Anda di halaman 1dari 18

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

THAROH(WUDHU DAN TAYAMUM)


Kelompok 3

Angota:
Deny Erlangga (Teknik Mesin/ Nim: 19103011004)
Ali Mustofa (Teknik Mesin/ Nim: 19103011021)
Bagus Seto M (Teknik Mesin/ Nim: 19103011025)
M Ade Wibowo (Teknik Mesin/ Nim: 19103011043)
 Salma Shiva A (Teknik Kimia/ Nim: 19103011017)
TAHARAH

Thaharah menurut arti bahasa adalah bersih dan suci


dari kotoran atau najis hissi (yang dapat terlihat)
seperti kencing atau lainnya, dan najis ma’nawi (ya
ng tidak kelihatan zatnya) seperti aib dan maksiat.
Adapun menurut istilah syara’, thahrah ialah bersih
dari najis baik najis haqiqi, yaitu khabats (kotora
n) atau najis.
 thaharah dapat dibagai menjadi dua jenis, yaitu th
aharah hadats (menyucikan hadats) dan thaharah kha
bats (menyucikan kotoran).
WUDHU

 Wudhuartinya Bersih dan Indah. sedangkan


menurut istilah (syariah islam) artinya m
enggunakan air pada anggota badan tertent
u dengan cara tertentu yang dimulai denga
n niat guna menghilangkan hadast kecil.
 Wudhumerupakan salah satu syarat sahnya
sholat (orang yang akan sholat, diwajibka
n berwudhu lebih dulu, tanpa wudhu shalat
nya tidak sah.
DALIL WUDHU
 Wudhu adalah perkara yang disyariatkan dalam Islam. Seseorang y
ang hendak shalat hendaklah ia berwudhu terlebih dahulu, arena
shalatnya tidak akan Allah ta’ala terima, kecuali setelah ia b
erwudhu. Tentang disyari’atkan dan diwajibkannnya ibadah wudhu
ini, maka Allah ta’ala berfirman,

‫يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قُمْ ُتمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا ُوجُوهَكُ ْم‬
‫َك‬# ْ‫وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا ِبرُءُوسِكُمْ َوأَرْجُ َلكُمْ إِلَى ال‬
ِ‫عْبَيْن‬
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat,
maka cucilah muka-muka kalian dan tangan-tangan kalian sampai ke siku, u
saplah kepalamu dan cucilah kaki-kaki kalian sampai kedua mata kaki” [Q
S. Al Maidah: 6]
Syarat Rukun Wudhu Menurut 4 Madzhab

4 (empat) rukun menurut Al-Hanafiyah mengatakan bahwa rukun wudhu


itu hanya ada 4 sebagaimana yang disebutkan dalam nash Quran
7 (tujuh) rukun menurut Al-Malikiyah menambahkan dengan keharusan
niat, ad-dalk yaitu menggosok anggota wudhu`. Sebab menurut beliau
sekedar mengguyur anggota wudhu` dengan air masih belum bermakna m
encuci atau membasuh. Juga beliau menambahkan kewajiban muwalat.
6 (enam) rukun menurut As-Syafi`iyah menambahinya dengan niat dan
tertib yaitu kewajiban untuk melakukannya pembasuhan dan usapan de
ngan urut, tidak boleh terbolak balik. Istilah yang beliau gunakan
adalah harus tertib
 7 (tujuh) rukun menurut Al-Hanabilah mengatakan bahwa harus niat
, tertib dan muwalat, yaitu berkesinambungan. Maka tidak boleh t
erjadi jeda antara satu anggota dengan anggota yang lain yang sa
mpai membuatnya kering dari basahnya air bekas wudhu`.
Hal-hal yang mebatalkan w
udhu
Dalam buku “nurr ad-dujaa fii tarjamah safiinah an-naja
a” diterangkan bahwa hal hal yang merusak atau membatal
kan wudhu ada empat, yaitu:

Keluar seseuatu dari salahsatu dari dua jalan yaitu qubu


l dan dubur kecuali mani.
Hilang akal yang disebabkan olaeh tidur atau yang lainny
a (gila,epilepsy,mabuk).
Bersentuhan kulit antara laki laki dan perempuan yang bu
kan muhrim.
 Menyentuh kubul atau dubur manusia baik milik pribadi
maupun oranglain.
Kesunahan Wudhu Menurut 4 madzhab

4 (empat) rukun menurut Al-Hanafiyah mengatakan bahwa rukun wudh


u itu hanya ada 4 sebagaimana yang disebutkan dalam nash Quran
7 (tujuh) rukun menurut Al-Malikiyah menambahkan dengan keharusa
n niat, ad-dalk yaitu menggosok anggota wudhu`. Sebab menurut be
liau sekedar mengguyur anggota wudhu` dengan air masih belum ber
makna mencuci atau membasuh. Juga beliau menambahkan kewajiban m
uwalat.
6 (enam) rukun menurut As-Syafi`iyah menambahinya dengan niat da
n tertib yaitu kewajiban untuk melakukannya pembasuhan dan usapa
n dengan urut, tidak boleh terbolak balik. Istilah yang beliau g
unakan adalah harus tertib
 7 (tujuh) rukun menurut Al-Hanabilah mengatakan bahwa harus ni
at, tertib dan muwalat, yaitu berkesinambungan. Maka tidak bol
eh terjadi jeda antara satu anggota dengan anggota yang lain y
ang sampai membuatnya kering dari basahnya air bekas wudhu`.
Filosofi Wudhu
 Filosofi berwudhu adalah bentuk penyucian diri sebe
lum menghadap Allah SWT. Dimulai dari telapak tanga
n, mulut, hidung, muka, kedua tangan, kepala, telin
ga dan diakhiri dengan kedua kaki.
 Setiap hari tentunya sadar maupun tidak kita selalu
‘menabung’ dosa. Misalnya tanpa sadar kita sering
kali membicarakan aib teman atau saudara kita. Mata
melihat hal-hal yang tidak pantas, telinga suka men
dengar obrolan yang tidak berguna dan cenderung fit
nah, tangan yang seringkali digunakan untuk hal-hal
yang tidak produktif, pikiran yang seringkali menja
di sumber fitnah, serta kedua kaki yang seringkali
melangkah ke tempat yang seringkali menjauhkan dari
mengingat Allah.
Hikmah Wudh
uHikmah dan keutamaan selalu menjaga wudhu adalah:

