UNTUK
JAKARTA 2016
KATA PENGANTAR
Jakarta, 2016
Direktur Jenderal
Potensi Pertahanan,
1. Latar Belakang.
Dalam kehidupan, setiap manusia memiliki rasa cinta terhadap
siapapun dan apapun. Baik cinta terhadap sesama, makhluk hidup
lain, maupun pada negara. Negara merupakan suatu kesatuan
dimana sekelompok manusia yang menyebut diri mereka
masyarakat menempati suatu daerah tertentu dan dipimpin oleh
suatu pemerintahan dalam mewujudkan tujuan yang sama. Manusia
yang menempati daerah tersebut wajib memiliki rasa cinta terhadap
daerah tempat tinggalnya.
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan
sebuah negara kesatuan yang terdiri dari berbagai macam pulau,
daerah, bahasa, ras, suku, budaya, dan agama. Kehidupan
berbangsa dan bernegara tak luput dari kehidupan sejarah di masa
lampau. NKRI dilahirkan oleh generasi yang memiliki idealisme cinta
tanah air dan bangsa untuk membebaskan diri dari ancaman
penjajah di masa lalu. Cinta tanah air sendiri berasal dari perwujudan
dari Pancasila sila ke-3 yang berbunyi “Persatuan Indonesia”. Hal
tersebut dapat diwujudkan dalam lingkungan keluarga, sekolah,
masyarakat sekitar, serta bangsa dan negara. Setiap warga negara
wajib memiliki rasa cinta tanah air dan berhak mengikuti segala
aktivitas kenegaraan.
Akan tetapi, semakin hari berbagai media memberitakan
berbagai aksi sengketa, bentrokan, dan perselisihan mewarnai
kehidupan bangsa Indonesia. Keragaman yang awalnya merupakan
suatu citra dan ciri khas bangsa menjadi ancaman akan retaknya
bangsa Indonesia.
Semakin hari berbagai media memberitakan berbagai aksi
sengketa, bentrokan, dan perselisihan mewarnai kehidupan bangsa
Indonesia. Keragaman yang awalnya merupakan suatu citra dan ciri
1
khas bangsa menjadi ancaman akan retaknya bangsa Indonesia.
Draf ini disusun sebagai upaya untuk menanamkan cinta tanah air
dan bagaimana upaya menanamkan rasa cinta terhadap tanah air
yakni Negara Kesatuan Republik Indonesia kepada para siswa
SD/MI, SMP/MTS dan SMA/SMK/MA/Sederajat. Karena di usia
sekolah merupakan awal yang baik dalam pembentukan karaketer
pribadi manusia. Dengan mengkaji upaya-upaya penanaman rasa
cinta tanah air di sekolah, di lingkungan maupun di tempat kerja,
diharapkan agar anak-anak dapat menjadi generasi penerus yang
peduli dan cinta terhadap bangsa Indonesia. Agar dapat tercipta
kerukunan dan kedamaian bagi seluruh bangsa Indonesia.
Tujuan.
Penyusunan nilai bela negara khususnya nilai cinta tanah air
bertujuan untuk membekali setiap warga negara indonesia
membentuk karakter bangsa yang ulet, tangguh, berwawasan
kebangsaan, dan memiliki kesadaran bela negara sebagai prasyarat
dalam membangun sistem pertahanan semesta.
3. Dasar
a. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 pasal
27 dan pasal 30
b. Undang-Undang RI No, 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan
Negara
c. Undang-Undang RI No. 34 Tahun 2004 tentang Tentara
Nasional Indonesia (TNI)
2
4. Ruang Lingkup dan Tata Urut
a. Ruang lingkup buku pedoman umum cinta tanah air untuk
semua jenjang baik tingkat SD/MI, SMP/MTS dan
SMA/SMK/MA/Sederajat berisi gambaran tentang cinta tanah
air dan tata cara penyampaian sasaran materi cinta tanah air
kepada semua siswa melalui kegiatan belajar mengajar di
sekolah
b. Tata urut buku pedoman umum cinta tanah air untuk semua
jenjang baik tingkat SD/MI, SMP/MTS dan
SMA/SMK/MA/Sederajat ini adalah sebagai berikut:
1) Bab 1 berjudul pendahuluan.
Bab ini berisi hal umum yang berkaitan dengan latar
belakang tentang perlunya cinta tanah air, maksud dan
tujuan buku ini. Metode pendekatan serta beberapa
pengertian yang berkaitan dengan cinta tanah air.
2) Bab 2 berjudul landasan pemikiran yang berkaitan dengan
cinta tanah air meliputi landasan Filosofis, Yuridis, Historis
dan Teoritis.
3) Bab 3 berjudul Nilai Cinta tanah air, yang berkaitan
dengan cinta tanah air, yang hendak disampaikan kepada
setiap WNI khususnya melalui kegiatan belajar mengajar
di sekolah.
4) Bab 4 berjudul Indikator Nilai Cinta Tanah Air, berisi
tentang petunjuk peraktis untuk guru mengintegrasikan
cinta tanah air kedalam setiap materi mata pelajaran yang
hendak diajarkan kepada siswa.
5) Bab 5 berjudul Implementasi cinta tanah air , yang
diaplikasikan dalam lingkungan pendidikan, dan
masyarakat.
6) Bab 6 berjudul penutup, yang berisi penekanan arti
penting buku ini sebagai pedoman dalam
mentransformasikan penanaman nilai-nilai bela negara
3
kepada para siswa SD/MI, SMP/MTS dan
SMA/SMK/MA/Sederajat
5. Pengertian
Apa sebenarnya pengertian Cinta Tanah Air itu?
Cinta Tanah Air memiliki definisi yang bermacam-macam.
Berbagai macam sumber memiliki definisi yang berbeda-beda
walaupun makna yang terkandung sama dan saling berhubungan.
Menurut Kamus Bahasa Indonesia, “Cinta Tanah Air” terdiri dari kata
“cinta” dan “setanah air”. Kata “cinta” berarti suka sekali sedangkan
“setanah air” berarti sebangsa atau senegara.
Perasaan cinta sebenarnya mengandung unsur kasih dan
sayang terhadap sesuatu. Kemudian, dalam diri akan tumbuh suatu
kemauan untuk merawat, memelihara dan melindunginya dari segala
bahaya yang mengancam.
Cinta tanah air berarti rela berkorban untuk tanah air dan
membela dari segala macam ancaman dan gangguan yang datang
dari bangsa manapun. Para pahlawan telah membuktikan cintanya
kepada tanah airnya yaitu tanah air Indonesia. Mereka tidak rela
Indonesia diinjak-injak oleh kaum penjajah. Mereka tidak ingin
negerinya dijajah, dirampas atau diperas oleh bangsa penjajah.
Mereka berani mengorbankan nyawanya demi membela tanah air
Indonesia. Cinta tanah air adalah perasaan yang timbul dari dalam
hati sanubari seorang warga negara, untuk mengabdi, memelihara,
membela, melindungi tanah airnya dari segala ancaman dan
gangguan.
Definisi lain mengatakan bahwa rasa cinta tanah air adalah
rasa kebanggaan, rasa memiliki, rasa menghargai, rasa
menghormati dan loyalitas yang dimiliki oleh setiap individu pada
negara tempat ia tinggal yang tercermin dari perilaku membela tanah
airnya, menjaga dan melindungi tanah airnya, rela berkorban demi
kepentingan bangsa dan negaranya, mencintai adat atau budaya
4
yang ada di negaranya dengan melestarikannya dan melestarikan
alam dan lingkungan. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa
pengertian dari “Cinta Tanah Air” merupakan suatu rasa sayang,
cinta, peduli, bangga dan loyal pada setiap individu terhadap daerah
atau negara yang ditinggalinya yang tercermin dalam perilaku
mengabdi, membela, melindungi, dan menjaga bangsa dari segala
ancaman dan gangguan dari dalam maupun luar negeri. Kesadaran
akan cinta tanah air sendiri pada hakikatnya rela berkorban dan
berbakti terhadap bangsa dan negara. Kebanggaan menjadi salah
satu bagian dari tanah air dan bangsanya yang berujung ingin
berbuat sesuatu yang mengharumkan nama tanah air dan bangsa.
5
BAB II
LANDASAN PEMIKIRAN
6. Landasan Filosofis.
a. Pembinaan dan pendayagunaan warga negara yang sadar
akan hak dan kewajibannya merupakan bagian integral dari
upaya pembangunan nasional dibidang sumber daya manusia.
Hak dan kewajiban yang paling mendasar bagi setiap warga
negara Indonesia ialah melakukan pembelaan negara, yang
menuntut adanya kesadaran bela negara. Sebab tanpa adanya
upaya bela negara dan kesadaran bela negara, maka
kelangsungan hidup bangsa dan negara akan terancam
eksistensinya.
b. Terkait dengan hal diatas, dikembangkan nilai dasar bela
negara dalam upaya mempertahankan kelangsungan hidup
bangsa dan negara. Nilai dasar bela negara dimaksud
mencakup: cinta tanah air, sadar berbangsa dan bernegara,
yakin pada Pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban
untuk bangsa dan negara, serta, memiliki kemampuan awal
bela negara secara fisik dan psikis, dalam mengabdi kepada
bangsa dan negara.
7. Landasan Yuridis.
a. UUD Tahun 1945 pasal 27 ayat (3) yang menyatakan bahwa
“Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara”,
b. UUD Tahun 1945 Pasal 30 ayat (1) dan (2) yang menyatakan
bahwa “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam usaha pertahanan dan keamanan negara” dan “Usaha
pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem
pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara
Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia,
6
sebagai kekuatan utama, dan rakyat, sebagai kekuatan
pendukung”.
c. Undang-Undang RI nomor 39 tahun 1999 Pasal 68 tentang Hak
Asasi Manusia yang didalamnya memuat “setiap warga negara
wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”
d. Undang-Undang RI Nomor 3 Tahun 2002, mengamanatkan
bahwa sistem pertahanan negara diselenggarakan dengan
memberdayakan seluruh sumber daya nasional, yang setiap
saat siap didayagunakan.
8. Landasan Historis.
a. Sejarah, telah menunjukkan bahwa kesadaran merebut dan
mempertahankan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik
Indonesia, rakyat Indonesia secara serentak, saling bahu
membahu dengan segala bentuk upayanya, baik secara fisik
(militer atau kekuatan bersenjata) dan non-fisik (perundingan
dan diplomasi). Upaya yang dilakukan ini didorong oleh
kesadaran dan rasa tanggung jawab untuk ikut serta dalam
usaha pembelaan Negara. Kekuatan yang terlibat dalam
perjuangan mempetahankan kemerdekaan
9. Landasan Teoritis
a. Wawasan Kebangsaan
Setiap warga negara suatu bangsa memiliki rasa kebangsaan
dan memiliki wawasan kebangsaan dalam perasaan atau
pikiran dalam hati nuraninya. Rasa kebangsaan adalah
kesadaran berbangsa yakni rasa yang lahir secara alamiah
karena adanya kebersamaan sosial yang tumbuh dari
kebudayaan sejarah, dan aspirasi perjuangan masa lampau
serta kebersamaan dalam menghadapi tantangan era
globalisasi.
7
b. Rasa kebangsaan adalah kesadaran berbangsa, yakni rasa
yang lahir secara alamiah karena adanya kebersamaan sosial
yang tumbuh dari kebudayaan, sejarah, dan aspirasi
perjuangan masa lampau, serta kebersamaan dalam
menghadapi tantangan sejarah masa kini. Dinamika rasa
kebangsaan dalam mencapai cita-cita bangsa berkembang
menjadi wawasan kebangsaan, yakni pikiran- pikiran yang
bersifat nasional dimana suatu bangsa memiliki cita-cita
kehidupan dan tujuan nasional yang jelas. Berdasarkan rasa
dan paham kebangsaan itu, akan timbul semangat kebangsaan
atau semangat patriotisme.
c. Negara kesatuan Republik Indonesia ditinjau dari kondisi
geografis dan kondisi sosial budaya.
d. Bhineka Tunggal Ika. Kemajemukan masyarakat Indonesia di
satu pihak merupakan kebanggaan yang tidak ternilai harganya
sebagai kekayaan budaya bangsa.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai kebangsaan
sebagai kristalisasi nilai-nilai yang terkandung dalam konsensus
dasar bangsa meliputi nilai ketuhanan, nilai persatuan, nilai keadilan,
nilai pluralis dan nilai patriotisme.
8
BAB III
NILAI BELA NEGARA
9
Bagi bangsa Indonesia, identitas “kita” adalah orang yang
berkebangsaan Indonesia, dan “mereka” adalah orang
berkebangsaan lain. Dari sini kita mengerti bahwa paham
kedaerahan, apakah itu nasionalisme, sukuisme, dan sebagainya.
Kecintaan pada tanah air tidak dapat diperjuangkan dengan
slogan-slogan nasionalisme kosong. Kecintaan untuk membawa
Indonesia lebih baik itu hanya dapat diwujudkan dalam sebuah
kerangka berpikir yang benar yaitu mewujudkan rasa cinta tanah air
dengan mewujudkan dalam perbuatan rela berkorban untuk tanah air
dan membela dari segala macam ancaman dan gangguan yang
datang dari bangsa manapun. Para pahlawan telah membuktikan
cintanya kepada tanah airnya yaitu tanah air Indonesia.
10
BAB IV
INDIKATOR NILAI CINTA TANAH AIR
11
BAB V
IMPLEMENTASI CINTA TANAH AIR
12
c. Menghormati simbol-simbol negara seperti memasang di kelas
gambar presiden dan wakilnya, lambang burung garuda,
bendera merah putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, Peta
Indonesia dll. Memasang bendera merah putih di saku peserta
didik.
d. Mencintai dan menggunakan produk dalam negeri agar
pengusaha lokal bisa maju sejajar dengan pengusaha asing.
e. Membantu mengharumkan nama bangsa dan negara Indonesia
kepada warga negara asing baik di dalam maupun di luar
negeri serta tidak melakukan tindakan-tindakan yang
mencoreng nama baik Indonesia.
f. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar pada
acara- acara resmi dalam negeri.
g. Beribadah dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk
kemajuan bangsa dan negara.
h. Membantu mewujudkan ketertiban dan ketentraman baik di
lingkungan sekitar kita maupun secara nasional.
i. Membiasakan menyanyikan lagu wajib pada awal atau akhir
pelajaran.
j. Memperingati atau mengadakan kegiatan pada hari besar
nasional seperti hari kartini atau hari kemerdekaan.
k. Memberi nama ruang di sekolah dengan nama-nama pulau
atau pahlawan. Misal aula Nusantara, kelas X1 ruang
Sumatera.
I. Mengadakan cerdas cermat tentang bela negara atau UUD
1945
m. Guru memberi tugas membuat laporan untuk membaca buku
atau menonton acara televisi yang bisa menambah kecintaan
pada Negara Kesatuan Republik Indonesia.
n. Sekolah mengadakan kunjungan ke tempat-tempat bersejarah
untuk menambah kecintaan terhadap tanah air Indonesia.
13
o. Jika guru harus memberikan sanksi, maka hendaknya sanksi
diberikan dengan memberikan manfaat yang bisa menambah
kecintaan anak terhadap negara Indonesia, seperti menghafal
sejumlah lagu wajib atau menyanyikannya di depan kelas, dll.
14
o. Membuang sampah pada tempatnya merupakan wujud
kepedulian terhadap kebersihan lingkungan.
p. Tidak menebang pohon sembarangan.
q. Menjaga kehidupan pohon sama halnya menjaga kehidupan
umat manusia yang ada di semua negara di dunia,
r. Melakukan kegiatan sosial seperti menyantuni anak yatim,
s. Menjaga wilayah dan kekayaan tanah air Indonesia, artinya
menjaga seluruh kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya.seperti menghemat tair dan mematikan listrik setelah
digunakan,
t. Menghormati perbedaan suku, budaya, agama, dan warna kulit,
artinya perbedaan yang ada akan menjadi indah jika terjadi
kerukunan, bahkan menjadi sebuah kebanggaan karena
merupakan salah satu kekayaan bangsa,
u. Mempertahankan kesamaan dan kebersamaan, yaitu
kesamaan memiliki bangsa, bahasa persatuan, dan tanah air
Indonesia, serta memiliki Pancasila, Undang-Undang Dasar
1945, dan sang saka merah putih. Kebersamaan dapat
diwujudkan dalam bentuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila
dan UUD 1945.
v. Memiliki semangat persatuan yang berwawasan nusantara,
yaitu semangat mewujudkan persatuan dan kesatuan di
segenap aspek kehidupan sosial, baik alamiah maupun aspek
sosial yang menyangkut kehidupan bermasyarakat. Wawasan
nusantara meliputi kepentingan yang sama, tujuan yang sama,
keadilan, solidaritas, kerjasama, dan kesetiakawanan terhadap
ikrar bersama,
w. Mentaati peraturan, agar kehidupan berbangsa dan bernegara
berjalan dengan tertib dan aman. Jika peraturan saling
dilanggar, akan terjadi kekacauan yang dapat menimbulkan
perpecahan.
15
BAB VI
PENUTUP
14. Rasa cinta tanah air dapat diwujudkan pada kehidupan sehari-hari.
Misalnya merawat bendera negara, memakai bahasa nasional,
belajar dengan giat dan lain sebagainya. Perwujudan dapat
ditanamkan dalam di sekolah, keluarga, dan lingkungan masyarakat.
Menanamkan rasa cinta tanah air dilakukan pada anak usia dini agar
anak memiliki jiwa patriot dalam menjaga dan mengharumkan nama
bangsa. Draf buku nilai-nilai Kecintaan pada Tanah Air ini diharapkan
dapat menjadi pedoman dalam mentransformasikan penanaman
nilai-nilai bela negara kepada para siswa SD/MI, SMP/MTS dan
SMA/SMK/MA/Sederajat.
Semoga draf buku nilai-nilai kecintaan pada tanah air ini dapat
bermanfaat bagi guru dan peserta didik. Sekian dan terima kasih.
16