Anda di halaman 1dari 29

Praktikum Bimbingan

LAPORAN PRAKTIKUM
UJI MAKANAN

VALENTINA INDRI HERLINASARI


857943088

UPBJJ YOGYAKARTA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2020
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Valentina Indri Herlinasari


NIM/ID Lainnya : 857943088
Program Studi : S1-BI Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Nama Sekolah : SD Negeri Permitan 1

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : Drs.Moch Muslich S,M.Pd


Nip/Id Lainnya : 196501191992031001
Instansi Asal : MAN 1 Magelang
Nomor Hp : 085328078610
Alamat Email : musprim1965@gmail.com______________________________________

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA


Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Valentina Indri Herlinasari


NIM : 857943088
Program Studi : S1-BI PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Magelang, 14 November 2020


Yang membuat pernyataan

Valentina Indri Herlinasari


LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
A. Judul Percobaan

Uji karbohidrat

B. Tujuan Percobaan
Mengidentifikasi bahan makanan yang mengandung karbohidrat

C. Alat dan Bahan


1. Piring plastik 1 buah
2. Pipet 1 buah
3. Pisang 1 iris kecil
4. Apel 1 iris kecil
5. Nasi 2-3 butir
6. Telur rebus (bagian putihnya) 1 iris kecil
7. Tahu putih 1 iris kecil
8. Margarin seujung sendok
9. Biskuit 1 potong kecil
10. Tepung terigu 1 sendok kecil
11. Gula pasir 1 sendok kecil
12. Kentang 1 iris kecil
13. Kalium iodida 0,1 M 10 ml

D. Landasan Teori
Karbohidrat tersusun oleh atom karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O) dengan
kompleksitas yang berbeda.Contoh sumber karbohidrat adalah gula dan zat tepung.zat
tepung dapat diperoleh dari nasi, kentang, ubi, ketela, gandum dan sagu. Fungsi
karbohidrat adalah sebagai sumber energi, dimana energi tersebut diantaranya
dibutuhkan untuk tumbuh, bergerak, mempertahankan suhu tubuh dan
berkembangbiak. Energi yang dibutuhkan setiap orang berbeda-beda tergantung dari
jenis kelamin, kegiatan, berat badan dan usia. Karbohidrat yang berlebih akan
disimpan dalam bentuk lemak di daerah perut, di sekeliling ginjal, jantung dan di
bawah kulit sehingga tubuh menjadi gemuk.
Untuk mengetahui kandungan karbohidrat pada makanan, dapat dilakukan
praktikum uji kandungan karbohidrat pada makanan. Makanan yang mengandung
karbohidrat akan berubah warna menjadi biru sampai kehitaman setelah ditetesi
larutan lugol/betadine.

E. Prosedur Percobaan

1. Menyusun semua makanan dan memberi nama bahan-bahan makanan yang akan
diuji di atas piring plastik
2. Menetesi satu-persatu bahan makanan dengan dua sampai tiga tetes larutan yodium
dalam KI/lugol. memperhatikan dan mencatat perubahan warna pada bagian makanan
yang ditetesi larutan yodium. Mencatatlah bahan yang diuji manakah yang
menunjukkan warna ungu-biru setelah ditetesi larutan yodium 
3. Mencatat semua hasil pengamatan ke dalam lembar kerja dan buatlah kesimpulan
tentang zat-zat manakah yang mengandung amilum.

F. Hasil Pengamatan

No. Bahan makanan Warna Keterangan

Sebelum Sesudah
ditetesi lugol ditetesi lugol
1. Pisang Kekuningan Ungu kebiruan
2. Apel Putih putih
3. Nasi Putih Ungu kebiruan
4. Telur rebus Putih putih
5. Tahu putih Putih putih
6. Margarin Kuning kuning
7. Biskuit Coklat Ungu kebiruan
8. Tepung terigu Putih Ungu kebiruan
9. Gula pasir Putih putih
10. Kentang Kuning Ungu kebiruan
G. Pertanyaan

1) Tidak, karena dari bahan-bahan  makanan tersebut di atas setelah ditetesi dengan
larutan yodium tidak semuanya berubah warna menjadi biru, ungu, atau hitam. Ada
beberapa yang coklat, putih kekuningan, dan ada pula yang tetap seperti warna
semula.
2) Karena dari bahan makanan terssebut ada yang mengandung
karbohidrat dan ada pula yang tidak mengandung karbohidrat.
3) Pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan kentang.
4) Setelah melakukan uji karbohidrat dengan menggunakan contoh bahan-bahan 
makanan  ( pisang, apen, nasi, telur rebus-putihnya, tahu, margarine, biskuit, tepung
terigu, gula pasir, dan kentang) yang ditetesi dengan larutan yodium / reagen lugol
maka ada beberapa bahan yang teridentifikasi mengandung karbohidrat dan ada pula
yang tidak mengandung karbohidrat seperti sebagai berikut :
a. Karbohidrat : pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan kentang.
b. Bukan karbohidrat : apel, telur rebus (putihnya), tahu, margarin, dan gula pasir.

H. Pembahasan
Pada kegiatan praktikum kali ini menggunakan larutan yodium / reagen lugol yang
digunakan untuk mengetahui kandungan makanan, antara lain :
lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat
(amilum) atau tidak. Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka makanan
tersebut mengandung karbohidrat.
Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya. Sesuai
pernyataan di atas di peroleh hasil pengujian sebagai berikut :
1) Uji Pisang
Pada uji karbohidrat (amilum), pisang yang diiris kecil di tetesi dengan larutan yodium
/ reagen lugol dan tidak menghasilkan warna ungu kebiruan. Hal itu berarti pisang
mengandung karbohidrat (amilum).
2) Apel
Pada uji karbohidrat (amilum), Apel yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium /
lugol berubah warna menjadi cokelat. Hal itu menunjukkan bahwa apel tidak
mengandung karbohidrat (amilum).
3) Nasi
Uji karbohidrat (amilum), 2-3 butir nasi yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol
berubah warna ungu pekat / menjadi biru kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa nasi
mengandung karbohidrat (amilum).
4) Telur Rebus (bagian putihnya)
Uji karbohidrat (amilum), putih telur yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium /
reagen lugol menghasilkan warna putih kekuning-kuniangan. Hal itu berarti tidak
menunjukkan bahwa putih telur tidak mengandung karbohidrat (amilum), karena bila
memiliki karbohidrat (amilum), setelah di uji seharusnya memiliki warna biru
kehitaman / hitam / ungu.
5) Tahu Putih
Uji karbohidrat (amilum), tahu yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium / lugol
berubah warna menjadi putih kecokelatan. Hal itu menunjukkan bahwa tahu tidak
mengandung karbohidrat (amilum).
6) Margarin
Uji karbohidrat (amilum), margarin yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol tidak
berubah warna. Hal itu menunjukkan bahwa margarin tidak mengandung karbohidrat
(amilum).
7) Biskuit
Uji karbohidrat (amilum), biskuit yang dipotong kecil ditetesi dengan larutan
yodium/lugol berubah warna menjadi hitam. Hal itu menunjukkan bahwa biskuit
mengandung karbohidrat (amilum).
8) Tepung terigu
Uji karbohidrat (amilum), tepung yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol berubah
warna menjadi biru kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa tepung kanji mengandung
karbohidrat (amilum).
9) Gula pasir
Uji karbohidrat (amilum), gula pasir yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol
berubah warna menjadi cokelat. Hal itu menunjukkan bahwa gula pasir tidak
mengandung karbohidrat (amilum).
10) Kentang
Uji karbohidrat (amilum), kentang yang diiris kecil ditetesi dengan lugol berubah
warna menjadi hitam . Hal itu menunjukkan bahwa tepung kanji mengandung
karbohidrat (amilum).

I. Kesimpulan

Setelah melakukan uji karbohidrat dengan menggunakan contoh bahan-bahan 


makanan  ( pisang, apen, nasi, telur rebus-putihnya, tahu, margarine, biskuit, tepung
terigu, gula pasir, dan kentang) yang ditetesi dengan larutan yodium/reagen lugol maka
ada beberapa bahan yang teridentifikasi mengandung karbohidrat dan ada pula yang
tidak mengandung karbohidrat seperti sebagai berikut :
1. Yang mengandung karbohidrat : pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan kentang.
2. Yang tidak mengandung karbohidrat : apel, telur rebus (putihnya), tahu, margarin,
dan gula pasir. 

