Team Teaching
Lembaga Pengembangan Studi dan Studi Islam
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA
1. Pengertian Thaharah
Kesucian itu sebagian dari iman. (HR. Muslim)
2. Beristinja
secara bahasa adalah menghilangkan yang
mengganggu
Secara istilah adalah mensucikan sesuatu dari benda
najis dengan benda-benda suci yang dapat digunakan
untuk bersuci, seperti air, batu dan benda lainya
Adab Beristinja
1. Ketika masuk dalam tempat buang hajat
membaca doa Allahumma inni audzubika
minal khubutsi wal khobaits dan apabila keluar
mengucapkan Ghufrnaka.
2. Menjauhkan diri dari pandangan orang atau
istitar (memakai tabir agar tidak terlihat orang)
3. Hendaklah menjauhi tempat ramai atau tempat
orang-orang benaung.
4. Tidak membuat hajat di tempat air menggenang
yang digunakan untuk mandi dan bersuci
6. Untuk wanita dimakruhkan buang hajat di kamar
mandi umum dimana laki-laki dan perempuan
tidak dipisah (Bercampur).
7. Disunnahkan duduk dan tidak menghadap kiblat
ataupun membelakanginya.
8. Disunahkan mencari tempat yang lunak (atau
lebih rendah) agar tidak menciprati pakaian.
9. Menghindari lubang-lubang tempat tinggal
binatang
10. Tidak sambil memperlihatkan aurat dan
berbicara dengan orang lai
11. Menggunakan tangan kiri ketika
membersihkannya
12. Tidak menyebut-nyebut nama atau membawa
tulisan Allah.
13. Istibra (menghabiskan sisa-sisa kotoran)
14. Diusahakan mengusap pakaian dengan air yang
terciprati air kencing ketika buang hajat.
DALAM BERSITINJA ADA TIGA
PEMBAHASAN
1. Air
a. Air Mutlak
Adalah air suci yang dapat mensucikan
Contoh : : air hujan, salju, air es yang sudah hancur
kembali
b. Air Mustamal (yang terpakai)
Adalah air curahan bekas bersuci (mandi dan wudlu)
c. Air Campur
adalah air suci yang bercampur dengan sabun, kapur
barus dan benda-benda lain yang biasanya terpisah
dari air, namun tidak merubah bentuk, bau dan
rasanya.
Misalnya air kapur barus, air mawar, dan sebagainya
d. Air Perahan
Adalah air suci yang berasal dari perahan tumbuhan
atau buah-buahan
Misalnya air jus, air lira, air kelapa dan sebagainya
e. Air Najis
adalah yang tercampur benda najis sehingga merubah
rasa, warna, dan baunya. Air najis hukumnya tidak
dapat mensucikan.
2. Tanah
Dalam hadis digambarkan bahwa sandal yang terkena
kotoran cara membersihkannya adalah dengan
menggosoknya di tanah.
Jika salah seorang diantara kalian menginjak kotoran
dengan sendalnya, maka sesungguhnya debu (tanah)
menjadi penyuci baginya. (HR. Ibnu Hibban)
3. Batu dan benda padat yang dapat menyerap
kotoran