Anda di halaman 1dari 11

THAHARAH

Nurmala Sari
Syifa Fadhliah
Pengertian Thaharah
 Kata thaharah berasal dari Bahasa Arab “Attahara”
yang secara bahasa artinya kebersihan atau
bersuci. Sedangkan menurut istilah, thaharah
adalah mengerjakan sesuatu yang dengannya kita
boleh mengerjakan shalat, seperti wudhu,mandi,
tayamun, dan menghilangkan najis. Menurut
syara’, thaharah adalah suci dari hadats atau najis,
dengan cara yang telah ditentukan oleh syara atau
menghilangkan najis, yang dapat dilakukan
dengan mandi dan tayamum.( Suad Ibrahim shalih,
,2011:83
Alat-alat Untuk Bersuci
Adapun macam-macam air dapat dibedakan
menjadi empat macam yaitu :
1. Air Muthlaq
2. Air Musyammas
3. Air Musta’mal
4. Air Mustaghyar
Macam-macam Thaharah
A. Thaharah dengan Hadas
Thaharah adalah memakai air atau tanah atau salah satunya
menurut sifat yang disyariatkan untuk menghilangkan najis dan
hadats. thaharah secara garis besar ada tiga macam yaitu:

a. Thaharah dari hadats, besar seperti jima’, keluar mani, haid


dan nifas atau wiladah. Cara mengankat hadas besar dengan
mandi atau dengan tayammum ( apabila tidak ada air atau dalam
keadaan sakit parah yang tidak bisa kena air)
b. Thaharah dari hadas kecil yaitu dengan cara mengankat
hadas kecil dengan wudhu. atau tayammun ( apabila tidak ada
air atau dalam keadaan sakit parah yang tidak bisa kena air) .
( Ahsin W Al-Hafidz, : . 70)
1 Mandi Wajib
.

Mandi secara umum dapat berarti meratakan air ke seluruh anggota tubuh
dari ujung rambut sampai dengan ujung kaki. Sedangkan menurut syariat
Islam mandi berarti: “Bersuci dengan air sebagai alat bersuci dengan cara
meratakan air yang suci lagi menyucikan ke seluruh tubuh dari ujung
kepala sehingga ujung telapak kaki menurut tata cara tertentu yang
disertai niat yang ikhlas karena Allah untuk menyucikan diri.

2. Wudhu
Secara bahasa, kata wudhu berasal dari kata al-wadha’ah yang artinya
bersih dan cerah. Jika kata ini dibaca al-wudhu artinya aktifitas wudhu,
sedangkan jika di baca al-wadhu artinya air yang dipakai untuk berwudhu
3. Tayammum
Menurut bahasa, kata tayammum berarti sengaja.
Sedangkan menurut istilah (syariat) tayammum
berarti beribadah kepada Allah SWT. yang secara
sengaja menggunakan debu yang bersih dan suci
untuk mengusap wajah dan tangan dibarengi niat
menghilangkan hadas bagi orang yang tidak
mendapati air atau tidak bisa menggunakannya. (1
Sa’id bin Ali bin Wahaf al-Qahthani : 2006 :
157 )
B. Thaharah dengan Najis
Najasah atau najis menurut bahasa ialah kotoran dan lawan
suci menurut syara’, yang membatalkan shalat, seperti kotoran
manusia dan kemih. Najis berarti sesuatu yang tidak suci yang
dapat menghalangi seseorang dalam melakukan ibadah kepada
Allah. Sedangkan jenis- jenis najis secara garis besar dibagi
menjadi:
1. Bangkai
2. Darah
3. Nanah
4. Muntah
5. Kencing
6. Kotoran hewan yang dagingnya tidak boleh dimakan
7. Anjing dan babi
8. Kotoran hewan yang dagingnya boleh dimakan
9. Madzi dan wad”I
10. Benda cair yang memabukkan

11. Telur busuk

12. Susu hewan yang dagingnya tidak boleh dimakan


Jenis-jenis Najis
1. Najis mukhaffafah
2. Najis mutawasitah
3. Najis mughalladah
C. Istinja
Istinja’ adalah bersuci dengan air atau yang lainnya untuk
membersihkan najis yang berupa kotoran yang ada atau
menempel pada tempat keluarnya kotoran tersebut (qubul dan
dubur) seperti berak dan kecing. Jadi segala sesuatu yang
keluar dari qubul dan dubur adalah sesuatu yang dianggap
kotor dan wajib dibersihkan atau dihilangkan, dengan
menggunakan air atau yang lainnya. Dari keterangan hadis di
atas, dipahami bahwa bersuci dari kotoran (istinja) penting
dilaksanakan sebab hal ini terkait dengan adanya azab kubur
di hari kemudian, apabila istinja tidak dilaksanakan.
Tujuan Thaharah
Ada beberapa hal yang menjadi tujuan
disyariatkannya thaharah, diantaranya:
1. Guna menyucikan diri dari kotoran berupa
hadats dan najis.
2. Sebagai syarat sahnya shalat dan ibadah
seorang hamba.
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai