ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui serta mendeskripsikan
Pemanfaatan Dan Penyaluran Sarana Dan Prasarana Pendidikan Di MTsN 6
Kediri. Penelitian ini mendeskripsikan tentang beberapa hal yang mencakup
konsep, Proses, Alur dan Pengendalian Pemanfaatan Dan Penyaluran Sarana Dan
Prasarana Pendidikan Di MTsN 6 Kediri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa:
PENDAHULUAN
Keberhasilan program pendidikan melalui proses belajar mengajar sangat
dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satu di antaranya adalah tersedianya sarana
dan prasarana pendidikan yang memadai disertai pemanfaatan dan pengelolaan
secara optimal. Sarana dan prasarana pendidikan merupakan salah satu sumber
daya yang penting dan utama dalam menunjang proses pembelajaran di sekolah,
untuk itu perlu dilakukan peningkatan dalam pendayagunaan dan pengelolaannya,
agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Dewasa ini masih sering ditemukan
2
banyak sarana dan prasarana pendidikan yang dimiliki oleh sekolah yang diterima
sebagai bantuan, baik dari pemerintah maupun masyarakat yang tidak optimal
penggunaannya dan bahkan tidak dapat lagi digunakan sesuai dengan fungsinya.
Hal itu disebabkan antara lain oleh kurangnya kepedulian terhadap sarana dan
prasarana yang dimiliki serta tidak adanya pengelolaan yang memadai.
(1) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot,
peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya,
bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk
menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. (2) Setiap
satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang
kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata
usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang
unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolah raga,
tempat beribadah, tempat bermain, tempat rekreasi, dan ruang/tempat lain
yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan
berkelanjutan.1
1
3
KAJIAN TEORI
Manajemen sarana dan prasarana dapat diartikan senagai kegiatan menata, mulai
dari perencanaan (analisis kebutuhan), pengadaan, inventarisasi, pendistribusian,
2
Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007), 49.
4
PEMBAHASAN
Pengertian Pemanfaatan dan Penyaluran Sarana Prasarana
Prasarana pendidikan merupakan semua komponen yang secara tidak langsung
menunjang jalannya proses belajar mengajar di sekolah. Sebagai contoh: jalan
menuju sekolah, halaman sekolah, tata tertib sekolah dan sebagainya. Sedangkan
sarana pendidikan adalah semua peralatan serta perlengkapan yang langsung
digunakan dalam proses pendidikan di sekolah. Contoh: gedung sekolah, ruangan,
meja, kursi, alat peraga dan lain-lain.4
3
Muhammad Mustari, Manajemen Pendidikan., 121.
4
Tim Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan FIP IKIP Malang, Administrasi Pendidikan,
(Malang: IKIP Malang, 1989), hlm. 135
5
1. Penyusunan Alokasi
2. Pengiriman Barang
5
Ary H. Gunawan, Administrasi Sekolah (Asministrasi Pendidikan Makro), (Jakarta: Rineka
Cipta, 2011), hlm. 144
6
3. Penyerahan Barang
8
Ibid
9
1) Asas ketepatan
2) Asas kecepatan
3) Asas keamanan
4) Asas ekonomi11
Namun jika di gunakan sistem pendistribusian tidak langsung maka barang-
barang yang perlu di simpan di gudang perlu mendapatkan pengawasan yang
efektif. Dalam rangka mempermudah pengawasannya perlu di buat kartu stok
barang yang di tempelkan pada barang tersebut untuk mempermudah dalam
pengenalan dan pengawasan.
11
Ibid
13
Identitas orang yang menerima barang harus jelas. Identitsnya meliputi: (a) nama
lengkap; (b) jabatan resmi disekolah tersebut; (c) nomor induk pegawai; (d) dan
alamat penerima.
2) Waktu penyaluran barang. Waktu penyaluran harus disesuaikan dengan
kebutuhan barang tersebut, terutama yang berhubungan dengan proses belajar
mengajar. Selain itu, penyaluran perlengkapan tergantung pada jenisnya. Untuk
barang yang habis, seperti kapur tulis, harus dapat dengan mudah disalurkan di
kelas-kelas sehingga tidak menghambat jalannya aktivitas pendidikan. Sementara
untuk barang-barang yang tidak habis pakai dapat disalurkan berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan terhadap keberadaan barang yang tersedia. Apabila
barang-barang yang ada pada bagian-bagian tertentu kuarang dapat difungsikan
lagi, perlu ada penggantinya, dan segera mendapatkan penyaluran barang-barang
yang baru, sehingga penyakuran barang-barang habis dipakai lebih bersifat
sewaktu-waktu bila dipergunakan.sebagai contohnya adalah papan tukis, lemari
buku, meja, kursi, bola voly dan sebainya.
3) Jenis barang yang akan disalurkan kepada pemakai. Untuk mempermudah
pengelolaan perlengkapan disekolah ada beberapa cara dalam membedakan jenis
perlengkapan yang ada di sekolah, isalnya, dengan melihat penggunaan tersebut.
4) Jumlah barang yang akan didistribusikan. Dalam pendistribuysian, agar
keadaan barang yang sudah disalurkan dapat diketahui secara pasti dan dapat
dikontrol, perlu ada ketegasan jumlah barang yang disalurkan. Yang perlu
dicantumkan dalam numlah barang ini adalah
a) Satuan hitungannya, misalnya: stel, sheet, atau eksemplar;
b) Jumlah satuan, misalnya: 10 unit, 5 stel;
c) Jumlah isi atau bagian dari masing-masing satuan, misalnya: 2 stel meja
tamu, 5 kursi;
d) Harga satuan.
Berdasarkan keseluruhan uraian tentang pendistribusian diatas, dapat ditegaskan
bahwa pada dasarnya ada dua sistem pendistribusian barang yang dapat
ditempouh oleh pengelola perlengkaopan sekolah, yaitu sistem langsung dan
sistem tidak langsung. Dengan menggunakan sistem pendistribusian langsung,
berarti barang-barang yang sudah diterima dan diinvestasikan langsung disalurkan
16
METODE PENELITIAN
Berdasar hasil wawancara dan observasi yang dilakukan oleh peneliti sebelum
proses pengadaan sarana dan prasarana dilakukan oleh kepala sekolah, yaitu
kepala sekolah memberikan serangkaian form terkait sarana dan prasarana sekolah
kepada masing-masing guru, dengan mendata semua perlengkapan sekolah yang
sekiranya dibutuhkan dalam mendukung terlaksananya proses kegiatan belajar
mengajar di sekolah.
Kepala sekolah dibantu oleh TIM pengelola sarana dan prasarana sekolah
membuat laporan pengadaan perlengkapan sekolah dan membuat
19
Pengadaan sarana dan prasarana rumah tangga di SDN Banjaran 1 Kota Kediri
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana rumah tangga agar
kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik. Pengadaan sarana dan
prasarana rumah tangga merupakan otonomi sekolah dengan anggaran tersendiri
yang berasal dari dana BOS dan donatur. Proses pengadaan sarana dan prasarana
rumah tangga ditetapkan oleh kepala sekolah dengan koordinasi bendahara
kemudian guru (TIM pengelola sarana prasarana) menyediakan barang apa saja
sesuai kebutuhan. Disamping itu pengadaan sarana dan prasarana juga dilakukan
dengan menggunakan anggaran sekolah. Apabila sekolah memerlukan dana untuk
pemenuhan barang tertentu misalnya pembuatan kamar mandi peserta didik, maka
sekolah akan mengundang wali murid dan komite sekolah, guna membahas
pengadaan kebutuhan sekolah tersebut.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
31 Raket 6 62 Matrass 1