Anda di halaman 1dari 17

THAHARAH KELOMPOK 5

Ilham Hamid Wijaya 11210541000104


Sastya Nurdina 11210541000106
Firmansyah Romadonna 11210541000128
Dosen Pengampu
Dr. Hj. Khadijah, M.A
TUJUAN PELAJARAN
1) Dapat mengetahui apa yang dimaksud
thaharah
2) Dapat mengetahui pembagian najis dan cara
menghilangkannya
3) Dapat mengetahui apa yang dimaksud
berwudhu dan tata caranya
4) Dapat mengetahui apa yang dimaksud
tayamum dan tata caranya
5) Dapat mengetahui doa sesudah berwudhu
dan tayamum
PEMBAHASAN
PENGERTIAN THAHARAH

Secara bahasa kata thaharah merupakan bentuk masdar Bersuci dari hadas haruslah melakukan wudhu, mandi
yang berarti suci atau bersih. ‫ – – يطهرر طهر طهر‬dari kata wajib, atau tayammum. Sedangkan agar suci dari najis
haruslah menghilangkan kotoran yang ada di badan.
Sementara menurut syara‟, thaharah ialah mengangkat
Oleh sebab itu, thaharah mencakup wudhu, mandi,
(menghilangkan) penghalang yang timbul dari hadas atau dan perkara-perkara lainnya.
.najis

Dari pengertian tentang thaharah tersebut, dapat


disimpulkan bahwa thaharah secara garis besar adalah
menghilangkan atau membersihkan diri dari hadas maupun
.najis yang dapat menghalangi seseorang untuk beribadah
THAHARAH MERUPAKAN
PERINTAH ALLAH SWT
Thaharah merupakan perintah Allah SWT
berdasarkan AlQur‟an dan Sunnah Nabi
Muhammad SAW. Di antara firman Allah SWT
dan sabda Rasulullah SAW tentang thaharah
adalah sebagai berikut

‫ِاَّن َهّٰللا ُيِح ُّب الَّتَّو اِبْي َن َو ُيِح ُّب اْلُم َت َط ِّه ِرْيَن‬
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-
orang yang mensucikan diri”.(Al-Baqarah:222).

Sementara itu, dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda: “Allah tidak menerima shalat yang tidak
dengan bersuci”.(HR. Muslim)
JENIS-JENIS a. Bersuci lahiriah Beberapa contoh yang bersifat lahiriah
adalah membersihkan diri, tempat tinggal dan lingkungan dari

THAHARAH
segala bentuk kotoran, hadas dan najis. Membersihkan diri dari
najis adalah membersihkan badan, pakaian atau tempat yang
didiami dari kotoran sampai hilang rasa, bau dan warnanya.

QS Al-Muddassir ayat : 4 ‫َو ِثَي اَبَك َف َط ِّه ْۖر‬

b. Bersuci batiniah Bersuci batiniah adalah membersihkan jiwa dari


kotoran batin berupa dosa dan perbuatan maksiat seperti iri, dengki,
takabur dll. Cara membersihkannya dengan taubatan nashoha yaitu
memohon ampun dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
PEMBAGIAN NAJIS DAN CARA MENGHILANGKANNYA
NAJIS MENURUT TINGKATANNYA, DIBEDAKAN
MENJADI TIGA, YAITU:

