Prinsip Desain
Pesan Modul 7, 8,
9
Petunjuk menjawab
Ketik jawaban di kertas ukuran A4, spasi 1, Arial 11.
Sumber jawaban: modul 7, 8, 9
Dahulukan sumber informasi dari modul sebagai sumber utama. Setelah
itu, boleh menggunakan sumber lain yang terpercaya.
Cantumkan sumber kutipan. Contoh: “Menurut Situmorang (2019), desain pesan
adalah…..” dan tuliskan daftar pustakanya.
Petunjuk Pengumpulan
Kumpulkan jawaban dalam bentuk file PDF via lms.ut.ac.id paling lambat 31 Mei 2022
pukul 12.00 WIB
Grafik garis
Grafik garis digunakan dalam menyajikan data numerik dengan
menggunakan grafik berupa garis yang diperoleh dari beberapa ruas garis
yang menghubungkan titik titik pada bidang bilangan, kemudian
menunjukkan perbandingan hal yang sama dalam periode waktu yang
berbeda. Grafik garis dapat menunjukkan perubahan yang tidak tetap atau
fluktuasi, tinggi dan rendah, cepat atau lambatnya perubahan, serta stabilitas
data statistik suatu hal yang sejenis seperti harga suatu barang.
Pada grafik garis digunakan dua garis yang saling berpotongan. Pada garis
horizontal atau sumbu-X di tempatkan bilangan-bilangan yang sifatnya tetap,
seperti tahun dan ukuran-ukuran pada garis tegak atau sumbu-Y
ditempatkan bilangan-bilangan yang sifatnya berubah-ubah, seperti harga
biaya jumlah dan jumlah.
Data yang sesuai untuk jenis grafik ini misalnya data mengenai jumlah
volume kendaraan disuatu parkiran.
Teori
Teori berasal dari kata "theoria" dalam bahasa latin yang berarti
"perenungan", yang pada gilirannya berasal dari kata "thea" dalam bahasa
Yunani yang secara hakiki menyiratkan sesuatu yang disebut dengan
realitas. Terdapat pemahaman bahwa istilah teori bukanlah sesuatu yang
harus dijelaskan tetapi sebagai sesuatu yang seolah-olah sudah dipahami
maknanya. Bahkan teori sering ditafsirkan sebagai istilah tanpa makna
apabila tidak terkait dengan kata yang menjadi padanannya.
Ada kesimpang siuran atau tumpang tindih dalam penggunaan istilah teori
misalnya dengan istilah 'model', 'aliran', 'paradigma', 'dogma', 'doktrin', dan
istilah lainnya. Pada tataran tertentu, penggunaan istilah "teori" banyak yang
tidak tepat dan asal-asalan hanya untuk memberikan kesan bahwa hal itu
terlihat ilmiah.
Selain itu literasi digital juga dapat diartikan sebagai suatu pandangan dan dapat
berupa juga keahlian individu yang memanfaatkan teknologi digital dan sistem dalam
hal komunikasi untuk melakukan penelusuran, mengatur, menghubungkan, menelaah
dan menilai informasi, dan juga dapat menciptakan sesuatu hal yang baru. Sehingga
akan membuat kita dapat berhubungan dengan lebih baik lagi dengan orang lain dan
dapat bersosialisasi lebih dengan masyarakat. Literasi digital yang diterapkan di
Sekolah Dasar (SD) merupakan suatu bentuk perwujudan secara nyata dari Gerakan
Literasi Sekolah (GLS) yang sudah dijalankan pemerintah baru-baru ini yang
disebabkan kurangnya literasi yang dimiliki siswa sekolah dasar. Apalagi dengan
adanya pandemi Covid-19 ini. Sebelumnya banyak orang yang berprasangka buruk
bahwa literasi digital di SD hanya menggunakan internet untuk mencari informasi atau
hiburan semata. Padahal dengan mengandalkan sumber-sumber yang bersifat digital,
peserta didik tidak hanya fokus untuk memahami materi pembelajaran saja yang
sebenarnya sudah terlalu monoton. Tetapi juga proses berpikir akan menjadi lebih
inovatif dan kreatif lagi dalam memanfaatkan suatu teknologi informasi. Literasi digital
juga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan norma, etika, dan kesadaran dalam
bermedia sosial bagi peserta didik di sekolah dasar yang perlu diberi bimbingan lebih.
Sesuai penggunaannya agar nanti terhindar dari perundungan. Terlalu banyak bermain
game akan membuat siswa menjadi kecanduan, menjadi korban ataupun pelaku.
Selama kegiatan pembelajaran jarak jauh (daring), peranan orang tua akan sangat
diperhitungkan. Orang tua membimbing dan mengarahkan anak selama proses
pembelajaran berlangsung. Berarti akan terjadi kerja sama antara guru dan orang tua
dalam menjalankan proses pembimbingan dan pendampingan bagi anak dalam
pelaksanaan proses pembelajaran jarak jauh.
Jadi, analisis yang didapatkan dari artikel diatas, komponen yang terdapat adalah
dimana sasaran pembacanya tertuju kepada peserta didik tingkat Sekolah Dasar
(SD). Kemudian, peran yang dimiliki penulis adalah sebagai pengirim/sumber
informasi mengenai topik bahasan Gerakan Literasi Sekolah yang berbasis digital.
Isi artikel ini menyajikan tentang pentingnya memanfaatkan kegunaan teknologi
sebagai media pembelajaran dalam sistem PJJ yang akan membantu peserta didik
tetap melaksanakan kegiatan belajar dengan mengakses fitur-fitur yang disediakan.
Artikel ini mencakup lingkungan (setting) dimana peran orang tua dan keluarga
sangat dibutuhkan untuk membimbing dan menghimbau peserta didik dirumah saat
pembelajaran daring. Lingkungan ini disusun dengan melibatkan orang tua sebagai
pengganti guru/pengajar selama pembelajaran dilaksanakan dari jarak jauh.
Siswa pada masa ini lahir, tumbuh dan besar bersentuhan langsung dengan dunia
digital, sehingga arus informasi yang diperoleh akan berbeda dengan siswa
sebelumnya. Oleh karenanya, guru sebagai mitra dalam belajar harus mampu
mendesain kegiatan pembelajaran sehingga siswa memperoleh informasi lebih
banyak dibanding waktu yang disediakan.