Anda di halaman 1dari 11

TUGAS TERSTRUKTUR DOSEN PENGAMPU

Manajemen Sarana Dan Prasarana Dra. Hj. Noor Ainah M,Pd

Ruang Lingkup Manajemen Sarana Dan Prasarana

DISUSUN OLEH:

Kelompok 2

ANANDA PURNAMA DERY 210101050227

WIHDA MUHDISAH 210101050085

SYARIFAH MAIMUNAH ASSEGAF 210101050343

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
BANJARMASIN
2023 M/ 1444 H
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. karena berkat rahmat dan karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.

Kami sadari bahwa dalam penyusunan makalah ini dapat terwujud atas bantuan dari
berbagai pihak. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Dra. Hj. Noor
Ainah M,Pd selaku Dosen pengampu mata kuliah Manajemen Sarana Prasarana yang
telah memberikan masukan dan bimbingan dalam penyusunan makalah ini.

Sebagai manusia biasa yang tidak pernah luput dari kesalahan, begitu juga halnya
dengan kami. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini, baik dari segi penulisan maupun isi. Kami pun menerima dengan lapang
dada kritik maupun saran yang sifatnya membangun dari pembaca agar kami dapat
membenahi diri.

Walaupun demikian, kami berharap dengan disusunnya makalah ini kami dapat
memberikan sedikit gambaran mengenai tentang ruang lingkup manajemen sarana dan
prasarana.

Banjarmasin, 28 Februari 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................. I


DAFTAR ISI ................................................................................................................................ II
A. PENDAHULUAN............................................................................................................. 1
B. RUMUSAN MASALAH .................................................................................................. 1
C. TUJUAN PEMBAHASAN .............................................................................................. 1
D. PEMBAHASAN ............................................................................................................... 2
1. Perencanaan ................................................................................................................... 2
2. Pengadaan ...................................................................................................................... 3
3. Inventarisasi ................................................................................................................... 4
4. Pemeliharaan .................................................................................................................. 4
5. penghapusan ................................................................................................................... 5
E. PENUTUP ......................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................... 8

ii
A. PENDAHULUAN
Pada mulanya pendidikan berawal dari timbulnya kebutuhan manusia dalam
beradaptasi dengan lingkunganya dimana mereka berproses dana menjalani kehidupan,
pendidikan dapatbertumbuh danberkembang secara penuh dan optimal yaitu dengan
diterapkannyaperkembangan penyelenggaraan pendidikan yang sesuai dengan
kondisizaman, komponen pendidikan mencakup tujuan, pendidik, peserta
didik,kurikulum, fasilitas serta lingkungan. Madrasah merupakan bagian jenis lembaga
pendidikan yangberada dalam pembinaan kemenag meempunyai tugas dan tanggung
jawab yang setara dengan lembaga pendidikan sekolah yang berada dalamnaungan
pembinaan kemendikbud.
Supaya pendidikan di madrasah jadi lebih efektif maka dibutuhkan sarana
pendidikan yang kumplit dantersusun dengan baik sehingga dapat digunakandengan
maksimal demimembantu proses belajar mengajar yang berkualitas. Untuk membuat
sarana dan prasarana pendidikan pada madrasah dengan baik,maka dibutuhkan adanya
pengelolaan sarana dan prasarana yang professional. Supaya lebih jelasnya mengenai
pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan maka dalam penulisan ini dibahas
mengenai ruang lingkup sarana dan prasarana pendidikan.

A. RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu ruang lingkup manajemen sarana dan prasarana?

2. Apa saja ruang lingkup manajemen sarana dan prasarana?


B. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui ruang lingkup manajemen sarana dan prasarana
2. Untuk mengetahui apa saja ruang lingkup manajemen sarana dan prasarana

1
C. PEMBAHASAN
a. Ruang Lingkup Pengelolaan Sarana Dan Prasarana Pendidikan

Menurut Barnawi dan M. Arifin (2012: 51-79) ruang lingkup manajemen


sarana dan prasarana meliputi perencanaan, pengadaan, penginventarisasi,
pemeliharaan, dan penghapusan. Berikut lima ruang lingkup Manajemen Sarana dan
Prasarana.

1. Perencanaan

Perencanaan (planning) menurut Eliot“merupakan proses pemikiran secara


matang untuk melaksanakan program-program yang akan dilaksanakan dimasa
mendatang”. Sedangkan Minarti (2012:250) berpendapat perencanaan merupakan
suatu proses kegiatan menggambarkan sebelumnya hal-hal yang akan dikerjakan
kemudian dalam rangka mencapai tujuan yang ditetapkan.1 Dalam pengelolaan
sarana dan prasarana perencanaan diarahkan terutama dalam rangka perencanaan
kebutuhan perlengkapan (sarana prasarana). Eliot dan Mosier mengemukakan
pendapatnya mengenai langkah-langkah yang harus di tempuh dalam proses
perencanaan sarana dan prasarana pendidikan yaitu sebagai berikut:2

1) Menetapkan tujuan-tujuan awal mengenai keperluan pendidikan.