J. Daftar Pustaka
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
Suwarno dan Wahyudin. Serba Tahu Tentang Sains Ilmu Pengetahuan Alam. Tugu
Publisher. Yogyakarta. 2009.
Rumanta Maman dkk.Praktikum IPA di SD.CV Muskarya

K. Kesulitan yang dialami: Saran dan Masukan


1. Pada pelaksanaan praktikum kali ini kesulitan yang dialami adalah mencari larutan
kalium iodida 0,1 M
2. Kendala di lapangan adalah dalam mencari sampel makanan yang sangat banyak.
L. Foto Praktikum
Foto Persiapan praktikum
Tahap awal/pembukaan 1. Piring plastik 1 buah
2. Pipet 1 buah
3. Pisang 1 iris kecil
4. Apel 1 iris kecil
5. Nasi 2-3 butir
6. Telur rebus (bagian putihnya) 1 iris
kecil
7. Tahu putih 1 iris kecil

Proses Kegiatan 8. Margarin seujung sendok


9. Biskuit 1 potong kecil
10. Tepung terigu 1 sendok kecil
11. Gula pasir 1 sendok kecil
12. Kentang 1 iris kecil
13. Kalium iodida 0,1 M 10 ml

Tahap akhir

Hasil pengamatan dalam kegiatan


praktikum berdasarkan pengamatan foto
disamping menunjukkan bahan makanan
yang mengandung karbohidrat dan tidak
mengandung karbohidrat.
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

A. Judul Percobaan
UJI MAKANAN (UJI PROTEIN)

B. Tujuan Percobaan
Percobaan ini bertujuan untuk mengidentifikasi bahan-bahan makan yang mengandung
protein

C. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan adalah:
1. Piring plastic 1 buah
2. Pipet 2 buah
3. Lilin 1 buah
4. Alas gelas/piring kecil (untuk menyimpan lilin yang menyala) 1 buah
5. Cangkir plastic 1 buah
6. Sendok makan 1 buah
7. Karek api 1 buah
8. Jepitan jemuran/penjepit tabung reaksi 1 buah
9. Kertas label
10. Air kapur 10 mL
11. Air 10 mL
12. Gula pasir 1 sendok makan
13. Putih telur yang telah direbus 1 iris
14. Roti 1 iris tipis
15. Tempe 1 iris tipis
16. Daging ayam 1 iris
17. Tepung terigu 1 sendok makan
18. Tembaga sulfat 2 sendok makan
19. Bulu ayam 1 helai
20. Seledri 1 batang
21. Kangkung 1 batang
22. Larutan Biuret (pengganti tembaga sulfat dan air kapur)
D. Landasan Teori
Protein adalah zat makan yang penting untuk pertumbuhan, perkembangan, dan
mengganti bagian sel-sel tubuh yang rusak. Protein terdapat dalam bahan makanan seperti
susu, daging, dan kacang-kacangan. Protein tidak dapat dibuat/disimpan sebagai
cadangan tubuh. Jadi, harus dikonsumsi secara teratur.
Keberadaan protein dapat diuji dengan cara membakar bahan yang akan diuji dengan
menambahkan larutan tembaga sulfat (perlu diketahui bahwa larutan tembaga sulfat
adalah racun, jadi hati-hati jangan sampai tertelan). Bahan makan yang mengandung
protein jika dibakar akan menghasilkan bau seperti bulu ayam yang terbakar.
Dalam pemakaian larutan penguji dengan tembaga sulfat terhadap bahan makan yang
diuji, sebelumnya bahan makan tersebut diberi larutan air kapur, dengan tujuan agar
apabila makanan tersebut tercampur dengan larutan tembaga sulfat, makanan akan
terbentuk menjadi ungu. Semakin gelap warna ungu yang terjadi menunjukkan semakin
tinggi pula kadar protein yang terdapat dalam bahan yang diuji tersebut.
1. Struktur Kimia Protein
Protein adalah suatu senyawa organic yang tersusun oleh unsur-unsur C, H, O, N dan
kadang-kadang juga mengandung unsur P dan belerang (S). Komponen dasar dari
senyawa protein adalah asam amino yang membentuk rantai panjan.
2. Sumber Protein
Protein nabati terdapat pada biji kacang-kacangan, gandum, kelapa, dan beberapa
jenis sayuran seperti daun melinjo. Protein hewani adalah protein yang terkandung
dalam tubuh hewan.
3. Fungsi Protein
Protein berfungsi sebagai pengembang tubuh, sebagai enzim, antibody, dan hormon.
Protein pembangun tubuh disebut protein structural. Protein sebagai enzim, antibody,
atau hormone dikenal sebagai protein fungsional.
4. Metabolisme Protein
Protein diserap tubuh dalam bentuk asam amino. Asam amino tersebut merupakan
hasil pembongkaran protein oleh enzim tertentu. Penyerapan asam amino terjadi di
dalam usus halus dan terjadi secara osmosis. Selain itu terdapat pula potein yang
masuk kedalam usus melalui pinositosis atau faogositosis.
E. Prosedur Percobaan

Prosedur percobaan pada ciri-ciri makluk hidup ini adalah sebagai berikut:
1. Nyalakan lilin, dirikan diatas gelas (piring kecil atau alas lainnya). Jepitlah bulu ayam
dengan penjepit jemuran/tabung reaksi, kemudian bakarlah di atas nyala lilin.
Amatilah dan jelaskan bau yang ditimbulkannya. Gunakan bulu ayam terbakar ini
sebagai kontrol.
Gambar Bulu Ayam dibakar

2. Jepitlah satu persatu bahan yang akan diuji, kemudian bakarlah diatas lilin. Bahan
yang diuji adalah seledri, kangkung, putih telur, roti, tempe, dan daging ayam. Amati
bau yang ditimbulkan. Manakah dari bahan yang dibakar tersebut baunya sama seperti
bau bulu ayam yang terbakar?
Gambar Bahan Makanan Diuji dengan Pembakaran
3. Buatlah kesimpulan, manakah bahan makan yang mengandung protein berdasarkan
uji pembakaran!
4. Melakukan uji dengan menggunakan tembaga sulfat (diganti larutan biuret) sebagai
berikut:
4.1 Larutkan dua sendok makan tembaga sulfat ke dalam 1 cangkir air

Gambar larutan tembaga sulfat (Diganti dengan larutan Bioret)

4.2 Aturlah bahan makanan yang akan diuji diatas piring plastik. Bahan makan yang
akan diuji meliputi gula pasir, roti, tempe, daging ayam, dan tepung terigu.

Gambar Bahan Makan yang akan diuji Proteinnya


5. Siapkan pipet sebanyak dua buah, berikan label satu untuk menghisap air dan yang
lainnya untuk menghisap larutan tembaga sulfat. Harus diingat bahwa kedua pipet
tersebut jangan saling tertukar , artinya jika sejak pertama dipakai untuk menghisap
air kapur seterusnya dipakai untuk menghisap air kapur, demikian juga jika pertama
dipakai untuk menghisap larutan tembaga sulfat, maka seterusnya untuk larutan
tembaga sulfat.
6. Berikan dua tetes larutan kapur untuk setiap bahan makan yang diuji. Pada daerah
bekas tetesan air kapur, berikan pula dua tetes tembaga sulfat. Amati dan catat
perubahan warna yang terjadi ke dalam lembar kerja yang sudah tersedia.
Gambar Uji Protein dengan Tembaga Sulfat
F. Hasil Pengamatan

Berdasarkan hasil pengamatan uji protein melalui pembakaran hasilnya adalah sebagai
berikut:

Tabel 1.1
Hasil Pengamatan Uji Protein Melalui Pembakaran
Waktu Dibakar Berbau
No Bahan yang Diuji Seperti Bulu Ayam Aroma Lain
Terbakar
1 Seledri √
2 Kangkung √
3 Putih telur rebus √
4 Roti √
5 Tempe √
6 Daging ayam √

Kesimpulan:
1. Yang berbau seperti bulu ayam berarti mengandung protein, yaitu putih telur dan
daging ayam
2. Yang berbau aroma lain, tidak atau kurang mengandung protein, yaitu seledri,
kangkung

Tabel 1.2
Hasil Pengamatan Uji Protein Menggunakan Tembaga Sulfat
Warna yang terjadi setelah ditetesi air kapur dan
No Bahan yang Diuji larutan tembaga sulfat
Sebelum Sesudah
1 Gula pasir Putih Putih
2 Putih telur Putih Ungu
3 Roti Putih Putih
4 Tempe Putih Ungu
5 Daging ayam Coklat Ungu
6 Tepung terigu Putih Ungu

Kesimpulan:
1. Semua jenis makanan yang mengandung protein jika ditetesi larutan tembaga sulfat
dan air kapur akan berubah menjadi ungu
2. Semua ajenis makanan yang tidak mengandung protein jika ditetesi larutan tembaga
sulfat dan air kapur tidak berubah menjadi ungu.

