Anda di halaman 1dari 4

Coba Anda diskusikan sesama teman hal yang termasuk  fakta, konsep, dan

peristiwa yang dapat dilakukan oleh siswa kelas 5 dan 6 SD di lingkungan


rumah dan sekolah!
Selamat berdiskusi!

Fakta adalah hal (keadaan, peristiwa) yg merupakan kenyataan  yang sungguh-sungguh terjadi dan
terjamin kebenarannya atau  sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi.  Fakta juga segala sesuatu yang
terjadi, dapat diamati, diraba, dilihat, dirasa dan terjadi pada tempat dan waktu tertentu. Ini artinya
banwa fakta merupakan suatu bukti terjadinya sesuatu. Bila sesuatu tersebut menyangkut kehidupan
masyarakat banyak dan bersifat sosial, maka fakta tersebut disebut sebagai fakta sosial.

Contoh fakta di lingkungan rumah yang dapat dilakukan siswa kelas 5 dan 6 yaitu membantu kerja bakti
dalam membersihkan rumah (menyapu, mencuci piring, dll), mengerjakan PR dari sekolah, belajar dan
bermain dengan teman sebayanya.

Contoh fakta di lingkungan sekolah yaitu belajar, berdiskusi dengan temannya ketika kerja kelompok,
Tanya jawab dengan guru maupun teman.

Jadi dapat disimpulkan fakta merupakan titik awal untuk membentuk suatu konsep. Dari beberapa
konsep yang saling berkaitan kita dapat membentuk suatu generalisasi. Fakta, konsep, dan generalisasi
merupakan bahan kajian dalam Ilmu Pengetahuan Sosial yang harus dipahami siswa.

Konsep merupakan satuan arti yang mewakili sejumlah objek yang mempunyai ciri yang sama. Orang
yang memiliki konsep mampu mengadakan abstraksi terhadap objek-objek yang dihadapi, sehingga
objek-objek ditempatkan dalam golongan tertentu. Objek-objek dihadirkan dalam kesadaran orang
dalam bentuk representasi mental tak berperaga. Konsep sendiri pun dapat dilambangkan dalam bentuk
suatu kata (lambang bahasa).  Jadi  pengertian konsep adalah generalisasi dari sekelompok fenomena
tertentu, sehingga dapat dipakai untuk menggambarkan barbagai fenomena yang sama.” Konsep adalah
suatu abstraksi yang mewakili kelas objek-objek, kejadian-kejadian, kegiatan-kegiatan, atau hubungan-
hubungan yang mempunyai atribut yang sama.  

Contohnya “keluarga”, maka dalam konsep keluarga itu pasti ada bapak, ibu, anak, saudara. 

Peristiwa yag sering dilakukan oleh siswa yaitu berinteraksi dan berkomunikasi baik dalam kehidupan
sehari-hari .
Guru dan siswa harus aktif menjemput peristiwa ini dan mengolahnya  menjadi content, isi bahan
pengajaran.  Dalam proses pengolahan  menjadi bahan pengajaran  itulah berfungsinya fakta, konsep,
dan generalisasi itulah guru dapat mengorganisasikan bahan pengajaran IPS. Jadi skenario dari alur
pengembangan peristiwa, fakta, konsep, dan peristiwa ketika disekolah sesungguhnya sudah ditangan
guru, dan dijadikan sebagai bahan dalam perencanaan kegiatan belajar mengajar dikelas. Contohnya
sebagai berikut:
1.Topik: Benua Afrika, Eropa, dan Amerika.
Peristiwa yang dikemukakan misalnya tentang macam-macam benua yang ada didunia.
2.Fakta-fakta yang dikemukakan, antara lain sebagai berikut:
Peta Benua Afrika, Eropa, dan Amerika.
Letak beberapa negara di masing-masing benua.
Pembagian regional tiap benua, yaitu Afrika Utara, Afrika Tengah, Afrika Selatan, Eropa Barat, Eropa
Timur, Amerika Utara, Amerika Tengah,  dan Amerika Selatan.
Gambar-gambar tentang kondisi negara, penduduk, mata pencaharian, dan lain-lain.
Penampakan alam yang penting, yaitu gunung, sungai, gurun, danau, dan lain-lain.
3.Konsep-konsep yang dikemukakan seperti ini:
Benua, interaksi spasial, persepsi lingkungan regional, kondisi geografis, lautan, daratan, sungai, danau,
dan lain-lain.
4. Peristiwanya diantaranya sebagai berikut:
Berbagai hubungan antara negara terjadi karena adanya hubungan dagang, pelayanan, dan gagasan-
gagasan.

1. Bagaimana keterkaitan dasar MBS dengan konsep desentralisasi?

MBS merupakan salah satu strategi meningkatkan keunggulan sekolah dalam mencapai tujuan
melalui usaha mengintegrasikan seluruh kekuatan internal dan eksternal. Pengintegrasian
sumber daya dilakukan sejak tahap perencanaan, pelaksanaan sampai pada evaluasi atau
kontrol. Strategi penerapannya dikembangkan dengan didasari asas keterbukaan informasi atau
transparansi, meningkatkan partisipasi, kolaborasi, dan akuntabilitas.
MBS berpotensi menawarkan partisipasi masyarakat, pemeranataan, efisiensi, serta
manajemen yang bertumpu pada tingkat sekolah. MBS Berfungsi untuk menjamin bahwa
semakin rendahnya kontrol pemerintah pusat, tetapi semakin meningkatnya otonomi sekolah
untuk menentukan sendiri apa yang perlu diajarkan dan mengelola sumber daya yang ada
disekolah untuk berinovasi dan berimprovisasi

Keterkaitan antara MBS dengan desentralisasi pendidikan yaitu pengelolaan pendidikan dengan
diberikannya kewenangan kepada satuan pendidikan untuk mengambil keputusan berkenaan
dengan pengelolaan pendidikan seperti pengelolaan kurikulum maupun pelaksanaan di satuan
pendidikan. Setiap daerah otonomi harus memiliki visi dan misi pendidikan yang jelas dan jauh
ke depan. Desentralisasi mengisyaratkan terjadinya perubahan kewenangan dalam pemerintah
antara lain:

Perubahan berkaitan dengan urusan yang tidak diatur oleh pemerintah pusat, secara otomatis
menjadi tangung jawab pemerintah daerah, termasuk dalam pengelolaan
pendidikan.Menempatkan kabupaten / kota sebagai sentra desentralisasi.

Desentralisasi pendidikan berbeda dengan desentralisasi bidang pemerintahan lainnya, kalau


desentralisasi bidang-bidang pemerintahan lain berada pada pemerintahan di tingkat
kabupaten/kota, maka desentralisasi dibidang pendidikan tidak berhenti pada tingkat
kabupaten/kota, tetapi justru sampai pada lembaga pendidikan atau sekolah sebagai ujung
tombak pelaksanaan pendidikan. Dalam praktik desentralisasi pendidikan itulah maka
dikembangkanlah yang dinamakan Manajemen Berbasis Sekolah ( MBS ). 

Dengan demikian hubungan desentralisasi dengan MBS adalah pembinaan atau pengelolaan
pendidikan dan MBS melalui proses kerja komunikasi sekolah/madrasah untk mencapai tujuan
pendidikan dan pembelajaran secara bermutu.

2. Menurut Anda, apa manfaat Standar pelayanan minimal pengelolaan pendidikan. Kaitkan
jawaban Anda dengan implementasi MBS.

Manfaat Standar Pelayanan Minimal dengan Implementasi MBS :


1. Memungkinkan orang-orang yang kompeten di sekolah/madrasah untuk mengambil
keputusan yang akan meningkatkan pembelajaran.
2. Memberi peluang bagi seluruh anggota sekolah/madrasah untuk terlibat dalam
pengambilan keputusan penting.
3. Mendorong munculnya kreativitas dalam merancang bangun program pembelajaran.
4. Mengarahkan kembali sumber daya yang tersedia untuk mendukung tujuan yang
dikembangkan di setiap sekolah/madrasah.
5. Menghasilkan rencana anggaran yang lebih realistik ketika orang tua dan guru makin
menyadari keadaan keuangan sekolah/madrasah, batasan pengeluaran, dan biaya
program-program sekolah/madrasah.

Anda mungkin juga menyukai