Anda di halaman 1dari 21

Manajemen

Sarana dan
Prasarana
Hadi Permana
2106712
Pengertian Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang dimaksudkan di sini adalah
sarana dan prasarana dalam konteks pendidikan. Dalam konteks
pendidikan sarana dan prasarana dipergunakan untuk
dipergunakan dalam pelaksanaan pendidikan secara umum
maupun dipergunakan secara khusus untuk pembelajaran. Hal ini
dapat dilihat dari definisi mengenai sarana dan prasarana yang
dikemukakan beberapa ahli berikut:
(Daryanto dalam Syafaruddin dkk, 2016:156).

Sarana adalah alat yang secara langsung dapat mendukung


tercapainya tujuan pendidikan, misalnya ruang, buku, perpustakaan,
laboratorium dan sebagainya sedangkan prasarana adalag alat yang
tidak secara langsung dapat mendukung tercapainya tujuan seperti
lokasi/tempat, lapangan olahraga, uang dan sebagainya

Mulyasa (2003:49)

sarana adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses
pendidikan, khususnya proses belajar-mengajar seperti gedung, ruang kelas, meja, kursi, serta
alat-alat dan media pengajaran. Sedangkan prasarana adalah fasilitas yang secara tidak langsung
menunjang jalannya proses pendidikan atau pengajaran seperti halaman, kebun atau taman sekolah,
jalan menuju sekolah. Namun jika prasarana tersebut dimanfaatkan secara langsung untuk pengajaran
misalnya pengajaran Biologi maka halaman sekolah, kebun atau taman sekolah tersebut merupakan
sarana pendidikan.
Berdasarkan pemaparan tadi dapatlah dipahami bahwa sarana dan
prasarana pendidikan yang dimiliki suatu lembaga pendidikan
merupakan bagian dari upaya pencapaian tujuan pendidikan secara
umum dan tujuan pembelajaran secara khusus berlangsung secara
efektif dan efisien. Dengan demikian dapatlah dipahami bahwa sarana
dan prasarana pada dasarnya merupakan elemen penting yang
mendukung dan memfasilitasi seluruh rencana sekolah dapat
dilaksanakan.
Jenis Sarana dan Prasarana Pendiddikan
Jenis sarana pendidikan apabila dilihat dari habis tidaknya
dipakai, ada dua macam sarana pendidikan

Sarana pendidikan yang habis dipakai

Sarana pendidikan habis pakai adalah segala bahan atau alat yang apabila digunakan bisa habis dalam
waktu yang relatif singkat. Contoh, kapur tulis, beberapa bahan kimia untuk praktik guru dan siswa.
Selain itu, ada sarana pendidikan yang berubah bentuk, misalnya kayu, besi, dan kertas karton yang
sering digunakan oleh guru dalam mengajar. Contoh: tinta komputer, bola lampu, dan
kertas.

Sarana pendidikan tahan lama

Sarana pendidikan tahan lama adalah keseluruhan bahan atau alat yang dapat digunakan secara
terus menerus dan dalam waktu yang relatif lama. Contoh, bangku sekolah, mesin tulis, atlas,
globe, dan beberapa peralatan olah raga.
Jenis Sarana dan Prasarana Pendiddikan
Jenis sarana pendidikan ditinjau dari bergerak tidaknya pada saat
digunakan, ada dua macam sarana pendidikan

Sarana pendidikan yang bergerak.

Sarana pendidikan yang bergerak adalah sarana pendidikan


yang bisa digerakkan atau dipindah sesuai dengan kebutuhan
pemakainya, contohnya: almari arsip sekolah, bangku sekolah.

Sarana pendidikan yang tidak bergerak.

Sarana pendidikan yang tidak bergerak adalah semua sarana


pendidikan yang tidak bisa atau relatif sangat sulit untuk
dipindahkan, misalnya saluran dari Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM).
Sarana dan Ruang kelas.  Tempat beribadah, 

prasarana Ruang
Ruang
perpustakaan. 
laboratorium Biologi. 
Ruang konseling, 
Ruang UKS, 

pendidikan untuk Ruang laboratorium Fisika.  Ruang organisasi kesiswaan, 

tingkat sekolah
Ruang laboratorium Kimia.  Jamban. 
Ruang laboratorium Komputer.  Gudang. 

menengah atas
Ruang laboratorium Bahasa,  Ruang sirkulasi. 
Ruang pimpinan,  Tempat bermain/berolahraga.

(SMA). Ruang
Ruang
guru, 
tata usaha,
Manajemen Sarana dan Prasarana

Berdasarkan pendefinisian terhadap manajemen dan pemaknaan


terhadap sarana dan prasarana sebagaimana dipaparkan pada bab
sebelumnya maka terma manajemen sarana dan prasarana pendidikan
terkait dengan upaya mengatur dan menjaga sarana prasarana
pendidikan agar dapat memberikan konstribusi secara optimal dan
berarti pada jalannya proses pendidikan. Kegiatan pengelolaan ini
meliputi kegiatan perencanaan, pengadaan, pengawasan, penyimpanan
inventarisasi dan penghapusan serta penataan
beberapa pengertian manajemen
sarana dan prasarana. menurut ahli
Manajemen sarana dan prasarana pendidikan merupakan keseluruhan proses
pengadaan, pendayagunaan dan pengawasan terhadap prasarana dan peralatan yang
digunakan untuk menunjang terselenggaranya pendidikan yang bermutu di sekolah
(Werang, 2016:142).
Manajemen sarana dan prasarana adalah proses kerjasama pendayagunaan semua
perlengkapan pendidikan secara efektif dan efisien (Bafadal, 2014:2).

Manajemen sarana dan prasarana adalah keseluruhan proses perencanaan,


pengadaan, pendayagunaan dan pengawasan sarana dan prasarana yang digunakan
agar tujuan pendidikan di sekolah dapat tercapai dengan efektif dan efisien (Rohiat,
2012:26).
Tujuan Manajemen Sarana Prasarana
tujuan manajemen sarana dan prasarana
pendidikan adalah memberikan layanan secara
profesional di bidang sarana dan pendidikan
dalam rangka terselenggaranya proses
pendidikan secara efektif dan efisien
(Bafadal, 2014:5)
dijelaskan Bafadal bahwa tujuan manajemen sarana dan prasarana pendidikan secara rinci
adalah
1. Untuk mengupayakan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan melalui sistem
perencanaan dan pengadaan yang hati-hati dan seksama. Dengan perkataan ini, melalui
manajemen sarana dan prasarana pendidikan diharapkan semua perlengkapan yang
didapatkan sekolah adalah sarana dan prasarana pendidikan yang berkualitas tinggi, sesuai
dengan kebutuhan sekolah yang berkualitas tinggi, sesuai dengan kebutuhan sekolah dan
dengan dana yang efisien.

2. Untuk menguopayakan pemakaian sarana dan prasarana sekolah secara tepat dan
efisien.

3. Untuk mengupayakan pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah, sehingga


keberadaannya selalui dalam kondisi siap pakai dalam setiap diperlukan oleh semua
personil sekolah.
Berdasarkan pemaparan tadi maka dapat dipahami bahwa tujuan dari
manajemen sarana dan prasarana yang baik diharapkan dapat menciptakan
sekolah yang bersih, rapi, indah sehingga menciptakan kondisi yang
menyenangkan baik bagi guru maupun murid untuk berada di sekolah. Di
samping itu juga diharapkan tersedianya alat-alat atau fasilitas belajar yang
memadai secara kuantitatif, kualitatif dan relevan dengan kebutuhan serta
dapat dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan proses pendidikan dan
pengajaran, baik oleh guru sebagai pengajar maupun murid-murid sebagai
pelajar
Prinsip-Prinsip Manajemen
Sarana Prasarana
Prinsip manajemen sarana dan prasarana
pendidikan adaah:
(1) prinsip pencapaian tujuan,
(2) prinsip efisiensi,
(3) prinsip administratif,
(4) prinsip kejelasan tanggung jawab, dan
(5) prinsip kekohesifan
Prinsip pencapaian tujuan.
Pada dasarnya manajemen sarana dan prasarana
pendidikan dilakukan dengan maksud afar semua
fasilitas sekolah dalam keadaan kondisi siap pakai.
Oleh sebab itu, manajemen sarana dan prasarana
peendidikan dapat dikatakan berhasil bilamana
fasilitas sekolag itu selalu siap pakai setiap saat,
pada setiap ada personil sekolah akan
menggunakannya.
Prinsip efisiensi.
Prinsip ini berkaitan dengan semua kegiatan pengadaan saran dan prasarana
sekolah dilakukan dengan perencanaan yang hati-hati, sehingga bisa
memperoleh fasilitas yang berkualitas baik dengan harga yang relatif murah.
Dengan prinsip efisiensi juga berarti bahwa pemakaian semua fasilitas
sekolah hendaknya dolakukan dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat
mengurangi pemborosan. Dalam rangka itu maka sarana dan prasarana
pendidikan hendaknya dilengkapi dengan petunjuk teknis penggunaan dan
pemeliharaannya. Petunjuk teknis tersebut dikomunikasikan kepada semua
personil sekolah yang diperkirakan akan menggunakannya. Selanjutnya,
bilamana dipandang perlu, dilakukan pembinaan terhadap semua personil.
Prinsip administratif.
prinsip administratif berarti semua prilaku pengelolaan sarana
dan prasarana pendidikan di sekolah dilakukan dengan selalu
memperhatikan undang-undang, peraturan, instruksi dan
pedoman yang diberlakukan oleh pemerintah. Sebagai upaya
penerapannya, maka setiap penanggungjawab pengelolaan sarana
dan prasarana pendidikan hendaknya memahami semua peraturan
perundang-undang tersebut dan menginformasikan kepada semua
personil sekolah yang diperkirakan akan berpartisipasi dalam
pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan
Prinsip kejelasan tanggung jawab

Dalam pengorganisasian sarana dan prasarana


pendidikan melibatkan berbagai personil di sekolah, oleh
karena itu semua tugas dan tanggung jawab semua
orang yang terlibat itu perlu dideskripsikan dengan
jelas sehingga pengelolaan sarana dan prasarana
pendidikan dapat berjalan dengan baik.
Prinsip kekohesifan
Prinsip ini berarti manajemen sarana dan prasarana
pendidikan di sekolah hendaknya terealisasikan dalam
bentuk proses kerja sekolah yang sangat kompak. Oleh
karena itu, walaupun semua orang yang terlibat dalam
pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan tersebut
telah memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing,
namun antara yang satu dengan yang lainnya harus selalu
bekerjasama dengan baik.
Ruang Lingkup Ruang lingkup manajemen sarana dan prasarana pendidikan
menurut Bafadal (2003:61) meliputi:

Manajemen 1. Perencanaan.
a. Analisis kebutuhan sarana dan prasarana sekolah.

Saranan Dan
b. Perencanaan dan pengadaan sarana dan prasarana sekolah.

Prasarana
2. Pengorganisasian.
a. Pendistribusian sarana dan prasarana sekolah.
b. Penataan sarana dan prasarana sekolah.
Ruang Lingkup 3.
a.
Pengerahan.
Pemanfaatan sarana dan prasarana sekolah secara efektif dan efisien.

Manajemen
b. Pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah
c. Inventarisasi sarana dan prasarana sekolah.
d. Penghapusan sarana dan prasarana sekolah.

Saranan Dan 4. Pengawasan.

Prasarana
a. Pemantauan kinerja penggunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana
sekolah.
b. Penilaian kinerja penggunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana
sekolah.
Thankyou!

Anda mungkin juga menyukai