Anda di halaman 1dari 5

2.

Keterbatasan Organisasi Formal


Dalam gambar organisasi merupakan gambar organisasi formal. Meskipun gambar
organisasi membuat pembagian kerja dan komunikasi pertanggujawaban dalam organisasi
menjadi semakin jelas, namun terkadang orang sering memberi interpensi yang kurang tepat.

C. PENGELOMPOKKAN KERJA ( DEPARTEMENNTALISASI)


Pengelompokan kerja merupakan basis depertemen. Pada bagian ini membahas bentuk-
bentuk departemen secara umum. Pengelompokan kerja dapat dibagi menjadi beberapa
pengelompoknya yaitu:
 Pengelompokkan berdasarkan Fungsi
 Pengelompokkan berdasarkan Priduk
 Pengelompokkan berdasarkan Pelanggan
 Pengelompokkan berdasarkan Lokasi
 Pengelompokkan berdasarkan Kriteria lainya
 dan Pertimbangan Lainnya.

D. DESAIN KERJA
Desain kerja dapat diartikan sebagai penetepan tanggung jawab kerja individu. Seorang
manajer barangkali akan mempunyai desain kerja meliputi penetuan tujuan dan target, penetepan
indicator kemajuan, sejauh naba wewenang dia memperkerjakan bawahnya. Oleh karea itu,
struktur wewenang dalam organisasi akan dipengaruhi oleh desain kerja.
1. Pendekatan Desain Kerja
Ada empat pendekatan dalam desain kerja: mekanis (spesialisasi), motivasional, biologis, dan
persepsi/motor.
a. Pendekatan mekanis atau Spesialisasi
Ide pendekatan mekanik dapat ditelusuri dari manajemn ilmiah yang dikembangkan
Frederick W. Taylor. Menurut Taylor, pekerjaan yang komplek harus dipecahkan ke dalam
pekerjaan yang lebih sederhana, yang lebih mudah dipelajari dan dilakukan.
b. Pendekatan Motivasial
J. Richard Hackman dan G.R. Oldham (1976) mengembangkan model desain kerja
dengan tujuan memotivasi karyawan. Menurut mereka dimensi kerja yang pokok
mencangkup lima hal: variasi keterampilan, identitas tugas, arti atau pentingnya tugas,
otonomi, dan umpan balik.
Berikut ini cara-cara meningkatkan kepuasan kerja yang lebih sepesifik.
 Pemekaran Kerja (Job enlargement), perluasan yang dilakukan secara horizontal
 Pemerkayaan Kerja ( Job enirichment), perluasan yang dilakukan secacar vertikal
 Pengaturan Jadwal Kerja, Fleksibilitas jadwal kerja
c. Pendekatan Biologi
Pendekatan yang mencoba mendesain kerja dengan mengabungkan pertimbangan tubuh
manusia, dengan tujuan menciptakan kerja yang seaman mungkin. Pendekatan ini disebut
juga dengan ergonomics.

d. Pendekatan Motor/ Perceptul


Dalam pendekatan ini, kerja didesain tidak melebihi kemampuan mental pekerja.

RAFI TABELNYA DI SLIDE PPT YG BEDA YAA, MAKASIII

2. Desain Kerja dan Kepuasan Kerja

Pendekatan-pendekatan tersebut merupakan pendekatan ektrem, yang dalam praktik


pendekatan pendekatan itu dapat digabungkan satu sama lain agar diperoleh desain kerja
yang optimal. Lalu bagaimana kaiatan antara desain kerja dengan kepuasan kerja?!.
KEGIATAN BELAJAR 3
A. DESAIN ORGANISASI KONTEMPORER

1. Struktur Tim
Melalui struktur ini, sumber daya manusia diorganisasi berdasarkan tim. Suatu tim
adalah sekelmpok staf (karyawan yang bekerja untuk mencapai tujuan tertentu. Tim
dibentuk untuk mencapai tujuan tertentu, atau mengatasi permaslahan tertentu,
dengan menggunakan keahlian tertentu (yang terbentuk dari kelompok tersebut). Di
dalam Strukrur tim terdapat Cross-functional team dan Gugus tugas ( Task force ).
2. Struktur Hollow (Lubang)
Struktur Hollow mengikuti trem outsoursing. Outsourving adalah tren yang
berkembang saat ini, dimulai pemindahan pabrik-pabrik Amerika Serikat ke wilayah
Asia yang lebih murah, pada tahun 1980. Proses yang dipindahkan tersebut membuat
perusahaan menjadi seperti berlubang (hollow)karena sebagai proses pindah ke luar
perusahaan.
Rancangan Organisasi Hollow dapat dilakukan dengan:
1) Menentukan proses yang bukan utama (non-core process)
2) Perusahaan perlu mencari pihak luar yang bisa mengerjakan proses tersebut lebih
efisien dan efektif
3) Perusahaan perlu membuat interface.
3. Struktur Modular (Network Organizasition)
Struktur ini sering digambarkan sebagai papap Puzzel. Desain modular ini didasarkan
pada emapt prinsip yaitu:
1) Pecah suatu produk ke dalam bagian produk yang bisa dikerjakan secara mandiri
2) Mendesain pertemuan antara bagaian.
3) Outsource bagian-bagaian yang bisa dikerjakan pihak luar lebih efisien.
4) Merakit bagaian-bagaian yang dikerjakan diluar dan di daam, menjadi produk
yang final.
4. Vitual Organization
Pada kondisi sekarang yang serba cepat, tuntutan dari konsumen yang tinggi, kondisi
yang cepat berubah, pesaing bisa diajak kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.
Pesaing bisa juga sekaligus menjadi teman. Organisasi di dunia saat ini sudah
mengembangkan jaringan kerja sama yang kompleks, mereka bisa bersaing di pasar-
pasar tertentu, dan berkolaborasi di pasar-pasar lainnya.
5. Organisasi Tanpa Batas (Boundaryless Organization)
contoh, akselator partikel the Laege Hadron Collider bernilai $6 Milayar, terletak
diterowongan 175 meter dibawah tanah, deket Geneva, Swiss.
6. Organisasi Matriks
Organisasi ini mengabungkan struktur departemen dengan struktur penugasan.
Dimana sumber daya ditempatkan di departemen.

B. DINAMIKA STRUKTUR ORGANISASI

1. Flextime
Flextime adalah skedul jam yang memungkinkan pekerja untuk memindahkan jam
kerja. Flextime bisa diatur lebih lanjut, misalnya dengan menetukan jam pokok,
ketika harus datang ke kantor.
2. Telecommuting
Telecommutig adalah pengaturan kerja ketika pekerja bisa mengerjakan tugas di
rumah, kemudian dihubungkan ke tempat kerja melalui teknologi computer dan
telekomunikasi lainnya. Metode ini memberikan fleksibilitas kepada karyawan dan
memberikan kendali yang lebih besar kepada kariyawan dalam mengatur skedul kerja
dengan skedul lainya.
3. Pemadatan Kerja
Untuk pemadatan kerja, jumlah jam kerja selama waktu tertentu, bisa dipadatkan.
4. Job Sharing
Job sharing adalah pekerjakaan terntu dibagi dan dikerjakan oleh bebarapa orang.
5. Community of Practice
Komunitas Praktik merupakan komunitas yang dikembangkan untuk berbagai
pengetahuan. Secara formal, komunitas praktik bisa didefinisikan sebagai metode
untuk meningkatkan pembelajaran organisasi melalui kegiatan berbagai Informasi.

C. TANTANGAN KE DEPAN
1. Fleksibilitas
Karywan yang berkerja dimana saja dan kapan saja melalui teknologi komunikasi
seperti skype, Webex, zoom, dan lainya. Hal tersebut menunjukan adanya fleksibilitas
dan mobilitas yang tinggi, dengan menggunakan kekuatan teknologi. Salah satu isu
yang pentimg diperhatikan dalam situasi tersebut adalah isu keamanan.
2. Kemampuan Kolaborasi
Peter Drucker, salah satu tokoh besar dibidang Manajmen, mengatakan bahwa
masalah bagi perusahaan besar adalah manajernya lebih terbisa memberi perintah,
bukan bekerja sama dengan partner.
3. Struktur Organisasi global
Dengan semakin terbukanya globalisasi maka kesempatkan untuk beroperasi
diberbagai negwra menjadi semakin terbuka. Oleh karena itu, manajer perlu melihat
pengaruh budaya lokal untuk mendesain organisasi yang seseuai tujuan desain
organisasinya.

Anda mungkin juga menyukai