Anda di halaman 1dari 8

Kelompok 1:

1. Gabriel Abdillah SW (220103110087)


2. Elsa Dwi Rohmatul Inayah ((220103110081)
3. Sri Sofiatun Syarifah (220103110109)
4. Cindy Azzalina (220103110089)
5. Sadida Millatina (220103110095)
6. Wiwik Nur laili (220103110105)
7. Intan Safitri (220103110048)
A. Sumber Belajar
Belajar termasuk suatu hal terpenting didalam pendidikan dan merupakan kegiatan yang
disengaja dilakukan dalalm kondisi sadar yang bertujuan untuk memperoleh penjelasan dan
pengetahuan baru, dan kemungkinan bisa terjadi perubahan tingkah laku yang relatif tetap dalam
berpikir, merasa, dan bertindak. Salah satu permasalahan didalam proses pembelajaran yaitu dari
sumber belajar yang kurang bervariasi sehimgga pembelajaran menjadi kurang menarik dan
akhirnya siswa mudah bosan ketika pembelajaran di kelas. Sumber belajar merupakan salah satu
sarana pendidikan yang juga berperan penting di sekolah dalam proses pembelajaran.
Menggunakan atau memilih sumber belajar yang sesuai dan tepat akan membantu peserta didik
mempunyai kesempatan belajar yang sesungguhnya. (Puspita, Sugiyono, & Erviana, 2022)
Menurut salah satu ahli sumber belajar yakni adalah semua sumber, baik informasi, orang,
dan bentuk tertentu yang biasa diaplikasikan oleh siswa dalam proses belajarnya baik secara
individu kombinasi hingga dapat mencapai kompetensi tertentu. Selama proses pembelajaran,
sumber belajar memberi dorongan dalam proses pembelajaran supaya peserta didik mempelajari
dan memfasilitasi pemahaman dan penguasaan bagian ilmu tertentu. (Muiz & Budiyono)
Kemudian secara umum sumber belajar adalah semua sumber diluar individu (seorang
peserta didik) dan segala sesuatu yang memfasilitasi proses pembelajaran. Sumber belajar
termasuk salah satu dari sekian banyaknya bagian dari sistem pembelajaran. Sumber belajar
dimisalkan seperti guru, sedangkan bahan ajar untuk pembelajaran baik berupa buku teks ataupun
sejenisnya. Umumnya model pembelajaran yang dibuat oleh seorang pendidik memiliki komponen
yang dirancang khusus yaitu berupa bahan ajar yang dipenuhi dengan buku referensi dan
pengertian sumber belajar masih sangat luas.
Jika kita mengingat kembali mulai awal pada masa kita kanak-kanak menempuh
pendidikan, bahwa sudah banyak juga sumber ilmu yang telah kita dapat, banyak pengetahuan,
keterampilan, sikap dan norma-norma mulai dari lingkungan sekitar kita dan juga dilingkungan
sekolah. Berbagai macam sumber yang ada dalam proses pembelajaran bisa disebut dengan
sumber belajar, sumber belajar ini dapat memungkinkan orang untuk mengetahui berbagai macam
hal karena ketersediaan sumber belajar dipenuhi oleh individu yang tidak dan paham, menjadikan
kemampuan individu semakin meningkat, membantu memungkinkan orang membedakan mana
yang buruk mana yang tidak, yang terpuji dan tidak terpuji, dan lain-lain.
Menurut seorang sumber belajar juga memiliki beberapa fungsi atau peranan diantaranya :
a) Tugas sumber belajar adalah meningkatkan produktivitas pendidikan dengan cara
membantu guru mengatur dan menggunakan waktunya secara benar dan efektif,
meningkatkan efektivitas pembelajaran, mengurangi beban guru saat menyajikan
informasi, sehingga guru memiliki waktu lebih banyak.
b) Menciptakan kesempatan pendidikan yang bersifat individual dengan mengurangi peran
kepemimpinan pendidik yang kaku dan tradisional, dengan memperhatikan kemungkinan
minat dan kemampuan peserta didik agar dapat berkembang sesuai dengan
kemampuannya.
c) Perencanaan dan penyelenggaraan program pendidikan harus dilakukan secara sistematis,
pembelajaran ilmiah merupakan titik tolak pengembangan bahan pembelajaran yang
diperoleh melalui penelitian.
d) Kemampuan untuk memahami stabilitas seseorang menggunakan media yang berbeda
sebagai alat komunikasi meningkat dan kemampuan untuk memberikan informasi atau data
yang berbeda lebih akurat.

Sumber belajar memiliki beberapa jenis yang biasa digunakan dalam proses belajar
mengajar, yaitu:
a) Pesan
Pesan atau materi formal maupun informal dapat menjadi salah satu materi belajar
mengajar. Sesuai sifatnya, pesan formal adalah pesan atau berbagai informasi terkait yang
dikirim oleh organisasi pemerintah atau non-pemerintah secara langsung untuk memenuhi
tujuan pembelajaran guru atau fakultas. Sedangkan yang bersifat informal dapat dimanfaatkan
untuk sebagai bahan pembelajaran, seperti informasi atau berita yang terdapat di lingkungan
masyarakat.
b) Manusia
Setiap individu mampu menjadi tempat, sumber belajar dan bahan belajar, karena kita bisa
mendapatkan berbagai pengetahuan dan informasi baru tentang sesuatu.
c) Bahan dan program
Materi atau program aplikasi adalah format yang umum digunakan dan digunakan sebagai
alat untuk mendukung dan merekam semua pesan dalam proses pembelajaran.
d) Alat
Alat yang dirujuk di sini adalah semua objek fisik. Bisa juga disebut perangkat keras yang
berperan sebagai sumber daya dan alat yang dapat digunakan untuk mempresentasikan materi
dari ketiga hal tersebut di atas. Perangkat tersebut dapat digunakan sebagai bahan penunjang
pembelajaran atau bahan pembelajaran.
e) Metode
Metode adalah cara atau langkah-langkah yang dapat digunakan dalam pembelajaran,
metode adalah cara penyampaian dan pemberian materi pembelajaran kepada peserta didik
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya, dibimbing terlebih
dahulu dengan harapan agar tujuan pembelajaran tercapai sesuai dengan yang diharapkan.
f) Latar
Peraturan adalah keadaan atau kondisi lingkungan belajar, baik di sekolah maupun di
luar lingkungan sekolah, yang dirancang dan dipersiapkan secara khusus untuk digunakan oleh
guru dalam pembelajaran. (Hasriadi, 2021)
B. Pengertian Media
Pemanfaatan media pembelajaran juga merupakan upaya kreatif dan sistematis untuk
menciptakan pengalaman yang dapat membantu proses belajar peserta didik . Hal ini
dikarenakan media berperan sebagai alat perangsang belajar dan dapat menumbuhkan
motivasi belajar sehingga peserta didik tidak mudah bosan dalam mengikuti proses belajar-
mengajar. Kemajuan teknologi dalam peradaban manusia modern saat ini memberikan
dampak terhadap dunia pendidikan secara fundamental dan menyeluruh, dengan kata lain
globalisasi teknologi memberikan pengaruh yang besar bagi sistem pendidikan yang
diterapkan diseluruh penjuru dunia, tak terkecuali pada sistem pendidikan di Indonesia.
Istilah media pembelajaran berasal dari dua kata, yaitu media sebagai kata pertama
berasal dari kata medium yang artinya perantara, atau segala sesuatu yang bisa digunakan
untuk menyalurkan pesan dari pengirim kepada penerimanya. Pembelajaran sebagai kata
kedua berarti peristiwa yang terencana dan berorientasi untuk mencapai hasil belajar. Media
pembelajaran yang dipakai menekankan pada perkembangan teknologi yang dikenal dengan
istilah multimedia.
Media pembelajaran adalah segala bentuk benda ataupun peristiwa yang digunakan
untuk memfasilitasi kegiatan pembelajaran. Misalnya, papan tulis dapat dikatakan sebagai
media pembelajaran ketika ia dimanfaatkan untuk menyampaikan materi pelajaran. Demikian
juga hadiah dan permainan dapat dikatakan sebagai media pembelajaran ketika ia dapat
mendorong peserta didik untuk belajar.
Gerlach dan Ely mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah
manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat peserta didik
mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini guru, buku
teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media
dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan alat-alat grafis, photografis, atau
elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual dan verbal
Menurut Oemar Hamalik media pembelajaran adalah Alat, metode, dan teknik yang
digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan
peserta didik dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah (hamalik, 1992). Adapun
macam-macam media pembelajaran sederhana meliputi:
1. Media audio, berfungsi untuk menyalurkan pesan audio dari sumber kepada penerima
pesan. Media audio sangat erat kaitannya dengan indera pendengaran. Tergantung pada
jenis pesan yang diterima, media audio dapat membawa pesan verbal atau pesan non-
verbal. Contoh media seperti radio, telepon, laboratorium bahasa dan lain-lain.
2. Media visual, merupakan media yang hanya berdasarkan indera penglihatan. Jenis
lingkungan belajar visual ini menampilkan materi dengan menggunakan alat proyeksi
atau proyektor. Selain itu, tugas media visual adalah menarik perhatian, menjelaskan
penyajian ide, mendeskripsikan fakta, mudah dicerna dan diingat dalam bentuk visual.
Jenis media pembelajaran visual terbagi menjadi dua yaitu:
a. Media visual diam, berupa foto, gambar, kartu memori, bingkai dan lain-lain.
b. Media visual bergerak berupa gambar proyeksi bergerak seperti film bisu dan lain-
lain.
3. Media Audio Visual, merupakan media yang dapat menampilkan suara dan gambar.
Ditinjau dari karakteristiknya media audio visual dibedakan menjadi dua yaitu media
audio visual diam, Berupa TV diam, film rangkai bersuara, halaman bersuara, buku
bersuara dan media audio visual gerak, Berupa film TV, film bersuara, gambar bersuara,
dan lain-lain.
4. Media Serbaneka, merupakan suatu media yang disesuaikan dengan potensi di suatu
daerah, di sekitar sekolah atau di lokasi lain atau di masyarakat yang dapat dimanfaatkan
sebagai media pengajaran. Contoh macam-macam media pembelajaran serbaneka di
antaranya adalah
a. Papan, yang termasuk dalam media ini di antaranya papan tulis, papan buletin, papan
flanel, papan magnetik, papan listrik, dan papan paku.
b. Media tiga dimensi di antaranya model, mock up, dan diorama.
c. Realita adalah benda-benda nyata seperti apa adanya atau aslinya.

d. Sumber belajar pada masyarakat di antaranya dengan karya wisata dan berkemah.

5. Gambar fotografi, Gambar fotografi diperoleh dari beberapa sumber, misalnya dari surat
kabar, lukisan, kartun, ilustrasi, foto yang diperoleh dari berbagai sumber tersebut dapat
digunakan oleh guru secara efektif dalam kegiatan belajar mengajar dengan tujuan
tertentu.
6. Peta dan Globe, berfungsi untuk menyajikan data-data lokasi. Seperti keadaan permukaan
(bumi, daratan, sungai sungai, gunung-gunung), dan tempat-tempat serta arah dan jarak.
Kelebihan lain dari peta dan globe, dalam kegiatan belajar mengajar adalah:
a. Memungkinkan siswa mengerti posisi dari kesatuan politik, daerah kepulauan.
b. Merangsang minat siswa terhadap penduduk dan pengaruh- pengaruh geografis.
c. Memungkinkan siswa memperoleh gambaran tentang imigrasi dan distribusi
penduduk, tumbuh-tumbuhan dan kehidupan hewan, serta bentuk bumi yang sebenarnya.
Prinsip penggunaan media pembelajaran adalah media yang akan digunakan oleh
guru harus sesuai dan diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran, media yang akan
digunakan harus sesuai dengan materi pelajaran, media pembelajaran harus sesuai dengan
minat, kebutuhan, dan kondisi peserta didik, media yang akan digunakan harus
memperhatikan efektivitas dan efisien, serta media yang digunakan harus sesuai dengan
kemampuan guru dalam mengoperasikannya.
Fungsi media pendidikan adalah untuk tujuan intruksi dimana informasi yang
terdapat dalam media itu harus melibatkan peserta didik baik dalam benak, mental,
maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi dengan
pemanfaatan media, guru dapat memberikan perhatian lebih banyak pada aspek
pemberian motivasi minat dan tindakan, penyajian informasi, bimbingan, dan pemberian
intruksi.

