PRASARANA PENDIDIKAN
ABSTRAK
Pendidikan adalah sesuatu yang diandalkan untuk mempersiapkan sumber daya
manusia yang akan dibutuhkan untuk menghadapi tantangan zaman yang akan
datang. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk memahami konsep
manajemen dari sarpras pendidikan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1)
Penyelenggara pendidikan dituntut untuk memahami dan mempraktikkan ilmu
manajemen sarpras pendidikan yang sesuai. Manajemen sarpras pendidikan
memiliki arti sebagai suatu proses pengadaan dan pendayagunaan komponen-
komponen secara langsung ataupun tidak langsung yang bertujuan untuk
menunjang proses pendidikan untuk mencapai pendidikan secara efektif dan
efisien. 2) Mengetahui standarisasi sarpras pendidikan yang ada di satuan
pendidikan. 3) Mengetahui cara pengelolaan saran dan prasarana yang baik dan
benar. Pengelolaan mengenai sarpras pendidikan diawali dari perencanaan,
penyimpanan, dan penataan sarpras yang terpakai maupun tidak. 4) Mengetahui
teknik pengadaan dari sarana dan prasarana pendidikan. Tahapannya yang harus
dilakukan yaitu konsep pengadaan sarpras pendidikan, strategi pengadaan sarpras
pendidikan, dan prosedu pengadaan sarpras pendidikan. 5) Mengetahui teknik
pemeliharaan sarpras yang benar. Pemeliharaan merupakan suatu kegiatan untuk
mengurus dan mengatur tujua dari barang agar semua barang selalu dalam
keadaan baik dan siap untuk digunakan secara berdayaguna dan berhasil guna.
PENDAHULUAN
Pada saat ini globalisasi menuntut kesiapan yang lebih matang dalam
segala hal. Pendidikan adalah hal yang diandalkan untuk mempersiapkan sumber
daya manusia yang akan dibutuhkan untuk menghadapi tantangan zaman yang
akan datang. Pendidikan yang dipersiapan untuk sumber daya manusia dilakukan
sejak dari masa pendidikan dasar, menengah, dan tinggi.
Dalam Pendidikan masalah yang biasanya dihadapi adalah sarana
penunjang pendidikan yang kurang memadai. Contohnya adalah saran belajar
yang belum tersedia atau rusak. Karena kondisi seperti inilah yang dapat
mempengaruhi kelayakan dan kenyamanan dalam proses belajar, serta berdampak
pada wali murid yang enggan untuk menyekolahkan anaknya di sekolah itu.
Tujuannya agar sarana pendidikan dapat berfungsi dengan baik, maka
diperlukannya manajemen dalam mengatur sarpras pendidikan. Dengan begitu
sekolah akan mampu mengelola saran dan prasarana pendidikan lebih baik.
Berdasarkan uraian penjelasan di atas, maka penulis tertarik untuk
mengkaji lebih jauh mengenai tentang “MANAJEMEN SARANA DAN
PRASARANA PENDIDIKAN”.
PEMBAHASAN
Sarpras (Sarana dan Prasarana) Pendidikan
Menurut Depdiknas saran dan prasarana dalam pendidikan memiliki arti
yang berbeda, yaitu sarana pendidikan yaitu seluruh perangkat serta alat, perabot,
dan bahan yang langsung digunakan dalam proses belajar mengajar. Sedangkan
prasarana pendidikan adalah penunjang pelaksanaan proses pendidikan yang ada
di sekolah. Dengan demikian saran memiliki sifat yang langsung dalam proses
belajar, sedangkan prasarana tidak bersifat langsung.
Sarana pendidikan memiliki fungsi dan peran yang dibedakan menjadi dua
yaitu alat belajar dan media belajar. Alat belajar yaitu benda yang langsung
digunakan oleh siswa atau guru seperti buku, kamus, kitab Al-Qur’an, alat peraga,
dan alat tulis. Sedangkan media belajar adalah yang digunakan untuk
menyampaikan pesan dalam proses belajar seperti merangsang pikiran siswa,
perasaan siswa, perhatian dan kemauan siswa. Contoh media belajar yaitu
audio,visual, audio-visual. Prasarana pendidikan dibagi menjadi dua yaitu
bangunan sekolah dan perabot sekolah. (Ellong, 2018)
Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa manajemen sarana
dan prasaran pendidikan memiliki arti suatu rangkaian proses dalam pengadaan
dan pendayagunaan komponen pendidikan secara langsung mau pun tidak dalam
menunjang proses belajar mengajar agar tercapai tujuan secara efisien dan efektif.
Proses yang dilakukan dimulai dari perencaan, pengadaan, pengaturan,
penggunaan, dan penghapusan. Kelima proses ini merupakan siklus manajemen
saran dan prasarana pendidikan. (Barnawi & M. Arifin, 2014)
SIMPULAN
Berdasarkan pembahasan pada artikel ini, dapat disimpulkan bahwa
manajemen sarana dan prasaran (sarpras) pendidikan memiliki arti sebagai proses
pengadaan serta pendayagunaan komponen secara langsung maupun tidak \ yang
bertujuan untuk menunjang proses pendidikan agar tercapai pendidikan secara
efektif dan efisien. Perencanaan (sarpras) sarana dan prasarana merupakan
kegiatan yang pertama dilakukan untuk mengadakan sarpras di dunia pendidikan.
Terdapat berbagai cara dalam pengadaan sarpras, yaitu : membeli, membuat atau
memproduksi sendiri, menerima hibah, meminjam, menyewa, menukar, mendaur
ulang, memperbaik atau merekondisi, serta mengikuti pelelangan. Setiap orang
memiliki hak untuk menerima sarpras pendidikan yang layak,oleh karena itu
sebuah sekolah harus memenuhi sarpras yang belum memadai. Setelah
mengadakan sarpras, selanjutnya pengajuan sarpras yang telah dibuat dalam
rancangan kemudian akan diproses dengan tujuan mempermudah proses
pendidikan. Manajemen sarpras juga mencakup standarisasi, pengelolaan,
pengadaan dan pemeliharaan sarpras pendidikan. Tahapan proses tersebut saling
berkaitan untuk berjalannya proses manajemen sarana dan prasarana (sarpras)
pendidikan.
REFERENSI
Bafadal, I. (2004). Manajemen perlengkapan sekolah. Bumi Aksara.
Barnawi & M. Arifin. (2014). Manajemen sarana & prasarana pendidikan (Aidah Najihah
(ed.); II).
Ellong, T. A. (2018). Manajemen Sarana dan Prasarana di Lembaga Pendidikan Islam.
Jurnal Ilmiah Iqra’. https://doi.org/10.30984/jii.v11i1.574
Hartoni, H. (2018). IMPELEMENTASI MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN. AL-IDARAH: JURNAL KEPENDIDIKAN
ISLAM, 8(1), 178. https://doi.org/10.24042/alidarah.v8i1.3088
Matin, & Fuad, N. (2016). Manajemen sarana dan prasarana pendidikan (1st ed.). Raja
Grafindo Persada.
Sinta, I. M. (2019). MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA. Jurnal Isema : Islamic
Educational Management, 4(1), 77–92. https://doi.org/10.15575/isema.v4i1.5645
Sulfemi, W. bagja. (2019). Sarana dan prasarana.