Anda di halaman 1dari 18

KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL POTENSI PERTAHANAN

CINTA TANAH AIR

UNTUK

KADER BELA NEGARA

JAKARTA 2016
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Puji Syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha


Esa, maka tersusunlah Bahan Pembelajaran (Hanjar) “Cinta Tanah air”.
Bahan pembelajaran ini berisi antara lain menerangkan bahwa secara
harfiah tanah air diartikan sebagai negeri tempat kelahiran. Yang
dimaksud Tanah Air ialah ruang wilayah negara baik secara geografis
(fisik) maupun non-fisik (tata nilai dan tata kehidupan masyarakat) telah
memberikan sumber kehidupan dan penghidupan sejak manusia lahir
sampai pada akhir hayatnya.

Dengan demikian maka setiap warga negara harus mencintai tanah


air sebagai ruang hidup dalam menjalankan kehidupannya. Dalam
kenyataannya ruang hidup suatu bangsa tidak pernah lepas dari segala
bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan, baik dari dalam
negeri maupun yang datangnya dari luar negeri sehingga setiap warga
negara harus selalu siap untuk mempertahankan kelangsungan hidup
bangsa dan negara Indonesia.

Hanjar ini dimaksudkan untuk mempermudah peserta Pembentukan


Kader Bela Negara untuk memahami tentang Cinta Tanah air, serta pokok
bahasan yang terkandung di dalamnya. Nara Sumber yang mengampu
bahan pembelajaran ini wajib memberikan kesempatan kepada peserta
Pembentukan Kader Bela Negara untuk membaca referensi/buku-buku
lain yang relevan dengan materi ini. Hanjar ini adalah sebagai suatu
referensi pembelajaran yang diambil dari berbagai sumber baik dari
literatur, kepustakaan, dan internet.

Semoga hanjar ini bermanfaat bagi peserta Pembentukan Kader


Bela Negara selama mengikuti proses pembelajaran di lembaga ini dan
menambah wawasan iimu pengetahuan sehingga mampu
mengembangkan dan mengimplementasikan dengan baik.

Jakarta, 2016

Direktur Jenderal
Potensi Pertahanan,

Dr. Timbul Siahaan


BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang.
Dalam kehidupan, setiap manusia memiliki rasa cinta terhadap
siapapun dan apapun. Baik cinta terhadap sesama, makhluk hidup
lain, maupun pada negara. Negara merupakan suatu kesatuan
dimana sekelompok manusia yang menyebut diri mereka
masyarakat menempati suatu daerah tertentu dan dipimpin oleh
suatu pemerintahan dalam mewujudkan tujuan yang sama. Manusia
yang menempati daerah tersebut wajib memiliki rasa cinta terhadap
daerah tempat tinggalnya.
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan
sebuah negara kesatuan yang terdiri dari berbagai macam pulau,
daerah, bahasa, ras, suku, budaya, dan agama. Kehidupan
berbangsa dan bernegara tak luput dari kehidupan sejarah di masa
lampau. NKRI dilahirkan oleh generasi yang memiliki idealisme cinta
tanah air dan bangsa untuk membebaskan diri dari ancaman
penjajah di masa lalu. Cinta tanah air sendiri berasal dari perwujudan
dari Pancasila sila ke-3 yang berbunyi “Persatuan Indonesia”. Hal
tersebut dapat diwujudkan dalam lingkungan keluarga, sekolah,
masyarakat sekitar, serta bangsa dan negara. Setiap warga negara
wajib memiliki rasa cinta tanah air dan berhak mengikuti segala
aktivitas kenegaraan.
Akan tetapi, semakin hari berbagai media memberitakan
berbagai aksi sengketa, bentrokan, dan perselisihan mewarnai
kehidupan bangsa Indonesia. Keragaman yang awalnya merupakan
suatu citra dan ciri khas bangsa menjadi ancaman akan retaknya
bangsa Indonesia.
Semakin hari berbagai media memberitakan berbagai aksi
sengketa, bentrokan, dan perselisihan mewarnai kehidupan bangsa
Indonesia. Keragaman yang awalnya merupakan suatu citra dan ciri

1
khas bangsa menjadi ancaman akan retaknya bangsa Indonesia.
Draf ini disusun sebagai upaya untuk menanamkan cinta tanah air
dan bagaimana upaya menanamkan rasa cinta terhadap tanah air
yakni Negara Kesatuan Republik Indonesia kepada para siswa
SD/MI, SMP/MTS dan SMA/SMK/MA/Sederajat. Karena di usia
sekolah merupakan awal yang baik dalam pembentukan karaketer
pribadi manusia. Dengan mengkaji upaya-upaya penanaman rasa
cinta tanah air di sekolah, di lingkungan maupun di tempat kerja,
diharapkan agar anak-anak dapat menjadi generasi penerus yang
peduli dan cinta terhadap bangsa Indonesia. Agar dapat tercipta
kerukunan dan kedamaian bagi seluruh bangsa Indonesia.

2. Maksud dan Tujuan.


Maksud.
Penyusunan nilai bela negara khususnya nilai cinta tanah air di
maksudkan untuk memberikan gambaran tentang hal-hal yang
mendasar mengenai bela negara.

Tujuan.
Penyusunan nilai bela negara khususnya nilai cinta tanah air
bertujuan untuk membekali setiap warga negara indonesia
membentuk karakter bangsa yang ulet, tangguh, berwawasan
kebangsaan, dan memiliki kesadaran bela negara sebagai prasyarat
dalam membangun sistem pertahanan semesta.

3. Dasar
a. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 pasal
27 dan pasal 30
b. Undang-Undang RI No, 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan
Negara
c. Undang-Undang RI No. 34 Tahun 2004 tentang Tentara
Nasional Indonesia (TNI)

2
4. Ruang Lingkup dan Tata Urut
a. Ruang lingkup buku pedoman umum cinta tanah air untuk
semua jenjang baik tingkat SD/MI, SMP/MTS dan
SMA/SMK/MA/Sederajat berisi gambaran tentang cinta tanah
air dan tata cara penyampaian sasaran materi cinta tanah air
kepada semua siswa melalui kegiatan belajar mengajar di
sekolah
b. Tata urut buku pedoman umum cinta tanah air untuk semua
jenjang baik tingkat SD/MI, SMP/MTS dan
SMA/SMK/MA/Sederajat ini adalah sebagai berikut:
1) Bab 1 berjudul pendahuluan.
Bab ini berisi hal umum yang berkaitan dengan latar
belakang tentang perlunya cinta tanah air, maksud dan
tujuan buku ini. Metode pendekatan serta beberapa
pengertian yang berkaitan dengan cinta tanah air.
2) Bab 2 berjudul landasan pemikiran yang berkaitan dengan
cinta tanah air meliputi landasan Filosofis, Yuridis, Historis
dan Teoritis.
3) Bab 3 berjudul Nilai Cinta tanah air, yang berkaitan
dengan cinta tanah air, yang hendak disampaikan kepada
setiap WNI khususnya melalui kegiatan belajar mengajar
di sekolah.
4) Bab 4 berjudul Indikator Nilai Cinta Tanah Air, berisi
tentang petunjuk peraktis untuk guru mengintegrasikan
cinta tanah air kedalam setiap materi mata pelajaran yang
hendak diajarkan kepada siswa.
5) Bab 5 berjudul Implementasi cinta tanah air , yang
diaplikasikan dalam lingkungan pendidikan, dan
masyarakat.
6) Bab 6 berjudul penutup, yang berisi penekanan arti
penting buku ini sebagai pedoman dalam
mentransformasikan penanaman nilai-nilai bela negara

3
kepada para siswa SD/MI, SMP/MTS dan
SMA/SMK/MA/Sederajat

5. Pengertian
Apa sebenarnya pengertian Cinta Tanah Air itu?
Cinta Tanah Air memiliki definisi yang bermacam-macam.
Berbagai macam sumber memiliki definisi yang berbeda-beda
walaupun makna yang terkandung sama dan saling berhubungan.
Menurut Kamus Bahasa Indonesia, “Cinta Tanah Air” terdiri dari kata
“cinta” dan “setanah air”. Kata “cinta” berarti suka sekali sedangkan
“setanah air” berarti sebangsa atau senegara.
Perasaan cinta sebenarnya mengandung unsur kasih dan
sayang terhadap sesuatu. Kemudian, dalam diri akan tumbuh suatu
kemauan untuk merawat, memelihara dan melindunginya dari segala
bahaya yang mengancam.
Cinta tanah air berarti rela berkorban untuk tanah air dan
membela dari segala macam ancaman dan gangguan yang datang
dari bangsa manapun. Para pahlawan telah membuktikan cintanya
kepada tanah airnya yaitu tanah air Indonesia. Mereka tidak rela
Indonesia diinjak-injak oleh kaum penjajah. Mereka tidak ingin
negerinya dijajah, dirampas atau diperas oleh bangsa penjajah.
Mereka berani mengorbankan nyawanya demi membela tanah air
Indonesia. Cinta tanah air adalah perasaan yang timbul dari dalam
hati sanubari seorang warga negara, untuk mengabdi, memelihara,
membela, melindungi tanah airnya dari segala ancaman dan
gangguan.
Definisi lain mengatakan bahwa rasa cinta tanah air adalah
rasa kebanggaan, rasa memiliki, rasa menghargai, rasa
menghormati dan loyalitas yang dimiliki oleh setiap individu pada
negara tempat ia tinggal yang tercermin dari perilaku membela tanah
airnya, menjaga dan melindungi tanah airnya, rela berkorban demi
kepentingan bangsa dan negaranya, mencintai adat atau budaya

4
yang ada di negaranya dengan melestarikannya dan melestarikan
alam dan lingkungan. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa
pengertian dari “Cinta Tanah Air” merupakan suatu rasa sayang,
cinta, peduli, bangga dan loyal pada setiap individu terhadap daerah
atau negara yang ditinggalinya yang tercermin dalam perilaku
mengabdi, membela, melindungi, dan menjaga bangsa dari segala
ancaman dan gangguan dari dalam maupun luar negeri. Kesadaran
akan cinta tanah air sendiri pada hakikatnya rela berkorban dan
berbakti terhadap bangsa dan negara. Kebanggaan menjadi salah
satu bagian dari tanah air dan bangsanya yang berujung ingin
berbuat sesuatu yang mengharumkan nama tanah air dan bangsa.

5
BAB II
LANDASAN PEMIKIRAN

6. Landasan Filosofis.
a. Pembinaan dan pendayagunaan warga negara yang sadar
akan hak dan kewajibannya merupakan bagian integral dari
upaya pembangunan nasional dibidang sumber daya manusia.
Hak dan kewajiban yang paling mendasar bagi setiap warga
negara Indonesia ialah melakukan pembelaan negara, yang
menuntut adanya kesadaran bela negara. Sebab tanpa adanya
upaya bela negara dan kesadaran bela negara, maka
kelangsungan hidup bangsa dan negara akan terancam
eksistensinya.
b. Terkait dengan hal diatas, dikembangkan nilai dasar bela
negara dalam upaya mempertahankan kelangsungan hidup
bangsa dan negara. Nilai dasar bela negara dimaksud
mencakup: cinta tanah air, sadar berbangsa dan bernegara,
yakin pada Pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban
untuk bangsa dan negara, serta, memiliki kemampuan awal
bela negara secara fisik dan psikis, dalam mengabdi kepada
bangsa dan negara.

7. Landasan Yuridis.
a. UUD Tahun 1945 pasal 27 ayat (3) yang menyatakan bahwa
“Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara”,
b. UUD Tahun 1945 Pasal 30 ayat (1) dan (2) yang menyatakan
bahwa “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam usaha pertahanan dan keamanan negara” dan “Usaha
pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem
pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara
Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia,

6
sebagai kekuatan utama, dan rakyat, sebagai kekuatan
pendukung”.
c. Undang-Undang RI nomor 39 tahun 1999 Pasal 68 tentang Hak
Asasi Manusia yang didalamnya memuat “setiap warga negara
wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”
d. Undang-Undang RI Nomor 3 Tahun 2002, mengamanatkan
bahwa sistem pertahanan negara diselenggarakan dengan
memberdayakan seluruh sumber daya nasional, yang setiap
saat siap didayagunakan.

8. Landasan Historis.
a. Sejarah, telah menunjukkan bahwa kesadaran merebut dan
mempertahankan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik
Indonesia, rakyat Indonesia secara serentak, saling bahu
membahu dengan segala bentuk upayanya, baik secara fisik
(militer atau kekuatan bersenjata) dan non-fisik (perundingan
dan diplomasi). Upaya yang dilakukan ini didorong oleh
kesadaran dan rasa tanggung jawab untuk ikut serta dalam
usaha pembelaan Negara. Kekuatan yang terlibat dalam
perjuangan mempetahankan kemerdekaan

9. Landasan Teoritis
a. Wawasan Kebangsaan
Setiap warga negara suatu bangsa memiliki rasa kebangsaan
dan memiliki wawasan kebangsaan dalam perasaan atau
pikiran dalam hati nuraninya. Rasa kebangsaan adalah
kesadaran berbangsa yakni rasa yang lahir secara alamiah
karena adanya kebersamaan sosial yang tumbuh dari
kebudayaan sejarah, dan aspirasi perjuangan masa lampau
serta kebersamaan dalam menghadapi tantangan era
globalisasi.

7
b. Rasa kebangsaan adalah kesadaran berbangsa, yakni rasa
yang lahir secara alamiah karena adanya kebersamaan sosial
yang tumbuh dari kebudayaan, sejarah, dan aspirasi
perjuangan masa lampau, serta kebersamaan dalam
menghadapi tantangan sejarah masa kini. Dinamika rasa
kebangsaan dalam mencapai cita-cita bangsa berkembang
menjadi wawasan kebangsaan, yakni pikiran- pikiran yang
bersifat nasional dimana suatu bangsa memiliki cita-cita
kehidupan dan tujuan nasional yang jelas. Berdasarkan rasa
dan paham kebangsaan itu, akan timbul semangat kebangsaan
atau semangat patriotisme.
c. Negara kesatuan Republik Indonesia ditinjau dari kondisi
geografis dan kondisi sosial budaya.
d. Bhineka Tunggal Ika. Kemajemukan masyarakat Indonesia di
satu pihak merupakan kebanggaan yang tidak ternilai harganya
sebagai kekayaan budaya bangsa.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai kebangsaan
sebagai kristalisasi nilai-nilai yang terkandung dalam konsensus
dasar bangsa meliputi nilai ketuhanan, nilai persatuan, nilai keadilan,
nilai pluralis dan nilai patriotisme.

8
BAB III
NILAI BELA NEGARA

10. Cinta Tanah Air.


Kecintaan pada tempat asalnya ini akhirnya melahirkan sebuah
landasan bagi seseorang untuk melakukan sebuah kebaikan.
Apapun yang mendatangkan keuntungan bagi bangsanya akan
dipandang sebagai sebuah kebaikan, sebaliknya, yang
mendatangkan kerugian, maka akan dicap sebagai keburukan.
Kecintaan pada tanah tempat dia dilahirkan dan dibesarkan.
Apakah itu dalam lingkup negara, provinsi, kota, maupun desa yang
akhirnya melahirkan paham “Nasionalisme”.
Cinta pada tanah air adalah sesuatu yang melekat pada diri
manusia. Namun ketika suatu kebaikan hanya disandarkan pada apa
yang kita (sebagai manusia) anggap baik yaitu sesuatu
mendatangkan keuntungan bagi bangsa kita, maka landasannya pun
akan kacau, dan bisa jadi berbeda-beda bagi tiap individu. Tiap
orang akan memakai standar yang berbeda dalam memaknai apa
yang mendatangkan kebaikan bagi bangsanya. Dari sini kita dapat
mengerti mengapa ada orang yang „tega‟ menggadaikan kekayaan
negeri kita dengan melegalkan eksploitasi asing masuk ke negeri
kita, yang bisa jadi yang demikianlah yang mereka anggap yang
terbaik bagi bangsa ini.
Rasa ingin membela tanah air ini juga biasanya akan hadir
ketika ada serangan dari luar. Orang akan hadir rasa
nasionalismenya ketika sedang berhadapan dengan bangsa lain
dalam peperangan militer, ketika ada penganiayaan warga negara
Indonesia di negeri asing, atau ketika kebudayaan bangsa kita dicuri
asing.
Fanatisme golongan apakah dalam konteks suku, desa, kota,
negara, bahkan benua hanya melahirkan semangat “kita dan
mereka” yang sesaat dan bisa sewaktu-waktu berubah.

9
Bagi bangsa Indonesia, identitas “kita” adalah orang yang
berkebangsaan Indonesia, dan “mereka” adalah orang
berkebangsaan lain. Dari sini kita mengerti bahwa paham
kedaerahan, apakah itu nasionalisme, sukuisme, dan sebagainya.
Kecintaan pada tanah air tidak dapat diperjuangkan dengan
slogan-slogan nasionalisme kosong. Kecintaan untuk membawa
Indonesia lebih baik itu hanya dapat diwujudkan dalam sebuah
kerangka berpikir yang benar yaitu mewujudkan rasa cinta tanah air
dengan mewujudkan dalam perbuatan rela berkorban untuk tanah air
dan membela dari segala macam ancaman dan gangguan yang
datang dari bangsa manapun. Para pahlawan telah membuktikan
cintanya kepada tanah airnya yaitu tanah air Indonesia.

10
BAB IV
INDIKATOR NILAI CINTA TANAH AIR

11. Dalam mencapai tujuan pendidikan karakter dibutuhkannya suatu


indikator tertentu sebagai bahan acuan pendidikan tersebut. Ada 18
Indikator Pendidikan Karakter bangsa sebagai bahan untuk
menerapkan pendidikan karakter bangsa, yang salah satunya adalah
cinta tanah air. Berikut indikator cinta tanah air menurut 18
Pendidikan Karakter bangsa yaitu cara berpikir, bersikap, dan
berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan
yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya,
ekonomi, dan politik bangsa.
Menurut buku Tataran Dasar Bela Negara, indikator cinta tanah air
ditunjukkan dengan adanya sikap:
a. Menjaga tanah dan pekarangan serta seluruh ruang wilayah
Indonesia
b. Jiwa dan raganya bangga sebagai bangsa Indonesia
c. Jiwa patriotisme terhadap bangsa dan negaranya
d. Menjaga nama baik diri, sekolah, tempat kerja, bangsa dan
negara
e. Memberikan konstribusi pada kemajuan bangsa dan negara
f. Bangga menggunakan hasil produk bangsa Indonesia
g. Melestarikan kebudayaan nasional

11
BAB V
IMPLEMENTASI CINTA TANAH AIR

12. Di Lingkungan Pendidikan.


Proses pendidikan adalah proses transformasi atau perubahan
kemampuan potential individu peserta didik menjadi kemampuan
nyata untuk meningkatkan taraf hidupnya lahir dan batin.
Berdasarkan kriteria yang diuraikan dalam taksonomi Bloom maka
kemampuan peserta didik yang harus dikembangkan melalui proses
pendidikan itu mencakup tiga ranah yaitu, ranah kognisi, afeksi dan
psikomotorik. Oleh karena itu, sebuah proses pendidikan tidak hanya
harus mampu menyentuh ranah kognisi saja tetapi juga harus
mampu menyentuh ranah afeksi yang kemudian akan bermuara dan
terefleksi pada ranah psikomotorik atau perilaku.
Salah satu cara untuk menumbuhkembangkan rasa cinta tanah
air adalah dengan menumbuhkan rasa bangga terhadap tanah
airnya melalui proses pendidikan. Rasa bangga terhadap tanah air
dapat ditumbuhkan dengan memberikan pengetahuan dan dengan
membagi dan berbagi nilai-nilai budaya yang kita miliki bersama.
Oleh karena itu, pendidikan berbasis nilai-nilai budaya dapat
dijadikan sebagai sebuah alternatif untuk menumbuhkembangkan
rasa bangga yang akan melandasi munculnya rasa cinta tanah air.
Adapun cara-cara untuk meningkatkan rasa cinta tanah air di
lingkungan pendidikan sebagai berikut;
a. Mempelajari sejarah perjuangan para pahlawan pejuang
kemerdekaan kita serta menghargai jasa para pahlawan
kemerdekaan.
b. Melakukan upacara bendera setiap hari senin dengan
menghormati bendera merah putih, menyanyikan lagu nasional
“Indonesia Raya”, membacakan pembukaan UUD 1945, serta
membacakan Pancasila.

12
c. Menghormati simbol-simbol negara seperti memasang di kelas
gambar presiden dan wakilnya, lambang burung garuda,
bendera merah putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, Peta
Indonesia dll. Memasang bendera merah putih di saku peserta
didik.
d. Mencintai dan menggunakan produk dalam negeri agar
pengusaha lokal bisa maju sejajar dengan pengusaha asing.
e. Membantu mengharumkan nama bangsa dan negara Indonesia
kepada warga negara asing baik di dalam maupun di luar
negeri serta tidak melakukan tindakan-tindakan yang
mencoreng nama baik Indonesia.
f. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar pada
acara- acara resmi dalam negeri.
g. Beribadah dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk
kemajuan bangsa dan negara.
h. Membantu mewujudkan ketertiban dan ketentraman baik di
lingkungan sekitar kita maupun secara nasional.
i. Membiasakan menyanyikan lagu wajib pada awal atau akhir
pelajaran.
j. Memperingati atau mengadakan kegiatan pada hari besar
nasional seperti hari kartini atau hari kemerdekaan.
k. Memberi nama ruang di sekolah dengan nama-nama pulau
atau pahlawan. Misal aula Nusantara, kelas X1 ruang
Sumatera.
I. Mengadakan cerdas cermat tentang bela negara atau UUD
1945
m. Guru memberi tugas membuat laporan untuk membaca buku
atau menonton acara televisi yang bisa menambah kecintaan
pada Negara Kesatuan Republik Indonesia.
n. Sekolah mengadakan kunjungan ke tempat-tempat bersejarah
untuk menambah kecintaan terhadap tanah air Indonesia.

13
o. Jika guru harus memberikan sanksi, maka hendaknya sanksi
diberikan dengan memberikan manfaat yang bisa menambah
kecintaan anak terhadap negara Indonesia, seperti menghafal
sejumlah lagu wajib atau menyanyikannya di depan kelas, dll.

13. Di Lingkungan Masyarakat


Perwujudan dalam kehidupan sehari-hari dapat dimaknai dengan
berbagai cara, yakni sebagai berikut:
a. Bercerita tentang sejarah bangsa di waktu senggang
b. Biasakan mengajak anak mendengarkan lagu-lagu nasional,
bukan hanya lagu populer saja.
c. Melatih anak untuk bersikap baik sesuai dengan amalan
Pancasila seperti cinta tanah air
d. Belajar dengan giat.
e. Sebagai generasi muda perlu menuntut ilmu sebaik-baiknya
agar dapat memajukan kehidupan bangsa
f. Menggunakan bahasa Indonesia dalam berkomunikasi
g. Selain menggunakan bahasa daerah masing-masing, perlu
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam
bergaul dengan orang-orang lain daerah.
h. Merawat dan membersihkan bendera negara.
i. Bendera negara merupakan simbol negara yang perlu untuk
dijaga dan dirawat dengan baik.
j. Mencintai produk dalam negeri.
k. Biasakan untuk membeli dan menggunakan produk buatan
negara sendiri. Hal itu merupakan wujud dari kepedulian
terhadap tanah air.
I. Menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
m. Lingkungan rumah merupakan bagian kecil dari negara. Jika
setiap lingkungan kecil tidak terjaga maka negara akan menjadi
tidak terawat juga.
n. Tidak membuang sampah sembarangan.

14
o. Membuang sampah pada tempatnya merupakan wujud
kepedulian terhadap kebersihan lingkungan.
p. Tidak menebang pohon sembarangan.
q. Menjaga kehidupan pohon sama halnya menjaga kehidupan
umat manusia yang ada di semua negara di dunia,
r. Melakukan kegiatan sosial seperti menyantuni anak yatim,
s. Menjaga wilayah dan kekayaan tanah air Indonesia, artinya
menjaga seluruh kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya.seperti menghemat tair dan mematikan listrik setelah
digunakan,
t. Menghormati perbedaan suku, budaya, agama, dan warna kulit,
artinya perbedaan yang ada akan menjadi indah jika terjadi
kerukunan, bahkan menjadi sebuah kebanggaan karena
merupakan salah satu kekayaan bangsa,
u. Mempertahankan kesamaan dan kebersamaan, yaitu
kesamaan memiliki bangsa, bahasa persatuan, dan tanah air
Indonesia, serta memiliki Pancasila, Undang-Undang Dasar
1945, dan sang saka merah putih. Kebersamaan dapat
diwujudkan dalam bentuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila
dan UUD 1945.
v. Memiliki semangat persatuan yang berwawasan nusantara,
yaitu semangat mewujudkan persatuan dan kesatuan di
segenap aspek kehidupan sosial, baik alamiah maupun aspek
sosial yang menyangkut kehidupan bermasyarakat. Wawasan
nusantara meliputi kepentingan yang sama, tujuan yang sama,
keadilan, solidaritas, kerjasama, dan kesetiakawanan terhadap
ikrar bersama,
w. Mentaati peraturan, agar kehidupan berbangsa dan bernegara
berjalan dengan tertib dan aman. Jika peraturan saling
dilanggar, akan terjadi kekacauan yang dapat menimbulkan
perpecahan.

15
BAB VI
PENUTUP

14. Rasa cinta tanah air dapat diwujudkan pada kehidupan sehari-hari.
Misalnya merawat bendera negara, memakai bahasa nasional,
belajar dengan giat dan lain sebagainya. Perwujudan dapat
ditanamkan dalam di sekolah, keluarga, dan lingkungan masyarakat.
Menanamkan rasa cinta tanah air dilakukan pada anak usia dini agar
anak memiliki jiwa patriot dalam menjaga dan mengharumkan nama
bangsa. Draf buku nilai-nilai Kecintaan pada Tanah Air ini diharapkan
dapat menjadi pedoman dalam mentransformasikan penanaman
nilai-nilai bela negara kepada para siswa SD/MI, SMP/MTS dan
SMA/SMK/MA/Sederajat.

Bagi guru SD/MI, SMP/MTS dan SMA/SMK/MA/Sederajat draf buku


nilai-nilai Kecintaan pada Tanah Air ini berfungsi panduan pendidikan
bela negara untuk dikembangkan dan disebarluaskan sesuai dengan
tujuan dan sasaran yang ditentukan dalam Gerakan Nasional Bela
Negara.

Semoga draf buku nilai-nilai kecintaan pada tanah air ini dapat
bermanfaat bagi guru dan peserta didik. Sekian dan terima kasih.

16

Anda mungkin juga menyukai