Menahan rambut yang menjuntai, baju dan lengan baju
5. Meremas-remas jari dan membunyikannya
6. Mengusap kerikil dari tempat sujud dengan lebih dari tiga kali
7. Lalai dalam sholat, seperti memainkan jenggot, melihat hiasan pada sajadah, melihat
lukisan dinding dan semua perbuatan yang dapat merusak kekhusyukan sholat.
8. Membaca surat ketika rukuk
9. Membaca surat ketika rukuk
10. Menahan buang angin, air keil, atau air besar
11. Sholat di depan makanan
12. Duduk dengan berjongkok dan menjulurkan kedua lengan ke bawah.

8  Yang membatalkan Sholat :

1. Meninggalkan salah satu rukun sholat dan tidak mengulanginya ketika sholat.
2. Makan atau minum
3. Mengucapkan sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan sholat.
4. Tertawa
5. Banyak bergerak (lebih dari tiga kali)
6. Menambah jumlah rakaat dengan jumlah rakaat yang sama karena lupa.
7. Berhadats kecil atau besar.
8. Terbukanya auratTerkena najis yang tidak dapat dimaafkan
9. Berubah niat, misalnya berniat keluar dari sholat
10. Murtad

9 Rukun shalat sesuai tuntunan Rasulullah SAW


 1. Berdiri  Saat menjalankan salat, rukun pertama yang harus kita penuhi yaitu berdiri. Di
rukun ini ada pengecualian untuk orang-orang yang sudah tidak mampu berdiri, mereka
dapat salat dengan duduk atau berbaring.

 2. Niat Niat dapat dibaca dengan lisan yang mencakup nama salat yang dikerjakan, jumlah
rakaat, dan pelaksanaannya karena Allah SWT. Yang wajib ialah niat di dalam hati. Niat
dalam hati dan lisan dianjurkan agar lebih kuat. Niat dapat dapat menggunakan bahasa Arab
atau Indonesia. 

 3.Takbiratul ihram Takbiratul ihram adalah bacaan takbir Allahu Akbar saat mengawali salat. 

 4. Membaca surat Al-Fatihah Surat Al-Fatihah wajib dibaca pada setiap rakaat.

 5. Rukuk dan tumakninah Rukuk adalah gerakan membungkukkan badan dengan kedua
tangan memegang lutut yang dilakukan dengan tidak tergesa-gesa. Badan dan kepala yang
membungkuk dengan posisi datar sehingga membentuk sudut 90 derajat. Posisi ini harus
diam sejenak. Baca juga: Bacaan Niat Salat Jumat Latin-Arab-Arti, untuk Imam dan
Berjamaah
 6. Iktidal dan tumakninah Badan ditegakkan untuk beriktidal dengan tumakninah atau diam
sejenak.

 7. Sujud dengan tumakninah Selanjutnya sujud dengan tumakninah. Sujud dilakukan dua
kali yang dihubungkan dengan duduk di antara dua sujud.

   8. Duduk di antara dua sujud Setelah sujud pertama di setiap rakaat, duduk di antara dua
sujud dengan tumakninah. Setelah itu lakukan sujud yang kedua dengan tumakninah.

 9. Duduk tasyahud akhir Di rakaat terakhir salat, setiap orang harus melakukan duduk
tasyahud akhir sebelum salam.

 10. Membaca tasyahud akhir Wajib membaca bacaan tasyahud akhir, saat gerakan rakaat
terakhir salat. 11. Membaca salawat nabi Wajib membaca salawat yang dikirimkan kepada
Nabi Muhammad dan Nabi Ibrahim serta keluarganya.

 12. Salam Baca salam dengan menggerakkan kepala ke kanan dan ke kiri.

 13. Tertib Rukun terakhir ini berarti melakukan salat atau semua rukun salat dengan
beraturan.

Anda mungkin juga menyukai