Anda di halaman 1dari 6

Materi Ilmu Tarbiyah kelompok 10

Sarana dalam Pendidikan Islam

A. Pengertian Sarana dan Prasarana


Pendidikan Islam merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa komponen
penting yang saling berhubungan. Salah satunya adalah komponen sarana dan prasarana
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai
sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan, alat, media. Sedangkan prasarana
adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses
usaha, pembangunan. proyek, dan sebagainya.
Dari definisi tersebut menunjukkan bahwa sarana dan prasarana yang ada harus
didaya gunakan dan dikelola untuk kepentingan proses pembelajaran. Pengelolaan sarana
dan prasarana tersebut dimaksudkan agar penggunaannya bisa berjalan dengan efektif
dan efisien. Tanpa sarana dan prasarana pendidikan, proses pendidikan akan mengalami
kesulitan yang sangat serius, bahkan bisa menggagalkan pendidikan. Oleh karena itu
sarana dan prasarana mesti dikelola dengan tata kelola (governance) islamic yang baik
agar dapat berkembang secara dinamis dan sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan zaman.
Ditinjau dari fungsi atau perannya terhadap pelaksanaan proses belajar mengajar,
maka sarana pendidikan dibagi menjadi dua macam yaitu alat pelajaran dan media
pendidikan.
Alat pelajaran adalah alat atau benda yang secara langsung digunakan oleh guru
dan murid untuk pembelajaran. Alat pelajaran terdiri dari (1) Buku-buku (2) Kamus,
Kitab Al-Qur’an (3) Alat-alat Peraga (4) Alat-alat praktek (5) Alat tulis menulis.
Sedangkan media menurut Nasional Education Assosiation menyatakan bahwa
media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta
peralatannya. Media Pendidikan adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan
siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa.5 Jenis-jenis
media pendidikan yaitu (1) Media audio (2) Media visual (3) Media audio-visual.
Untuk Prasarana pendidikan dibedakan menjadi dua yaitu bangunan sekolah dan
perabot sekolah. Bangunan sekolah terdiri dari Ruang Teori, Ruang Administrasi/Kantor,
Ruang Penunjang, Prasarana Lingkungan/Infrastruktur, Perabot Sekolah/Madrasah.
Sedangkan perabot adalah sarana pengisi ruang. Segala perlengkapan yang tidak
berhubungan langsung dengan proses belajar-mengajar. Artinya bukan alat yang dipakai
oleh pengajar/siswa untuk menjelaskan konsep.

B. Tujuan Sarana dan Prasarana Pendidikan Islam


Tim Pakar Manajemen Universitas Negeri Malang mengidentifikasi beberapa hal
mengenai tujuan sarana dan prasarana pendidikan yaitu:
1. Untuk mengupayakan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan melalui
sistem perencanaan dan pengadaan secara hati-hati dan saksama, sehingga
sekolah atau madrasah memiliki sarana dan prasarana yang baik sesuai dengan
kebutuhan dana yang efisien.
2. Untuk mengupayakan pemakaian sarana dan prasarana sekolah itu harus
secara tepat dan efisien.
3. Untuk mengupayakan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikana secara
teliti dan tepat, sehingga keberadaan sarana dan prasarana tersebut akan selalu
dalam keadaan siap pakai ketika akan digunakan atau diperlukan

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa Tujuan daripada pengelolaan


sarana dan prasarana sekolah adalah untuk memberikan layanan secara
profesional berkaitan dengan sarana dan prasarana pendidikan agar proses
pembelajaran bisa berlangsung secara efektif dan efisien.

C. Jenis-jenis Sarana Prasarana Pendidikan Agama Islam


Dalam pengaplikasianya sarana dan prasarana pendidikn memiliki beberapa jenis,
diantaranya:
1. Ditinjau dari habis tidaknya dipakai Apabila dilihat dari habis tidaknya
dipakai, ada dua macam sarana pembelajaran atau pendidikan, yaitu:
a. Sarana pendidikan (belajar) yang habis dipakai, Sarana pendidikan yang
habis dipakai adalah segala bahan atau alat yang apabila digunakan bisa
habis dalam waktu relatif singkat. Contoh: Kapurtulis, Spidol, Tinta
Spidol, dlll
b. Sarana pendidikan yang tahan lama, sara pendidikan yang tahan lama

adalah keseluruhan bahan atau alat yang dapat digunakan secara terus
menerus dan dalam waktu yang relatif lama. Contoh: bangku sekolah,
mesin tulis, atlas, globe, dan beberapa peralatan olah raga.
2. Ditinjau dari bergerak tidaknya pada saat digunakan
a. Sarana pendidikan yang bergerak adalah sarana pendidikan yang bisa
digerakkan atau dipindah sesuai dengan keutuhan pemakaiannya. Seperti
lemari arsip, bangku dan kursi yang bisa digerakkan atau dipindahkan ke
mana saja.
b. Sarana pendidikan yang tidak bergerak, Sarana pendidikan yang tidak
dapat bergerak adalah semua sarana pendidikan yang tidak bisa atau relatif
sangat sulit untuk dipindahkan seperti tanah, bangunan, sumur dan menara
serta saluran air dari PDAM/semua yang berkaitan dengan itu seperti
pipanya, yang relatif tidak mudah untuk dipindahkan ke tempat tertentu.
3. Ditinjau dari hubungannya dengan proses belajar mengajar dan sarana belajar
atau pendidikan ditinjau dari hubungannya dengan proses belajar mengajar
dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Sarana pendidikan yang secara langsung digunakan dalam proses belajar
mengajar seperti kapur tulis, spidol, alat peraga, alat praktik dan
media/sarana pendidikan lainnya yang digunakan guru dalam mengajar.
b. Sarana pendidikan yang secara tidak langsung berhubungan dengan
proses belajar mengajar, seperti lemari arsip di kantor

Sedangkan prasarana pendidikan di sekolah bisa diklasifikasikan menjadi dua


macam, yaitu:

a. Prasarana pendidikan yang secara langsung digunakan untuk proses


belajar mengajar, seperti ruang teori, ruang perpustakaan, ruang praktik,
dan ruang laboratorium.
b. Prasarana sekolah yang keberadaannya tidak digunakan untuk proses
belajar mengajar, tetapi secara langsung sangat menunjang terjadinya
proses belajar mengajar, contohnya ruang kantor, kantin sekolah, tanah
dan jalan menuju sekolah, kamar kecil, ruang UKS, ruang guru, ruang
kepala sekolah, dan tempat parkir kendaraan.

D. Standar Sarana dan Prasarana dalam Pendidikan Islam


Standar adalah ketentuan minimal yang harus dipenuhi, ini berarti bahwa setiap
satuan pendidikan atau sekolah harus dapat mencapai kualitas minimal sama dengan
standar tersebut atau lebih tinggi dari standar tersebut. Menurut Ibrahim Mufadal yang
juga sesuai dengan ketetapan pemerintah dalam Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005
junto No. 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan dan No. 24 Tahun 2007
tentang standar Sarana dan Prasarana Sekolah. Pada BAB VII Pasal 42 PP 32/2013
disebutkan bahwa: (1) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi
perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber ajar lainnya, bahan
habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses
pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan, (2) setiap satuan pendidikan wajib memiliki
prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang
pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja,
ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat
beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, ruang/ tempat lain yang diperlukan untuk
menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan
Dalam Permendiknas no. 19/2007 dalam bidang pengelolaan sarana dan prasarana
dibutuhkan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Sekolah menetapkan kebijakan program secara tertulis mengenai pengelolaan
sarana dan prasarana.
b. Program sarana dan prasarana mengacu pada Standar Sarana dan Prasarana
c. Seluruh program pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan
disosialisasikan kepada pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik.
d. Pengelolaan sarana dan prasarana sekolah/madrasah
e. Pengelolaan perpustakaan sekolah/madrasah
f. Pengelolaan laboratorium dikembangkan sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
g. Pengelolaan fasilitas fisik untuk kegiatan ekstra kurikuler disesuaikan dengan
perkembangan kegiatan ekstra kurikuler peserta didik dan mengacu pada
standar sarana dan prasarana.
Sarana dan prasarana pendidikan itu dalam lembaga pendidikan Islam sebaiknya
dikelola dengan sebaik mungkin dengan mengikuti kebutuhan-kebutuhan sebagai berikut:
1. Lengkap, siap dipakai setiap saat, kuat dan awet.
2. Rapi, indah, bersih, anggun, dan asri sehingga menyejukkan pandangan dan
perasaan siapa pun yang memasuki komplek lembaga pendidikan Islam
3. Kreatif, inovatif, responsif dan bervariasi sehingga dapat merangsang
timbulnya imajinasi peserta didik
4. Memiliki jangkauan waktu yang panjang melalui perencanaan yang matang
untuk menghindari kecenderungan bongkar pasang bangunan
5. Memiliki tempat khusus untuk beribadah maupun pelaksanaan kegiatan sosio-
religius seperti mushalla atau masjid.
E. Prinsip dalam Mengelola Sarana dan Prasarana Pendidikan
Terdapat beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam mengelola sarana dan
prasarana pendidikan di sekolah, antara lain:
a. Prinsip Pencapaian Tujuan
Pada dasarnya manajemen sarana dan prasarana sekolah dilakukan dengan
maksud agar semua fasilitas sekolah dalam keadaan kondisi siap pakai. Oleh sebab
itu, manajemen perlengkapan sekolah dapat dikatakan berhasil bilamana fasilitas
sekolah itu selalu siap pakai setiap saat, pada setiap ada seorang personel sekolah
akan menggunakannya.
b. Prinsip Efisiensi
Dengan prinsip efisiensi berarti bahwa pemakaian semua fasilitas sekolah
hendaknya dilakukan dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat mengurangi
pemborosan.
c. Prinsip Administratif
Dengan prinsip administratif berarti semua perilaku pengelolaan sarana dan
prasarana pendidikan di sekolah hendaknya selalu memperhatikan undang-undang,
peraturan, instruksi, dan pedoman yang telah diberlakukan oleh pemerintah.
d. Prinsip Kejelasan Tanggung Jawab
Di Indonesia tidak sedikit adanya lembaga pendidikan yang sangat besar dan
maju. Oleh karena besar, sarana dan prasarananya sangat banyak sehingga
manajemennya melibatkan banyak orang. Jika hal itu terjadi maka perlu adanya
pengorganisasian kerja pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan.
e. Prinsip Kekohesifan
Dengan prinsip kekohesifan berarti manajemen perlengkapan pendidikan di
sekolah hendaknya terealisasikan dalam bentuk proses kerja sekolah yang sangat
kompak.

Anda mungkin juga menyukai