Anda di halaman 1dari 11

MATERI

THAHARAH (BERSUCI)

Oleh : Abdul Latif, S.Pd.I

Disampaikan dalam
Kegiatan Pesantren Ramadhan
SDN 2 Craken
5-8 April 2023
WUDHU’

THAHARAH MANDI WAJIB

DEFINISI THAHARAH TAYAMMUM

PEMBAGIAN THAHARAH

DEFINISI HADATS DAN NAJIS


DEFINISI THAHARAH
 Menurut bahasa artinya bersih, bersuci.
 Menurut istilah menghilangkan sesuatu yang ada di tubuh,
pakaian, dan tempat yang menjadi hambatan bagi pelaksanaan
shalat dan ibadah lainnya menurut tuntunan syariat Islam.

Dalil tentang Thaharah


 Q.S. Al- Baqarah : 222
ُّ ‫َّوابِْي َن َويُ ِح‬
‫ب ال ُْمتَطَ ِّه ِريْ َن‬ ُّ ‫ِإ َّن اهللَ يُ ِح‬
َّ ‫ب الت‬
Artinya : “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang
bertaubat dan orang-orang yang menyucikan diri”.
 Hadits Nabi
)‫ ( رواه المسلم‬.‫ُصالَة ًبِغَْي ِر طَ ُه ْو ًرا‬
َ ‫الَ َي ْقبَ ُل اهلل‬
Artinya: “ Allah tidak menerima shalat seseorang yang
tidak dalam keadaan suci”. (H.R. Muslim)
Yang dihilangkan apa?

 Membersihkan diri dari Hadats dan


Najis.
dengan cara>> berwudhu atau tayamum
(Jika tidak ada air), mandi, serta
membersihkan najis dari badan,
pakaian, dan tempat shalat
TATA CARA THAHARAH
1. Menggunakan Air: asal hukum air adalah suci dan
menyucikan dari segala hadats dan kotoran
meskipun sudah berubah rasa, warna atau baunya
oleh sebab sesuatu yang bersih. Akan tetapi apabila
perubahan air itu disebabkan oleh benda najis, maka
hukumnya menjadi najis (tidak bisa lagi digunakan
bersuci) Contoh: mata
air, air sumur, air sungai, air hujan, salju, embun,
dan air laut.
2. Menggunakan Debu yang Suci: sebagai ganti dari
thaharah dengan menggunakan air, dikarenakan
sebab – sebab tertentu yang dibenarkan oleh syari’at
DEFINISI HADATS dan NAJIS
 Hadats adalah sesuatu yang
menyebabkan seseorang tidak sah
melakukan ibadah tertentu seperti shalat
(Hadats bersifat maknawi, tidak dapat
dilihat oleh indera).
 Najis adalah sesuatu yang datang dari
dalam diri (tubuh) manusia ataupun dari
luar manusia; bersifat dzahir (dapat
dilihat) yang dapat menyebabkan tidak
sahnya badan, pakaian, atau tempat
untuk dipakai beribadah.
MACAM-MACAM HADATS
DAN CARA MENSUCIKAN
1. Hadats Kecil: Segala sesuatu yang membatalkan
Wudhu.
Contoh: Kentut, Kencing, buang air besar,
bersentuhan kulit laki-laki dan perempuan bukan
mahram.
Disucikan dengan cara berwudlu atau tayamum
sebagai ganti wudlu dalam kondisi tertentu
2. Hadats Besar: sesuatu yang menyebabkan mandi
besar.
Contoh: Mimpi basah, bersetubuh, Haid, Nifas.
Disucikan dengan mandi besar
MACAM-MACAM NAJIS
DAN CARA MENSUCIKANNYA
1. Najis Mukhoffafah (najis ringan)
Contoh: Air kecing bayi yang belum berumur 2 tahun dan belum
makan selain air susu ibu. Cara mensucikan : dengan cara
memercikkan air ke tempat yang terkena najis.
2. Najis Mutawasithah (najis sedang)
a. Ainiyah: memiliki warna, bau dan rasa
b. Hukmiyah: tidak memiliki warna, bau, dan rasa
Cara mensucikan : menghilangkan lebih dahulu najis ‘ainiyah-nya.
Setelah tidak ada lagi warna, bau, dan rasa najis tersebut baru
kemudian menyiram tempatnya dengan air yang suci dan
menyucikan (kondisi air harus mengalir)
3. Najis Mugholladhoh (najis berat)
Contoh: Air liur/air kencingnya Anjing atau Babi dan atau
keturunanya.
Cara mensucikan : membasuhnya dengan air sebanyak tujuh kali
basuhan di mana salah satunya dicampur dengan debu. Namun
sebelum dibasuh dengan air mesti dihilangkan terlebih dulu ‘ainiyah
atau wujud najisnya
MACAM-MACAM AIR
1. Air Suci dan Mensucikan (Air Mutlak)
Contoh: air hujan, air laut, air sungai, air sumur, air mata air, dan air
salju.
2. Air Musyammas.
- air yang dipanaskan di bawah terik sinar matahari dengan menggunakan
wadah yang terbuat dari logam selain emas dan perak, seperti besi atau
tembaga.
- Dapat digunakan untuk bersuci namuin berhukum makruh. Jika kembali
dingin maka tidak makruh.
3. Air Suci Namun Tidak Menyucikan
a. Air Musta’mal : air bekas untuk bersuci namun belum berubah dzatnya.
Dapat digunakan bersuci bila mencapai 2 qullah (270 liter).
b. Air Mutaghayar : air asalnya suci namun bercampur dengan bahan lain
yang sama-sama suci. Contoh : Air kopi, air teh, air susu dll.
4. Air Mutanajis
adalah air yang terkena barang najis yang volumenya kurang dari dua qullah
atau volumenya mencapai dua qullah atau lebih namun berubah salah
satu sifatnya—warna, bau, atau rasa—karena terkena najis tersebut.
Air jenis ini tidak dapat digunakan untuk bersuci.
Diskusi Yuk!

Wudhu Pakai Air Mineral,


Bagaimana Hukumnya?
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai