Anda di halaman 1dari 13

KONSEP SERTA PEMILIHAN

SUMBER
BELAJAR,MEDIA,DAN ALAT
PEMBELAJARAN

Nama kelompok:
1. Ade novika husna
2. Cindy Claudia
Telaumbanua
3. Selly setiawati
PENGERTIAN MEDIA
Pengertian media menurut beberapa ahli sebagai berikut :
Menurut Arsyad, 2002; Sadiman, dkk., 1990, mengatakan bahwa media (bentuk jamak dari kata
medium), merupakan kata yang berasal dari bahasa latin medius, yang secarA harfiah berarti “tengah”,
“perantara” atau “pengantar”. Oleh karena itu, media dapat diartikan sebagai perantara atau pengantar
pesan dari pengirim ke penerima pesan. Media dapat berupa sesuatu bahan (software) dan/ atau alat
(hardware).

Menurut Gerlach & Ely (dalam Arsyad, 2002), mengatakan bahwa media jika dipahami secara garis
besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi, yang menyebabkan siswa
mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Jadi menurut pengertian ini, guru, teman
sebaya, buku teks, lingkungan sekolah dan luar sekolah, bagi seorang siswa merupakan media.

Dalam Buku Pengantar Ilmu Komunikasi (Cangara, 2006 : 119), media adalah alat atau sarana yang
digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Ada beberapa pakar
psikologi memandang bahwa dalam komunikasi antarmanusia, maka media yang paling dominasi
dalam berkomunikasi adalah pancaindera manusia seperti mata dan telinga. Pesan – pesan yang
diterima selanjutnya oleh pancaindera selanjutnya diproses oleh pikiran manusia untuk mengontrol
dan menentukan sikapnya terhadap sesuatu, sebelum dinyatakan dalam tindakan.
Tujuan dan manfaat media
1.Media pembelajaran di sekolah digunakan dengan tujuan antara lain sebagai berikut:

2. Memberikan kemudahan kepada peserta didik untuk lebih memahami konsep, prinsip, dan ketrampilan tertentu
dengan menggunakan media yang paling tepat menurut sifat bahan ajar.
3. Memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan bervariasi sehingga lebih merangsang minat dan motivasi peserta
didik untuk belajar.
4. Menumbuhkan sikap dan ketrampilan tertentu dalam teknologi karena peserta didik tertarik untuk menggunakan atau
mengoperasikan media tertentu.
5. Menciptakan situasi belajar yang tidak dapat dilupakan peserta didik.
6. Memperjelas informasi atau pesan pembelajaran.
7. Meningkatkan kualitas belajar mengajar.
Pengertian sumber belajar
1. Sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat
digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah
peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu.

2. Adapun para ahli telah mengemukakan pendapat tentang pengertian sumber belajar sebagai berikut:

3. Menurut Yusufhadi Miarso adalah segala sesuatu yang meliputi pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan lingkungan, baik
secara tersendiri maupun terkombinasikan dapat memungkinkan terjadinya belajar.

4. Edgar Dale mengemukakan sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk memfasilitasi belajar
seseorang.

5. MenurutRohani sumber belajar (learning resources) adalah segala


macam sumber yang ada di luar diri seseorang (peserta didik) dan yang
memungkinkan (memudahkan) terjadinya proses belajar.
Sumber-sumber belajar dapat berbentuk
a. Pesan: informasi, bahan ajar; cerita rakyat, dongeng, hikayat, dan sebagainya;
b. Orang: guru, instruktur, siswa, ahli, nara sumber, tokoh masyarakat, pimpinan lembaga, tokoh karier
dan sebagainya;
c. Bahan: buku, transparansi, film, slides, gambar, grafik yang dirancang untuk pembelajaran, relief,
candi, arca, komik, dan sebagainya;
d. Alat/ perlengkapan: perangkat keras, komputer, radio, televisi, VCD/DVD, kamera, papan tulis,
generator, mesin, mobil, motor, alat listrik, obeng dan sebagainya;
e. Pendekatan/ metode/ teknik: disikusi, seminar, pemecahan masalah, simulasi, permainan, sarasehan,
percakapan biasa, diskusi, debat, talk shaw dan sejenisnya;
f. Lingkungan: ruang kelas, studio, perpustakaan, aula, teman, kebun, pasar, toko, museum, kantor
dan sebagainya
Manfaat sumber belajar
1. Menurut Rohani manfaat sumber belajar antara lain meliputi:
2. Memberikan pengalaman belajar secara langsung dan konkret kepada pesert didik
3. Dapat menyajikan sesuatu yang tidak mungkin diadakan, dikunjungi atau dilihat secara langsung
dan konkret
4. Dapat menambah dan memperluas cakrawala sajian yang ada di dalam kelas
5. Dapat memberi informasi yang akurat dan terbaru
6. Dapat membantu memecahkan masalah pendidikan (instruksional) baik dalam lingkup mikro
maupun makro
7. Dapat memberi informasi yang positif, apabila diatur dan direncanakan pemanfaatannya secara
tepat
8. Dapat merangsang untuk berpikir, bersikap dan berkembang lebih lanjut.
Pengertian alat peraga pembelajaran
Adapun yang dimaksud dengan alat peraga pembelajaran merupakan media
pendidikan yang mengandung atau membawakan ciri-ciri dari konsep materi
yang dipelajari. Alat peraga sendiri merupakan seperangkat benda kongkret
yang dirancang, secara sengaja yang digunakan untuk membantu menanamkan
dan mengembangkan konsep-konsep pada mata pelajaran tertentu. Dengan alat
peraga, hal-hal yang abstrak dapat disajikan dalam bentuk model-model yang
berupa benda konkret yang dapat dilihat dan dipegang sehingga dapat lebih
mudah difahami.
1.Adapun tujuan dari penggunaan alat peraga pendidikan sendiri sangat bervariasi, diantaranya
adalah:
a. Menjadikan proses pendidikan lebih efektif dengan jalan meningkatkan semangat dan antusiasme
para siswa dalam belajar
b. Sesuai dengan perorangan, dimana para siswa belajar dengan banyak kemungkinan sehingga belajar
berlangsung sangat menyenangkan bagi masing-masing individu,
c. Membuat para siswa lebih mudah memahami dan menguasai materi yang sedang dipelajari
d. Memudahkan para guru dalam menyampaikan materi pembelajaan kepada para siswa dengan bahsa
yang lebih mudah untuk diterima.
e. Menghindari kegiatan pembelajaran yang bersifat verbalisme yang cenderung membosankan dan
kurang efektif.
Sebagai salah satu jenis media yang berperan besar dan memiliki pengaruh
penting dalam dunia pendidikan, kemudian menjadikan alat peraga
pembelajaran ini sebagai salah satu media yang wajib untuk dimiliki oleh setiap
lembaga pendidikan, baik itu lembaga pendidikan formal maupun non formal.
Terutama sekali untuk lembaga pendidikan dengan pengajaran materi yang
bersifat abstrak dan menuntut para siswa untuk menguasai materi dan mampu
mengimplementasikan dalam kehidupan sesungguhnya, seperti misalnya tingkat
sekolah menengah kejuruan. Tingkat pendidikan ini merupakan salah satu
tingkat pendidikan yang mewajibkan untuk penggunaan alat peraga untuk setiap
kejuruan, terutama untuk kejuruan otomotif, teknik, desain, kelistrikan dan
sebagainya.
Kesimpulan
1. Media Pembelajaran ialah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perbuatan, minat serta perhatian
siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar terjadi pada diri siswa.
2. Sumber belajar ialah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang
dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara
terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau
mencapai kompetensi tertentu.
3. Alat peraga pembelajaran ialah seperangkat alat yang secara khusus didesain untuk
memudahkan proses belajar dan mengajar, sehingga hasil pembelajaran yang
diperoleh menjadi lebih maksimal.
Studi kasus
Media merupakan salah satu bagian dari sistem pembelajaran. Media sebagai bagian integral
dari kegiatan pembelajaran maka kedudukannya tidak dapat dipisahkan dan berpengaruh
terhadap jalannya proses pembelajaran Akan tetapi, dalam kenyataannnya memilih media
pembelajaran yang akan digunakan tidaklah mudah. Banyak hal yang harus diperhatikan agar
media yang digunakan benar-benar berhasil guna dan berdaya guna untuk meningkatkan dan
memperjelas pemahaman siswa. Banyaknya hal yang harus diperhatikan oleh guru
memungkinkan baik guru maupun sekolah mengalami sejumlah kendala dalam penyediaan
maupun penggunaan media pembelajaran.

Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui bagaimanakah profil media pembelajaran
PKn yang digunakan guru SMA Negeri di Kota Malang, mengetahui problematika guru dalam
membuat media pembelajaran PKn, mnegetahui penyebab guru SMA Negeri di Kota Malang
mengalami problematika dalam membuat media pembelajaran PKn, mengetahui bagaimana
upaya yang dilakukan oleh guru dalam mengatasi problematika dalam membuat media
pembelajaran PKn

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dan jenis penelitian
yang digunakan adalah studi kasus. Penelitian ini dilakukan di SMAN 1 Malang, SMAN 2 Malang,
SMAN 4 Malang, SMAN 5 Malang, SMAN 6 Malang, dan SMAN 8 Malang. Informan terdiri atas
guru PKn dan siswa.
Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis
data dilakukan dengan cara: reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan atau verifikasi data.
Untuk menjamin keabsahan data maka dilakukan: perpanjangan kehadiran, ketekunan
pengamatan, dan triangulasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) berdasarkan bentuk media pembelajaran, profil
media pembelajaran yang digunakan oleh guru PKn di SMA Negeri di Kota Malang dapat
dikelompok ke dalam (a) media visual dan (b) multimedia berbasis pengalaman langsung.
Setiap bentuk media dipergunakan untuk mencapai SK dan KD yang berbeda; sedangkan
prosedur penyediaan media pembelajaran melalui: membeli dan membuat; (2) Setiap guru PKn
SMA Negeri di Kota Malang mempunyai problematika masing-masing antara lain: (a) guru PKn
SMA Negeri 4 Malang mengalami problematika kurangnya waktu untuk membuat media
pembelajaran, (b) guru PKn SMA Negeri 6 Malang mengalami
problematika kurangnya waktu dalam membuat media pembelajaran serta jam pelajaran
pelajaran PKn yang hanya 2 jam sehingga tidak mencukupi apabila menggunakan media
pembelajaran, selain itu kondisi siswa yang belum mempunyai keinginan belajar yang tinggi
juga menjadi problematika dalam
.
membuat media pembelajaran, (c) guru PKn SMA Negeri 5 Malang mengalami problematika kurangnya
keterampilan/kemampuan dalam membuat media pembelajaran IT seperti power point, (d) guru PKn
SMA Negeri 2 Malang juga mengalami problematika kurangnya keterampilan/kemampuan dalam
membuat media pembelajaran IT serta biaya dalam pembuatan media pembelajaran selain sulitnya
menselaraskan antara materi dengan media yang akan dibuat, (e) guru PKn SMA Negeri 1 Malang
mengalami problematika kurangnya keterampilan/kemampuan baik dalam membuat maupun
menggunakan media pembelajaran IT yang ada di sekolah, (f) guru PKn SMA Negeri 8 Malang
mengalami problematika kurangnya respon siswa dalam kerjasama membuat media pembelajaran PKn;
(3) penyebab guru menghadapi problematika dalam membuat media pembelajaran PKn antara lain: (a)
tuntutan beban jam mengajar dalam setiap minggunya sebanyak 24 jam, (b) kurangnya pengetahuan
guru
tentang IT; (4) upaya mengatasi problematika guru dalam membuat media pembelajaran PKn di SMA
Negeri Kota Malang dilakukan dengan kerjasama yang baik semua pihak, terutama sekolah, guru dan
siswa seperti (1) mengadakan workshop dan kepelatihan IT secara rutin, (2) mengirimkan guru ke
universitas
atau SMK untuk mengikuti kepelatihan IT, (3) mengatur waktu, (4) bekerja sama dengan siswa.
Berdasarkan temuan penelitian di atas, dikemukakan saran sebagai
berikut: (1) pihak sekolah diharapkan mendukung secara optimal dalam penyediaan dan penggunaan
media pembelajaran dalam proses belajar mengajar, sekolah harus meningkatkan lagi kuantitas dan
kualitas media pembelajaran yang ada di sekolah, (2) guru diharapkan selalu meningkatkan
kemampuan, keterampilan serta kreatifitas dalam memilih, mencari, menggunakan dan
mengembangkan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar, (3) pihak kampus (UM)
diharapkan membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan dalam memilih, membuat,
dan menggunakan media pembelajaran
dengan mengadakan matakuliah tentang media pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai