Anda di halaman 1dari 11

MATA KULIAH

PENDIDIKAN IPS DI SD
KODE MK : PDGK 4106

TUTOR
KHOIRUN NAIMAH M.Pd.

TUGAS TUTORIAL 1

NAMA

ROHAYATI
NIM 858088511

PROGRAM S1 PGSD BI UPBJJ-UT-PONTIANAK


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
2022
Soal

1. Jika anda sebagai seorang guru di dalam sebuah kelas dan menjadi nahkoda bagi kapal yang
berisi penumpangnya adalah murid anda. Anda harus mengajarkan metode pembelajaran
IPS SD yang berlandaskan pendekatan kognitif. Rancanglah dan berilah contoh terkait
metode pembelajaran IPS SD dengan berlandaskan pendekatan kognitif digunakan untuk
mengajarkan materi pendidikan IPS di SD kepada peserta didik anda sesuai dengan
pengalaman anda sebagai seorang guru profesional!
Jawab

Metode mengajar adalah kemampuan yang perlu dimiliki seorang guru dalam
menyampaikan materi pelajaran kepada anak didiknya. Setiap metode punya kelebihan dan
kekurangan masing-masing. Guru bisa menyesuaikan metode yang cocok dengan pokok
bahasan yang akan disampaikan kepada peserta didik. Dalam memilih metode, perlu
memperhatikan hal-hal berikut:
a. Standar kompetensi.
b. Kompetensi dasar yang harus dicapai peserta didik.
c. Kemampuan guru terhadap materi dan metode yang akan dipilih
d. Jumlah peserta didik yang belajar
e. Situasi aatau kondisi saat belajar
f. Fasilitas yang dimiliki (media dan sumber belajar)
g. Evaluasi yang dipakai

pendekatan kognitif ini menekankan pada bagaimana cara individu memberi


respons yang datang dari lingkungan dengan cara mengorganisasikan data,
memformulasikan masalah,membangun konsep, dan rencana pemecahan masalah dengan
simbol-simbol verbal dan non verbal atau pendekatan kognitif adalah suatu pendekatan
yang menekankan pada kecakapan intelektual..
Contoh salah satu metode pembelajaran yang berlandaskan pendekatan kognitif adalah
metode latihan inkuiri ( Inquiry Training). Metode ini berangkat dari suatu kenyataan
bahwa perkembangan individu itu bersifat independen atau bebas.
Tahap-tahap penerapan metode latihan inquiri adalah berikut ini
1. Menyajikan masalah
2. Mengumpulkan data dan verifikasi data
3. Mengumpulkan unsur baru
4. Merumuskan penjelasan
5. Menganalisis terhadap proses inkuiri
Penerapan metode pembelajaran IPS SD yang berlandaskan pendekatan kognitif
Sebagai contoh , diambil kurikulum Sekolah Dasar kelas 6 semester II sebagai berikut:

1. Kompetensi dasar

Kemampuan memahami gejala alam dan social Negara Indonesia dan Negara tetangga.
2. Materi pokok
Gejala alam dan social Negara Indonesia dan Negara tetangga.
3. Hasil belajar
a. Membandingkan gejala alam Negara Indonesia dengan Negara tetangga

b. mendeskripsikan gejala social Indonesia dan Negara-negara tetangga.


4. Indikator
a. menunjukkan pada peta letak dan nama-nama Negara-negara tetangga Indonesia
b. membandingkan ciri-ciri gejala alam Indonesia dengan Negara-negara tetangga
c. membandingkan ciri-ciri gejala social di Indonesia dengan Negara-negara
tetangga.
d. memberi contoh sikap waspada terhadap gejala social di Indonesia.
Setelah dipahami hal-hal di atas, maka langkah selanjutnya adalah:
a. Menyajikan masalah
b. Mengumpulkan data dan verifikasi data
c. Mengumpulkan unsur baru
d. Merumuskan penjelasan
e. Menganalisis proses inkuiri.

Sumber : Modul pendidikan IPS di SD, Sardijo Ischak. Hal 7.3


Soal

2. Terdapat banyak metode pembelajaran dengan pendekatan apapun di dalam mengajarkan


kegitan belajar mengajar pendidikan IPS di SD salah satunya yaitu metode pembelajaran
melalaui pendekatan sosial. Analisislah penggunaan metode pembelajaran IPS SD kelas
tinggi berdasarkan pendekatan sosial!
Jawab
Pendekatan sosial mengutamakan hubungan individu dengan masyarakat dan
memusatkan perhatiannya kepada proses sosial yang merupakan negosiasi sosial.

Pendekatan sosial berangkat.dari dua asumsi. pertama, masalah-masalah sosial


diidentifikasi atas dasar kesepakatan yang diperoleh dalam proses social dan menggunakan
prinsip sosial pula. Kedua proses-proses sosial yang demokratis perlu dikembangkan untuk
memperbaiki masyarakat dalam arti seluas-luasnya dan terus – menerus.
Berdasarkan dua asumsi diatas maka konsekuensi penggunaan metode pembelajaran IPS
SD harus membantu peserta didik untuk mengembangkan kemampuan hubungan dengan
masyarakat, yang pada gilirannya kelak akan mampu membangun masyarakat dan mampu
mengadakan hubungan antar pribadi.
Salah satu metode pembelajaran yang berlandaskan pendekatan social yang akan
diambil sebagai contoh adalah inkuiri sosial. Metode ini berangkat dari kenyataan bahwa
peserta didik sering menghadapi masalah-masalah sosial. Fungsi sekolah selain
memecahkan masalah sosial juga menjaga nilai-nilai sosial.
Terdapat tiga ciri pokok metode inkuiri sosial sebagai berikut.
1. Adanya aspek-aspek sosial dalam kelas yang dapat menumbuhkan terciptanya suasana
diskusi.
2. Adanya penetapan hipotesis sebagai arah dalam pemecahan masalah.
3. Adanya fakta-fakta sebagai bahan pembuktian hipotesis.
Tahap-tahap merancang penggunaan metode berlandaskan pendekatan sosial dalam
pembelajaran IPS SD, yakni:
1. Tahap Orientasi

Siswa dengan bantuan guru mengambil dan menetapkan masalah sosial yang dijadikan
pokok pembahasan. Masalah sosial hendaknya masalah yang betul- betul menarik dan
memerlukan pemecahan secepatnya

2. Tahap Hipotesis

Siswa bersama guru menyusus hipotesis. Hipotesis ini untuk acuan dalam usaha
pemecahan masalah. Dalam hiposesis hendaklah memiliki kriteria seperti kevalidan,
kesesuaian antara hipotesis dengan pengalaman siswa, memiliki hubungan dengan
peristiwa yang telah terjadi
3. Tahap definisi
Siswa mengadakan pembahasan mengenai hipotesis
4. Tahap eksplorasi
Siswa mengadakan pengujian hipotesis
5. Tahap Pembuktian Hipotesis
Siswa melakukan pembuktian dengan mengumpulkan data melalui metode-metode
sesuai bahasan.
6. Tahap Generalisasi
Siswa dengan bantuan guru Menyusun pernyataan untuk pemecahan masalah
Contoh kita ambil kurikulum Sekolah Dasar Kelas 5 semester 1 sebagai berikut.
1. Kompetensi Dasar
Kemampuan memahami keadaan dan pemerintahan di indonesia.
2. Pokok Bahasan
Penduduk dan sistem pemerintahan Indonesia.
3. Hasil Belajar
a. Mengidentifikasi keadaan penduduk di Indonesia.
b. Mendeskripsikan peran dan tanggung jawab pemerintah.
4. Indikator
a. Mnejelaskan perkembangan jumlah penduduk, penggolongan, persebaran dan
kepadatan penduduk di Indonesia.
b. Menginterprestasi berbagai grafik penduduk.
c. Menjelaskan permasalahan penduduk di indonesia
d. Mengidentifikasi bentuk, sebab akibat perpindahan penduduk yang terjadi di
Indonesia.
e. Menjelaskan sistem pemerintahan demokrasi.

Setelah memahami Langkah-langkah diatas, selanjutnya adalah:


1. Tahap Orientasi
Siswa dengan bantuan guru menetapkan masalah yang berkaitan dengan
terjadinya jumlah penduduk yang meleda, golongan pendudukmuda, persebaran
tidak merata dan kepadatan penduduk yang tinggi.
2. Tahap Hipotesis
Siswa Menyusun hipotisis seperti:
a. Kondisi fisik suatu daerah yang lahan pertaniannya sempit dan mempunyai
hubungan dengan terjadinya kemiskinan.
b. Kualitas sumber daya manusia
3. Tahap Definisi
Peserta didik membahas istilah-istilah yang ada dalam hipotesis

4. Tahap Eksplorasi
Siswa mengadakan pengujian hipotesis dengan logika edukasi dan
mengembangkan hipotesis
5. Tahap Pembuktian
Siswa melakukan pembuktian dengan melakukan pengumpulan data melalui
metode-metode pengumpulan data yang sesuai dengan masalah yang dibahas.
6. Tahap Generalisasi
Siswa dengan bantuan guru Menyusun pernyataan terbaik sebagai jawaban atas
masalah.
Kondisi fisik yang jelek akan mendukung terjadinya kemiskinan disuatu daerah
dan kualitas sumber daya yang rendah mendukung terjadinya kemiskinan di suatu
daerah.
Sumber : Modul pendidikan IPS di SD, Sardijo Ischak. Hal 7.22
3. Terdapat beberapa aspek kognitif dlam merancang dan menyusun alat evaluasi hasil
Belajar IPS di SD. Terkait hal tersebut, telaah dan berilah contoh 2 tingkatan aspek
kognitif dalam evaluasi hasil belajar IPS SD!
Jawab
Aspek kognitif dalam evaluasi hasil belajar mempunyai dua tingkatan sebagaiberikut.
1. Evaluasi yang mempunyai tingkatan lebih rendah, meliputi hal-hal berikut ini.
a. Evaluasi yang mengungkap pengetahuan (knowledge)
Evaluasi yang mengungkap pengetahuan merupakan pertanyaan atau tes yang mengungkap
penalaran dalam kategori terendah. Evaluasi ini hanya mengungkap tentang fakta, definisi,
pengertian dan sejenisnya. Kata-kata yang sering dipakai untuk evaluasi (pertanyaan) yang
mengungkap pengetahuan, antara lain apa?, siapa?, dimana?, kapan?, sebutkan!
b. Evaluasi yang mengungkap pemahaman (comprehension)
Evaluasi ini menuntut siswa untuk memahami atau mengerti apa yang telah dipelajari. Maka
siswa dituntut dapat menjelaskan apa yang telah dipelajari dengan kalimatnya sendiri. Tidak
hanya dapat mengingat dan menghafal informasi tapi dapat memilih dan mengorganisasikan
informasi itu.
Termasuk dapat menafsirkan gambaran, grafik, bagan dan lain-lain dengan kata-
katanya sendiri. Kata-kata yang sering dipakai untuk evaluasi (pertanyaan) yang
mengungkap pemahaman, antara lain
Mengapa?, Jelaskan!, Uraikan., Berilah ulasan!, Bandingkan!
c. Evaluasi yang mengungkap penerapan (application)
Pada penerapan (aplikasi) siswa dapat menggunakan informasi yang diterima untuk
memecahkan sesuatu masalah. Kata-kata yang digunakan untuk mengungkap
penerapan (application) adalah
Demonstrasikan!, Tunjukkanlah!, Klasifikasikan!, Carilah
hubungan!, Tuliskan!, Gambarkanlah!
2. Evaluasi yang mempunyai tingkatan yang lebih tinggi meliputi hal-hal berikut.

a. Analisis (analysis)
Analisis merupakan jenjang pertanyaan dari kelompok tingkat tinggi yang
menuntut siswa untuk berpikir secara mendalam, kritis bahkan menciptakan
sesuatu yang baru. Untuk menjawab pertanyaan analisis siswa harus mampu
menguraikan sebab, motif atau mampu mrngadakan deduktif (dari suatu
generalisasi hal umum, dicari faktanya ke hal yang khusus). Oleh karena itu,
pertanyaan analisis tidak hanya mempunyai satu jawaban yang benar, melainkan
berbagai alternatif. Beberapa kata yang dapat dipakai untuk pertanyaan analisis
antara lain Sebutkan bukti-bukti!, Mengapa!, Tunjukkan sebab-sebabnya!,
Analisislah!, Berilah alasan!.
b. Sintesis (synthesis)
Sintesis merupakan jenjang kedua dari kelompok pertanyaan tingkat tinggi.
Pertanyaan yang mengungkap sintesis menuntut siswa berpikir orisinal dan kreatif.
Siswa dituntut berpikir induktif (dari faktor, fakta,unsur-unsur yang bersifat
khusus, diambil suatu kesimpulan atau generalisasi). Beberapa kata yang dapat
dipakai untuk pertanyaan sintesis yaitu Susunlah dengan kata- katamu!, Apa yang
mungkin terjadi!, Buatlah perkiraan apa yang terjadi!, Bagaimanakah!.
c. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi yang mengungkap penilaian menuntut siswa untuk melakukan kegiatan
berpikir yang paling tinggi. Dia dapat melakukan itu apabila pengetahuan,
pemahaman, aplikasi, analisis dan sintesis dapat dikuasai dengan baik. Pertanyaan
yang mengungkap evaluasi menuntut adanya standar atau kriteria yang jelas.
Kemungkinan jawaban siswa berbeda-beda, tapi dengan perbedaan jawaban akan
memperluas segi penalaran siswa sehingga mereka mempunyai cakrawala yang
luas. Kata-kata berikut dapat digunakan untuk pertanyaan evaluasi, Berilah
pendapat bahwa…, Bandingkan!, Bedakanlah!, Berilah alasan!, Berikan kritik!,
Alternatif mana yang lebih baik!, Setujukah Anda!.

Sumber : Modul pendidikan IPS di SD, Sardijo Ischak. Hal 8.13


Soal
4. Sebelum menyusun alat evaluasi, kita perlu merencanakannya sehingga alat evaluasi yang
disusun betul-betul baik. Analisislah rancangan alat evaluasitentang nilai dan sikap sosial!

Jawab

Sebelum menyususn evaluasi tentu kita perlu merencanakan sehingga alat evaluasi yang
disusun betul-betul baik. Dalam merancang alat evaluasi perlu dipelajari kurikulum
sekolah yang berlaku yaitu mengenai hal-hal berikut ini.
1. Kompetensi Dasar (KD)
2. Materi pokok
3. Hasil belajar
4. Indiator materi
5. Kisi-kisi soal
Materi yang ada pada kurikulum sekolah perlu dikembangkan lebih terperinci untuk
mempermudah dalam menyusun kisi-kisi soal. Setelah materi dijabarkan kemudian disusun
indikator untuk kisi-kisi soal yang akan dibuat.
Contoh pokok bahasan pada SD kelas 3 semester 1
1. Kompetensi Dasar
Kemampuan mendeskripsikan kedudukan dan peran anggota keluarga.
2. Materi Pokok
Kedudukan dan peran anggota keluarga.
3. Hasil belajar
Menceritakan kedudukan anggota keluarga
Menceritakan peran anggota keluarga
4. Indikator
a. Menceritakan kedudukan anggota keluarga.
1) Menyebutkan kedudukan setiap anggota keluarga.
2) Membuat sislsilah keluarga.
b. Menceritakan peran anggota keluarga
1). Menjelaskan kecenderungan perubahan peran dikeluarga. Misalnya, ibu yang
bekerja mencari nafkah
2). Menceritakan pengalaman siswa dalam melaksanakan perannya dalam
Keluarga
3). Menceritakan pengalaman siswa dalam melaksanakan perannya dalam
Keluarga.
Dari materi tersebut dapat dibuat indicator tes (kisi-kisi soal) yang mengungkap nilai
dan sikap social sebagai berikut:
Contoh
a. Dengan bekerja sama dengan adiknya membersihkan halaman rumah, Doni
dapat menghargai kedua adiknya yang bekerja dengan baik.
b. Dengan bekerja sama dengan ibunya yang mengajar memasak, Tuti dan adiknya
dapat menghargai ibunya yang pintar memasak dan sabra
Contoh berikut adalah alat evaluasi atau tes dari indikator a. (yang mengungkap
nilai social) sebagai berikut:
1. Membersihkan halaman dikerjakan oleh Doni, Tuti dan adiknya.
Kebersihan halaman rumah ditentukan oleh….
A. Doni yang membersihkan halaman depan rumah
B. Tuti dan adiknya yang membersihkan halaman samping rumah
C. Ketiga anak tersebut, masing-masing memberi sumbangsih terhadap
kebersihan rumah
D. Kebersihan halaman rumah hanya ditentukan oleh Doni
Jawaban yang paling benar adalah C

Contoh indicator b (yang mengungkap nilai social) sebagai berikut:


2. Belajar memasak dilakukan oleh Tuti dan adiknya, dibimbing oleh ibunya yang
pandai memasak dan sabra. Keberhasilan belajar memasak ditentukan oleh….
A. Ibunya yang pandai masak dan sabra
B. Tuti yang serius belajar memasak
C. Adik tuti yang serius belajar memasak
D. Tuti dan adiknya yang serius serta ibunya yang pandai memasak dan sabar
Jawaban yang benar adalah D.

Sumber : Modul pendidikan IPS di SD, Sardijo Ischak. Hal 8.27


Soal

5. Model yang dikemukakan oleh David Johson dan Frank Johnson dalam Udin
S.Winataputra (2003) menjelaskan bahwa model pemecahan masalah menitik beratkan
masalah secara kelompok, yaitu pada kemampuan mengambil keputusan. Analisislah
penerapan model pembelajaran IPS SD dengan menggunakan pendekatan pemecahan
masalah menurut pendapat ahli di atas!

Jawab
Kemampuan pemecahan masalah secara kelompok meliputi beberapa unsur sebagai
berikut:
a. Dapat menghasilkan kesepakatan tentang sesuatu keadaan yang dikehendaki.
b. Sepakat menetapkan struktur dan prosedur untuk menghasilakn, memahami dan
memakai informasi yang relevan dengan keadaan yang aktual
c. Sepakat untuk menetapkan struktur dan prosedur untuk menemukan
kemungkinan pemecahan masalah, memutuskan dan mempergunakan cara
pemecahan yang terbaik dan efektif
Langkah-langkah pemecahan masalah secara kelompok yang dikemukakan oleh
Johnson dan Johnson sebagai berikut:
a. Definisi masalah
Masalah merupakan langkah yang paling sulit. Apabila mampu merumuskan
dengan baik maka langkah selanjutnya akan lebih mudah
b. Diagnosis masalah
Langkah kedua ini ingin mengetahui dimensi dan sebab-sebab timbulnya
masalah
c. Merumuskan alternatif strategi
Dalam hal ini kelompok harus mencari dan menemukan berbagai alternative
cara penyelesaian masalah
d. Penentuan dan penerapan suatu strategi
Setelah berbagai alternatif strategi pemecahan masalah diperoleh, maka
kelompok pada tahap ini memutuskan untuk memilih alternatif mana yang
akan dipakai
e. Evaluasi keberhasilan strategi
Dalam langkah ini kelompok mempelajari apakah strategi itu berhasil
diterapkan, apakah akibat penerapan strategi itu dan apakah keadaan actual
sudah lebih mendekati keadaan yang ideal daripada sebelum penerapan.

Hasil akhir dari evaluasi harus menunjukkan bahwa masalah apa yang sudah
dipecahkan, seberapa jauh pemecahannya, masalah apa yang belum
dipecahkan dan masalah baru apa yang timbul sebagai akibat pemecahan ini.

Sumber : Modul pendidikan IPS di SD, Sardijo Ischak. Hal 9.12

Anda mungkin juga menyukai