1) Najis mukhaffafah (najis ringan), misalnya kencing 2) Najis mutawasitah (sedang), najis ini dibagi menjadi dua; pertama
anak laki-laki yang belum memakan makanan lain najis „ainiyah yaitu najis yang kita yakini adanya, tetapi tidak nyata
selain ASI. Mencuci benda yang kena najis ini sudah zat, bau, rasa dan warnanya. Seperti kencing yang sudah kering,
sehingga sifat-sifatnya telah hilang. Cara mencuci najis ini cukup
memadai dengan memercikkan air pada benda itu,
dengan mengalirkan air di atas benda yang kena itu.keduanajis
meskipun tidak mengalir. Adapun air kencing anak
hukmiyah, yaitu yang masih ada zat, warna, rasa, dan baunya. Cara
perempuan yang belum memakan makanan lain mencuci najis ini hendaklah dengan menghilangkan zat, rasa, warna,
selain ASI, kaifiyat mencucinya hendaklah dibasuh dan baunya.
samapi air mengalir di atas benda yang kena najis itu, 3) Najis mugallazah (berat), yaitu najis anjing dan babi. Benda yang
dan hilang zat najis dan sifat-sifatnya terkena najis ini hendaklah dibasuh tujuh kali, satu kali di antaranya
hendaklah dibasuh dengan air yang dicampur dengan tanah.
BERWUDHU
PENGERTIAN WUDHU
Kata wudhu berasal dari bahasa Arab yang diadopsi dari kata ‫ ؤ وضىءا وضؤ‬yang berarti baik dan bersih. Menurut
istilah, wudhu adalah membersihkan anggota tubuh tertentu dengan air yang suci dan menyucikan untuk
menghilangkan hadas kecil berdasarkan syarat dan rukun tertentu. Wudhu merupakan thaharah dengan
menggunakan air yang suci lagi menyucikan yang mencakup anggota badan tertentu, yaitu empat anggota badan,
dengan tata cara tertentu.entu. Kewajiban wudhu didasarkan pada Al-Qur‟an surah AlMaidah ayat 6, sebagai berikut

‫ٰٓيَاُّيَه ا اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْٓو ا ِاَذ ا ُق ْم ُتْم ِاىَل الَّص ٰل وِة َف اْغ ِس ُلْو ا ُوُجْو َه ُكْم َو َاْيِد َيُكْم ِاىَل اْلَم َراِف َو اْم َس ُحْو ا ِبُرُء ْو ِس ُكْم َو َاْرُجَلُكْم ِاىَل‬
‫ِق‬
‫َفَل‬ ‫ۤا‬ ‫ٰل‬ ‫َا‬ ‫ۤا‬ ‫ْل‬ ‫َا‬ ‫ۤا‬ ‫َا‬ ‫ىٰل‬ ‫َا‬ ‫ٰٓض‬
‫ْم‬ ‫َء‬ ‫ِّن‬‫ال‬ ‫ُت‬
‫ْو َم ْس ُم َس‬ ‫ِط‬ ‫ِٕى‬ ‫َغ‬ ‫ا‬ ‫َن‬ ‫ُك‬ ‫ْن‬ ‫ٌد‬ ‫َء‬
‫َس ٍر ْو َج َح ِّم ْم ِّم‬ ‫َف‬ ‫َع‬ ‫ْو‬ ‫ى‬ ‫اْلَكْع َبْي ِۗن َو ِاْن ُكْنُتْم ُجُنًبا َف اَّط َّه ُرْو ۗا َو ِاْن ُكْنُتْم َّم ْر‬
‫َتِج ُد ْو ا َم ۤاًء َف َت َي َّم ُم ْو ا َص ِع ْي ًدا َط ِّيًبا َف اْم َس ُحْو ا ِبُو ُجْو ِه ُكْم َو َاْيِد ْيُكْم ِّم ْن ُه َۗم ا ُيِرْيُد ُهّٰللا ِلَي ْجَع َل َع َلْي ُكْم ِّم ْن َحَرٍج َّو ٰل ِكْن ُّيِرْيُد‬
‫ِلُيَط ِّه َرُكْم َو ِلُيِت َّم ِنْع َم َت ٗه َع َلْي ُكْم َلَع َّلُكْم َتْش ُكُرْو َن‬

6. Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah
kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali
dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci);
usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan
nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur
TATA CARA BERWUDHU
a. Berniat Sebelum Wudhu Bacaan niat wudhu ini dapat dilafalkan secara dhohir (lisan) atau secara batin (dilafalkan dalam hati)
Nawaitul wudhuu-a liraf'll hadatsil ashghari fardhal lilaahi ta'aalaa Artinya: "Saya niat berwudhu untuk menghilangkan hadast kecil fardu
karena Allah" .
b. Membasuh Kedua Telapak Tangan Dilakukan sebanyak tiga kali hingga ke selasela jari, sembari berdoa: Allâhumma ihfadh yadi min
ma'âshîka kullahâ" Artinya: "Ya Allah, jagalah kedua tanganku dari semua
perbuatan maksiat.
c. Berkumur Berkumur sebanyak tiga kali sembari membaca doa: Allâhumma a'inni 'alâ dzikrika wa syukrika, Allâhumma asqini min haudli
nabiyyika shallallâhu 'alaihi wa sallam ka'san lâ adzma'a ba'dahu Abadan Artinya: "Ya Allah, tolonglah aku (untuk selalu) mengingat dan
bersyukur padaMu. Ya Allah beri aku minuman dari telaga Kautsar Nabi Muhammad, yang begitu menyegarkan hingga aku tidak merasa
haus selamanya."
d. Membersihkan Kedua Lubang Hidung Mencuci lubang hidung sebanyak tiga kali dengan cara menghirup air ke dalam hidung untuk
kemudian mengeluarkannya lagi. Pada saat menghirup air, hendaklah membaca doa berikut dalam hati: Allâhumma Arihni Raaihatal
jannah. Allâhumma lâ tahrimni râihata ni'amika wa jannatika Artinya: "Ya Allah (izinkan) aku mencium wewangian surga. Ya Allah, jangan
halangi aku mencium wanginya nikmat-nikmatmu dan wanginya surga."
e. Membasuh Muka Membasuh muka dilakukan mulai dari ujung kepala tumbuhnya rambut hingga bawah dagu. Dengan membaca doa:
Allâhumma bayyidl wajhi yauma tabyadldlu wujûhun wa taswaddu wujûh Artinya: "Ya Allah, putihkanlah wajahku di hari ketika wajah-
wajah memutih dan menghitam."
f. Membasuh Kedua Tangan Tata cara wudhu selanjutnya adalah membasuh kedua belah tangan hingga siku sebanyak 3 kali. Pada saat
membasuh tangan kanan, hendaklah membaca doa berikut: Allâhumma a'thinî kitâbi biyamîni, wa hâsibnî hisâban yasîran Artinya: "Ya
Allah, berikanlah kitab amalku (kelak di akhirat) pada tangan kananku, dan hisablah aku dengan hisab yang ringan.
TATA CARA BERWUDHU BAG 2
Kemudian saat membasuh tangan kiri, membaca doa: Allâhumma laa tu'thini bi syimaali, wa laa min waraa`i dzahri Artinya: "Ya
Allah, jangan kau berikan kitab amalku (kelak di akhirat) pada tangan kiriku, dan janganlah pula diberikan dari balik punggungku."
g. Mengusap Kepala Mengusap kepala sebanyak 3 kali. Pada saat mengusap kepala, hendaklah dibaca doa berikut ini:
Allâhumma harrim sya'ri wa basyari 'ala an-nâri wa adzilni tahta 'arsyika yauma lâ dzilla illa dzilluka. Artinya: "Ya Allah, halangi
rambut dan kulitku dari sentuhan api neraka, dan naungi aku dengan naungan singgasana-Mu, pada hari ketika tak ada naungan
selain naungan dari-Mu."
h. Mengusap telinga Mengusap kedua telinga secara bersamaan sebanyak tiga kali disertai membaca doa:Allâhumma ij'alni
minalladzîna yastami'ûnal qaula fayattabi'ûna ahsanahu. Artinya :"Ya Allah, jadikanlah aku orang-orang yang mampu mendengar
ucapan dan mampu mengikuti apa yang baik dari ucapan tersebut."
i. Mencuci kaki Mencuci kedua kaki sampai mata kaki ataupun betis sebanyak tiga kali. Pada saat mencuci hendaklah jari-jari kaki
disela-selai dengan jari tangan. Pada saat memncuci kaki kanan, disunnahkan membaca: 5 Allâhumma ij'alhu sa'yan masykûran wa
dzamban maghfûran wa 'amalan mutaqabbalan. Allâhumma tsabbit qadami 'ala shirâthi yauma tazila fîhi al-aqdâm. Artinya:"Ya
Allah, jadikanlah (segenap langkahku) sebagai usaha yang disyukuri, sebagai penyebab terampuninya dosa dan sebagai amal
yang diterima. Ya Allah, mantapkanlah telapak kakiku saat melintasi jembatan shirathal mustaqim, kelak di hari ketika banyak
telapak kaki yang tergelincir." Kemudian untuk kaki sebelah kiri membaca: Allâhumma innî a'ûdzu bika an tanzila qadamî 'anish-
shirâthi yauma tanzilu fîhi aqdâmul munâfiqîn Artinya:"Ya Allah, aku berlindung pada-Mu, dari tergelincir saat melintasi jembatan
shirathal mustaqim, kelak di hari ketika banyak telapak kaki orang munafik yang tergelincir.”
DOA SETELAH WUDHU
‫َأْش َه ُد َأْن ّآلِاَلَه ِإَّالُهللا َوْح َدُه َالَش ِرْيَك َلُه َو َأْش َه ُد َأَّن‬
‫ِن‬ ‫ الّلُه َّم اْج َع ْلِن ِم َن الَّتَّو اِبْي َن َو اْج َع ْل‬. ‫ُم َحَّم ًداَع ْب ُدُه َوَرُس ْو ُلُه‬
‫ْى‬ ‫ْى‬
‫ِم َن اْلُم َت َط ِّه ِرْيَن‬

Asyhadu allâ ilâha illallâhu wahdahû lâ syarîka lahu wa asyhadu anna muhammadan
'abduhû wa rasûluhû, allâhummaj'alnî minat tawwâbîna waj'alnii minal
mutathahhirîna.

Artinya: "Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-
Nya, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan Allah. Ya Allah,
jadikanlah aku termasuk dalam golongan orang-orang yang bertobat dan jadikanlah aku
termasuk dalam golongan orang-orang yang bersuci (shalih).
BERWUDHU

Hikmah Berwudhu
Syarat Sah Wudhu
a) Mengahapus dosa Setiap muslim yang
a) Beragama Islam. b) Tamyiz, yaitu telah berusia dapat
berwudhu maka Allah SWT akan mengampuni
membedakan baik buruknya suatu pekerjaan. c) Dengan air yang
suci lagi menyucikan. d) Tidak ada sesuatu yang menghalangi air kesalahankesalahannya. b) Melepaskan Belenggu
sampai ke anggota wudhu, seperti getah, cat dan sebagainya. e) dan Dikabulkan Keinginannya Rasulullah SAW
Mengetahui mana yang fardhu wudhu dan sunnahnya pernah menggambarkan bahwa orang yang tidur
memiliki beberapa belenggu. Akan tetapi, jika
orang tersebut bangun dan berwudhu, 6belenggu-
belenggu tersebut akan terlepas dan akan
dikabulkan segala keinginannya. c) Wajah akan
terlihat berseri d) Menjaga daya tahan tubuh e)
Menjga kesehatan kulit
TAYAMUM
Pengertian Tayamum
Perkataan tayamum menurut bahasa berarti menuju, sedangkan menurut syara’ ialah mempergunakan tanah yang bersih guna menyapu muka
dan tangan untuk mengangkat hadast menurut cara yang telah ditentukan oleh syara’. Tayamum merupakan menggantikan wudhu dan mandi
dengan syarat tertentu. Tayamum yaitu mengusap muka dan dua belah tangan dengan debu yang suci

Dalil tayamum
Tayammum disyari’atkan dalam Islam berdasarkan dalil Al Qur’an, As Sunnah dan Ijma’ (konsensus) kaum muslimin. Adapun dalil dari Al
Qur’an adalah firman Allah ‘Azza wa Jalla

‫َس َف ٍر َاْو َجۤاَء َاَحٌد ِّم ْن ُكْم ِّم َن اْلَغ ۤإِى ِط َاْو ٰل َم ْس ُتُم الِّنَس ۤاَء َفَلْم َتِج ُد ْو ا َم ۤاًء َف َت َي َّم ُم ْو ا َص ِع ْي ًدا َط ِّيًبا‬ ‫َو ِاْن ُكْنُتْم َّم ْر ٰٓض ى َاْو َع ىٰل‬
‫َف اْم َس ُحْو ا ِبُو ُجْو ِه ُكْم َو َاْيِد ْيُكْم ِّم ْن ُه‬
Artinya,“Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air atau berhubungan badan dengan perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka
bertayammumlah dengan permukaan bumi yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu”. (QS. Al Maidah : 6).

‫َء َْ ا لم َِ نجِد » اْل َِذ َنا َط ُه ًورا إ »َو ُجِع َل‬


Adapun dalil dari As Sunnah adalah sabda Rasulullah shollallahu ‘alaihi was sallam dari sahabat Hudzaifah Ibnul Yaman rodhiyallahu ‘anhu,

Artinya, “Dijadikan bagi kami (ummat Nabi Muhammad shollallahu ‘alaihi was sallam) permukaan bumi sebagai thohur/sesuatu yang digunakan untuk bersuci (tayammum
jika kami tidak menjumpai air”. (HR. Muslim).66
TAYAMUM
Syarat-syarat Tayamum Rukun Tayamum
Dibolehkan tayamum dengan syarat sebagai berikut: 1) Rukun/fardhu tayamum ada empat, yaitu; 1) Niat; menyengaja
Tidak ada air dan telah berusaha mencarinya, tetapi tidak tayamum untuk mengangkat hadast dengan keperluan untuk
melakukan shalat fardhu, sunnat dan perkara- perkara yang suci. 2)
bertemu, 2) Berhalangan menggunakan air,misalnya
Mengusap muka dan dua tangan dengan debu yang bersih sampai
karena sakit yang apabila menggunakan air akan kambuh

siku. 3) Meratakan debu yang bersih pada anggota-anggota yang


sakitnya, 3) Telah masuk waktu shalat, 4) Dengan debu
yang suci. 7 Jadi bila tidak memenuhi syarat diatas maka
harus ditayamumkan. 4) Tertib, berurutan mengusapnya. Jadi rukun
tayamum yaitu niat, mengusap muka dan dua tangan sampai siku
seseorang tidakdapat melakukan tayamum dengan dengan cara berurutan/tertib. Yang dimaksud dengan mengusap
sempurna karena tidak memenuhi syarat yang telah bukan sebagaimana menggunakan air dalam berwudhu, tetapi
ditentukan. Tapi bila sebaliknya maka diperbolehkan untuk cukup menyapukan saja dan bukan mengoles-oles sehingga rata
melakukan tayamum. seperti air
Niat Tayamum
Hal-hal yang membatalkan tayamum
1) Adapun yang membatalkan tayammum adalah; 2) Segala yang ‫َنَو ْيُت الَّتَي ُّم َم اِل ْس ِت َباَحِة الَّص اَل ِة للِه َتَع اىَل‬
membatalkan wudhu 3) Melihat air sebelum shalat, kecuali yang
bertayammum karena sakit 4) Murtad(keluar dari Islam). Bacaan latin: Nawaytu tayammuma li istibaakhati sholati lillahi
ta'ala
Artinya: "Aku berniat tayamum agar diperbolehkan sholat
karena Allah."
TATA CARA TAYAMUM
1) Siapkan tanah berdebu atau debu yang bersih. Ulama 5) Telapak tangan kiri mengusap lengan kanan hingga ke
memperbolehkan menggunakan debu yang berada di tembok,
siku. Kemudian, tangan kanan diputar untuk diusapkan
kaca, atau tempat lain yang dirasa bersih;
2) Disunnahkan menghadap kiblat, lalu letakkan kedua telapak juga sisi lengan kanan yang lain, dan telapak tangan
tangan pada debu, dengan posisi jari-jari kedua telapak tangan mengusap dari siku hingga dipertemukan kembali jempol
dirapatkan. Dalam keadaan tangan masih diletakan di tembok atau kiri mengusap jempol kanan. Lakukan hal yang sama pada

