Anda di halaman 1dari 8

SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN

Luthfi Zohiri, M. Nur Sulhi, Putri Rohani, Rizki Ananda, Ramadhan Witarsa

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Bangkinang.

Abstrak

Sarana dan prasarana sangat penting keberadaannya dalam dunia pendidikan. Dan segala
sesuatu terkait sarana dan prasaran juga sama pentingnya. Baik itu manajemen/pengelolaan,
perawatan, dan pendaan sarana dan prasarana harus berkesinambungan dan tetap dipantau
kesiapannya. Pihak sekolah bertanggungjawab untuk seluruh kepentingan yang menunjang
kegiatan belar-mengajar di sekolah. Sarana dan prasarana yang disiapkan bukan hanya
tanggungjawab salah seorang atau pihak tertetu dalam sekolah melainkan menjadi
tanggungjawab semua pihak yang berada disekolah, baik itu guru, murid, kepala sekolah dan
pihak-pihak terkait lainnya. Dalam pengelolaan pihak sekolah harus dapat bertanggung jawab
terhadap sarana dan prasarana terutama kepala sekolah yang langsung menangani sarana dan
prasarana tersebut. Dan pihak sekolahpun harus dapat memelihara dan memperhatikan sarana
dan prasarana sekolah yang sudah ada. Maka dengan adanya sarana dan prasarana di sekolah
siswa dapat belajar dengan maksimal dan seefesien mungkin.Jadi pengelolaan terhadap sarana
dan prasarana harus lebih ditekankan lagi dalam lembaga pendidikan seperti sekolah. Dan harus
ada yang bertanggung jawab atas pengelolaan sarana dan prasarana tersebut.Dengan pengelolaan
sarana dan prasarana yang ada di sekolah kepala sekolah dapat merencanakan dan mendata apa
saja sarana dan prasarana yang harus digunakan di sekolah tersebut. Jika semua langkah-langkah
pengelolaan telah berjalan dengan baik seperti yang diharapkan maka akan berdampak positif
terhadap siswa-siswa dalam proses belajar mengajar dan tercapainya tujuan pendidikan secara
efektif dan efisien. Maka penyelenggara pendidikan baik itu pemerintah, kepala sekolah, guru,
personil sekolah yang lainnya maupun masyarakat perlu terus berusaha untuk meningkatkan
kualitas pendidikan sesuai dengan tuntutan zaman.

PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan suatu tindakan/usaha dasar yang dilakukan secara sadar dan
terencana untuk mewujudkan proses transfer ilmu pengetahuan scera sistematis dan terarah
dalam program pembelajaran yang disusun sebelum proses pembelajaran berlangsung.
Pendidikan tidak terlepas dari beberapa faktor penting yang mampu mendukung
terselenggaranya pendidikan di sekolah, salah satu faktor pendukung terselenggaranya
pendidikan adalah tersedianya sumber daya pendidikan seperti sarana dan prasarana pendidikan.

Proses pendidikan yang selanjutnya akan disebut proses belajar-mengajar, sebagaimana


yang disebutkan sebelumnya bahwa proses ini memerlukan penunjang yang disebut sarana dan
prasarana untuk memperlancar proses tersebut. Sarana adalah semua fasilitas yang diperlukan
dalam proses belajar mengajar, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak agar pencapaian
tujuan pendidikan berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan efisien. Prasarana adalah fasilitas
yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan, seperti: halaman, kebun atau
taman sekolah, jalan menuju ke sekolah, tata tertib sekolah, dan sebagainya. Sarana dan
prasarana merupakan suatu alat atau bagian yang memiliki peran sangat penting bagi
keberhasilan dan kelancaran suatu proses, termasuk juga dalam lingkup pendidikan. Sarana dan
prasarana adalah fasilitas yang mutlak dipenuhi untuk memberikan kemudahan dalam
menyelenggarakan suatu kegiatan walaupun belum bisa memenuhi sarana dan prasarana dengan
semestinya.

Pengelolaan sarana dan prasarana sangat penting karena dengan adanya pengelolaan
sarana dan prasarana lembaga pendidikan akan terpelihara dan jelas kegunaanya. Dalam
pengelolaan pihak sekolah harus dapat bertanggung jawab terhadap sarana dan prasarana
terutama kepala sekolah yang langsung menangani sarana dan prasarana tersebut. Dan pihak
sekolahpun harus dapat memelihara dan memperhatikan sarana dan prasarana sekolah yang
sudah ada. Maka dengan adanya sarana dan prasarana di sekolah siswa dapat belajar dengan
maksimal dan seefesien mungkin.

Peningkatan mutu pendidikan akan tercapai apabila proses belajar mengajar yang
diselenggarakan di kelas benar-benar efektif dan berguna untuk mencapai kemampuan
pengetahuan, sikap dan keterampilan yang diharapkan. Karena pada dasarnya proses belajar
mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan, diantaranya guru
merupakan salah satu faktor yang penting dalam menentukan berhasilnya proses belajar
mengajar di dalam kelas. Oleh karena itu guru dituntut untuk meningkatkan peran dan
kompetensinya, guru yang kompoten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang
efektif dan akan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga hasil belajar siswa berada pada
tingkat yang optimal.

Proses Belajar Mengajar (PBM) atau Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) akan semakin
sukses bila ditunjang dengan sarana dan prasarana sekolah yang memadai, sehingga pemerintah
pun selalu berupaya untuk terus-menerus melengkapi sarana dan prasarana sekolah bagi seluruh
jenang tingkatan pendidikan, sehingga kekayaan fisik negara yang berupa sarana dan prasarana
sekolah sangat besar menurut Ari H. Gunawan (1996:114).

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif lebih memberikan tekanan
kepada pemahaman dan makna, berkaitan erat dengan nilai-nilai tertentu, lebih menekankan
pada proses daripada pengukuran, mendeskripsikan, menafsirkan, dan memberikan makna dan
tidak cukup dengan penjelasan belaka, dan memanfaatkan multi metode dalam penelitian
(Sutama, 2012: 61). Desain penelitian ini penelitian etnografi . Penelitian etnografi menekankan
pada budaya dan kekhususan orang-orang di dalamnya, yaitu apa yang menjadi karakteristik
dasar sebuah kelompok dan apa yang membedakan mereka dalam kelompok lain yang
mengandalkan keterlibatan peneliti dalam komunitas atau kelompok selama jangka waktu
tertentu dilapangan (Tohirin, 2012: 35).

PEMBAHASAN

Tercapainya kesuksesan proses belajar-mengajar di suatu sekolah, tidak terepas dari


pengelolaan saraa dan prasana yang baik. Yaitu dengan pendayagunaan sarana dan prasarana
yang ada secara efektif dan efisien. Sarana dan prasarana pendidikan perlu untuk dikelola demi
lancarnya proses pembelajaran di sekolah. Pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan
merupakan suatu kegiatan yang amat penting dilakukan karena keberadaan sarana dan prasarana
pendidikan sangat mendukung suksesnya pembelajaran di sekolah.

Pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan merupakan suatu kegiatan untuk


menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses pembelajaran.
Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi maka dalam kegiatan belajar
mengajar diperlukan usaha pengelolaan dalam sarana dan prasarana pendidikan. Sebagai
indikator berhasil atau tidaknya proses pencapaian suatu tujuan pendidikan. Antara lain
dipengaruhi oleh pengelolaan sarana dan prasarana sekolah oleh pihak sekolah.

Sarana dan prasarana dan kompetensi profesional yang dimiliki oleh seorang guru pada
dasarnya mempunyai tujuan yang sama yakni bagaimana membuat siswa merasa nyaman dan
dapat memotivasi siswa dalam belajar, sehingga proses belajar dapat berjalan dengan lancar dan
berhasil sesuai yang diharapkan yaitu dapat meningkatkan prestasi siswa. Sarana pendidikan
diklasifikasikan menjadi tiga macam, yaitu: habis tidaknya dipakai, bergerak tidaknya pada saat
digunakan, dan ditinjau dari hubungannya dengan proses belajar mengajar. Ada beberapa jenis
dan fungsi dari sarana dan prasarana pendidikan diantaranya ;

1. Ditinjau dari Habis Tidaknya Dipakai


Dilihat dari habis tidaknya dipakai, ada dua macam sarana pendidikan, yaitu: sarana
pendidikan yang habis dipakai dan sarana pendidikan tahan lama.
a. Sarana pendidikan yang habis dipakai adalah segala bahan atau alat yang apabila
digunakan bisa habis dalam waktu yang relatif singkat. Contoh: kapur tulis, beberapa
bahan kimia untuk guru dan siswa praktik, dan sebagainya. Selain itu, ada sarana
pendidikan yang berubah bentuk, misalnya kayu, besi, dan kertas karton yang sering
digunakan oleh guru dalam mengajar. Contoh: pita mesin ketik/komputer, bola lampu,
dan kertas.
b. Sarana pendidikan tahan lama adalah keseluruhan bahan atau alat yang dapat
digunakan secara terus menerus dan dalam waktu yang relatif lama. Contohnya:
bangku sekolah, mesin tulis, atlas, globe, dan beberapa peralatan olahraga.
2. Bergerak Tidaknya Saat Digunakan
Ditinjau dari bergerak tidaknya pada saat digunakan ada dua macam sarana pendidikan,
yaitu: sarana pendidikan yang bergerak dan sarana pendidikan tidak bergerak.
a. Sarana pendidikan yang bergerak adalah sarana pendidikan yang bisa digerakan atau
dipindah sesui dengan kebutuhan pemakainya.. Contoh: Almari arsip sekolah, bangku
sekolah, dll.
b. Sarana pendidikan yang tidak bisa bergerak adalah semua sarana pendidikan yang
tidak bisa atau relatif sangat sulit untuk dipindahkan. Contoh: saluran dari Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM).
3. Ditinjau dari hubungannya dengan Proses Belajar Mengajar Sarana pendidikan dibedakan
menjadi 3 macam bila ditinjau dari hubungannya dengan proses belajar mengajar, yaitu:
alat pelajaran, alat peraga, dan media pengajaran.
a. Alat pelajaran adalah alat yang digunakan secara langsung dalam proses belajar
mengajar, misalnya: buku, alat tulis, dan alat praktik.
b. Alat peraga adalah alat pembantu pendidikan dan pelajaran, dapat berupa benda-benda
yang mudah memberi pengertian kepada anak didik berturut-turut dari yang abstrak
sampai dengan yang konkret.
c. Media pengajaran adalah sarana pendidikan yang digunakan sebagai perantara dalam
proses belajar mengajar, untuk lebih mempertinggi efektivitas dan efisiensi dalam
mencapai tujuan pendidikan. Ada tiga jenis media, yaitu: media audio, media visual,
dan media audio visual.

Adapun prasarana pendidikan di sekolah bisa di klasifikasikan menjadi dua macam, yaitu:
1. Prasarana pendidikan yang secara langsung digunakan untuk proses belajar mengajar.
Contoh: ruang teori, ruang perpustakaan, ruang praktik keterampilan, dan ruang
laboratorium.
2. Prasarana sekolah yang keberadaannya tidak digunakan untuk proses belajar mengajar,
tetapi secara langsung sangat menunjang terjadinya proses belajar mengajar. Contohnya:
ruang kantor, kantik, tanah dan jalan menuju sekolah, kamar kecil, ruang tata usaha, ruang
UKS, ruang guru, ruang kepala sekolah, dan tempat parkir kendaraan.

Dalam pengolaan sarana dan prasaran pendidikan seperti di sekolah, pada umumnya
memiliki kesamaan. Dimana proses pengolaan ini diawali dengan proses perencanaan sarana dan
prasarana pendidikan, pengadaan sarana dan prasarana pendidikan, penyimpanan,
penyaluran ,pemeliharaan, dan rehabilitas.
1. Perencanaan Sarana Pendidikan
Penentuan kebutuhan merupakan perencanaan pengadaan sarana pendidikan yang
diperlukan dalam penyelenggaraan pendidikan. Sebelum mengadakan alat-alat tertentu
atau fasilitas pendidikan terlebih dahulu harus melalui prosedur yang benar, yaitu melihat
dan memeriksa kembali keadaan dan kekayaan yang telah ada, agar tidak terjadi sarana
pendidikan yang mubazir, seperti pengadaan kembali sarana yang masih memadai dari segi
kuantitas maupun kualitas atau pengadaan alat-alat yang tidak diperlukan dalam
penyelenggaraan pendidikan. Setelah melalui prosedur yag benar, baru bisa ditentukan
jenis sarana yang diperlukan berdasarkan kepentingan pendidikan di sekolah.
2. Penyimpanan Sarana Dan Prasarana Pendidikan
Penyimpanan adalah kegiatan yang dilakukan untuk menampung hasil pengadaan
dan umumnya barang tersebut adalah milik negara pada wadah/tempat yang telah
disediakan. Penyimpanan sarana dan prasarana pendidikan adalah kegiatan menyimpan
suatu barang baik beruapa perabot, alat tulis kantor, surat-surat maupun barang
elektronik dalam keadaan baru ataupun sudah rusak yang dapat dilakukan oleh
beberapa orang yang ditunjuk atau ditugaskan pada lembaga pendidikan. Aspek yang
perlu diperhatikan dalam penyimpanan adalah aspek fisik dan aspek administratif.
3. Penataan Barang-Barang Tidak Habis Pakai
Yaitu dengan cara mengatur barang yang ada dengan memberikan nomor dan
kode pada barang tersebut sesuai dengan sandi yang berlaku. Hal ini dilakukan agar
petugas dan pemakai lebih mudah memakai dan mengawasi pemakainnya.

Pengaruh sarana dan prasarana pendidikan bagi peserta didik adalah untuk menunjang
kualitas belajar siswa. Adapun hubungan sarana dan prasarana dengan proses pendidikan dapat
dikatakan bahwa sarana dan prasarana pendidikan dapat didefinisikan sebagai proses kerja sama
pendayagunaan semua sarana dan prasarana pendidikan secara efektif dan efisien. Definisi ini
menunjukkan bahwa sarana dan prasarana yang ada di sekolah perlu didayagunakan dan dikelola
untuk kepentingan proses pembelajaran di sekolah. karena keberadaannya akan sangat
mendukung terhadap suksesnya proses pembelajaran di sekolah. Apa yang dibutuhkan oleh
sekolah perlu direncanakan dengan cermat berkaitan dengan sarana dan prasarana yang
mendukung semua proses pembelajaran.
Dengan demikian keberadaan sarana dan prasarana pendidikan seperti sekolah sangatlah
penting baik bagi siswa, guru, kepala sekolah dan segala pihak yang terkait. emakin lengkap dan
memadai sarana pembelajaran yang dimiliki sebuah sekolah akan memudahkan guru dalam
melaksanakan tugasnya sebagai tenaga pendidikan.

Mengingat pentingnya sarana prasarana dalam kegiatan pembelajaran, maka peserta didik,
guru dan sekolah akan terkait secara langsung. Peserta didik akan lebih terbantu dengan
dukungan sarana prasarana pembelajaran. Tidak semua peserta didik mempunyai tingkat
kecerdasan yang bagus sehingga penggunaan sarana prasarana pembelajaran akan membantu
peserta didik, khususnya yang memiliki kelemahan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
Bagi guru akan terbantu dengan dukungan fasilitas sarana prasarana. Kegiatan pembelajaran juga
akan lebih variatif, menarik dan bermakna. Sedangkan sekolah berkewajiban sebagai pihak yang
paling bertanggung jawab terhadap pengelolaan seluruh kegiatan yang diselenggarakan. Selain
menyediakan, sekolah juga menjaga dan memelihara sarana prasarana yang telah dimiliki.
Sarana Prasarana yang perlu dalam Administrasi Pendidikan.

SUMBER DAN REFERENSI

Alimi, dkk. (2012). School Types, Facilities and Academic Performance of Students in Senior
Secondary Schools in Ondo State, Nigeria. International Education Studies. Vol. 5, No.
3, 44-48

Asiyai, Romina Ifeoma. 2012. Assessing School Facilities in Public Secondary Schools in Delta
State, Nigeria. An International Multidisciplinary Journal, Ethiopia. Vol. 6 (2), Serial
No. 25, 192-205

Ayeni, Adelou & Adelabu. 2012. Improving learning infrastructure and environment for
sustainable quality assurance practice in secondary schools in Ondo State, South-West,
Nigeria. International Journal of Research Studies in Education. 2012 January, Vol. 1,
No. 1, 61-68

Bawono, Suharjo. 2015. Pengembangan Sarana dan Prasarana di SMP Negeri 1 Cawas Klaten.
Jurnal Nasional Manajemen Pendidikan. Vol. 10, No. 1, 79-89
Darmawan, Bowang. 2014. Manajemen Sarana Dan Prasarana Dalam Meningkatkan Kualitas
Pendidikan. Jurnal Pelopor Pendidikan.Vol. 6, No. 2, 94-102

Ekundayo, Haastrup Timilehin. 2013. School Facilities As Correlates Of Students’Achievement


In The Affective And Psychomotor Domains Of Learning. European Scientifi c Journal.
March Edition. Vol. 8, No. 6, 208-215

Esther. 2015. Principalship And Effective Management Of Facilities In Secondary Schools In


Cross River State, Nigeria. International Journal of Academic Research and Refl ection.
Vol. 3, No. 1, 64-76

Ismawati, Esti. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra. Surakarta: Yuma
Pustaka.

Kompri. 2014. Manajemen Pendidikan 2. Bandung: Alfabeta

MKDK, Tim. 2011. Manajemen Pendidikan (Konsep dan Implementasi). Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta

Anda mungkin juga menyukai