2) Menyesuaikan keperluan pendidikan dengan keadaan masyarakat.

3) Merencanakan program sekolah secara khusus yang berkaitan dengan tujuan


pendidikan.

4) Membuat ketetapan susunan tindakan yang harus dicapai dari tujuan yang
direncanakan.

5) Melaksanakan tindakan yang telah disusun

6) Melakukan evaluasi

7) Merencanakan ulang apabila dalam evaluasi tersebut ada yang perlu ditambah
atau dikurangi.

1
Dr. H. Rusydi Ananda, M.Pd “Manajemen Sarana Dan Prasarana Pendidikan” Hal. 37, Tahun 2017
2
Tubagus Djaber Abeng Ellong, “Manajemen Sarana Dan Prasarana Di Lembaga Pendidikan Islam,” Jurnal
Pendidikan Islam Iqra 11 (n.d.).
2
2. Pengadaan

Barnawi dan Arifin (2012) berpendapat pengadaan sarana dan prasarana


merupakan serangkaian kegiatan yang menyediakan berbagai jenis sarana dan
prasarana pendidikan sesuai dengan kebutuhan untuk mencapai tujuan pendidikan.
Menurut Gunawan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan “yaitu usaha
merealisasikan rencana pengadaan sarana dan prasarana yang sudah disusun
sebelumnya”. Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan tidak bisa dilakasanan
oleh kepala sekolah saja tetapi harus dilakukan oleh semua pihak terkait yang bisa
membantu dalam proses pengadaan sarana dan prasarana teresebut.3

Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah adalah segala


kegiatan yang dilakukan dengan cara menyediakan semua keperluan barang atau
jasa berdasarkan hasil perencanaan dengan maksud untuk menunjang kegiatan
pembelajaran agar berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang
diinginkan. Pengadaan sarana dan prasarana bertujuan untuk menunjang proses
pendidikan agar berjalan efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
Pengadaan perlengkapan pendidikan biasanya dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan sesuai dengan perkembangan pendidikan di suatu sekolah menggantikan
barang-barang yang rusak, hilang, dihapuskan, atau sebab-sebab lain yang dapat
dipertanggungjawabkan sehingga memerlukan pergantian, dan untuk menjaga
tingkat persediaan barang setiap tahun dan anggaran mendatang.

Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan


Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Pasal 3menyatakan pengadaan barang/jasa
wajib menerapkan prinsip-prinsip:

1. Efisien, berarti pengadaan barang/jasa harus diusahakan dengan yang ditetapkan


dana dan daya yang terbatas untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dalam waktu
singkat serta dapat dipertanggungjawabkan.

2. Efektif, berarti pengadaan barang/jasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah
ditetapkan dan dapat memberikan manfaat yang sebesar-sebesarnya sesuai dengan
sasaran yang ditetapkan.

3. Terbuka dan bersaing, berarti pengadaan barang/jasa harus terbuka bagi penyedia
barang/jasa yang memenuhi persayaratan dan dilakukan melalui persaingan yang

3
Mona Novita, “Sarana Dan Prasarana Yang Baik Menjadi Bagian Ujung Tombak Keberhasilan Lembaga
Pendidikan Islam,” Jurnal Nur El-Islam 4 (2017).
3
sehat diantara penyedia barang/jasa yang setara dan memenuhi syarat/kriteria
tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas dan transparan.

4. Transparan, berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan


barang/jasa, termasuk syarat teknis administrasi pengadaan, tata cara evaluasi,
hasil evaluasi, penetapan calon penyedia barang/jasa, sifatnya terbuka bagi peserta
penyedia barang/jasa yang berminat serta bagi masyarakat luas pada umumnya.

5. Adil/tidak diskriminatif, berarti memberikan perlakuan yang sama bagi semua


calon penyedia barang/jasa dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada
pihak tertentu, dengan cara dan atau alasan apapun.

6. Akuntabel, berarti harus mencapai sasaran baik fisik, keuangan maupun manfaat
bagi kelancaran pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pelayanan masyarakat
sesuai dengan prinsip prinsip serta ketentuan yang berlaku dalam pengadaan
barang/jasa.

3. Penginventarisasi

Sebelum sarana dan prasarana yang baru akan digunakan perlengkapan


sekolah tersebut perlu diiventarisasi terlebih dahulu. Inventarisasi adalah suatu
kegiatan melaksanakan penggunaan, penyelenggaraan, pengaturan dan pencatatan
barang-barang, dan menyusun daftar barang yang menjadi milik sekolah ke dalam
satu daftar inventaris barang secara teratur. Tujuan inventarisasi adalah untuk menjaga
dan menciptakan tertib administrasi barang yang dipunyai suatu organisasi.
Sedangkan yang dimaksud dengan inventaris adalah suatu dokumen berisi jenis dan
jumlah barang yang bergerak maupun yang tidak bergerak yang menjadi milik dan
tanggung jawab sekolah.

Penginventarisasi sarana dan prasarana pendidikan mempunyai dua fungsi.


Pertama untuk mengendalikan sarana dan prasarana melalui pemberian kode barang,
nama barang, sumber barang, jumlah barang, tanggal pembelian barang, mutasi,
sumber dana dan keterangan barang. Menurut Kompri “dengan pembuatan kode
melalui pencatatan yang rinci akan memberikan kemudahan bagi penanggung jawab
sarana dan prasarana dalam mengendalikanya sesuai dengan penggunaan dan
perawatan barang-barang tersebut”. Kedua untuk memberikan pengawasan terhadap
sarana dan prasarana, pengawasan dilaksanakan dengan memeriksa buku inventarisasi
sarana dan prasarana pendidikan yang didalam buku tersebut terdapat barang- barang

4
yang telah diadakan.4

4. Pemeliharaan

Pemeliharaan merupakan kegiatan yang berkelanjutan untuk merawat barang


agar tetap dalam kondisi awet, baik atau siap guna.5 Pihak yang terlibat dalam
pemeliharaan barang adalah semua warga sekolah yang terlibat dalam pemanfaatan
barang tersebut. Pemeliharaan sarana dan prasarana termasuk aspek krusial dalam
pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan, karena bukan lagi rahasia umum,
bahwa sarana dan prasarana yang tidak terpelihara dirasakan sangat tidak nyaman
oleh para penggunanya. Pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah
dimaksudkan untuk mengkondisikan sarana dan prasaranatersebut senantiasa siap
pakai dan tidak mengalami masalah ketika sedang dipergunakan.

Oleh karena itu, pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah


harus dilakukan secara teratur, sistematism, dan kontinu. Berdasarkan waktu
pemeliharanya. Pemeliharaan dapat dilakukan harian atau secara berkala.
Pemeliharaan sehari-hari adalah jenis pemeliharaan yang hampir setiap hari
dilakukan agar sarana dan prasarana tersebut siap, aman, dan nyaman dipakai.
Contohnya menyapu lantai, mengepel lantai, dan membersihkan computer dari
debu. Pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah secara berkala
ditujukan kepada jenis sarana dan prasarana yang memang membutuhkan
pemeliharaan secara berkala. Contohnya pengecetan tembok,
pengecatan/pemeliharaan kusen, pintu, dan jendela.

5. Penghapusan

Penghapusan adalah suatu aktivitas manajemen sarana dan prasarana


pendidikan yang bermaksud untuk meniadakan barang barang inventaris lembaga
dengan mengikuti tatakaidah, perundang undangan, dan peraturan yang berlaku.
Tujuan penghapusan sarana dan prasarana pendidikan menurut Bafadal (2004)
adalah:

(1) mengurangi dan mencegah kerugian yang lebih besar sebagai akibat dari adanya
dana yang dikeluarkan untuk pos perbaikan;

(2) mengurangi dan mencegah terjadinya pemborosan dana sebagai akibat dari biaya

4
Nasrudin and Maryadi, “Manajemen Sarana Dan Prasarana Pendidikan Dalam Pembelajaran Di SD,” Jurnal
Management Pendidikan 13 (2018).Hal. 20
5
Alex Aldha Yudi, “Pengembangan Mutu Pendidikan Ditinjau Dari Segi Sarana Dan Prasarana,” Jurnal Cerdas
Sifa, 2012.Hal. 5
5
pengamanan, penggudangan sarana dan prasarana yang tidak dapat digunakan lagi;

(3) mengurangi beban dan kalau perlu membebaskan intuisi dari tanggung jawab
pemeliharaan dan pengamanan barang barang yang sudah tidak dapat dipakai
lagi;

(4) mengurangi beban pekerjaan inventarisasi yang secara terus menerus atau
berkala yang harus dilakukan;

(5) menghapuskan barang-barang yang out of date dari lembaga agar tidak
memboroskan tempat atau ruangan;

(6) agar barang barang sekali pakai (tidak dapat diperbaharui lagi) tidak menumpuk
di lembaga pendidikan; dan

(7) agar ada alasan juga untuk mengadakanbarang baru yang lebih besar sesuai
dengan tuntutan kebutuhan dari anggaran pengadaan.6

Menurut Prastyawan “untuk penghapusan sarana dan prasarana ada hal yang
harus diperhatikan antara lain: (1) bangunan sudah tua atau rusak berat dan tidak
bisa di perbaiki (2) jika dilakukan perbaikan akan membutuhkan biaya sangat besar
(3) secara teknis dan ekonomis kegunaannya tidak seimbang dengan besarnya biaya
pemeliharaan (4) barang dicuri, terbakar, musnah atau hilang (5) sudah
kadaluwarsa (6) terjadinya penyusutan diluar kemampuan pemeliharaan pengurus
barang”.7

Penghapusan dimulai dengan menyiapkan laporan ke dinas pendidikan atau


ke kementrian agama agar dapat dihapus dari inventarisasi sekolah. Sebelum
menyusun laporan penghapusan harus memeriksa dahulu sarana dan prasarana
pendidikan yang terdapat di sekolah sehingga akan diketahui sarana dan prasarana
mana yang layak pakai atau sudah dihapus.

6
Dr. H. Rusydi Ananda, M.Pd “Manajemen Sarana Dan Prasarana Pendidikan” Hal. 37, Tahun 2017
7
Trisnawati, Cut Zahri Harum, and Nasir Usman, “Manajemen Sarana Dan Prasarana Pendidikan Dalam
Meningkatkan Mutu Pembelajaran Di SD Negeri Lamteubee Aceh Besar,” Jurnal Magister Administrasi Pendidikan
7 (2019).Hal. 67
6
D. PENUTUP

A. Kesimpulan

Menurut Barnawi dan M. Arifin (2012: 51-79) ruang lingkup manajemen sarana
dan prasarana meliputi perencanaan, pengadaan, penginventarisasi,
pemeliharaan, dan penghapusan.

1. Perencanaan sarana dan prasarana pendidikan merupakan proses perancangan upaya


pembelian, penyewaan, peminjaman, penukaran, daur ulang, rekondisi, rehabilitasi,
distribusi atau pembuatan peralatan dan perlengkapan yang sesuai dengan kebutuhan.

2. Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah adalah segala kegiatan yang
dilakukan dengan cara menyediakan semua keperluan barang atau jasa berdasarkan
hasil perencanaan dengan maksud untuk menunjang kegiatan pembelajaran agar
berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang diinginkan.

3. Inventarisasi adalah suatu kegiatan melaksanakan penggunaan, penyelenggaraan,


pengaturan dan pencatatan barang-barang, dan menyusun daftar barang yang menjadi
milik sekolah ke dalam satu daftar inventaris barang secara teratur.

4. Pemeliharaan merupakan kegiatan yang berkelanjutan untuk merawat barang agar tetap
dalam kondisi awet, baik atau siap guna.

5. Penghapusan adalah suatu aktivitas manajemen sarana dan prasarana pendidikan yang
bermaksud untuk meniadakan barang-barang inventaris lembaga dengan mengikuti
tatakaidah, perundang-undangan, dan peraturan yang berlaku.

7
DAFTAR PUSTAKA
Dr. H. Rusydi Ananda, M.Pd “Manajemen Sarana Dan Prasarana Pendidikan” Hal. 37,
Tahun 2017
Tubagus Djaber Abeng Ellong, “Manajemen Sarana Dan Prasarana Di Lembaga Pendidikan
Islam,” Jurnal Pendidikan Islam Iqra 11 (n.d.).
Mona Novita, “Sarana Dan Prasarana Yang Baik Menjadi Bagian Ujung Tombak
Keberhasilan Lembaga Pendidikan Islam,” Jurnal Nur El-Islam 4 (2017).
Nasrudin and Maryadi, “Manajemen Sarana Dan Prasarana Pendidikan Dalam
Pembelajaran Di SD,” Jurnal Management Pendidikan 13 (2018).Hal. 20
Alex Aldha Yudi, “Pengembangan Mutu Pendidikan Ditinjau Dari Segi Sarana Dan
Prasarana,” Jurnal Cerdas Sifa, 2012.Hal. 5
Dr. H. Rusydi Ananda, M.Pd “Manajemen Sarana Dan Prasarana Pendidikan” Hal. 37, Tahun
2017
Trisnawati, Cut Zahri Harum, and Nasir Usman, “Manajemen Sarana Dan Prasarana
Pendidikan Dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran Di SD Negeri Lamteubee Aceh Besar,”
Jurnal Magister Administrasi Pendidikan 7 (2019).Hal. 67

Anda mungkin juga menyukai