Anda di halaman 1dari 7

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2020/21.1 (2020.2)

Nama Mahasiswa : Valentina Indri Herlinasari

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 857943088

Tanggal Lahir : 26 Juli 1995

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK 4201/ Pembelajaran PKn di SD

Kode/Nama Program Studi : 119/ PGSD S1

Kode/Nama UPBJJ : 45/ YOGYAKARTA

Hari/Tanggal UAS THE : Senin, 21 Desember 2020

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS TERBUKA
Surat
Pernyataan
Mahasiswa
Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Valentina Indri Herlinasari

NIM : 857943088

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK 4105/ Strategi Pembelajaran di SD

Fakultas : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Program Studi : 119/ PGSD S1

UPBJJ-UT : 45/ YOGYAKARTA

Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE
pada laman https://the.ut.ac.id.

1. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.


2. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan
soal ujian UAS THE.
3. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya
sebagai pekerjaan saya).
4. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
5. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik
dengan tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE
melalui media apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan
peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari
terdapat pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung
sanksi akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.

Magelang, 21 Desember 2020

Yang Membuat Pernyataan


Valentina Indri Herlinasari

1. Sebagai pendidik dalam menerapkan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaan di Sekolah


Dasar haruslah memahami karakteristik dan ruang lingkup mata pelajaran tersebut. Jelaskan
menurut anda mengenai ruang limgkup Pendidikan Kewarganegaraan dan berikan contoh
masing-masing aspek penerapan ruang lingkup pembelajaran Pendidikan Kewarganegaran di
kehidupan sehari-hari ?....

Jawab :
Berdasarkan Permendiknas No. 22 Tahun 2006 Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan untuk pendidikan dasar dan menengah secara umum meliputi aspek-aspek
sebagai berikut.
a. Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi hidup rukun dalam perbedaan, Cinta
lingkungan, Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda, Keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia, Partisipasi dalam pembelaan negara, Sikap
positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, Keterbukaan dan jaminan
keadilan
b. Norma, hukum dan peraturan, meliputi tertib dalam kehidupan keluarga, Tata tertib di
sekolah, Norma yang berlaku di masyarakat, Peraturan-peraturan daerah, Norma-
norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Sistem hukum dan peradilan
nasional, Hukum dan peradilan internasional
c. Hak asasi manusia, meliputi Hak dan kewajiban anak, Hak dan kewajiban anggota
masyarakat, Instrumen nasional dan internasional HAM, Pemajuan, penghormatan
dan perlindungan HAM
d. Kebutuhan warga negara, meliputi hidup gotong-royong, Harga diri sebagai warga
masyarakat, Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaan mengeluarkan pendapat,
Menghargai keputusan bersama, Prestasi diri, Persamaan kedudukan warga negara.
e. Konstitusi Negara, meliputi Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang pertama,
Konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, Hubungan dasar negara
dengan konstitusi.
f. Kekuasan dan Politik, meliputi Pemerintahan desa dan kecamatan, Pemerintahan
daerah dan otonomi- Pemerintah pusat, Demokrasi dan sistem politik, Budaya politik,
Budaya demokrasi menuju masyarakat madani, Sistem pemerintahan, Pers dalam
masyarakat demokrasi
g. Pancasila, meliputi kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara,
Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, Pengamalan nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka.
h. Globalisasi, meliputi Globalisasi di lingkungannya, Politik luar negeri Indonesia di
era globalisasi, Dampak globalisasi, Hubungan internasional dan organisasi
internasional, dan Mengevaluasi globalisasi.”

2. Dalam kehidupan bernegara sangat erat kaitannya antara Konsep Nilai, Moral, Norma
dengan tuntutan prilaku warga negaranya. Menurut pendapat anda bagaimana penanaman
konsep, nilai, moral dan norma (KNMN) dalam hubungan dengan sesama warga
Negara ?....
Jawab :
Pasal 26 ayat (1) menyatakan bahwa yang menjadi warga negara Indonesia ialah orang-orang
bangsa Indonesia asli dan orang orang banga lain yang disahkan dengan undang-undang
sebagai warga negara.
Dengan demikian, yang menjadi warga negara adalah sebagai berikut :
1. Orang-orang bangsa Indonesia asli.
2. Orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara
Indonesia.
Penanaman dan membiasakan sikap yang berlandaskan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan
sehari-hari sangat perlu dari usia dini dalam rangka pembinaan dan pembentukan warga
Negara. Mengapa hal itu sangat perlu? oleh karena lebih strategis bila diawali dengan
pendidikan dasar. Nilai tersebut, seperti tenggang rasa, tanggung jawab pengendalian diri,
tolong menolong, harga menghargai. Pada diri manusia harus ada kemampuan untuk
menyelenggarakan kerja sama akal, rasa dan kehendak itu dalam hubungan satuan, akal ialah
yang memberi pengetahuan tentang perbuatan bagaimana yang harus di lakukan, sedangkan
kehendaklah yang menentukan sikap akan dilakukan tidaknya.

Ciri-ciri warga negara yang baik adalah warga negara yang loyal terhadap Bangsa dan
Negara, toleran, beragama dan demokratis. Perilaku warga negara diharapkan memiliki sikap
ang berbudi luhur, sehat jasmani rohani, berkepribadian dan memiliki sifat mandiri dengan
memiliki rasa tanggung jawab dalam kemasyarakatan dan bernegara.

3. Sebagai guru atau calon guru kita wajib memahami bahwa setiap mata pelajaran memiliki
karakteristik yang berbeda-beda, karakteristik pembelajaran disesuaikan dengan
karakteristik kompetensi. Menurut anda bagaimana karakteristik Pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaan di Sekolah Dasar dan apa bedanya dengan pembelajaran lainnya ?....

Jawab :
Pendidikan kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada
pembentukan warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan
kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter
yang  diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.

Adapun karakteristik Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah sebagai berikut:


a. PKn termasuk dalam proses ilmu sosial (IPS);
b. PKn diajarkan sebagai mata pelajaran wajib dari seluruh program sekolah dasarsampai
perguruan tinggi;
c.  PKn menanamkan banyak nilai, diantaranya nilai kesadaran, bela negara, penghargaan
terhadap hak azasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup,
tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, serta sikap dan
perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme;
d.  PKn memiliki ruang lingkup meliputi aspek Persatuan dan Kesatuan bangsa, Norma,
hukum dan peraturan, Hak asasi manusia, Kebutuhan warga negara, Konstitusi Negara,
Kekuasan dan Politik, Pancasila dan Globalisasi;
e.  PKn memiliki sasaran akhir atau tujuan untuk terwujudnya suatu mata pelajaran yang
berfungsi sebagai sarana pembinaan watak bangsa (nation and character building) dan
pemberdayaan warga Negara;
f.  PKn merupakan suatu bidang kajian ilmiah dan program pendidikan di sekolah dan
diterima sebagai wahana utama serta esensi pendidikan demokrasi di Indonesia;
g. PKn mempunyai 3 pusat perhatian yaitu Civic Intellegence (kecerdasan dan daya nalar
warga negara baik dalam dimensi spiritual, rasional, emosional maupun sosial), Civic
Responsibility (kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga negara yang
bertanggung jawa  dan Civic Participation (kemampuan berpartisipasi warga negara atas
dasar tanggung jawabnya, baik secara individual, sosial maupun sebagai pemimpin hari
depan);
h. PKn lebih tepat menggunakan pendekatan belajar kontekstual (CTL) untuk
mengembangkan dan meningkatkan kecerdasan, keterampilan, dan karakter warga negara
Indonesia. Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan konsep belajar yang
membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa
dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari; dan
i.  PKn mengenal suatu model pembelajaran VCT (Value Clarification Technique/Teknik
Pengungkapan Nilai), yaitu suatu teknik belajar-mengajar yang membina sikap atau nilai
moral (aspek afektif).

Dari karakteristik yang ada, terlihat bahwa PKn merupakan mata pelajaran yang memiliki
karakter berbeda dengan mata pelajaran lain. Walaupun PKn termasuk kajian ilmu sosial
namun dari sasaran / tujuan akhir pembentukan hasil dari pelajaran ini mengharapkan agar
siswa sebagai warga negara memiliki kepribadian yang baik, bisa menjalankan hak dan
kewajibannya dengan penuh kesadaran karena wujud cinta atas tanah air dan bangsanya
sendiri sehingga tujuan NKRI bisa terwujud.

4. Sebagai guru di Sekolah Dasar pada kurikulum 2013 model pembelajaran menggunakan model
tematis yaitu bentuk pengorganisasian pembelajaran terpadu. Dalam pembelajaran bentuk ini
peserta didik belajar melalui pemahaman dan pembiasaan perilaku yang terkait pada
kehidupannya. Coba anda uraikan langkah-langkah model pembelajaran PKn Tematis ?....

Jawab :
Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan.
(Poerwadarminta, 1983)
Menurut Wolfinger (1994) secara definitif kurikulum tematis adalah kurikulum yang
menggabungkan sejumlah disiplin ilmu melalui pemaduan area isi, keterampilan, dan sikap.
Pappas dan Kiefer (1995) melaporkan bahwa model pembelajaran tematik sangat cocok
diberikan kepada anak didik pada kelas rendah.
Hal yang perlu mendapat perhatian dalam pembelajaran tematik, yaitu:
a. Pembelajaran tematik dimaksudkan agar pelaksanaan kegiatan pembelajaran menjadi
lebih bermakna dan utuh.
b. Dalam pelaksanaan pembelajaran tematik perlu mempertimbangkan antara lain alokasi
waktu setiap tema, memperhitungkan banyak dan sedikitnya bahan yang ada di
lingkungan.
c. Usahakan pilihan tema yang terdekat dengan anak.
d. Lebih mengutamakan kompetensi dasar yang akan dicapai daripada tema (Alunan, dkk.,
2004)
2.    Langkah-Langkah Pembelajaran Tematik
Langkah-langkah menyusun pembelajaran tematik antarmata pelajaran sbb:
a. Mempelajari kompetensi dasar pada kelas dan semester yang sama dari setiap mata
pelajaran.
b. Membuat memilih tema yang dapat mempersatukan kompetensi-kompetensi tersebut
untuk setiap kelas dan semester.
c. Membuat matrik atau bagan hubungan kompetensi dasar dengan tema/topik.
d. Membuat pemetaan pembelajaran tematik dalam bentuk matrik/jaringan tema.
e. Menyusun silabus berdasarkan matrik/ jaringan tema pembelajaran tematik.
f. Menyusun rencana pembelajaran tematik.

5 langkah pembelajaran tematik menurut Dyah Sriwilujeng (2006), yaitu:


a. Membuat/memilih tema.
b. Melakukan analisis indikator, kompetensi dasar dan hasil belajar yang sesuai dengan
tema dan membagi alokasi waktu.
c. Melakukan pemetaan hubungan kompetensi dasar, indikator dengan tema (yang telah
dibuat).
d. Membuat pengelompokan jaringan indikator.
e. Melakukan penyusunan silabus.
Secara Singkat, implementasi model pembelajaran Tematik dapat dilakukan dengan
tahapan berikut :
a. Tahap perencanaan : Menetapkan pembelajaran yang akan dipadukan, mempelajari
kompetensi dasar, membuat atau memilih tema atau bagan hubungan kompetensi
dasar dengan tema, membuat pemetaan pembeajaran tematik dalam bentuk matrik,
menyusun silabus, dan menyusun rencana pembelajaran tematik.
b. Tahap pelaksanaan : Kegiatan guru dalam membelajarkan siswa dengan menggunakan
pendekatan, metode, dan pola pembelajaran tertentu yang dapat dipilah menjadi
kegiatan persiapan, pembukaan, kegiatan inti, dan penutup.
c. Tahap penilaian : kegiatan guru untuk menilai proses dan hasil belajar siswa, yang
meliputi prosedur, jenis, bentuk, dan alat kegiatan guru dalam tahap pelaksanaan dan
penilaian yang sudah dirumuskan secara terperinci dalam rencana pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai