DIKERJAKAN OLEH :
RAFI FATURRAHMAN
042900154
TUTOR:
Dwiyogo (2012) menguraikan arti blended learning yaitu suatu model pembelajaran yang
menggabungkan tatap muka dengan pembelajaran berbasis teknologi yang mana dapat
diakses secara online maupun offline. Model pembelajaran tersebut memiliki kesamaan
dengan elearning.
Thorne (2013) menjabarkan blended learning yaitu sebagai campuran dari teknologi
elearning dan multimedia, diantaranya seperti streaming video, kelas virtual, teks
animasi online yang dikombinasikan dengan bentuk-bentuk pembelajaran tradisional di
kelas.
Mosa (dalam Rusman, 2011) menjelaskan blended learning mencampurkan adalah dua
unsur utama yaitu pembelajaran di kelas dengan pembelajaran online (online learning).
Pada pembelajaran online ini menggunakan jaringan internet yang di dalamnya terdapat
pembelajaran berbasis web. Dalam pembelajaran ini memanfaatkan teknologi
multimedia seperti streaming video, kelas virtual, email, dll.
2). Cara memaksimalkan media agar dapat berperan dengan baik dalam berkontribusi
menjadikan aktivitas pembelajaran menjadi interaktif:
Keempat, prinsip kebenaran materi dan kemenarikan sajian. Materi yang disajikan harus benar
substansinya dan disajikan secara menarik pula.
Prinsip belajar juga menyatakan bahwa semakin intensif peserta didik terlibat dalam sebuah
aktivitas pembelajaran, maka akan semakin mudah peserta didik tersebut untuk mencapai tujuan
pembelajaran atau kompetensi yang diperlukan.
3). Prinsip Higher Order Thinking and Concept Formation pada prinsip desain pesan Prinsip-
prinsip Pembelajaran Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi HOTS Pengembangan pembelajaran
berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skill (HOTS)
merupakan program yang dikembangkan sebagai upaya peningkatan kualitas pembelajaran dan
meningkatkan kualitas lulusan. Pembelajaran HOTS dikembangkan mengikuti arah kebijakan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang pada tahun 2018 telah terintegrasi Penguatan
Pendidikan Karakter dan pembelajaran berorientasi pada Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi
atau Higher Order Thinking Skill (HOTS). Pembelajaran berorientasi pada Keterampilan
Berpikir Tingkat Tinggi (HOTS) adalah pembelajaran yang melibatkan tiga aspek keterampilan
berpikir tingkat tinggi, yaitu transfer of knowledge, critical and creative thinking, dan problem
solving. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dalam proses pembelajaran berorientasi
pada keterampilan berpikir tingkat tinggi.
Kegiatan yang Perlu Dilakukan Pengajar:
2. Biasakan memberikan jawaban atas pertanyaan peserta didik dengan pertanyaan yang
mendorong peserta didik untuk berpikir.
3. Setiap satuan pembelajaran diawali dengan masalah diakhiri dengan rumusan pemecahan
masalah.
5. Mendorong para peserta didik untuk mengungkap pengetahuan yang telah dikuasai yang
penting untuk memecahkan masalah yang dihadapi saat ini.
6. Memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk menemukan permasalahan secara
mandiri.
9. Memberikan kesempatan para peserta didik untuk menganalisis informasi dan data yang telah
dimiliki.
10. Mendorong para peserta didik untuk mencari informasi dan data yang relevan dengan
permasalahan yang dihadapi.
Peran Guru :
1. Mempersiapkan Pembelajaran
a. Guru merencanakan cara-cara agar setiap peserta didik aktif berpartisipasi dalam
pembelajaran.
e. Mencari dan menyiapkan bahan untuk menstimulasi peserta didik saat di awal
pembelajaran.
f. Memiliki keterampilan, pengetahuan, dan perilaku kebiasaan serta pola pikir yang
diperlukan dalam pembelajaran HOTS.
b. Menciptakan suasana kelas yang bebas, nyaman, dan menyenangkan untuk aktivitas
berpikir.
c. Memberikan pedoman sesuai dengan bahan atau pokok yang akan dikaji.
f. Menghargai dan mendorong munculnya tanggapan dan ketika tanggapan kurang tepat
atau adanya kesalahan konsep, guru membawa peserta didik melakukan eksplorasi
secara efektif untuk menemukan mengapa terjadi miskonsepsi dan menemukan konsep
yang benar
Peran Peserta Didik:
1. Sebagai pembelajar:
a. Senantiasa terus belajar.
b. Menunjukkan kemauan mempelajari lebih lanjut.
c. Bekerjasama dengan guru dan temannya.
d. Menunjukkan percaya diri dalam belajar, menunjukkan kemauan memahami dan
mengubah, menambah gagasan, berani menanggung resiko serta cukup skeptis terhadap
sesuatu yang baru.
2. Tertantang dan bersemangat melakukan eksplorasi:
a. Menunjukkan rasa ingin tahu dan melakukan observasi, mengkaji, dan memahami.
b. Mencari, bahan-bahan, fakta, data, dan informasi yang diperlukan.
c. Mendiskusikan dengan teman dan guru tentang apa yang diobservasi atau dikaji atau
pertanyaan yang diajukan.
3. Mempertanyakan, mengajukan eksplanasi dan melakukan observasi:
a. Peserta didik mengajukan pertanyaan, baik lewat verbal maupun perilaku;
b. Peserta didik mengajukan pertanyaan yang mengarah pada kegiatan lebih lanjut.
c. Peserta didik melakukan pengamatan secara kritis, mendengarkan secara serius,
menyampaikan gagasan secara jelas dan sopan.
d. Peserta didik menilai dan mempertanyakan sebagai bagian dari pembelajaran.
e. Peserta didik mengembangkan keterkaitan antara informasi baru dengan pengetahuan
yang telah dimiliki.
4. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran: