“THAHARAH”
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT PESANTREN MATHALI`UL FALAH
PATI JAWA TENGAH
2023
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Thaharah atau bersuci merupakan masalah penting dalam islam, baik secara
hakiki maupun secara hukmi. Secara hakiki maksudnya adalah hal-hal yang terkait
dengan kebersihan badan, pakaian dan tempat sholat dari najis, sedangkan secara
hukmi adalah sucinya wudlu kita dari hadats.
Dalam literatur fikih islam, thaharah selalu mengawali pembahasan sebelum
yang lainnya, hal tersebut menunjukkan betapa penting dan besarnya perhatian islam
terhadap masalah kebersihan dan kesehatan. Sama halnya dalam kehidupan sehari-
hari kita tidak terlepas dari sesuatu yang kotor dan najis, sehingga thaharah dijadikan
sebagai alat dan cara bagaimana menyucikan diri kita agar sah ketika menjalankan
ibadah. Tanpa thaharah yang benar, maka shalat seseorang tidak mungkin sempurna.
Dengan kaitan inilah peranan thaharah dalam kehidupan sehari- hari tidak dapat
diragukan lagi.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian thaharah
2. Dalil-dalil thaharah
3. Alat- alat thaharah
4. Syarat-syarat thaharah
5. Macam-macam thaharah
6. Hikmah thaharah
C. TUJUAN MASALAH
1. Mengetahui pengertian thaharah
2. Mengetahui dalil-dalil thaharah
3. Mengetahui alat yang digunakan saat thaharah
4. Mengetahui syarat-syarat thaharah
5. Mengetahui macam-macam thaharah
6. Mengetahui hikmah dari thaharah
PEMBAHASAN
THAHARAH
A. Pengertian Thaharah
- Thaharah (difathahkan tho’nya) menurut bahasa ialah suci atau
bersih. Sedangkan menurut istilah syara’ ialah suci dari hadats dan
najis. Suci dari hadats ialah dengan mengerjakan wudlu,tayamum,
dan mandi. Sedangkan suci dari najis ialah menghilangkan najis
yang ada di badan,tempat dan pakaian.
Selain itu, thaharah juga dapat diartikan suatu perbuatan yang
menjadikan seseorang diperbolehkan melakukan sholat, seperti
wudlu, mandi, tayamum dan menghilangkan najis.
- Thuharah (didhummahkan tho’nya) berarti sisa air yang telah
digunakan untuk bersuci.1
Artinya:
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-
orang yang bersuci.” (Al-Baqarah : 122).
1
Abu Hazim Mubarok,fiqh idola terjemah fathul qorib jilid 1,(Jawa Barat:Mu’jizat, 2019),
hal. 14
ْيَٰٓأَيّهَا ٱلّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ ِذَا قُمْتُمْ ِلَى ٱلَّلَوٰةِ فَٱغْسِلُوا۟ وُجُوهَكُمْ وَََيْدِيَكُمْ ِلَى ٱلْمَرَافِقِ وَٱمْسَحُوا۟ بِرُءُوسِكُمْ وَََرْجُلَكُم
ُِلَى ٱلْكَعْبَيْنِ ۚ وَِِن كُنتُمْ جُنُبًا فَٱّّهّرُوا۟ ۚ وَِِن كُنتُم مّرْضَىٰٓ َوْ عَلَىٰ سَفَرٍ َوْ جَاءَ َحَدٌ مّنكُم مّنَ ٱلََْاِِطِ َوْ لَٰمَسْتُم
ٍٱلنّسَاءَ فَلَمْ تَجِدُوا۟ مَاءً فَتَيَمّمُوا۟ صَعِيدًا َّيّبًا فَٱمْسَحُوا۟ بِوُجُوهِكُمْ وَََيْدِيكُم مّنْهُ ۚ مَا يُرِيدُ ٱلُّ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُم مّنْ حَرَج
.َوَلَٰكِن يُرِيدُ لِيُطَهّرَكُمْ وَلِيُتِمّ نِعْمَتَهُۥ عَلَيْكُمْ لَعَلّكُمْ تَشْكُرُون
Artinya:
“Kebersihan itu sebagian dari iman.”
Artinya: Allah tidak menerimasholat seseorang yang tidak dalam keadaan suci
(H.R. Muslim)
يا ابن, ال تدعو ا لي: دخل عبد ا بن عمر على ابن سعوده وهو مريض فقال: قال,ٍعن مَُْعَب بن سَعْد
ْ ول صدقة من,ٍ ل تقبل الَلة بَير ّهور: يقول, ِنّي سمعتُ رسول ا صلى ا عليه وسلّم:عمر؟ قال
غلولٍ وكنت على البَرة.
Artinya:
“Dari Mus’ab bin Sa’id berkata: Abdullah bin umar pernah menjenguk ibnu amir
yang sedang sakit. Ibnu amir berkata: Apakah kamu tidak mau mendo’akan aku,
hai ibnu umar?. Ibnu umar berkata: “saya pernah mendengar Rasulullah SAW.
Bersabda: Shalat yang tanpa bersuci tidak diterima begitu pula sedekah dari hasil
korupsi. Sedang kamu adalah penguasa bashrah.”
Alat terpenting yang digunakan untuk bersuci adalah air. Apabila tidak ada air
maka diganti dengan debu/batu. Perinciannya sebagai berikut:
2
Abu Hazim Mubarok,fiqh idola terjemah fathul qorib jilid 1,(Jawa Barat:Mu’jizat, 2019),
hal. 15
3
Abu Abdillah muhammad ibnu Qosim Asy-syafi’i, fathul qorib al mujib,(Al-
kamil,:2020),hal. 4
4
Syekh zainuddin abdul aziz al-Malibari, Fathul Mu’in,(Al –Haromain,:2006), hal.4-5
D. SYARAT WAJIB THAHARAH
1. Islam
2. Berakal
3. Baligh
4. Masuk waktu(untuk mendirikan sholat fardlu)
5. Tidak lupa
6. Tidak dipaksa
7. Suci dari haid dan nifas
8. Ada air/debu tanah yang suci
9. Mampu
Wudlu
1. Pengertian Wudlu
Wudhu menurut bahasa berarti bersih. Menurut istilah syara’ berarti
membasuh anggota badan tertentu dengan air suci yang menyucikan
(air mutlak)
dengan tujuan menghilangkan hadas kecil sesuai syarat dan rukunnya.
Allah SWT berfirman dalam surat Al-Maidah ayat 6.
ْيَٰٓأَيّهَا ٱلّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ ِذَا قُمْتُمْ ِلَى ٱلَّلَوٰةِ فَٱغْسِلُوا۟ وُجُوهَكُمْ وَََيْدِيَكُمْ ِلَى ٱلْمَرَافِقِ وَٱمْسَحُوا۟ بِرُءُوسِكُمْ وَََرْجُلَكُم
ۚ ِِلَى ٱلْكَعْبَيْن
5
https://baitsyariah.blogspot.com/2019/08/syarat-syarat-wajib-thaharah-thaharah.html
diakses pada 9 september 2023 19:38 WIB
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan
solat, maka basuhlah mukamu, kedua tanganmu sampai siku, dan sapulah
kepalamu dan basuhlah kakimu sampai mata kaki.”(QS Al maidah :6)
2. Syarat wudlu
- Islam
- Sudah
- Tidak berhadas besar dan kecil
- Memakai air suci lagi mensucikan
- Tidak ada sesuatu yang menghalangi sampainya air pada
anggota wudhu seperti cat, getah dll.
3. Rukun Wudlu
a. Niat
6
Abu Hazim Mubarok, Fiqh Idola Terjemah Fathul Qorib jilid 1(Mu’jizat:2019), hal 29
mengalirkan air ke seluruh bagian wajah. Adapun batasan yang
wajib dibasuh ialah dari atas ke bawah mulai dari tempat
tumbuhnya rambut kepala sampai bagian bawah janggut yakni
kedua tulang yang ditumbuhi gigi bagian bawah dimana tulang itu
permulaannya bertemu di dagu, sedangkan akhirannya bertemu di
telinga. Adapun batasan lebar wajah adalah bagian wajah antara
dua telinga (kanan kiri). Apabila pada wajah tumbuh rambut(baik
tipis/tebal) maka ketika membasuh wajah airnya harus sampai pada
seluruh rambut begitu juga kulit di bawahnya.
f. Tartib/urut.
4. Sunah Wudlu
a. Membaca ta’awuz dan basmalah pada permulaan wudlu
b. Mencuci kedua telapak tangan sebelum berkumur
c. Berkumur-kumur bagi seseorang yang sedang tidak berpuasa
d. Menghirup air ke dalam hidung
e. Mengusap seluruh kepala
f. mengusap kedua telinga bagian luar dan dalam dengan air
g. Memasukkan air ke dalam sela-sela jenggotnya laki-laki yang
tebal dengan cara memasukkan jari-jari mulai dari bagian bawah
jenggot.
i. Membasuh sela-sela jari tangan dan kaki
j. Mendahulukan anggota yang kanan dari yang kiri.
k. Membasuh anggota wudhu sebanyak tiga kali.
l. muwalah(bersambung)
m. Membaca do’a sesudah wudhu.
- Keluarnya sesuatu dari qubul atau dubur baik berupa angin maupun
cairan(kencing, tinja,darah, nanah, mazi, mani) dll.
- Bersentuhaannya kulit laki-laki dan perempuan yang tidak mahrom
tanpa adanya penghalang.
7
Muhammad Nasiruddin Al-albani,Terjemah Fikih sunnah jilid 1(Cakrawala
publishing:,2008) hal. 87
- Menyentuh qubul atau dubur menggunakan telapak tangan tanpa
adanya penghalang.
- Tidur dengan posisi pantat tidak menetap.
- Hilangnya akal
3. Mendapat pahala dan rohmat dari Allah, sebab Allah menyukai kebersihan
dan mencintai orang-orang yang menjaga kebersihan
4. Dengan bersihnya badan dan pakaian seseorang tampak cerah dan terlihat
enak dipandang orang lain
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA