Anda di halaman 1dari 17

Modul 3

Media Display

Drs. Denny Setiawan, M.Ed.


Drs. Benny A. Pribadi, M.A.

P ada modul ketiga ini kita membahas media yang tidak diproyeksikan,
yaitu chart, grafik, poster, bulletin board, realia, model, diorama, serta
bagaimana teknik mendesain visual untuk media tersebut. Media ini
termasuk dalam jenis media display atau display learning material, yang
biasa digunakan untuk mempresentasikan informasi dan pengetahuan dalam
kelas atau kelompok kecil. Media display pada umumnya digunakan dalam
suatu pameran dengan jumlah audiens yang kecil atau small scale exhibition,
Masing-masing medium tersebut mempunyai karakteristik yang berbeda
namun semua dipergunakan untuk menyampaikan informasi berbentuk visual
secara cepat dan mudah dimengerti oleh yang melihatnya. Pada kegiatan
belajar pertama akan dibahas apa yang dimaksud dengan chart, grafik,
poster, bulletin board, realia, model, dan diorama serta macam-macam dan
kegunaannya. Pada kegiatan belajar bagian kedua akan dibahas bagaimana
merencanakan visual untuk media tersebut sehingga informasi yang disajikan
terlihat menarik dan komunikatif (mudah dimengerti).
Setelah mempelajari modul ini mahasiswa akan dapat menjelaskan cara
merancang dan membuat chart, grafik, poster, bulletin board, realia, model,
dan diorama sesuai dengan informasi yang akan disajikan.
Setelah Anda mempelajari modul ini dengan baik, Anda diharapkan akan
dapat:
a. menjelaskan apa yang dimaksud dengan chart;
b. menjelaskan apa kegunaan chart dalam pengajaran;
c. mengidentifikasi macam-macam chart;
d. menjelaskan masing-masing macam chart tersebut;
e. menyebutkan apa saja yang harus diperhatikan dalam membuat chart;
f. menjelaskan apa yang dimaksud dengan grafik;
3.2 Pengembangan Bahan Ajar 

g. menjelaskan apa kegunaan grafik dalam pengajaran;


h. mengidentifikasi macam-macam grafik;
i. menjelaskan masing-masing macam grafik tersebut;
j. menjelaskan apa yang dimaksud dengan poster;
k. menjelaskan apa kegunaan poster dalam pengajaran;
l. menjelaskan apa yang dimaksud dengan bulletin board;
m. menjelaskan kegunaan bulletin board;
n. mengidentifikasi macam-macam bulletin board;
h. menjelaskan pengertian realia;
i. mengidentifikasi macam-macam realia;
j. menjelaskan pengertian model;
k. mengidentifikasi macam-macam model;
l. menjelaskan pengertian diorama;
m. menjelaskan macam-macam diorama;
n. menjelaskan faktor-faktor dalam merancang bahan ajar display;
o. menjelaskan teknik pemilihan bahan dalam pengembangan bahan ajar
display;
p. menjelaskan teknik produksi bahan ajar display.
Kegiatan Belajar 1

Chart, Grafik, Poster, Bulletin Board,


Realia, Model, dan Diorama

J enis media yang akan diuraikan dalam kegiatan belajar ini merupakan
media yang mudah dibuat dan dengan biaya yang relatif murah. Jenis
media tersebut adalah chart, grafik, poster, bulletin board, realia, model, dan
diorama. Marilah kita bahas satu per satu agar kita dapat memahaminya lebih
jauh.

A. CHART

Chart dapat dipresentasikan berupa gambar grafis yang


menginformasikan hubungan-hubungan, misalnya kronologis, jumlah, dan
hierarki. Chart banyak terdapat dalam buku teks sebagai tabel atau flowchart.
Tetapi chart juga dapat dipergunakan untuk mengajar siswa secara klasikal,
yakni dengan cara membuatnya menjadi besar dan biasanya ditempelkan di
dinding (wallchart). Ada beberapa tipe atau macam chart, diantaranya adalah
berikut ini.

1. Chart Organisasi (Organization Chart)


Chart ini menunjukkan hubungan atau rantai komando dalam suatu
organisasi, misalnya perusahaan, dan lembaga pemerintah.

Sumber: dari Heinich, Molenda, and Russell.


Gambar 3.1
2. Chart Garis Waktu (Time line chart)
Chart ini menggambarkan hubungan kronologis antarbeberapa peristiwa.
Sering kali dipergunakan untuk menunjukkan kronologis waktu suatu
peristiwa bersejarah. Pada chart garis waktu kita dapat memberikan gambar
atau ilustrasi lainnya untuk memperjelas pesan dan memperindah
penampilan. Chart ini sangat baik untuk meringkas suatu sekuensa waktu
dari suatu seri peristiwa.

Sumber: dari Heinich, Molenda, Russell

Gambar 3.2

3. Chart Klasifikasi (Classification chart)


Chart hampir sama dengan chart organisasi, hanya saja chart ini
dipergunakan untuk klasifikasi atau kategorisasi objek, kejadian atau spesies
tertentu.

Gambar 3.3
Sumber: dari Heinich, Molenda, Russell
4. Chart aliran (Flowchart)
Chart ini menunjukkan sebuah sekuens, sebuah prosedur atau sebuah
proses. Flowchart sering dibuat horizontal dan menunjukkan bagaimana
kegiatan atau prosedur yang berbeda tampil dalam suatu kesatuan.

Sumber: dari Heinich, Molenda, Russell


Gambar 3.4

5. Chart Tabulasi (Tabular chart)


Chart ini berisi informasi angka atau data. Chart ini juga sering
dipergunakan untuk informasi waktu, misalnya tabel waktu dari
keberangkatan bis kota, pesawat, dan kereta.

Gambar 3.5
Sumber: dari Heinich, Molenda, and Russell
B. GRAFIK

Secara fisik bentuk grafik dan chart hampir sama, akan tetapi grafik
hanya menyajikan bentuk visual dari sejumlah angka. Angka-angka tersebut
diwakili oleh bentuk visual, misalnya berupa garis, gambar orang, batang dan
sebagainya. Berdasarkan visual yang mewakilinya, grafik dibagi menjadi
beberapa macam, di antaranya ialah bar graphs (grafik batang), pictorial
graphs (grafik gambar), circle atau pie graphs (grafik lingkaran) dan line
graphs (grafik garis).

1. Bar Graphs (Grafik Batang)


Grafik ini termasuk mudah dibaca dan dapat dipergunakan untuk anak
usia sekolah dasar. Tinggi batang menunjukkan jumlah angka yang
diwakilinya. Lebar setiap batang harus sama agar tidak menimbulkan
kebingungan. Kita dapat membagi-bagi setiap batang ke dalam bagian-bagian
yang lebih kecil apabila kita ingin menunjukkan komposisi dari setiap angka
yang diwakilinya. Batang-batang grafik dapat dipergunakan sebagai
perbandingan antara beberapa hal dalam satu satuan waktu atau satu hal
dalam beberapa kurun waktu. Misalnya, kita ingin menunjukkan
perbandingan nilai rata-rata kelas dari kelas satu hingga kelas enam untuk
satu tahun. Maka, kita gunakan enam batang (tiap batang mewakili satu
kelas) yang tingginya berlainan sesuai dengan jumlah nilai rata-rata kelas
pada setiap kelas.

Sumber: dari Heinich, Molenda, Russell


Gambar 3.6
2. Pictorial Graphs (Grafik Gambar)
Grafik ini menggunakan gambar sederhana (lebih konkret dari grafik
lainnya) untuk mempresentasikan sejumlah angka. Grafik ini tampak lebih
menarik terutama bagi anak-anak atau orang dewasa yang sangat awam
dalam membaca grafik. Tetapi sebenarnya grafik ini agak lebih sukar dibaca
daripada grafik batang karena kadang-kadang kita harus membuat gambar
sebagian (setengah, seperempat, sepertiga, dan lain-lain) dari benda konkret
tersebut untuk menunjukkan jumlah tertentu. Untuk mengurangi
kebingungan dalam membacanya kita harus menuliskan berapa jumlah angka
yang diwakili oleh satu gambar, setengah gambar, seperempat gambar, dan
sebagainya.

Sumber: dari Heinich, Molenda, Russell

Gambar 3.7

3. Circle or Pie Graphs (Grafik Lingkaran atau Pastel)


Dalam grafik ini lingkaran dibagi menjadi beberapa bagian yang masing-
masing bagian tersebut mewakili bagian atau persentase dari suatu jumlah
keseluruhan. Misalnya, kita ingin menunjukkan persentase pendapat siswa
mengenai lokasi study tour. Seluruh lingkaran mewakili 100% siswa, yang
kemudian dibagi-bagi berdasarkan persentase siswa yang memilih lokasi
yang berbeda-beda. Kemudian, guru dapat mengarsir atau memberi warna
pada daerah yang mewakili lokasi yang dipilih untuk studi tour.
Sumber: dari Heinich, Molenda, Russell

Gambar 3.8

4. Line Graphs (Grafik Garis)


Grafik garis adalah grafik yang paling presisi (tepat) dalam mewakili
angka dan dapat mewakili data yang lebih kompleks. Grafik ini berada di
dalam kawasan garis vertikal dan horizontal yang mempunyai titik-titik yang
berjarak sama satu sama lainnya. Setiap titik mempunyai nilai masing-
masing dan garis atau kurva digambar untuk menghubungkan poin-poin
tersebut.

Sumber: dari Heinich, Molenda, and Russell

Gambar 3.9

Dalam memilih macam grafik mana yang akan kita pergunakan, kita
harus mempertimbangkan seberapa kompleks informasi yang akan kita
sajikan dan bagaimana keterampilan membaca grafik dari orang yang kita
harapkan akan membaca grafik kita. Misalnya, kita ingin menyajikan data
berupa jumlah rata-rata siswa per-kelas kepada orang tua siswa yang berlatar
belakang pendidikan bukan sarjana atau hanya tamatan SMA ke bawah.
Maka kita dapat memilih grafik gambar, yaitu gambar siswa perempuan dan
laki-laki. Pertimbangannya adalah berikut ini.
1. Grafik gambar menyajikan visual yang secara sederhana dapat mewakili
angka. Misalnya, satu gambar siswa mewakili 1 siswa atau 5 siswa.
2. Grafik gambar menyajikan gambar lebih konkret dibandingkan grafik
lainnya. Dalam hal ini siswa diwakili gambar orang dan bukan diwakili
oleh garis, gambar batang atau lingkaran. Dengan demikian, mudah
dimengerti oleh orang tua siswa yang belum mengenal grafik secara
mendalam.

C. POSTER

Poster bersifat persuasif, yaitu bermaksud menarik perhatian dengan


menyatukan gambar, warna, tulisan, dan kata-kata. Agar efektif maka poster
hendaknya berwarna dan dinamis. Sebuah poster harus dapat menarik
perhatian dan berkomunikasi secara cepat dengan yang melihatnya. Poster
dapat digunakan secara efektif dalam berbagai situasi belajar. Media ini
banyak dipergunakan untuk pesan-pesan khusus, seperti peringatan jangan
merokok, dan anjuran menjaga kebersihan lingkungan.
Sumber: dari Heinich, Molenda, Russell
Gambar 3.10
Poster dapat menarik perhatian siswa dalam mempelajari suatu topik
yang baru atau dalam suatu acara khusus yang diselenggarakan sekolah.
Contoh kegunaan poster untuk menarik perhatian siswa dalam mempelajari
suatu topik yang baru.
Dalam suatu pelajaran tentang biologi, guru menunjukkan poster
bergambar seekor macan yang menggigit leher seekor kijang. Kemudian,
guru menceritakan ilustrasi bagaimana seekor macan mengendap-endap.
untuk kemudian menerkam seekor kijang. Berikutnya guru menunjukkan
poster seorang pemburu yang menggunakan kulit macan di topinya. Guru
menjelaskan bahwa macan ditembak pemburu dan bangkainya akan diurai
oleh bakteri yang ada di tanah. Selanjutnya guru menjelaskan mengenai
rantai makanan dengan menunjukkan sebuah poster rantai makanan. Jadi,
penggunaan poster akan menarik perhatian siswa dan memotivasi mereka
untuk mengetahui cerita dalam poster tersebut.

D. BULLETIN BOARD

Bulletin board adalah media display yang sifatnya umum, maksudnya


adalah media yang berisi pesan bukan untuk sekelompok orang saja tetapi
juga untuk suatu populasi. Bulletin board dapat berisi berita, pengetahuan,
pesan singkat dan sebagainya. Jadi fungsinya hampir sama dengan majalah
dinding, hanya saja bulletin board banyak dipergunakan untuk pengetahuan
yang sederhana. Misalnya, menunjukkan perkembangan alat komunikasi dari
yang sederhana hingga yang rumit, dan roses dari gabah hingga menjadi nasi.
Secara fisik bulletin board terbuat adalah suatu bidang datar dengan
berbagai ukuran dan bentuk (biasanya berbentuk persegi panjang) yang
terbuat dari bahan yang dapat tembus paku payung atau benda tajam lainnya
dengan tanpa merusak permukaannya. Oleh karena bentuknya yang besar,
biasanya bulletin board ditempatkan di tempat khusus tanpa dipindah-
pindahkan. Bulletin board mengandung tiga unsur yaitu unsur dekoratif,
motivasi, dan instruksional.
Sumber: dari Heinich, Molenda, Russell
Gambar 3.11

Di sekolah biasanya penggunaan bulletin board lebih banyak unsur


dekorasinya. Biasanya guru mengajak siswa mendekorasi pesan yang
bermuatan pengajaran. Misalnya, sejumlah gambar yang mewakili angka
tertentu, dan susunan huruf berwarna-warni.
Bulletin board dapat bersifat memotivasi siswa yaitu apabila
dipergunakan untuk menempelkan karya siswa sehubungan dengan pekerjaan
tertentu, misalnya gambar siswa yang telah diwarnai, dan puisi karya siswa
sendiri.
Bulletin board dapat pula dipergunakan untuk mempresentasikan
pelajaran yang ada di kurikulum, misalnya gambar tentang rantai makanan,
dan siklus air.

E. REALIA

Bahan ajar berbentuk tiga dimensi berupa benda nyata (real things) yang
dipamerkan disebut dengan istilah realia. Bahan ajar realia dapat berbentuk
mata uang (coin), peralatan (tool), benda-benda peninggalan purbakala
(artifacts) dan tanaman atau hewan yang telah diawetkan.
Pada dasarnya realia tidak hanya berbentuk bahan atau hewan yang telah
diawetkan, tetapi dapat juga berupa benda hidup. Misalnya, akuarium air
tawar dapat memberi informasi tentang ekosistem yang ada di dalamnya.
Tentu saja hal ini berguna untuk menjelaskan salah satu konsep dalam mata
pelajaran Biologi.
Bahan ajar display berbentuk realia dapat dimodifikasi untuk
meningkatkan kemampuannya dalam mengomunikasikan pesan dan
informasi. Misalnya, pameran tentang penampang sebuah mesin yang sedang
bekerja dapat memberi informasi tentang mekanisme dan sistem yang
terdapat di dalam mesin tersebut. Contoh lain, mata uang asing dapat
digunakan sebagai realia untuk menambah pengetahuan tentang negara-
negara lain di dunia.

Gambar 3.12.
Realia
F. MODEL

Sebuah model adalah bentuk 3 dimensi dari benda nyata. Model yang
mewakili benda sesungguhnya dapat berukuran lebih besar, sama atau
bahkan lebih kecil daripada benda yang aslinya.
Sebuah model dapat berbentuk sangat terperinci (detail) atau merupakan
bentuk yang lebih sederhana (simplifikasi) dari benda atau objek yang
diwakilinya. Sebagai contoh model dapat memberikan pengalaman belajar
yang lebih baik daripada beberapa jenis bahan ajar display yang lain. Model
anatomi jantung manusia dapat memberikan pengalaman belajar konkret
tentang bagian dan struktur jantung manusia.

Gambar 3.13.
Model Anatomi
Jantung Manusia

Ada banyak jenis model yang dapat digunakan sebagai bahan ajar
display. Misalnya, model pesawat terbang, serangga, tanaman, dan lain-lain.
Model pesawat terbang biasanya mempunyai ukuran lebih kecil jika
dibandingkan dengan ukuran asli dari pesawat tersebut. Model ini biasanya
dapat dirakit atau dibongkar pasang sehingga dapat memberikan pengalaman
belajar yang mengasyikkan tentang komponen-komponen yang terdapat
dalam pesawat terbang.
Selain digunakan sebagai bahan ajar display, model juga dapat
digunakan sebagai sarana simulator. Misalnya, ruang kemudi pada pesawat
terbang dapat dijadikan mock-up yang digunakan sebagai ruang simulasi
untuk mengemudikan pesawat terbang.
Ada beberapa jenis model yang dapat digunakan sebagai bahan ajar display,
yaitu berikut ini.
1. Exact-Model, yaitu model yang dibuat dan memiliki detail sama persis
dengan benda aslinya. Ukuran exact-model bisa diperbesar atau
diperkecil.
2. Simplified-model adalah model yang telah disederhanakan sehingga
hanya dapat menampilkan bagian-bagian yang dianggap penting. Model
jenis ini biasanya digunakan untuk keperluan suatu observasi.
3. Static-model adalah model yang tidak menampilkan bagian-bagian yang
dapat bergerak. Model jenis ini digunakan untuk tujuan hanya
memperlihatkan komponen-komponen yang terdapat di dalam sebuah
benda.
4. Working-model adalah model yang dapat mendemonstrasikan bagaimana
suatu benda dioperasikan atau difungsikan. Model jenis ini digunakan
untuk tujuan memperlihatkan proses yang sedang berlangsung dalam
sebuah benda.
5. Cutaway-model ialah model yang permukaannya telah dihilangkan atau
dipotong untuk memperlihatkan fungsi, struktur atau proses yang
terdapat dalam suatu benda. Model jenis ini akan sangat berguna untuk
memperlihatkan bagian dalam dari suatu benda. Secara fisik bagian
dalam dari model jenis ini dapat dipegang.
6. Transparent-model adalah model yang permukaan luarnya dibuat dari
plastik tembus pandang sehingga bagian dalam dari model tersebut bisa
jelas terlihat. Secara fisik bagian dalamnya tidak dapat disentuh.
7. Cross-sectional model ialah model yang bentuk fisiknya berupa
potongan yang dapat memperlihatkan bagian dalam dan fungsi sebuah
benda nyata.

G. DIORAMA

Diorama adalah sebuah pameran statis atau diam yang didesain untuk
menyampaikan informasi tentang kejadian nyata atau peristiwa yang terjadi
di masa lalu, sekarang atau masa yang akan datang. Diorama biasanya
berbentuk patung tiga dimensi dengan skala ukuran tertentu.
Benda-benda yang digunakan sebagai bahan dalam diorama, baik berupa
benda nyata (realia) maupun berupa model, disusun dan diletakkan pada
tempat tertentu misalnya kotak kaca untuk menggambarkan pemandangan
dalam suatu kehidupan nyata. Untuk lebih menghadirkan efek terjadinya
peristiwa, diorama biasanya diberi latar belakang atau pemandangan yang
sesuai.
Dalam proses belajar di dalam kelas, diorama digunakan oleh guru untuk
melukiskan berlangsungnya suatu peristiwa sehingga siswa dapat menghayati
topik utama. Sebagai contoh dalam mata pelajaran sejarah, diorama
digunakan untuk melukiskan keadaan atau peristiwa perang yang terjadi di
masa lalu. Sedang dalam dunia industri, diorama sering dibuat untuk
menampilkan tata letak (layout) peralatan atau mesin yang digunakan untuk
produksi.

Gambar 3.14.
Diorama

Diorama biasanya dibuat oleh museum dalam ukuran yang


menggunakan skala. Sedangkan yang ditampilkan di perpustakaan biasanya
adalah diorama dalam ukuran atau skala yang lebih kecil. Perpustakaan bisa
menampilkan diorama dalam sebuah kotak kaca pajangan.
Contoh diorama sebagai bahan ajar display, yaitu diorama yang terdapat
pada lantai dasar bangunan Monumen Nasional (Monas). Diorama tersebut
menggambarkan peristiwa-peristiwa penting bersejarah yang terjadi dalam
negara Republik Indonesia.

LATIHAN

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,


kerjakanlah latihan berikut!

1) Buatlah chart organisasi sekolah Anda. Masukkanlah unsur-unsur yang


ada dalam organisasi sekolah, seperti Pengawas Sekolah, Kepala
Sekolah, Guru, Siswa, Orang Tua Siswa, Tata Usaha, Pengurus Sekolah,
dan lain-lain. Usahakan supaya chart tersebut menarik untuk dilihat!
2) Cobalah kumpulkan data-data siswa laki-laki dan perempuan dis ekolah
Anda, mulai dari kelas 1 hingga kelas 6. Kemudian, buatlah grafik
mengenai perbandingan antara siswa laki-laki dan perempuan dari
kelas 1 hingga kelas 6. Pilihlah bentuk grafik yang paling sesuai untuk
menggambarkan perbandingan siswa laki-laki dan perempuan!

Petunjuk Jawaban Latihan

Agar tugas yang Anda kerjakan dapat dilaksanakan dengan baik bacalah
kembali materi tentang chart dan grafik.

R ANG KUMAN

Chart, grafik, poster, dan bulletin board termasuk media display


yang tidak diproyeksikan (non-projected media). Jenis media ini banyak
dipergunakan karena harganya relatif murah dan tidak memerlukan
listrik untuk menggunakannya.
Chart dapat dikatakan sebagai suatu bentuk presentasi berupa
gambar grafis yang menginformasikan hubungan-hubungan, misalnya
kronologis, jumlah dan hierarki. Ada beberapa macam chart, misalnya
chart organisasi (organization chart), chart garis waktu (time line chart),
chart klasifikasi (classification chart), chart aliran (flowchart), dan chart
tabulasi (tabular chart).
Grafik hampir sama bentuk fisiknya dengan chart, akan tetapi grafik
hanya menyajikan bentuk visual dan sejumlah angka-angka. Angka-
angka tersebut diwakili oleh bentuk visual misalnya berupa garis,
gambar orang, batang dan sebagainya. Macam-macam grafik antara lain:
grafik batang (bar graphs), grafik gambar (pictorial graphs), grafik
lingkaran atau pastel (circle graphs atau pie graphs), dan grafik garis
(line graphs).
Poster bersifat persuasif yaitu menarik perhatian dengan
menyatukan gambar, warna, tulisan, dan kata-kata. Media ini banyak
digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan khusus seperti peringatan
jangan merokok, anjuran menjaga kebersihan lingkungan dan
sebagainya.
Bulletin board adalah media display yang bersifat umum
maksudnya adalah media yang berisi pesan untuk suatu populasi dan
bukan untuk sekelompok orang saja. Bulletin board banyak
dipergunakan untuk pengetahuan yang sederhana. Bulletin board dapat
memotivasi siswa yaitu apabila dipergunakan untuk menempelkan karya
siswa sehubungan dengan pekerjaan tertentu.
Realia merupakan bahan ajar berbentuk 3 dimensi berupa benda
nyata (real things) yang dipamerkan. Bahan ajar realia dapat berbentuk
mata uang (coin), peralatan (tool), benda-benda peninggalan purbakala
(artifacts) dan tanaman atau hewan yang telah diawetkan. Pada dasarnya
realia tidak hanya berbentuk bahan atau hewan yang telah diawetkan,
tetapi dapat juga berupa benda hidup.
Model adalah bentuk 3a dimensi dari benda nyata. Model yang
mewakili benda sesungguhnya dapat berukuran lebih besar, sama atau
bahkan lebih kecil daripada benda yang aslinya. Sebuah model dapat
berbentuk sangat terperinci (detail) atau merupakan bentuk yang lebih
sederhana (simplifikasi) dari benda atau objek yang diwakilinya.
Sebagai contoh model dapat memberikan pengalaman belajar yang
lebih baik daripada beberapa jenis bahan ajar display yang lain.
Diorama adalah sebuah pameran statis atau diam yang didesain
untuk menyampaikan informasi tentang kejadian nyata atau peristiwa
yang terjadi di masa lalu, sekarang 3 tiga dimensi dengan skala ukuran
tertentu.

Anda mungkin juga menyukai