1. Wudhu yang terjaga mampu memasukkan seseorang ke


surga seperti layaknya Bilal. Hal ini tercatat dalam
sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari.
2. Ketika tiba di akhirat kelak, akan masuk dalam go
longan Rasulullah SAW.
3. Air wudhu mampu membuat otot-otot yang tadinya te
gang menjadi rileks. Beberapa dokter bahkan berkata
bahwa percikan air ke wajah mampu menghilangkan kepe
natan dan lelah.
Manfaat Wudhu

• Pertama, memelihara kesehatan jasmani


agar senantiasa segar dan sehat

• Kedua, Memelihara Pikiran dan Akal

• Ketiga, memelihara akhlak atau


moral.
TAYAMUM
Tayamum adalah tata cara alternatif mensucikan diri dari hadas, ket
ika wudhu atau mandi besar tidak bisa dilakukan. Secara (bahasa), t
ayamum berarti kehendak (al-qasdu), atau kehendak melakukan hal ter
tentu. Dalam istilah fiqih, tayamum diartikan sebagai proses mengus
apkan debu atau tanah yang suci pada muka dan kedua tangan sebagai
pengganti wudhu dan mandi besar, untuk dapat melaksanakan ibadah, s
eperti sholat. Tayamum wajib dilakukan pada saat air tidak ada.

‫وَاِ ْن كُنْتُمْ َّمرْضَى اَوْ عَلَى سَفَ ٍر اَوْ جَآءَ اَحَدٌمِنْكُمْ ِّمنَ الْغَآئِطِ اَ ْو‬
‫سحُو‬ َ ْ‫َلمَسْتُمُ النِّسَآءَ َفلَمْ تَجِ ُدوْا مآءً فَتَ َيمَّمُوْا صَ ِعيْدًا طَ ِّيبًا فَام‬
ُ‫ا ِبوُجُوْ ِهكُمْ وَ اَيْدِيَكُمْ ِمنْه‬
Artinya: "Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau ke
mbali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan maka j
ika kamu tidak memperoleh air maka bertayamumlah dengan debu yang b
aik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu“ (Al Ma
idah ayat 6)
Syarat Tayamum
Telah masuk waktu salat
Memakai tanah berdebu yang bersih dari najis dan ko
toran
Memenuhi alasan atau sebab melakukan tayamum
Sudah berupaya / berusaha mencari air namun tidak k
etemu
Tidak haid maupun nifas bagi wanita / perempuan
 Menghilangkan najis yang yang melekat pada tubuh
Hal-hal Yang Membatalkan Tayamum

Sama dgn setiap perkara yang membatalkan wudhu. Per


tama, hadas besar atau kecil
Kedua, ada atau melihat air di luar waktu shalat. S
ehingga apabila seseorang ber-tayamum karena tidak
ada air, kemudian dia melihat atau menduga ada air
saat sebelum shalat, maka tayamum-nya otomatis bata
l. Berbeda apabila ber-tayamum karena sakit atau se
bab yang lain, maka melihat atau ada air tidak memb
atalkan tayamum.
 Ketiga, murtad atau keluar dari Islam. Apabila m
urtad, walau hanya sebentar, maka tayamum-nya ba
tal.
Kesunahan Tayamum Menurut 4 Madza
b

Pertama, seluruh kesunnahan yang terdapat dalam wudhu ada


lah menjadi kesunahan dalam tayamum. Seperti, membaca bis
millah di permulaan tayamum, mendahulukan membasuh bagia
wajah yang paling atas, mendahulukan anggota kanan (tayam
mun), berurutan ketika mengusap wajah dan tangan, serta b
erdoa setelah tayamum dengan doa yang telah dicontohkan o
leh Rasul Saw.
Kedua, mengambil tempat debu yang berbeda. Satu kali sent
uhan di tempat debu untuk mengusap wajah, dan satu kali s
entuhan di tempat debu yang lain untuk mengusap tangan.
1. Ketiga, menggunakan sedikit debu, yakni dengan mengiba
skan atau meniup debu yang telah menempel di telapak t
angan.
Hikmah filosofi dan Manfa
at Tayamum
Menujukkan sifat rahman dan rahim tuhan
Dalam bertayamum tanah dijadikan sebagai penggant
i air, ternyata mengandung hikmah , antara lain, t
anah mudah didapat dan juga dapat melamahkan nafsu
amarah manusia.
1. Menyadarkan kepada manusia bawa dirinya juga di
ciptakan oleh allah.swt dari tanah yang berarti
menuntut manusia agar bersikap merendahkan diri
dan tidak berlalu sombong.

Anda mungkin juga menyukai