G. Pertanyaan – pertanyaan
1. Apakah semua bahan makanan yang diuji menunjukkan warna yang sama?
Jawab: tidak

2. Perhatikan putih telur rebus, roti, dan tempe waktu dibakar. Identifikasi bau yang
ditimbulkannya, jelaskan kira-kira bau apa dari masing-masing bahan makan yang
dibakar tersebut!
Jawab:
a. Putih telur setelah dibakar baunya sama dengan bulu ayam yang dibakar
b. Roti setelah dibakar baunya tidak seperti bulu yang dibakar
c. Tempe setelah dibakar baunya seperti bulu yang dibakar

3. Pada saat diberi air kapur dan larutan tembaga sulfat terhadap putih telur rebus,
tempe, dan daging ayam, manakah yang menunjukkan warna ungu? Apakah
keunguannya sama? Manakah yang ungunya lebih muda dan yang paling tua?
Mengapa demikian?
Jawab:
 Yang berwarna ungu adalah putih telur rebus, tempe, dan daging ayam.
 Keunguannya tidak sama
 Warna ungu lebih muda terdapat pada daging ayam dan tempe, sedangkan ungu
yang lebih tua terdapat pada putih telur rebus.
 Karena putih telur rebus kandungan protrinnya lebih besar dari pada daging ayam
dan tempe, yang ditunjukkan dengan warna ungu lebih muda pada kedua bahan
tersebut.

4. Berdasarkan uji yang telah dilakukan manakh bahan makan sumber protein?
Jawab:
Bahan yang mengandung sumber protein adalah putih telur, tempe, daging ayam, dan
seledri. Bahan makanan yang tidak mengandung protein adalah roti dan kangkung.

H. Pembahasan

Dalam pemhasan uji protein, dapat kami sampaikan


1. Kami menyiapkan berbagai bahn makan yang akan kami uji melalui proses
pembakaran dan proses penetesan dengan larutan kapur dan asam sulfat.
 Bahan makan seperti seledri, kangkung, putih telur rebus, roti, tempe, dan daging
ayam akan kami uji melalui proses pembakaran.
 Bahan makanan seperti gula pasir, putih telur rebus, roti, tempe, daging ayam,
dan tepung terigu kami uji melalui proses penetesan dengan larutan kapur dan
asam sulfat.
2. Kami mengambil sampel bahan makanan sebelum melaksanakan proses pembakaran,
langkah selanjutnya adalah menyalakan lilin, kemudian kami menyiapkan bulu ayam
untuk dibakar yang kami jadikan sebagai kontrol dalam percobaan ini. Kami
amati/mencium aroma dari bulu ayam yang dibakar tersebut.
3. Dalam percobaan praktikum ini kami membakar bahan makanan seperti seledri,
kangkung, putih telur rebus,roti, tempe, daging ayam, kemudian kami bandingkan
dengan aroma bulu ayam yang dibakar.
4. Hasil pembakaran tersebut kami amati dan ada perbedaan aroma pada bahan-bahan
makanan tersebut, yaitu:
 Seledri ketika dibakar aromanya seperti aroma bulu ayam yang dibakar
 Kangkung ketika dibakar aromanya seperti aroma bulu ayam yang dibakar
 Putih telur rebus ketika dibakar aromanya seperti aroma bulu ayam yang dibakar
 Roti ketika dibakar memiliki aroma lain (tidak seperti aroma bulu yang dibakar)
 Tempe ketika dibakar aromanya seperti aroma bulu ayam yang dibakar
 Daging ayam ketika dibakar aromanya seperti aroma bulu ayam yang dibakar
5. Praktikum uji protein ini kami melakukan proses penetesan dengan larutan kapur dan
tembaga sulfat (kami ganti larutan biuret). Bahan-bahan makanan (gula pasir, putih
telur rebus, roti, tempe, daging ayam, dan tepung terigu) yang kami persiapkan ke
dalam plate/piring tetes.
 Dalam percobaan ini kami meneteskan 2-3 tetes larutan kapur ke dalam gula
pasir, putih telur rebus, roti, tempe, daging ayam, dan tepung terigu, kemudian
kami lanjutkan dengan meneteskan larutan tembaga sulfat ke dalam sampel
makanan tadi. Kemudian mengamati adanya perubahan warna pada beberapa
bahan makanan tersebut.
 Sebelum diberi larutan kapur dan tembaga sulfat warna bahan makanan masih
seperti warna dasar/aslinya, akan tetapi setelah ditetesi larutan kapur dan tembaga
sulfat menunjukkan adanya perubahan warna pada bahan-bahan makanan
tersebut. Ada bahan yang tetap berwarna putih ketika ditetesi larutan kapur dan
tembaga sulfat yaitu roti dan gula pasir. Akan tetapi putih telur rebus, tempe,
daging ayam dan tepung berubah menjadi ungu ketika ditetesi larutan kapur dan
tembaga sulfat.

I. Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum yang telah kami lakukan maka dapat kami simpulkan:
1. Bahan makanan yang berbau seperti bau bulu ayam yang terbakar adalah seledri,
kangkung, putih telur, tempe, dan daging ayam dan bahan makanan yang tidak berbau
seperti bulu ayam yang dibakar adalah roti
2. Berdasarkan hasil pengamatan diatas bahan makan apabila mempunyai bau seperti
bau bulu ayam yang dibakar maka dapat dikatagorikan mengandung protein, dan
apabila bahan makanan tidak mempunyai bau seperti bau bulu ayam yang dibakar
maka bahan makanan tersebut tidak mengandung protein.
3. Bahan makanan yang ditetesi dengan larutan kapur dan tembaga sulfat kemudian
berubah warnanya menjadi ungu yaitu putih telur rebus, tempe, daging ayam, dan
tepung terigu menunjukkan bahwa bahan-bahan makanan tersebut mengandung
protein (karena ada perubahan warna dari warna asli menjadi ungu). Sedangkan roti
dan gula tidak mengalami perubahan warna sehingga menunjukkan kedua bahan
makanan tersebut tidak mengandung protein.

J. Daftar Pustaka

Rumanta, M (2019), Praktikum IPA di SD, Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri
K. Kesulitan yang dialami: Saran dan Masukan
Kesulitan yang kami alami pada praktikum uji protein ini adalah mencari bahan larutan
kapur dan tembaga sulfat, sehingga kami ganti dengan larutan biuret.

L. Foto Praktikum
FOTO/VIEDO PRAKTIKUM

Tahap awal/pembukaan

Proses Kegiatan

Tahap akhir
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
UJI LEMAK

A. Judul Percobaan

Uji Lemak

B. Tujuan Percobaan

Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung lemak.

C. Alat dan Bahan

1. Piring plastik 1 buah.


2. Pipet 2 buah.
3. Kertas coklat sampul buku uk 10x10 cm 12 lembar.
4. Lampu senter 1 buah.
5. Lilin 1 buah.
6. Sendok 1 buah.
7. Kemiri 2 butir.
8. Margarine 1 sendok kecil.
9. Wortel 1 buah.
10. Seledri 1 tangkai.
11. Biji jagung kerig 1 genggam.
12. Singkong kering 1 iris.
13. Kacang tanah yang di kupas kering 3-5 butir.
14. Pepaya 1 potong kecil.
15. Santan 1-3 sendok teh.
16. Minyak goreng 5 ml.
17. Susu 1-3 sendok teh.
18. Air 5 ml.
D. Landasan Teori
Seperti juga karbohidrat, lemak merupakan senyawa yang terdiri atas unsur
karbon, hidrogen dan oksigen dengan struktur yang berbeda dari karbohidrat. Lemak
dapat dijumpai pada berbagai bahan makanan yang berasal dari tumbuhan. 

Bahan makanan yang berasal dari hewan yang mengandung lemak adalah
daging, jerohan, krim, susu, mentega dan sebagainya. Sedangkan bahan makanan yang
berasal dari tumbuhan yang mengandung lemak adalah minyak goreng, margarine,
kacang tanah, kemiri dan lain-lain. Bahan makanan sumber lemak jika dipegang terasa
licin dan jika ditempelkan pada kertas akan terlihat meninggalkan bekas minyak pada
kertas tersebut. 

Apabila bekas air pada kertas akan hilang setelah beberapa saat karena air akan
menguap sehingga kertas akan kering kembali maka bekas minyak tidak akan hilang
dari kertas karena minyak tidak menguap.

1. Struktur Kimia Lemak


Lemak atau lipida tersusun oleh C, H, dan O, dan kadang-kadang fosforus (P)
serta nitrogen (N). Lemak merupakan ester dari asam lemak dengan gliserin yang
membentuk trigliserida, yaitu zat yang tersusun oleh satu senyawa gliserol dan tiga
senyawa asam lemak. Berdasar komposisi kimianya, lemak dibedakan menjadi tiga
macam yaitu lemak sederhana, lemak campuran, dan derivat lemak. Berdasarkan
ikatan kimianya, asam lemak dibedakan menjadi dua, yaitu asam lemak jenuh dan
asam lemak tidak jenuh.

2. Sumber Lemak
Lemak nabati adalah lemak tumbuhan yang dapat diperoleh dari kelapa,
zaitun, kemiri, berbagai jenis tanaman kacang, dan buah avokado. Lemak hewani
adalah lemak hewan yang dapat diperoleh dari keju, lemak daging, mentega, susu,
ikan basah, minyak ikan, dan telur.

3. Fungsi Lemak
Di dalam tubuh kita lemak berfungsi penting antara lain:
a. Sebagai pelindung tubuh dari pengaruh suhu rendah
b. Sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K
c. Sebagai pelindung alat-alat tubuh yang vital ( antra lain jantung dan lambung),
yaitu sebagai bantalan lemak
d. Sebagai penghasil energi tertinggi
e. Sebagai salah satu bahan penyusun membran sel
f. Sebagai salah satu bahan penyusun hormon dan vitamin (khusus untuk sterol)
g. Sebagi salah satu bahan penyusun garam empedu, asam kholat dan hormon seks.
4. Metabolisme Lemak
Asam lemak bersenyawa kembali dengan gliserol membentuk lemak, dan
selanjutnya diangkut oleh pembuluh getah bening usus atau pembuluh kil menuju
ke pembuluh getah bening kiri pembuluh dada terus ke pembuluh balik bawah
selangka. Selanjutnya lemak disimpan dijaringan adiposa ( jaringan lemak). Hal ini
terjadi apabila masih ada glukosa yang dipergunakan sebagi sumber energi. Jika
dibutuhkan, lemak akan diangkut ke hati dalam bentuk senyawa lesitin.

E. Prosedur Percobaan

1. Buatlah 2 buah kertas coklat sampul buku yang telah dipotong-potong dengan
ukuran 10 x 10 cm 2.
2. Ambil pipet, isap air dengan pipet dan teteskan di atas salah satu kertas coklat.
(boleh dioleskan menggunakan jari tangan).
3. Ambil pipet yang lain, isap minyak dengan pipet dan teteskan di atas salah satu
kertas coklat. (boleh dioleskan menggunakan jari tangan).
4. Biarkan tersebut selama sekitar 10 menit. Sesudah itu periksa dengan menghadap
cahaya. Amatilah dan catat keadaan permukaan kertas tersebut. Apakah
meninggalkan bekas? Catatan: gunakan hasil ini sebagai pembanding untuk bahan
yang mengandung minyak atau tidak.
5. Ambilah sepuluh kertas coklat yang sama seperti, berilah nomor dan mana, jenis
bahan makanan yang diuji. Bahan makanan yang diuji antara lain:
a. Kemiri
b. Margarine
c. Seledri
d. Wortel
e. Biji jagung
f. Singkong kering
g. Kacang tanah kering
h. Pepaya
i. Santan
j. Susu
k. Air
l. Minyak
6. Haluskanlah kemiri, usap-usap di atas kertas coklat kira-kira sepuluh kali dan
bersihkan sisa kemiri. Biarkanlah sekitar 5-10 menit.
7. Sambil menunggu waktu, kerjakan hal serupa untuk kesembilan bahan makanan
lain. Cairkan margarine di atas sendok dengan menggunakan panas dari nyala lilin.
Teteskan margarine di atas kertas coklat. Biarkan sekitar 10 menit.
8. Usapkan seledri diatas kertas coklat kira-kira sepuluh kali. Potonglah wortel dan
usapusapkan diatas kertas coklat berulang kali. Usap-usapkan biji jagung kering
diatas kertas coklat berulang ulang atau sebanyak 10 kali. Lakukan hal yang sma
untuk bahanbahan jenis yang lain. Biarkan kesepuluh kertas coklat ini selama 10
menit.
9. Setelah 10 menit, amati kertas coklat satu persatu. Gunakan lampu senter atau lilin
ke arah bekas usapan dari bahan-bahan makanan diuji. Kertas manakah yang
meninggalkan bekas noda minyak? Catatlah hasil pengamatan pada label di lembar
kerja.
F. Hasil Pengamatan

G. Pertanyaan-Pertanyaan

1. Rabahlah/usaplah tetesan bahan makanan kemiri, seledri, dan pepaya. Bagaimanakah


terasanya bekas usapan/tetsan tersebut di tangan ?
Jawaban :
Bekas usapan kemiri di kertas coklat terasa licin dan bekas usapan seledri dan
papaya tidak dak terdapat noda seperti minyak kembali kering seperti kertas coklat
biasa.
2. Ketika bekas usapan/tetesan tersebut diterangi atau disorot dengan lampu/senter,
bagaimana terlihatnya?
Jawaban
Setelah 10 menit didiamkan bekas kemiri terlihat transparan, sedangkan bekas
seledri dan papaya tidak terlihat transparan
3. Berdasarkan uji yang telah dilakukan manakah bahan makan sumber lemak?
Jawaban :
a. Lemak : kemiri, margarine, kacang tanah kering, santan, minyak goreng.
b. Bukan lemak : wortel, seledri, biji jagung kering, singkong kering, papaya,
susu.

H. Pembahasan

Pengamatan terhadap bahan-bahan untuk Uji Lemak maka pada kegiatan


praktikum kali ini dapat di ketahui bahwa :
1) Kemiri
Pada uji lemak, kemiri yang di haluskan dan di usap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit dan kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata
meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa kemiri
mengandung lemak.
2) Margarin
Pada uji lemak, margarin yang di oleskan/diusapkan pada kertas coklat dan didiamkan
sampai 10 menit kemudian setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter
ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa
margarin mengandung lemak.

3) Wortel
Pada uji lemak, wortel yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat
dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas,
hal itu menunjukkan bahwa wortel tidak mengandung lemak. Wortel mengandung
vitamin A yang bermanfaat buat kesehatan mata.

4) Seledri
Pada uji lemak, seledri yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat
dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas,
hal itu menunjukkan bahwa seledri tidak mengandung lemak.

5) Biji Jagung kering


Pada uji lemak, biji jagung kering yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada
kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas
dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada
kertas, hal itu menunjukkan bahwa biji jagung kering tidak mengandung lemak.

6) Singkong kering
Pada uji lemak, singkong kering yang diiris halus kemudian di usap-usapkan pada
kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas
dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada
kertas, hal itu menunjukkan bahwa singkong kering tidak mengandung lemak.

7) Kacang tanah kering


Pada uji lemak, kacang tanah kering yang diiris halus kemudian di usap-usapkan pada
kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas
dilihat menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada
kertas, hal itu menunjukkan bahwa kacang tanah kering mengandung lemak.

8) Papaya
Pada uji lemak, papaya yang diiris kecil kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat
dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas,
hal itu menunjukkan bahwa papaya tidak mengandung lemak.

9) Santan
Pada uji lemak, santan yang diteteskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu
menunjukkan bahwa santan mengandung lemak.

10) Susu
Pada uji lemak, susu yang ditetskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan
sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu
menunjukkan bahwa susu tidak mengandung lemak.

11) Minyak goreng


Pada uji lemak, minyak goreng diteteskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu
menunjukkan bahwa minyak goreng mengandung lemak.

12) Air
Pada uji lemak, air yang ditetskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan
sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu
menunjukkan bahwa air tidak mengandung lemak.
I. Kesimpulan
Setelah melakukan pengamatan pada praktiukum uji lemak dengan menggunakan
contoh bahan-bahan makanan (kemiri, margarin, wortel, seledri, biji jagung kering,
singkong kering, kacang tanah kering, papaya, santan, susu, dan minyak goreng), maka
ada beberapa bahan yang teridentifikasi mengandung lemak dan ada pula yang
teridentifikasi tidak mengandung lemak seperti sebagai berikut:
1. Bahan yang mengandung lemak : kemiri, margarine, kacang tanah kering, santan,
dan minyak goreng.
2. Bahan yang tidak mengandung lemak : wortel, seledri, biji jagung kering, singkong
kering, papaya, dan susu.

J. Daftar Pustaka
Kurniawati Wahyu. 2008. Bahan Ajar IPA 1 PGSD FKIP Universitas PGRI
Yogyakarta. Yogyakarta: PGSD UPY

Natasasmita Dias .2011. Laporan Resmi Praktikum Biokimia Uji


Lemak/Minyak. Semarang: UNDIP

Sinta Fauziah. 2013. Diunduh dari


http://sintahanum.blogspot.com/2013/04/biologilaporan-praktikum-uji-makanan.html
pada tanggal 20 Oktober 2020

Warsiti dan Kartika Christy. 2010. Buku Petunjuk Praktikum Konsep Dasar IPA 1.
Kebumen: FKIP UNS

Rumanta, Maman dkk. 2014.Materi Pokok Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan :
UniversitasTerbuka.

K. Kesulitan yang Dialami

1. Bahan makanan setelah diusapkan pada kertas sampul payung akan menimbulkan
efek transparan pada kertas sampul payung karena lemak tidak dapat menimbulkan
efek secara langsung, sehingga perlu dibiarkan beberapa menit untuk menunggu
hasilnya.
L. Foto Praktikum

Foto persiapan praktikum dengan menyiapkan semua alat-alat dan bahan yang
dibutuhkan.

Mengusap semua bahan bahan uji lemak pada kertas coklat untuk melihat
bahan tersebut mengandung lemak atau tidak.

Mengamati kertas coklat yang telah diusapkan bahan uji lemak dengan
menggunakan lilin atau senter. Jika kertas coklat meninggalkan noda berarti
bahan tersebut mengandung lemak. Jika tidak meninggalkan bekas noda pada
kertas coklat berarti tidak mengandung lemak.

Anda mungkin juga menyukai