Dosen
Pembimbing :
Lusi susanti,
S.Pd.,M.Pd.
Hendri Budi
OLEH
Kelompok 4
2022
DAFTAR ISI
B. Rumusan Masalah
1. Konsep Administrasi Sarana Prasarana
2. Tujuan Administrasi Sarana Prasarana
3. Proses Administrasi Sarana Prasarana (Perencanaan, Pengadaan,
Inventarisasi,Penyaluran,Pemanfaatan,pemeliharaan, dan Pengawasan)
4. Peran guru dalam Administrasi Sarana Prasarana
C. Tujuan Penulisan
1. Dapat memahami Konsep Administrasi Sarana Prasarana
2. Dapat memahami Tujuan Administrasi Sarana Prasarana
3. Dapat memahami Proses Administrasi Sarana Prasarana (Perencanaan,
Pengadaan, Inventarisasi,Penyaluran,Pemanfaatan,pemeliharaan, dan
Pengawasan)
4. Dapat memahami Peran guru dalam Administrasi Sarana Prasarana
BAB II PEMBAHASAN
Administrasi adalah subsistem dari organisasi itu sendiri yang unsur-unsurnya terdiri dari
unsur organisasi yaitu tujuan, orang, sumber, dan waktu (Daryanto, 2011)
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia sarana merupakan segala sesuatu yang dapat
dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud dan tujuan. Sedangkan prasarana adalah segala
sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses (usaha,
pembangunan, proyek).
Administrasi sarana dan prasarana pendidikan merupakan serangkaian kegiatan dan segala
komponen yang membantu efektifitas dan kinerja agar menjadi efektif dan efesien sesuai
dengan tujuan pendidikan yang diinginkan.
Prasarana pendidikan adalah bangunan sekolah dan alat perabot sekolah. Prasarana
pendidikan berperan dalam proses belajar mengajar walalupun secara tidak langsung
(Arikunto & Yuliana, 2008)
Tersedianya sarana dan prasarana yang cukup dengan kualitas yang baik, sangat dibutuhkan
dalam menyelenggarakan kegiatannya untuk mencapai tujuan tersebut. Tanpa adanya sarana
dan prasarana, tidak akan mungkin tujuan akan dapat dicapai. Demikian halnya di dalam
dunia pendidikan/sekolah, tempat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar, kegiatan yang
berkaitan dengan ketatausahaan sekolah atau administrasi yang memerlukan sarana dan
prasarana sekolah.
Menurut (Kosasih, 1994) aktivitas administrasi dalam bidang sarana dan prasarana
pendidikan meliputi; perencanaan, pengadaan, inventarisasi, penyaluran, pemanfaatan, dan
pemeliharaan, penghapusan, dan pengawasan sarana dan prasarana pendidikan. Dapat
diuraikan sebagai berikut:
Perencanaan
Perencanaan sarana dan prasarana pendidikan merupakan suatu proses analisis dan
penetapan kebutuhan yang diperlukan dalam proses pembelajaran sehingga
muncullah istilah kebutuhan yang diperlukan (primer) dan kebutuhan yang
menunjang. Dalam proses perencanaan ini harus dilakukan dengan cermat dan teliti
baik berkaitan dengan karakteristik sarana dan prasarana yang dibutuhkan,
jumlahnya, jenisnya dan kendalanya (manfaat yang didapatkan), beserta harganya.
Pengadaan
Pengadaan adalah semua kegiatan penyediaan sarana dan prasarana untuk
menunjang pelaksanaan tugas. Karena fungsi dan kegiatan setiap sekolah berbeda,
maka pengadaan sarana dan prasarana juga tidak selalu sama. Dalam mengadakan
sarana dan prasarana tersebut harus dilakukan perencanaan terlebih dahulu.
Inventaris
Pengadaan semua sarana dan prasarana memerlukan biaya tinggi, termasuk semua
kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaannya. Untuk itu diperlukan kegiatan
inventarisasi. Inventarisasi sarana dan prasarana adalah semua kegiatan dan usaha
untuk memperoleh data yang diperlukan mengenai sarana dan prasarana yang
dimiliki. Secara singkat inventarisasi dapat diartikan sebagai pencatatan terhadap
sarana dan prasarana. Inventarisasi yang dilakukan bisa saja berbeda, namun pada
dasarnya semua dilakukan dengan tujuan yang sama.
Penyaluran
Penyaluran merupakan kegiatan yang menyangkut pemindahan barang dan tanggung
jawab dari instansi / pemegang yang satu kepada instansi / pemegang yang lain.
Kegiatan penyaluran barang meliputi tiga bagian yaitu :
a. Penyusunan Alokasi
Untuk menghindari pemborosan dalam pembagian / pendistribusian barang
sehingga merata dan seimbang dengan kebutuhan pemakainya masing-masing,
maka perlu disusun alokasi kuantitas dan frekuensi pendistribusiannya, sehingga
sungguh- sungguh dapat menunjang kegiatan instruksional
b. Pengiriman Barang
Pengiriman barang dari pusat-pusat penyalur barang perlu memperhatikan
beberapa hal sebagai berikut : cara pengiriman, pengemasan, pemuatan,
pengangkutan dan pembongkarang.
c. Penyerahan Barang
Dalam penyerahan barang hendaklah tidak dilupakan untuk mengisi daftar
penyerahan barang, surat pengantar, faktur, tanda terima peyerahan barang,
biaya pengiriman dan sebagainya.
Pemanfaatan dan pemeliharaan
Pemeliharaan adalah kegiatan terus-menerus untuk mengusahakan agar barang/bahan
kantor tetap dalam keadaan baik atau siap untuk dipakai. Tujuan pemeliharaan sarana
dan prasarana, antara lain :
d. Agar barang tidak mudah rusak karena hama atau suhu/cuaca.
e. Agar barang tidak mudah hilang.
f. Agar barang tidak kadaluarsa.
g. Agar barang tidak mudah susut.
b. Agar sarana dan prasarana selalu dalam keadaan bersih.
Penghapusan
Penghapusan merupakan suatu proses kegiatan yang bertujuan untuk mengeluarkan/
menghilangkan barang-barang milik Negara dari daftar inventaris negara berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Apabila biaya rehabilitasi barang terlalu besar sedangkandaya pakainya terlalu singkat
maka barang tersebut lebih baik tidak dipakai lagi dan dikeluarkandari daftar
inventaris. Sebagai salah satu fungsi dari pengelolaan perlengkapan, penghapusan
mempunyai arti:
1. Mencegah atau sekurang-kurangnya membatasi kerugian yang jauh lebih besar
yang disebabkan oleh:
a) Pengeluaran yang semakin besar untuk biaya perawatan dan perbaikan /
pemeliharaan terhadap barang yang semakin buruk kondisinya.
b) Pemborosan biaya untuk pengamanan barang- barang kelebihan atau barang lain
yang karena beberapa sebab, tidak dapat dipergunakan lagi.
2. Meringankan beban kerja inventarisasi karena banyaknya barang-barang yang
tinggal menyusut.
Pengawasan
Seluruh kegiatan Administrasi Sarana dan Prasarana Pendidikan tidak bisa
berjalan sendiri tanpa dikendalikan dan diawasi, artinya setiap kegitan masing-masing
akan dimonitoring setiap saat oleh pimpinan organisasi serta diperhatikan kerja
samanya satu sama lain.
Pengawasan bukan merupakan suau pengaturan yang kaku dan akan membatasi
ruang gerak masing-masing fungsi pengelolaan, tetapi merupakan koordinasi serta
akselerasi bagi seluruh fungsi pengelolaan administrasi, sehingga pemborosan waktu,
tenaga dan biaya dapat dihindarkan.
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan pada artikel ini mengenai administrasi sarana dan prasarana
pendidikan yaitu pada proses admnistrasi sarana dan prasarana adalah adanya
perencanaan, pengadaan, inventarisasi, penyaluran, pemanfaatan pemeliharaan,
penghapusan, dan pengawasan. Serta guru yang harus mengetahui perannya dalam
administrasi sarana dan prasarana pendidikan agar tercapainya tujuan.
SARAN
Administrasi sarana dan prasarana perlu adanya perencanaan sebagai dasar dalam mengurus
sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Adanya pelaksanaan yang sesuai dengan
perencanaan yang telah matang. Setelah dilaksanakan dengan baik dan sesuai rencana, maka
perlu diadakan evaluasi hasil yang menganalisis bagaimana keberhasilan dari pencapaian
tujuan serta membandingkan capaian yang tercapai dengan capaian yang direncanakan.
Namun pada setiap proses tersebut perlu adanya pengawasan yang berarti setiap langkah-
langkah yang akan dilaksanakan, tetap pada pengawasan yang baik akan tercapainya tujuan
yang diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA