Anda di halaman 1dari 10

1.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sarana Dan Prasarana Pendidikan
Sarana adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan
menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar-mengajar seperti gedung, ruang kelas,
meja, kursi, serta alat-alat dan media pengajaran. Sedangkan prasarana adalah fasilitas yang
secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan atau pengajaran seperti halaman,
kebun atau taman sekolah, jalan menuju sekolah. Namun jika prasarana tersebut dimanfaatkan
secara langsung untuk pengajaran misalnya pengajaran biologi maka halaman sekolah, kebun
atau taman sekolah tersebut merupakan sarana pendidikan.

1
Sarana pendidikan adalah semua perangkat peralatan, bahan dan perabotan yang secara
langsung digunakan dalam proses pendidikan di sekolah, sedangkan prasarana pendidikan
adalah semua peralatan perlengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan
proses pendidikan di sekolah. Sarana dan prasarana pendidikan merupakan salah satu sumber
daya yang penting dalam menunjang proses pembelajaran di sekolah. Keberhasilan program
pendidikan di sekolah sangat dipengaruhi oleh kondisi sarana dan prasarana pendidikan yang
dimiliki sekolah dan oleh optimalisasi pengelolaan dan pemanfaatannya.
Maka dapat kita pahami bahwa sarana dan prasarana pendidikan yang dimiliki suatu
lembaga pendidikan merupakan bagian dari upaya pencapaian tujuan pendidikan secara umum
dan tujuan pembelajaran secara khusus berlangsung secara efektif dan efisien. Dengan
demikian dapatlah dipahami bahwa sarana dan prasarana pada dasarnya merupakan elemen
penting yang mendukung dan memfasilitasi seluruh rencana sekolah dapat dilaksanakan
(Ananda & Banurea, 2017).

2.2. Pengaruh IPA Terhadap Sarana Dan Prasarana Pendidikan


Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan upaya memahami berbagai fenomena
alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetaahuan yang
berupa fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses
penemuan. Dalam dunia pendidikan sarana dan prasarana sangat penting karena sebagai alat
penggerak suatu pendidikan. Sarana dan prasarana pendidikan dapat berguna untuk menunjang
penyelenggaraan proses belajar mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam
suatu lembaga dalam rangka mencapai tujuan. Dengan keterbatasan sarana dan prasarana
sekolah sudah tentu mempengaruhi hasil belajar siswa. Dengan kata lain proses pelaksanaan
pendidikan di sekolah dan permasalahan pembelajaran bukan hanya dihadapi oleh guru yang
bersangkutan, tetapi didukung pula oleh keberadaan dan kelengkapan sarana dan prasarana
Pendidikan. Dalam pembelajaran IPA, siswa tidak akan mendapatkan pengalaman belajar
tanpa adanya peranan guru dan ketersediaan sarana dan prasarana. Karena, dengan
menggunakan sarana dan prasarana akan mempermudah dan mempercepat belajar siswa
(Siregar & Farida, 2020). Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap pengembangan sarana dan prasarana pendidikan. Berikut adalah beberapa cara di
mana IPA dapat memengaruhi aspek ini: Penyediaan Laboratorium dan Perangkat
Pembelajaran: IPA memerlukan fasilitas laboratorium dan perangkat pembelajaran yang
memadai, seperti mikroskop, alat-alat kimia, dan alat-alat penelitian ilmiah lainnya. Kebutuhan
ini mendorong sekolah dan institusi pendidikan untuk menyediakan sarana dan prasarana yang
2
sesuai untuk mendukung pengajaran IPA. Pengembangan Perpustakaan: IPA memerlukan
akses ke sumber daya literatur dan informasi ilmiah. Hal ini mendorong pembangunan
perpustakaan yang baik dengan koleksi buku, jurnal, dan sumber daya elektronik yang relevan.
Sarana dan prasarana perpustakaan ini dapat meningkatkan pemahaman dan penelitian dalam
bidang IPA. Pengembangan Teknologi dan Infrastruktur: Pendidikan IPA semakin terkait
dengan penggunaan teknologi. Oleh karena itu, sekolah dan institusi pendidikan perlu memiliki
fasilitas teknologi yang memadai, seperti laboratorium komputer, akses internet, dan perangkat
lunak yang mendukung pembelajaran IPA. Pelatihan Guru: Untuk mengajar mata pelajaran
IPA dengan baik, guru memerlukan pelatihan dan peningkatan kompetensi yang berkelanjutan.
Sarana dan prasarana pelatihan guru, seperti ruang pelatihan dan sumber daya pendukung,
sangat penting untuk menghasilkan pendidik IPA yang berkualitas.

2.3. Jenis-Jenis Dan Fungsi Sarana Dan Prasarana Pendidikan


Jenis sarana pendidikan apabila dilihat dari habis tidaknya dipakai, ada dua macam
sarana pendidikan yaitu:
1. Sarana pendidikan yang habis dipakai. Sarana pendidikan habis pakai adalah segala bahan
atau alat yang apabila digunakan bisa habis dalam waktu yang relatif singkat. Contoh, kapur
tulis, beberapa bahan kimia untuk praktik guru dan siswa. Selain itu, ada sarana pendidikan
yang berubah bentuk, misalnya kayu, besi, dan kertas karton yang sering digunakan oleh guru
dalam mengajar. Contoh: tinta komputer, bola lampu, dan kertas.
2. Sarana pendidikan tahan lama. Sarana pendidikan tahan lama adalah keseluruhan bahan atau
alat yang dapat digunakan secara terus menerus dan dalam waktu yang relatif lama. Contoh,
bangku sekolah, mesin tulis, atlas, globe, dan beberapa peralatan olah raga.
Jenis sarana pendidikan ditinjau dari bergerak tidaknya pada saat digunakan, ada dua
macam sarana pendidikan, yaitu:
1. Sarana pendidikan yang bergerak. Sarana pendidikan yang bergerak adalah sarana
pendidikan yang bisa digerakkan atau dipindah sesuai dengan kebutuhan pemakainya,
contohnya: almari arsip sekolah, bangku sekolah.
2. Sarana pendidikan yang tidak bergerak. Sarana pendidikan yang tidak bergerak adalah
semua sarana pendidikan yang tidak bisa atau relatif sangat sulit untuk dipindahkan, misalnya
saluran dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
Jenis sarana pendidikan ditinjau dari hubungannya dengan proses pembelajaran
dibedakan menjadi tiga kaslifikasi yaitu:

3
1. Alat pelajaran. Alat pelajaran adalah alat yang digunakan secara langsung dalam proses
belajar mengajar, misalnya buku, alat peraga, alat tulis, dan alat praktik.
2. Alat peraga. Alat peraga adalah alat pembantu pendidikan dan pengajaran, dapat berupa
perbuatan-perbuatan atau benda-benda yang mudah memberi pengertian kepada anak didik
berturut-turut dari yang abstrak sampai dengan yang konkret.
3. Media pengajaran. Media pengajaran adalah sarana pendidikan yang digunakan sebagai
perantara dalam proses belajar mengajar, untuk lebih mempertinggi efektivitas dan efisiensi
dalam mencapai tujuan pendidikan. Ada tiga jenis media, yaitu media audio, media visual, dan
media audio visual.
Adapun prasarana pendidikan di sekolah bisa diklasifikasikan menjadi dua macam,
yaitu:
1. Prasarana pendidikan yang secara langsung digunakan untuk proses belajar mengajar, seperti
ruang teori, ruang perpustakaan, ruang praktik keterampilan, dan ruang laboratorium.
2. Prasarana pendidikan yang keberadaannya tidak digunakan untuk proses belajar mengajar,
tetapi secara langsung sangat menunjang terjadinya proses belajar mengajar, misalnya ruang
kantor, kantin sekolah, tanah dan jalan menuju sekolah, kamar kecil, ruang usaha kesehatan
sekolah, ruang guru, ruang kepala sekolah, dan tempat parkir kendaraan (Ananda & Banurea,
2017).
Sarana dan prasarana pada dasarnya memiliki fungsi utama yaitu sebagai berikut: (1)
Mempercepat proses pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat menghemat waktu; (2) Meningkat
produktivitas, baik barang dan jasa; (3) Hasil kerja lebih berkualitas dan terjamin; (4) Lebih
memudahkan/sederhana dalam gerak para pengguna/pelaku; (5) Ketepatan susunan stabilitas
pekerja lebih tejamin; (6) Menimbulkan rasa kenyamanan bagi orang-orang yang
berkepentingan; dan (7) Menimbulkan rasa puas pada orang-orang yang berkepentingan
mempergunakannya. Secara umum sarana dan prasarana belajar (alat belajar) memiliki
berbagai manfaat, di antaranya adalah sebagai berikut: (1) Dapat mengurangi pemahaman yang
bersifat abstrak; (2) Dapat menampilkan sesuatu yang tidak mungkin dibawa ke dalam kelas;
(3) Membangkitkan motivasi belajar; (4) Dapat mengatur dan mengontrol tempo belajar siswa:
(5) Memungkinkan siswa berinteraksi langsung dengan sumber belajar (Siregar & Farida,
2020).

2.4. Media Pendidikan IPA


Media pembelajaran IPA merupakan alat yang sangat dibutuhkan oleh guru IPA untuk
membantu siswa dalam memahami suatu konsep ketika belajar IPA, terutama media yang dapat
4
dioperasionalkan sendiri oleh siswa. Sebagai alat bantu, keefektifan dalam penggunaan media
itu sendiri sangat tergantung pada kemampuan guru dalam menggunakan dan memfasilitasi
media itu sendiri. Media pembelajaran digunakan untuk menggantikan sebagian besar peran
guru sebagai pemberi informasi atau pemberi materi pelajaran. Media pembelajaran IPA
merupakan alat yang sangat penting dalam mendukung proses pembelajaran IPA. Berikut
adalah beberapa jenis media pembelajaran IPA yang dapat digunakan:
a) Media visual Media visual yaitu media yang dapat ditangkap dengan indra penglihatan.
Pesan yang terkandung dalam media pembelajaran visual dapat berupa pesan verbal dan
nonverbal. Pesan verbal dapat berupa kata-kata dalam bentuk tulisan atau teks. Sementara
pesan nonverbal dapat berupa pesan yang dituangkan dalam symbol-simbol. Seperti
Charta dan slide film dapat membantu guru dalam membelajarkan siswa tentang benda,
ogan tubuh atau mahluk hidup yang jauh dari lingkungan siswa. Film dapat membantu
siswa untuk mengetahui berbagai ekosistem dunia seperti padang rumput, padang pasir,
hutan hujan basah, tundra, laut dan sebagainya yang letaknya jauh dari lingkungan sekitar
siswa. Selain itu film-film tentang hewan akan menarik perhatian siswa dan member
motivasi pada siswa untuk belajar dan bertanya.
b) Media audio-visual, seperti video animasi, dapat membantu siswa memahami materi yang
sulit.
Media pembelajaran audio visual merupakan media pembelajaran yang menghadirkan unsur
audio dan visual secara bersamaan sehingga siswa mendapatkan pesan atau informasi dari
visualisasi baik berupa kata-kata atau gambar yang di lengkapi dengan suara. Media audio
visual dibagi menjadi dua yakni Audio visual diam dan Audio visual gerak. Audio visual diam
yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam, contohnya foto bingkai (foto slide)
yang dikombinasikan dengan suara atau foto di slide powerpoint yang diberikan efek suara.
Media audio visual gerak yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang
bergerak seperti film suara dan video-cassette (Pagarra, dkk, 2022).
c) Media elektronik, seperti CD dan DVD, dapat digunakan sebagai sumber belajar yang
dapat diakses kapan saja dan di mana saja.
d) Media interaktif, seperti permainan edukatif dan simulasi, dapat membantu siswa
memahami konsep IPA dengan cara yang lebih menyenangkan. Seperti Benda-benda
konkrit adalah benda apa adanya atau benda asli tanpa perubahan. Dengan menggunakan
benda konkrit, kualitas pembalajaran IPA akan meningkat karena siswa tidak hanya belajar
produk IPA tapi juga memperoleh pegetahuan IPA melalui keterampila proses sains.
Contoh media benda konkrit adalah rangkaian listrik, mahluk hidup seperti tumbuhan dan
5
hewan, pesawat sederhana, benda padat seperti batu, benda cair seperti air dan benda gas
seperti asap. Benda-benda di atas dapat dibawa ke dalam kelas untuk diamati.
Diklasifikasikan, diukur, dan dipelajari melalui proses sains lainnya. Perangkat IPA ini
terdapat di dalam suatu peti. Peti ini berisi alat bantu belajar IPA yang sering dijumpai di
dalam sebuah laboratorium. Alat-alat laboratorium ini dapat digunakan oleh guru untuk
didemonstrasikan atau dikerjakan sendiri oleh siswa. Di dalam Kit IPA terdapat beberapa
benda seperti tabung reaksi, gelas ukur, corong, pipet tetes dan bahan kimia tertentu misal
HCl, H2SO4 dll.
e) Media online, seperti website dan aplikasi, dapat digunakan sebagai sumber belajar yang
mudah diakses dan dapat diakses dari mana saja.
Dalam penggunaan media pembelajaran IPA, perlu diperhatikan tujuan penggunaan, fungsi,
prinsip pemilihan, penggunaan, dan jenis media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan
siswa. Selain itu, pemilihan media yang digunakan juga sangat tergantung pada konsep yang
akan dipelajari, kondisi sekolah, kemampuan serta keterampilan guru dalam memfasilitasi
keberadaan media yang dibutuhkan.

2.5. Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana IPA


Pemanfaatan sarana dan prasarana Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah kunci dalam
mengembangkan pemahaman ilmiah, keterampilan eksperimental, dan pemecahan masalah
dalam pendidikan. Berikut adalah beberapa cara pemanfaatan sarana dan prasarana IPA dalam
konteks pendidikan:
➢ Pelaksanaan Praktikum: Laboratorium IPA adalah sarana utama untuk pelaksanaan
praktikum dan eksperimen. Siswa dapat belajar melalui tangan-tangan dan mengamati
fenomena alam secara langsung. Hal ini membantu mereka memahami konsep ilmiah
dengan lebih baik.
Pembelajaran IPA sangat erat kaitannya dengan kegiatan praktek, yang dilakukan di
laboratorium. Praktikum merupakan salah satu kegiatan laboratorium yang sangat berperan
dalam menunjang keberhasilan proses belajar mengajar. Laboratorium adalah tempat
pengamatan, percobaan, latihan dan pengujian konsep pengetahuan dan teknologi.
Laboratorium menjadi salah satu sarana pendukung kelancaran dalam proses kegiatan
pembelajaran. dengan adanya laboratorium peseta didik dapat mengembangkan
kemampuannya berteknologi melalui peralatan praktikum yang ada di dalamnya. Siswa lebih
mudah dalam mencari sumber-sumber belajar yang mereka inginkan. Keberadaan laboratorium

6
di sekolah sangatlah penting untuk mendukung kegiatan pembelajaran dan juga sebagai untuk
mencapai 3 ranah tujuan pembelajaran yaitu kognitif, efektif dan psikomotorik.
Belajar dalam bentuk kegiatan di dalam laboratorium (praktikum) dapat meningkatkan
kemampuan proses, kemampuan menyelesaikan masalah dan meningkatkan minat serta sikap
siswa terhadap pembelajaran. kegiatan didalam laboratorium tidak hanya bertujuan untuk
meningkatkan teori. Tetapi siswa dapat menemukan pengetahuan sendiri. Kegiatan labotorium
digunakan sebagai cara agar siswa mudah memahami materi serta dapat membangun
pengetahuan dengan memahami proses atau percobaan sendiri. Semakin tinggi keterlibatan
siswa dalam kegiatan-kegiatan praktikum maka semakin tinggi pula pencapaian pemahaman
dan keterampilan siswa. Dalam pernyataan tersebut diartikan bahwa adanya sarana
laboratorium dengan alat dan bahan yang lengkap di sekolah sangatlah penting untuk
menunjang proses belajar siswa dalam mencapai 3 ranah tujuan belajar (kognitif, efektif, dan
psikomotorik) (Nupusiah, 2022).
➢ Pengajaran Berbasis Proyek: Sarana seperti laboratorium, alat peraga, dan perpustakaan
ilmiah dapat digunakan dalam proyek-proyek IPA. Siswa dapat mengembangkan proyek
penelitian sendiri atau kelompok yang memungkinkan mereka menerapkan ilmu
pengetahuan yang mereka pelajari.
➢ Sumber Belajar: Perpustakaan IPA dan sumber daya elektronik memungkinkan siswa dan
guru mengakses literatur ilmiah dan sumber daya pendukung lainnya. Ini membantu dalam
penelitian dan pengembangan pemahaman ilmiah.
➢ Penggunaan Teknologi: Sarana dan prasarana teknologi seperti komputer dan perangkat
lunak simulasi memungkinkan siswa untuk memahami konsep-konsep IPA yang abstrak
dengan lebih baik. Ini juga memungkinkan mereka untuk melakukan simulasi eksperimen.
➢ Pendekatan Multidisiplin: IPA sering kali melibatkan kerja sama antara mata pelajaran
seperti fisika, kimia, biologi, dan ilmu lainnya. Sarana dan prasarana harus mendukung
pendekatan ini, seperti dengan laboratorium yang dapat digunakan untuk eksperimen lintas
disiplin.
➢ Pelatihan Guru: Sarana dan prasarana pelatihan guru yang baik penting dalam meningkatkan
kemampuan guru untuk mengajar IPA dengan efektif. Ini mencakup pelatihan, bimbingan,
dan fasilitas pelatihan.
➢ Pameran dan Presentasi: Ruang pameran dan presentasi dapat digunakan untuk
mengeksplorasi hasil penelitian siswa dan proyek-proyek IPA. Ini mempromosikan
pembelajaran berbasis proyek dan berbagi pengetahuan dengan komunitas sekolah.

7
➢ Fasilitas Lapangan: Bagi mata pelajaran IPA seperti biologi, geologi, dan lingkungan,
fasilitas lapangan seperti taman botani, laboratorium lapangan, dan stasiun pengamatan
alam dapat digunakan untuk pengamatan alam secara langsung. Pemanfaatan sarana dan
prasarana IPA secara efektif dapat meningkatkan pemahaman ilmiah, keterampilan, dan
minat siswa dalam ilmu pengetahuan. Dengan demikian, peran penting dalam meningkatkan
kualitas pendidikan IPA.

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Peran IPA dalam pengembangan sarana dan prasarana pendidikan adalah penting untuk
meningkatkan kualitas pendidikan IPA dan mempersiapkan siswa dengan pemahaman ilmiah
yang mendalam. Dengan fasilitas yang memadai, guru dapat memberikan pengalaman belajar
yang lebih baik, siswa dapat memahami konsep ilmiah dengan lebih baik, dan minat mereka
dalam ilmu pengetahuan alam dapat ditingkatkan. IPA memiliki peran yang sangat penting
dalam mendukung sarana dan prasarana pendidikan. Berikut adalah beberapa peran IPA
terhadap sarana dan prasarana pendidikan: IPA dapat membantu dalam pengembangan sarana

8
dan prasarana pendidikan, seperti laboratorium IPA dan media pembelajaran. IPA dapat
membantu dalam pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan, seperti ruang kelas dan
perpustakaan. IPA dapat membantu dalam meningkatkan hasil belajar siswa melalui
pemanfaatan sarana dan prasarana pendidikan yang tepat. IPA dapat membantu dalam
pengembangan inovasi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa dan lingkungan
serta tersedianya sarana prasarana. Dari beberapa penelitian, dapat disimpulkan bahwa IPA
memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung sarana dan prasarana pendidikan. Oleh
karena itu, perlu dilakukan pengembangan dan pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan
yang baik dan optimalisasi pemanfaatan sarana dan prasarana pendidikan untuk mendukung
proses belajar mengajar dan meningkatkan hasil belajar siswa.

3.2. Saran
Bagi penulis, penulis sadar masih makalah ini masih banyak kesalahan dalam penulisan
makalah ini serta adanya ketidak sempurnaan dalam makalah ini, maka penulis mengharapkan
kritik dan saran pembaca untuk pengembangan dan penyempurnaan makalah.

DAFTAR PUSTAKA
Ananda, R. & Banurea, O. (2017). Manajamen Sarana Dan Prasarana Pendidikan. Cv. Widya
Puspita: Medan.
Siregar, I., & Farida, A. (2020). Pengaruh Sarana Dan Prasarana Terhadap Hasil Belajar Ipa
Siswa Kelas Viii Smpi Islam Luqman Al Hakim Batam. Tadribuna: Journal Of Islamic
Education Management, 1(1), 107-116.
Nupusiah, U. (2022). Efektivitas Pemanfaatan Sarana Laboratorium Ipa Dalam Pembelajaran
Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Di Mts Ma’arif Curug Cijulang. Tarbiya
Islamica, 10(1), 49-58.
Pagarra, H., Syawaluddin, A. , Wawan, K. Sayidiman. (2022). Media Pembelajaran. Makassar:
Badan Penerbit UNM.

9
10

Anda mungkin juga menyukai