Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA

UJI KARBOHIDRAT, LEMAK, DAN PROTEIN PADA MAKANAN

DISUSUN OLEH :

NAMA : HENDRIKUS YULIAN SETIAWAN


NIM : 856996623

UPBJJ UT BANDAR LAMPUNG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2020
DATA MAHASISWA

NAMA : HENDRIKUS YULIAN S


NIM : 856996623
PROGRAM STUDI : S1 PGSD
NAMA SEKOLAH : SD FRANSISKUS 2

DATA TUTOR

NAMA : YUNANTO PUTRO


NIP : 196902261998021001

INSTANSI ASAL : SMAN 1 MELINTING

NO HP : 081215716569
ALAMAT EMAIL : Yunantoputro301@gmail.com
LEMBARKESEDIAANMELAKSANAKANPRAKTIKUM
SECARATATAPMUKA

Yang bertandatangan dibawahini:

Nama : HENDRIKUS YULIAN SETIAWAN


Mahasiswa/Tutor/Instruktur* : MAHASISWA

Program Studi/BidangIlmu : S1 PGSD

NamaSekolah/Instansi : SD FRANSISKUS 2
Judul-judul praktikum : Uji Karbohidrat, Lemak, Dan Protein Pada Makanan
……………………………………….
……………………………………….
……………………………………….
*pilih salah satu

dengan ini menyatakan bahwa saya melaksanakan praktikum dengan tanpa paksaan dari pihak
manapun, telah melaksanakan protocol Covid19 sesuai aturan yang berlaku dan tidak akan menuntut
pihak manapun dalam terjadi sesuatu yang tidak diinginkan sehubungan pelaksanaan kegiatan
praktikum dimaksud secara tatap muka.

Demikian lembar pernyataan kesediaan ini dibuat dengan sesungguhnya untuk dapat
dipergunakan dengan semestinya.

Mengetahui, Yang Membuat Pernyataan,


PJB BLBA UPBJJ-UT……

HENDRIKUS YULIAN S

NIP. NIP/NIM 856996623


SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertandatangan dibawah ini :

Nama Mahasiswa : HENDRIKUS YULIAN SETIAWAN

NIM : 856996623

Program Studi : S1 PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum IPA ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemuukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Bandar Sribhawono, 29 Oktober 2020


Yang membuat pernyataan

Hendrikus Yulian Setiawan


LAPORAN PRAKTIKUM
UJI KARBOHIDRAT, LEMAK, DAN PROTEIN PADA MAKANAN

UJI KARBOHIDRAT

A. Tujuan
Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung  karbohidrat.

B.    Dasar Teori


Untuk memiliki tubuh sehat dan tumbuh normal, setiap orang memerlukan zat makanan seperti:
karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air. Kandungan zat dalam makanan dapat
diidentifikasi dalam suatu pengujian sederhana namun jumlah kandungan setiap zat makanan dalam
bahan makanan hanya dapat diidentifikasi dengan cara yang kompleks. Karbohidrat merupakan
senyawa yang terdiri atas  unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O) yang umumnya dikenal
sebagai senyawa gula.

Ada 3 (tiga) golongan karbohidrat yaitu :


a) Golongan Monosakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari satu satuan gula, rumus kimia: C6H12O6. Contoh:
glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Contoh pada makanan adalah: madu dan rasa manis pada air buah. 

b) Golongan Disakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari dua satuan gula, rumus kimia: (C6H12O6)2.

c) Golongan Polisakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari banyak satuan gula, rumus kimia: (C6H12O6)n.
Contoh: amilium (pati/zat tepung). Contoh pada bahan makanan adalah: semua makanan yang
mengandung zat tepung (amilium), misalnya nasi (beras), roti (terigu), ubu, keladi, sagu.  Pada buah-
buahan  misalnya : alpukat, durian, nangka, mangga manalagi (harum manis).

Untuk mengetahui amilum dalam bahan makanan dapat diuji dengan pemberian larutan
lugol/betadine/obat merah. Amilium yang ditetesi larutan lugol/betadine/obat merah akan
memperlihatkan perubahan warna larutan lugol/betadine/obat merah dalam bahan makanan menjadi
berwarna biru tua (biru ke hitam-hitaman). Jadi bahan makanan yang mengandung amilium jika
ditetesi dengan larutan lugol/betadine/obat merah, maka bagian yang ditetesi akan berwarna biru-
ungu atau biru ke hitam-hitaman.

Untuk membantu agar warna dapat diidentifikasi secara jelas, maka usahakan memilih bahan
makanan yang berwarna putih. Selain itu demi keamanan dalam penggunaan larutan
lugol/betadine/obat merah, maka yang perlu diperhatikan adalah jangan terlalu pekat dalam
mencampur larutan karena larutan lugol/betadine/obat merah beracun dan dapat membuat iritasi kulit.

C. Alat dan Bahan


1. Lumpang porselin / piring plastik 1 buah
2. Pipet 1 buah
3. Pisang 1 diiris kecil
4. Apel 1 diiris kecil
5. Nasi 2-3 butir
6. Telur rebus (bagian putihnya) 1 iris kecil
7. Tahu putih 1 iris kecil
8. Margarin seujujng sendok
9. Biskuit 1 potong kecil
10. Tepung terigu 1 sendok kecil
11. Gula pasir 1 sendok kecil
12. Kentang 1 iris kecil
13. Kalium Iodide 0,1 M 10 mL
D. Cara Kerja
1. Semua pengamatan harus dicatat dan atau digambar langsung dalam lembar kerja yang
diperuntukkan bagi percobaan ini

2. Susun semua makanan dan beri nama bahan-bahan makanan yang akan diuji diatas piring plastik

3. Tetesi satu-persatu bahan makanan dengan dua sampai tiga tetes larutan yodium dalam
KI/lugol/betadine/obat merah. Perhatikan dan catat perubahan warna pada bagian makanan yang
ditetesi larutan yodium. Catatlah bahan yang diuji manakah yang menunjukkan warna ungu-biru
setelah ditetesi larutan yodium 

4. Catat semua hasil pengamatan ke dalam lembar kerja dan buatlah kesimpulan tentang zat-zat
manakah yang mengandung amilum.

E. Hasil Pengamatan
Data Hasil Pengamatan Uji Karbohidrat
warna
No. Bahan makanan Sebelum diberi Sesudah diberi Keterangan
betadine betadine
1 Nasi Putih Biru tua
2 Kentang Kekuningan Biru
3 Biskuit Coklat Biru tua
4 Terigu Putih Biru tua
5 Putih telur Putih Putih
6 Margarin Kuning Kuning
7 Tahu putih Putih Putih
8 Gula pasir Putih Putih
9 Apel Putih Putih
10 Pisang Putih Kebiruan (biru
muda)

F. Pembahasan
Pada kegiatan praktikum kali ini menggunakan larutan yodium / reagen lugol/betadine/obat merah
yang digunakan untuk mengetahui kandungan makanan, antara lain : 

Lugol/betadine/obat merah digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat
(amilum) atau tidak. Bila makanan yang kita tetesi lugol/betadine/obat merah menghitam, maka
makanan tersebut mengandung karbohidrat. 

Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya. Sesuai pernyataan di atas
di peroleh hasil pengujian sebagai berikut :

1) Uji Pisang
Pada uji karbohidrat (amilum), pisang yang diiris kecil di tetesi dengan larutan yodium / reagen
lugol/betadine/obat merah dan menghasilkan warna kebiruan. Hal itu berarti pisang tidak
mengandung karbohidrat (amilum).
2) Apel
Pada uji karbohidrat (amilum), Apel yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium /
lugol/betadine/obat merah berubah warna menjadi cokelat. Hal itu menunjukkan bahwa apel tidak
mengandung karbohidrat (amilum).

3) Nasi
Uji karbohidrat (amilum), 2-3 butir nasi  yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol/betadine/obat
merah berubah warna menjadi biru kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa nasi mengandung
karbohidrat (amilum).
4) Telur Rebus (bagian putihnya)
Uji karbohidrat (amilum), putih telur yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium / reagen
lugol/betadine/obat merah menghasilkan warna putih kekuning-kuniangan. Hal itu berarti tidak
menunjukkan bahwa putih telur tidak mengandung karbohidrat (amilum), karena bila memiliki
karbohidrat (amilum), setelah di uji seharusnya memiliki warna biru kehitaman / hitam / ungu.
5) Tahu Putih
Uji karbohidrat (amilum), tahu yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium / lugol/betadine/obat
merah berubah warna menjadi putih kecokelatan. Hal itu menunjukkan bahwa tahu tidak
mengandung karbohidrat (amilum).
6) Margarin
Uji karbohidrat (amilum), margarin yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol/betadine/obat merah
tidak berubah warna. Hal itu menunjukkan bahwa margarin tidak mengandung karbohidrat (amilum).
7) Biskuit
Uji karbohidrat (amilum), biskuit yang dipotong kecil ditetesi dengan larutan
yodium/lugol/betadine/obat merah berubah warna menjadi biru tua. Hal itu menunjukkan bahwa
biskuit mengandung karbohidrat (amilum).
8) Tepung terigu
Uji karbohidrat (amilum), tepung yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol/betadine/obat merah
berubah warna menjadi biru kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa tepung terigu mengandung
karbohidrat (amilum).
9) Gula pasir
Uji karbohidrat (amilum), gula pasir yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol/betadine/obat merah
berubah warna menjadi cokelat. Hal itu menunjukkan bahwa gula pasir tidak mengandung
karbohidrat (amilum).
10) Kentang
Uji karbohidrat (amilum), kentang yang diiris kecil ditetesi dengan lugol/betadine/obat merah
berubah warna menjadi biru . Hal itu menunjukkan bahwa tepung kanji mengandung karbohidrat
(amilum).

G. Kesimpulan
Setelah melakukan uji karbohidrat dengan menggunakan contoh bahan-bahan  makanan  ( pisang,
apen, nasi, telur rebus-putihnya, tahu, margarine, biskuit, tepung terigu, gula pasir, dan kentang) yang
ditetesi dengan larutan yodium/reagen lugol/betadine/obat merah maka ada beberapa bahan yang
teridentifikasi mengandung karbohidrat dan ada pula yang tidak mengandung karbohidrat seperti
sebagai berikut :
1. Yang mengandung karbohidrat : pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan kentang.
2. Yang tidak mengandung karbohidrat : apel, telur rebus (putihnya), tahu, margarin, dan gula
pasir.                                                

H. Jawaban Pertanyaan
1. Perhatikan bahan makanan nasi, tepung terigu, kentang dan gula pasir, setelah diberi larutan
yodium, apakah semuanya menunjukan warna biru ungu? Jika tidak, mengapa. Bukankah
semua bahan makanan tersebut termasuk golongan karbohidrat? Jika ya, jelaskan mengapa?
Jawab: Tidak, karena dari bahan-bahan  makanan tersebut di atas setelah ditetesi dengan
larutan yodium tidak semuanya berubah warna menjadi biru, ungu, atau hitam. Ada beberapa
yang coklat, putih kekuningan, dan ada pula yang tetap seperti warna semula.
2. Mengapa ada bahan makanan yang berwarna ungu biru dan ada pula yang tidak setelah
ditetesi larutan yodium?
Jawab : Karena dari bahan makanan terssebut ada yang mengandung karbohidrat dan ada pula
yang tidak mengandung karbohidrat.
3. Berdasarkan uji yang telah dilakukan bahan makanan manakah yang termasuk sumber
karbohidrat ?
Jawab: Pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan kentang.
4. Apa simpulan dari kegiatan praktikum di atas? 
Jawab: Kita dapat mengetahui bahan-bahan yang mengandung amilum dan yang tidak, dan
kita tahu bahan yang mengandung amilum itu tidak semua sama kandungan amilumnya dari
bahan yang satu dengan yang lainnya. Ketika bahan yang mengandung Amilum warnya
berubah menjadi Biru keunguan.

UJI LEMAK
A. Tujuan
Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung  lemak.

B. Dasar Teori
Seperti juga karbohidrat, lemak merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon, hidrogen dan
oksigen dengan struktur yang berbeda dari karbohidrat. Lemak dapat dijumpai pada berbagai bahan
makanan yang berasal dari tumbuhan. 

Bahan makanan yang berasal dari hewan yang mengandung lemak adalah daging, jerohan, krim,
susu, mentega dan sebagainya. Sedangkan bahan makanan yang berasal dari tumbuhan yang
mengandung lemak adalah minyak goreng, margarine, kacang tanah, kemiri dan lain-lain. Bahan
makanan sumber lemak jika dipegang terasa licin dan jika ditempelkan pada kertas akan terlihat
meninggalkan bekas minyak pada kertas tersebut. 

Apabila bekas air pada kertas akan hilang setelah beberapa saat karena air akan menguap sehingga
kertas akan kering kembali maka bekas minyak tidak akan hilang dari kertas karena minyak tidak
menguap.
1. Struktur Kimia Lemak
Lemak atau lipida tersusun oleh C, H, dan O, dan kadang-kadang fosforus (P) serta nitrogen
(N). Lemak merupakan ester dari asam lemak dengan gliserin yang membentuk trigliserida,
yaitu zat yang tersusun oleh satu senyawa gliserol dan tiga senyawa asam lemak. Berdasar
komposisi kimianya, lemak dibedakan menjadi tiga macam yaitu lemak sederhana, lemak
campuran, dan derivat lemak. Berdasarkan ikatan kimianya, asam lemak dibedakan menjadi
dua, yaitu asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh.
2. Sumber Lemak
Lemak nabati adalah lemak tumbuhan yang dapat diperoleh dari kelapa, zaitun, kemiri,
berbagai jenis tanaman kacang, dan buah avokado. Lemak hewani adalah lemak hewan yang
dapat diperoleh dari keju, lemak daging, mentega, susu, ikan basah, minyak ikan, dan telur.
3. Fungsi Lemak
Di dalam tubuh kita lemak berfungsi penting antara lain:
a. Sebagai pelindung tubuh dari pengaruh suhu rendah
b. Sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K
c. Sebagai pelindung alat-alat tubuh yang vital ( antra lain jantung dan lambung), yaitu
sebagai bantalan lemak
d. Sebagai penghasil energi tertinggi
e. Sebagai salah satu bahan penyusun membran sel
f. Sebagai salah satu bahan penyusun hormon dan vitamin (khusus untuk sterol)
g. Sebagi salah satu bahan penyusun garam empedu, asam kholat dan hormon seks
4. Metabolisme Lemak
Asam lemak bersenyawa kembali dengan gliserol membentuk lemak, dan selanjutnya
diangkut oleh pembuluh getah bening usus atau pembuluh kil menuju ke pembuluh getah
bening kiri pembuluh dada terus ke pembuluh balik bawah selangka. Selanjutnya lemak
disimpan dijaringan adiposa ( jaringan lemak). Hal ini terjadi apabila masih ada glukosa yang
dipergunakan sebagi sumber energi. Jika dibutuhkan, lemak akan diangkut ke hati dalam
bentuk senyawa lesitin.
C. Alat dan Bahan
1. Lumpang porselin / piring plastik 1 buah
2. Pipet 1 buah
3. Kemiri 2 butir
4. Wertel 1 buah
5. Seledri 1 tanggai
6. Biji jagung kering 1 genggam
7. Singkong kering 1 iris
8. Kacang tanah yang dikupas kering 3-5 butir
9. Pepaya 1 potong kecil
10. Santan 1-3 sendok teh
11. Minyak goreng 5 mL
12. Susu 1-3 sendok teh
13. Air 5 mL

D. Cara Kerja
1. Buatlah 2 buah kertas coklat sampul buku yang telah dipotong-potong dengan ukuran 5 x 5 cm.
2. Ambil pipet, isap minyak dengan pipet dan teteskan di atas salah satu kertas coklat. (boleh
dioleskan menggunakan jari tangan)
3. Biarkan tersebut selama sekitar 10 menit. Sesudah itu periksa dengan menghadap cahaya. Amatilah
dan catat keadaan permukaan kertas tersebut. Apakah meninggalkan bekas? Catatan: gunakan hasil
ini sebagai pembanding untuk bahan yang mengandung minyak atau tidak.
4. Ambilah sepuluh kertas coklat yang sama seperti, berilah nomor dan mana, jenis bahan makanan
yang diuji.
5. Haluskanlah kemiri, usap-usap di atas kertas coklat kira-kira sepuluh kali dan bersihkan sisa
kemiri. Biarkanlah sekitar 5-10 menit.

5. Sambil menunggu waktu, kerjakan hal serupa untuk kesembilan bahan makanan lain (margarine,
seledri, wortel, biji jagung kering, singkong kering, kacang tanah kering, papaya, santan, dan susu).
Termasuk margarine oleskan kekertas coklat dan biarkan 10 menit.

6. Setelah 10 menit, amati kertas cokelat satu persatu. Pergunakanlah lampu atau senter ka arah bekas
usapan dari bahan-bahan makanan yang diuji. Kertas manakah yang meninggalkan bekas noda
minya? Catatlah hasil pengamatan pada tabel di lembar kerja.

E. Hasil Pengamatan
Tabel Hasil Pengamatan Uji Lemak
Meninggalkan noda minyak
No. Bahan makanan transparan Keterangan
Iya Tidak
1 Kemiri X
2 Margarin X
3 Wortel X
4 Seledri X
5 Biji jagung X
6 Singkong kering X
7 Kacang tanah X
8 Pepaya X
9 Santan X
10 Minyak X
11 Susu X

F. Pembahasan
Setelah kami melakukan pengamatan maka pada kegiatan praktikum uji lemak kali ini dapat di
ketahui bahwa :
1. Kemiri
Pada uji lemak, kemiri yang di haluskan dan di usap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit dan kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata
meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa kemiri mengandung
lemak.
2. Margarin
Pada uji lemak, margarin yang di oleskan/diusapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai
10 menit kemudian setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata
meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa margarin
mengandung lemak.
3. Wortel
Pada uji lemak, wortel yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan
bahwa wortel tidak mengandung lemak.
4. Seledri
Pada uji lemak, seledri yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan
bahwa seledri tidak mengandung lemak.
5. Biji Jagung kering
Pada uji lemak, biji jagung kering yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas
coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu
menunjukkan bahwa biji jagung kering tidak mengandung lemak.
6. Singkong
Pada uji lemak, singkong kering  yang diiris halus kemudian di usap-usapkan pada kertas
coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu
menunjukkan bahwa singkong kering tidak mengandung lemak.
7. Kacang tanah kering
Pada uji lemak, kacang tanah kering yang diiris halus kemudian di usap-usapkan pada kertas
coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu
menunjukkan bahwa kacang tanah kering mengandung lemak.
8. Papaya
Pada uji lemak, papaya yang diiris kecil kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan
bahwa papaya tidak mengandung lemak.
9. Santan
Pada uji lemak, santan yang diteteskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan
sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter
ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa santan
mengandung lemak.
10. Susu
Pada uji lemak, susu yang ditetskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai
10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak
meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa susu tidak
mengandung lemak.
11. Minyak goreng
Pada uji lemak, minyak goreng diteteskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan
sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter
ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa minyak
goreng mengandung lemak.

G. Kesimpulan
Setelah melakukan pengamatan pada praktiukum uji lemak dengan menggunakan contoh bahan-
bahan  makanan (kemiri, margarin, wortel, seledri, biji jagung kering, singkong kering, kacang tanah
kering, papaya, santan, susu, dan minyak goreng), maka ada beberapa bahan yang teridentifikasi
mengandung lemak dan ada pula yang teridentifikasi tidak mengandung lemak seperti sebagai
berikut:
1. Bahan yang mengandung lemak : kemiri, margarine, kacang tanah kering, santan, dan minyak
goreng.
2. Bahan yang tidak mengandung lemak : wortel, seledri, biji jagung kering, singkong kering,
papaya, dan susu.        

                                                      
H. Jawaban Pertanyaan
1. Rabalah/usaplah tetesan bahan makanan kemiri, seledri, dan papaya. Bagaimanakah terasanya
bekas usapan/tetesan tersebut di tangan anda?
Jawab : bekas usapan kemiri di kertas coklat terasa licin dan bekas usapan seledri dan papaya
tidak dak terdapat noda seperti minyak kembali kering seperti kertas coklat biasa.
2. Ketika bekas usapan/tetesan tersebut diterangi atau disorot dengan lampu/senter, bagaimana
terlhatnya?
Jawab :  setelah 10 menit didiamkan bekas kemiri terlihat transparan, sedangkan bekas seledri
dan papaya tidak terlihat transparan.
3. Berdasarkan uji yang telah dilakukan manakah bahan makan sumber lemak?
Jawab: Bahan yang mengandung lemak: kemiri, margarine, kacang tanah kering, santan, dan
minyak goreng. Bahan yang tidak mengandung lemak: wortel, seledri, biji jagung kering,
singkong kering, papaya, dan susu.        
UJI PROTEIN
A. Tujuan
Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung protein.

B. Dasar Teori
Protein merupakan zat makanan penting untuk pertumbuhan dan perkembangan, mengganti bagian
yang rusak dan sebagainya. Protein terdapat dalam bahan makanan seperti susu, daging, kacang-
kacangan dan lain-lain. Perlu diketahui protein tidak dapat dibuat atau disimpan sebagai bahan
cadangan tubuh. Jadi, harus dikonsumsi secara teratur. 

Secara sederhana, keberadaan protein dapat diuji dengan cara pembakaran bahan yang diuji atau
dengan cara pemberian larutan tembaga sulfat. Perlu diingat bahwa larutan tembaga sulfat adalah
racun. Jadi hati-hati, jangan sampai tertelan. Bahan makanan yang mengandung protein jika dibakar
akan menghasilkan bau seperti bau bulu ayam yang terbakar. 

Dalam pemakaian larutan penguji tembaga sulfat, terhadap bahan makanan yang diuji sebelumnya
diberi larutan air kapur dulu. Baru kemudian diberi larutan tembaga sulfat. Dengan pemberian air
kapur dan larutan tembaga sulfat akan terbentuk warna ungu. Semakin gelap warna ungu yang terjadi
semakin tinggi kadar protein dalam bahan uji tersebut.

1. Struktur Kimia Protein


Protein adalah suatu senyawa organik yang tersusun oleh unsur-unsur C, H, O, N, dan kadang-kadang
juga mengandung unsur P dan belerang (S). Komponen dasar dari senyawa protein adalah asam
amino. Protein adalah ikatan asam-asam amino yng membentuk rantai panjan

2. Sumber Protein
Protein nabati adalah biji kacang-kacangan, gandum, kelapa, dan beberapa jenis sayuran seperti daun
melinjo. Protein hewani adalah protein yang terkandung dalam tubuh hewan.

3. Fungsi Protein
Protein berfungsi sebagai pengembang tubuh, sebagai enzim, antibodi, dan hormon. Protein
pembangun tubuh disebut protein struktural. Protein sebagai enzim, antibodi, atau hormon dikenal
sebagai protein fungsional.

4. Metabolisme Protein
Protein diserap tubuh dalam bentuk asam amino. Asam amino tersebut merupakan hasil
pembongkaran protein oleh enzim tertentu. Penyerapan asam amino terjadi di dalam usus halus dan
berlangsung secara osmosis. Selain itu terdapat pula protein yang masuk  ke dalam usus melalui
pinositosis atau faogositosis.

C. Alat dan Bahan


1. Piring plastik 1 buah
2. Pipet 2 buah
3. Lilin 1 buah
4. Alas galas/tempat lilin 1 buah
5. Cangkir plastik 1 buah
6. Jepitan jemuran/penjepit
7. Tabung reaksi 1 buah
8. Korek api 1 dus
9. Sendok makan 1 buah
10. Air kapur 10 ml
11. Air 10 ml
12. Putih telur (direbus) 1 iris kecil
13. Roti 1 iris kecil
14. Tempe 1 iris kecil
15. Daging ayam 1 iris kecil
16. Tepung terigu 1 sdm
17. Tembaga sulfat 1 sdm
18. Bulu ayam 1 helai
19. Seledri 1 batang
20. Kangkung 1 batang

D. Cara Kerja
Uji Melalui Pembakaran
1.  Nyalakan lilin, berdirikan di atas gelas (piring kecil). Jepitlah bulu ayam dengan penjepit jemuran
atau tabung reaksi, kemudian bakarlah di atas nyala lilin. Amati dan jelaskan bau yang
ditimbulkannya. Gunakanlah bulu ayam terbakar ini sebagai kontrol.

2.  Jepitlah satu per satu bahan yang akan diuji, kemudian bakarlah di atas nyala lilin. Bahan yang
diuji adalah seledri, kangkung, putih telur, roti, tempe, dan daging ayam. Amati bau yang
ditimbulkannya. Manakah yang baunya seperti bau bulu yang terbakar!

3. Buatlah kesimpulan, manakah bahan makanan yang mengandung protein berdasarkan uji
pembakaran!

E. Hasil Pengamatan
Data Hasil Pengamatan Uji Protein Melalui Pembakaran
Aroma saat dibakar
No. Bahan makanan Seperti bulu Tidak Keterangan
ayam
1 Daging ayam X
2 Tempe X
3 Seledri X
4 Kangkung X
5 Roti X
6 Putih telur X

F. Pembahasan
Setelah kami melakukan pengamatandalam uji protein, kami menyiapkan berbagai bahan makanan
seperti seledri, kangkung, putih telur yang telah direbus, roti, tempe, dan daging ayam sebagai bahan
makanan yang akan di ujikan melalui proses pembakaran.
Dalam proses pembakaran, kami terlebih dahulu mengambil sampel bahan makanan dan  menyalakan
lilin kemudian kami menyiapkan bulu ayam untuk kemudian dibakar sebagai kontrol dalam
percobaan ini. Kami pun membakar bulu ayam tersebut dan mengamati/mencium aroma bulu ayam
yang dibakar tersebut. 

Kami membakar seledri kemudian mencium aroma seledri yang telah dibakar dan membandingkan
aromanya dengan aroma bulu ayam yang dibakar, kami membakar kangkung kemudian mencium
aroma kangkung yang telah dibakar dan membandingkan aromanya dengan aroma bulu ayam yang
dibakar, kami membakar putih telur yang telah direbus kemudian mencium aroma putih telur yang
telah dibakar dan membandingkannya dengan aroma bulu ayam yang dibakar.

Kami membakar roti kemudian mencium aroma roti yang telah dibakar dan membandingkannya
dengan aroma bulu ayam yang dibakar, kami membakar tempe kemudian mencium aroma tempe
yang telah dibakar dan membandingkannya dengan aroma bulu ayam yang telah dibakar, dan kami
membakar daging ayam kemudian mencium aroma daging ayam yang telah dibakar dan
membandingkannya dengan aroma bulu ayam yang dibakar.

Hasil pembakaran tersebut kami mengamati adanya perubahan aroma-aroma tertentu. Seledri yang
dibakar ternyata menghasilkan seperti aroma bulu ayam yang dibakar, kangkung yang dibakar tidak
menghasilkan aroma seperti aroma bulu ayam yang dibakar, putih telur yang dibakar menghasilkan
aroma seperti aroma bulu ayam yang dibakar, roti yang dibakar menghasilkan aroma samar seperti
bulu ayam, tempe yang dibakar menghasilkan aroma seperti aroma bulu ayam yang dibakar, dan
daging ayam menghasilkan aroma seperti aroma bulu ayam yang dibakar.

G. Kesimpulan
Setelah kami melakukan praktikum dari hasil pengamatan diatas, bahwa bahan makanan yang berbau
seperti bau bulu ayam yang terbakar diantaranya seledri, roti, putih telur, tempe dan daging ayam.
Sedangkan bahan makanan yang tidak berbau seperti bau bulu ayam yang terbakar yaitu kangkung.
Berdasarkan hasil pengamatan diatas bahwa bahan makanan yang tidak berbau seperti bau bulu ayam
yang terbakar menunjukkan bahan makanan tersebut mengandung protein sedangkan bahan makanan
yang tidak berbau seperti bau bulu ayam yang terbakar tidak mengandung protein.

H. Jawaban Pertanyaan
1. Apakah semua bahan makanan yang diuji menunjukan warna yang sama?
Jawab : tidak
2. Perhatikan putih telur rebus, roti, tempe waktu dibakar. Indentifikasi bau yang
ditimbulkannya, jelaskan kira-kira bau apa dari masing-masing bahan makanan yang di bakar
tersebut!
Jawab: a. Putih telur setelah di bakar baunya seperti/sama dengan bau yang ditimbulkan oleh
bulu ayam yang dibakar; b. Roti setelah di bakar baunya tidak seperti bau yang ditimbulkan
oleh bulu ayam yang dibakar. c. Tempe setelah di bakar baunya seperti/sama dengan bau
yang ditimbulkan oleh bulu ayam yang dibakar.
3. Pada saat diberi air kapur dan larutan tembaga sulfat terhadap putih telur rebus, tempe, dan
daging ayam, manakah yang menunjukkan warna ungu? Apakah keunggulannya sama?
Manakah yang ungunya lebih muda dan yang paling tua? Mengapa demikian?
Jawab: Yang berwarna ungu adalah putih telur rebus, tempe, dan daging ayam.
Keunggulannya tidak sama. Warna ungu lebih muda pada  daging ayam dan tempe sedangkan
umgu yang lebih tua pada putih telur rebus. Karena Putih telur rebus kandungan proteinnya
lebih besar daripada pada daging ayam dan tempe yang ditunjukkan dengan warna ungu lebih
muda pada kedua bahan tersebut.
4. Berdasarkan uji yang telah dilakukan manakah bahan makanan sumber protein?
Jawab: a. Bahan yang mengandung sumber protein: Putih telur, tempe, daging ayam, roti, dan
seledri; b. Bahan yang tidak mengandung : kangkung.
I. Foto Praktikum

Anda mungkin juga menyukai