debu, lalu ucapkan basmallah dan niat


tangan kiri seperti tadi;
3) Kemudian, usapkan kedua telapak tangan pada seluruh wajah. Berbeda
6) pertemukan kedua telapak tangan dan usap-usapkan di
dengan wudhu, dalam tayamum tidak diharuskan untuk mengusapkan debu antara jarijarinya;
pada bagian-bagian yang ada di bawah rambut atau bulu wajah, baik yang tipis
maupun yang tebal. Dianjurkan untuk berusaha meratakan debu pada seluruh
7) Setelah tayamum, dianjurkan juga oleh sebagian ulama
bagian wajah. Dan itu cukup dengan satu kali menyentuh debu, sebab pada untuk membaca doa bersuci, seperti halnya doa berikut
dasarnya lebar wajah tidak melebihi lebar dua telapak tangan. Sehingga ini.
meratakan debu di wajah, cukup mengandalkan dugaan yang kuat
(ghalibuzhan);
4) Selanjutnya bagian tangan, sementara lepaskan cincin bila ada di jari, dan
letakkan kembali telapak tangan pada debu, kali ini jari tangan
direnggangkan. Lalu tengadahkan kedua telapak tangan, dengan posisi
telapak tangan kanan di atas tangan kiri. Rapatkan jari-jari tangan, dan usahakan
ujung jari kanan tidak keluar dari telunjuk jari kiri, atau telunjuk kanan bertemu
dengan telunjuk kiri
DOA SETELAH TAYAMUM
، ‫ َالَّلُه َّم اْج َع ْلِني ِم َن الَّتَّو اِبْي َن‬، ‫ َو َأْش َه ُد َأَّن ُم َحَّم ًدا َع ْب ُدُه َوَرُس ْو ُلُه‬، ‫ َوْح َدُه اَل َش ِرْيَك َلُه‬،‫َأْش َه ُد َأْن اَل ِإَلَه ِإاَّل ُهللا‬
، ‫ َأْش َه ُد َأْن اَل ِإَلَه ِإاَّل َأْنَت‬، ‫َو اْج َع ْلِني ِم َن اْلُم َت َط ِّه ِرْيَن َو اْج َع ْلِني ِم ْن ِع َباِد َك الَّص اِلِح ْي َن ُس ْب َحاَنَك َالَّلُه َّم َو ِبَحْم ِد َك‬
‫َأْس َت ْغ ِف ُرَك َو َأُتْو ُب ِإَلْي َك‬
Bacaan latin: Asyhadu an laa Ilaaha illalloh wahdahu laa syariika lahu. Wa asyhadu anna Muhammadan 'abduhu wa rasuuluhu.
Allahummaj'alni minat tawwaabiina, waj'alni minal mutatohhirina, waj'alni min 'ibaadikas sholihiina. Subhanaka allahumma wa bihamdika
astagfiruka wa atuubu ilaika

Artinya: "Aku bersaksi tiada tuhan selain Allah semata yang tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad
adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku sebagai orang-orang yang bertaubat, jadikanlah aku sebagai
orangorang yang bersuci, dan jadikanlah aku sebagai hamba-hamba-Mu yang saleh. Mahasuci Engkau, ya Allah.
Dengan kebaikan-Mu, aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Engkau. Dan dengan kebaikan-Mu, aku memohon ampunan
dan bertaubat pada-Mu.
KESIMPULAN Thaharah adalah menghilangkan atau membersihkan diri dari
hadas maupun najis yang dapat menghalangi seseorang
untuk beribadah. Thaharah mencakup mandi, wudhu dan
tayamum. Najis dibagi menjadi tiga dan cara
menghilangkannya yang berbeda-beda, dengan Thaharah
kita mengetahui cara menghilangkan masing-masing najis
tersebut.
Dengan Thaharah kita dijaga agar tetap dalam keadaan suci
dan bersih dari najis, sehingga terhindar dari kuman atau
kotoran yang menyebabkan sakit, Thaharah (bersuci) tidak
hanya bisa dilakukan dengan air, namun bisa juga
menggunakan debu (Tayamum) jika tidak ada air.
Jadi fungsi Thaharah bukan hanya untuk bersuci untuk
melaksanakan Ibadah, namun Thaharah bisa dilakukan untuk
selalu menjaga diri dari najis dan membersihkan diri dari
kotoran agar terlindung dari penyakit.
TERIMA KASIH!

Anda mungkin juga menyukai