C. Manfaat Media Pembelajaran


Hamalik (1986) mengemukakan bahwa pemikiran media pengajaran dalam proses
belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan
motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh
psikologis terhadap siswa.
Manfaat media pembelajaran dalam proses belajar dan pembelajaran secara umum
adalah memperlancar proses interaksi antara pendidik dan peserta didik. Tujuannya
membantu peserta didik dapat belajar secara optimal. Dari hasil penelitian ini penulis dapat
mengidentifikasikan ada 8 manfaat media pembelajaran yaitu:
1. Penyampaian materi dapat diseragamkan melalui media, penafsiran yang beragam dapat
direduksi dan disampaikan kepada peserta didik secara seragam. Maksudnya setiap
peserta didik yang melihat atau mendengar uraian tentang suatu ilmu melalui media yang
sama akan menerima informasi yang persis sama seperti yang diterima teman-temannya.
2. Proses belajar dan mengajar menjadi lebih menarik, penggunaan media dalam
pembelajaran dapat membangkitkan keingintahuan mahasiswa, merangsang mereka
untuk berinteraksi yang menyentuh objek kajian pelajaran, membantu mereka
mengkonkretkan sesuatu yang abstrak.
3. Proses belajar dan mengajar menjadi lebih interaktif jika dirancang dan dipilih dengan
benar, media ini juga dapat membantu pendidik dan peserta didik melakukan komunikasi
dua arah secara aktif. Tanpa adanya media, pendidik mungkin akan cenderung berbicara
satu arah kepada peserta didik. Namun dengan menggunakan media, pendidik dapat
mengatur kelas mereka sehingga bukan hanya mereka sendiri yang aktif, tetapi juga
peserta didiknya.
4. Jumlah waktu belajar mengajar dapat dikurangi, seringkali terjadi pendidik terpaksa
menghabiskan waktu cukup banyak untuk menjelaskan pokok pelajaran. Padahal hal itu
tidak perlu terjadi jika pendidik mau menggunakan media pembelajaran untuk membahas
materi pembelajaran.
5. Kualitas belajar peserta didik dapat ditingkatkan penggunaan media pembelajaran tidak
hanya membuat proses belajar dan mengajar kebih efisien, tetapi juga membantu peserta
didik menyerap materi pelajaran secara mendalam dan utuh.
6. Proses belajar dapat terjadi dimana saja dan kapan saja, media pembelajaran yang
dirancang sedemikian rupa sehingga peserta didik dapat belajar dimana saja, dan kapan
saja mereka mau, tanpa tergantung pada keberadaan seorang dosen.
7. Sikap positif pesrta didik terhadap bahan belajar maupun terhadap proses belajar itu
sendiri dapat ditingkatkan. Dengan menggunakan media, proses belajar-mengajar
menjadi lebih menarik dan dapat meningkatkan kecintaan dan apresiasi peserta didik
terhadap ilmu pengetahuan dan proses pencarian ilmu itu sendiri.
8. Peran pendidik dapat berubah arah yang lebih positif dan produktif. Pertama, pendidik
tidak perlu mengulang-ulang penjelasan mereka bila menggunakan media dalam proses
belajar-mengajar. Kedua, dengan mengurangi uraian verbal (lisan), dosen dapat
memberikan perhatian lebih banyak kepada aspek-aspek lain. Ketiga, peran pendidik
tidak lagi menjadi sekedar “ pengajar” tetapi juga sebagai penasehat atau manajer dalam
proses belajar-mengajar.
Menghadirkan pembelajaran yang membuat peserta didik aktif dan kreatif sehingga
menjadi efektif tetapi tetap menyenangkan dengan menggunakan media pembelajaran
berbasis komputer sangat diperlukan karena dapat meningkatkan motivasi belajar peserta
didik. Model pada pembelajaran tersebut dikembangkan untuk meciptakan situasi
pembelajaran yang dialami para peserta didik lebih menggairahkan dan memotivasi
mereka untuk melakukan kegiatan belajar secara aktif yang pada akhirnya mencapai hasil
belajar yang optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Hamalik Oemar. 1992. Psikologi Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.
Marryono Jamun. (2018). Dampak Teknologi Pendidikan. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan
Missio. Vol.10 No.1. Hal. 1-136.
Annisa Turrahma Dkk. (2017). Pemanfaatan E-Learning Berbasis Lcms Moodle Dalam
Penigkatan Efisiensi Dan Efektivitas Serta Kualitas Media Pembelajaran Siswa Di MA Sakatiga.
Janapati.Vol.6 No.3. Hal. 327-332.
Arsyad Azhar. (2019). Media Pebelajaran. Raja Grafindo Persada. Depok Indonesia.
Cucun Sunaengsih. (2016). Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Mutu Pembelajaran Pada
Sekolah Dasar Terakreditasi A. Mimbar Sekolah Dasar. Vol.3 no.2. Hal. 183-190.
Gabriel Abdillah SW Elsa Dwi Rohmatul Inayah Sri Sofiatun Syarifah

Cindy Azzalina Sadida Millatina Wiwik Nur Laili

Intan Safitri

Anda mungkin juga menyukai