Anda di halaman 1dari 4

PENGERTIAN THAHARAH, DAN MACAM MACAM AIR SERTA

PEMBAGIANNYA
A. Rumusan Masalah

Setiap orang sudah tentu suka dalam menjaga kebersihan khususnya dalam beribadah,

menuntut ilmu dan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai orang Islam, tentu kita harus

mensucikan diri kita dari segala apapun yang dikenal dengan istilah Thaharah.

Bagaimana kita melakukan tharahah atau cara kita bersuci dari segala hal yang

membuatnya tidak suci. Oleh karena itu, penulis tertarik membuat pembahasan

mengenai:

1. Apa definisi dari thaharah ?

2. Apa saja macam-macam air ?

3. Bagaimana pembagian air dalam thaharah

B. Pembahasan

1. Pengertian Thaharah

Menurut lughah (bahasa) thaharah adalah suci atau bersih. Dalam istilah

syariat, thaharah artinya suci dari hadats dan najis, maksudnya keadaan suci setelah

berwudhu, tayamum, atau mandi wajib yang benar-benar telah diniatkan dan suci dari

najis setelah terlebih dahulu dibersihkan dari badan pakaian, dan tempat.

Dalam syar'at Islam, persoalan bersuci dan segala seluk beluknya termasuk

bagian ilmu dan amalan yang penting, karena terutama diantara syarat-syarat shalat

ditetapkan bahwa orang yang hendak melaksanakan shalat, harus bersuci terlebih

dahulu.

Tentang bersuci ini Allah SWT. menegaskan dalam firman-Nya:

…‫ْه‬ ‫ْه هويُ ِحبَّ ْال ُمت ه ه‬


َّ‫ط ِ ّه ِري ه‬ َّ‫ّللاه يُ ِحبَّ التىابِي ه‬
َّٰ َّ‫اِن‬
"INNALLAAHA YUHIBBUT TAWWABIINA WA YUHIBBUL MUTATHAHHRIN”
Artinya: "Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan orang-o yang

bersuci (Al-Baqarah: 222).

Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW menejelaskan:

‫رواه مسلم‬. ‫ىر‬ ‫ْر ه‬


َّ ‫ط ُه‬ َِّ ‫ص هَلةَّ ِبغهي‬
‫ّللاُ ه‬
َّ ‫ل‬ َُّ ‫ل هي ْق هب‬
َّ ‫ه‬

"LAA YAQBALUL LAAHU SHALAATAN BIGHAIRI THAHUURIN".

Artinya: "Allah tidak menerima shalat yang tidak disertai dengan bersuci"

(HR.Muslim)

2. Macam-Macam Air

Air merupakan alat untuk bersuci. Namun air yang bisa dipakai untuk bersuci, ialah

air yang suci dan mensucikan, di antaranya:

a. Air hujan

b. Air sumur

c. Air laut

d. Air sungai

e. Air salju

f. Air telaga

g. Air embun

3. Pembagian Air

Ditinjau dari segi hukumnya, air dibagi menjadi lima yaitu:

a. Air suci dan mensucikan, yaitu air mutlak (air sewajamya), artinya air yang

masih murni, dapat digunakan untuk bersuci dan tidak makruh, seperti air

sungal, air hujan dan lain-lain.


b. Air suci dan dapat mensucikan, tetapi makruh digunakan, yaitu air

musyammas (air yang dijemur di tempat logam yang bukan emas)

c. Air suci tetapi tidak dapat mensucikan, yaitu air yang kurang dari dua kulah,

air yang berubah salah satu sifatnya karena kemasukan bendasuci lainnya,

misalnya air berbau, air teh, air kopi dan lainnya, air yang keluar dari pohon

atau dari buah, air nira, air legen, air kelapa.

d. Air mutanajis, yaitu air yang kena najis (kemasukan najis), sedang jumlahnya

kurang dari dua kullah, maka air yang semacam ini tidak suci dan tidak dapat

mensucikan. Tetapi jika lebih dari dua kullah dan tidak berubah sifatnya, maka

sah untuk bersuci.

e. Air suci dan mensucikan, tetapi haram memakainya, yaitu air yang diperoleh

dari ghasab (mencuri mengambil tanpa ijin)

Keterangan:

Dua kulah = 216 liter. Jika berbentuk bak, maka besarnya = 60 cm x 60 cm x 60

cm.

C. Kesimpulan

1. Thaharah mempunyai arti suci dari hadats dan najis dengan keadaan berwudhu,

tayamum, atau mandi wajib yang benar-benar telah diniatkan dan suci dari najis

setelah terlebih dahulu dibersihkan dari badan pakaian, dan tempat.

2. Air terbagi menjadi beberapa macama yaitu air hujan, sumur, laut, sungai, salju,

telaga (danau), dan embun.

3. Adapun pembagian air dimulai dari air suci dan dapat mensucikan, air suci dan

mensucikan tetapi digunakan makruh, air suci tetapi tidak dapat mensucikan, air

mutanajis (terkena najis) dan air suci mensucikan tetapi haram dalam

pemakaiannya.

Anda mungkin juga menyukai