Anda di halaman 1dari 4

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SD Fransiskus 2 Rawalaut


Kelas / Semester :6/2
Materi : TANGGA NADA DIATONIS MAYOR
Alokasi Waktu : 1X Pertemuan (2 X 35 menit) Pertemuan 1

A. Kompetensi Dasar G. Kegiatan Pembelajaran


3.4 Interval dalam musik 1. Kegiatan Awal :
4.4 Menyanyikan interval pada lagu a. Menyiapkan peserta didik secara fisik
B. Indikator dan psikis.
3.4.1 b. Berdoa
Mampu menyebut Interval pada tangga nada diatonic mayor c. Memberi motivasi belajar peserta didik.
4.4.1 d. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan dari
Terampil Menyanyikan interval pada lagu bertangga nada mayor
materi yang akan di pelajari dengan
C.Tujuan Pembelajaran apersepsi.
3.4.1
Melalui media berupa video dan teks, peserta didik mampu e. Menjelaskan tujuan pembelajaran dan
menyebut interval mayor lingkup materi
4.4.1 f. Penyampaian Materi
Dengan pembelajaran discovery dan mengikuti panduan 2. Kegiatan Inti :
guru melalui video, peserta didik terampil menyanyikan lagu
a. Peserta didik diarahkan untuk
bertangga nada mayor
menyaksikan video dari youtube yang
D.Materi Esensial
sudah disiapkan
Interval Tangga Nada Diatonis Mayor
b. setelah selesai menonton, peserta didik
E. Pendekatan, Metode dan Model Pembelajaran
membaca kembali materi yang sudah
Discovery dan Metode kooperatif team game tournamen
disampaikan melalui video
F. Media Pembelajaran c. Guru membagi kelas menjadi 5
1. Buku cetak kelompok untuk mengadakan
2. Sumber digital/website RUNNINGMAN QUIZ, meniru acara
https://senibudayadanprakaryakelas6.blogspot.com RUNINGMAN TV Korea Selatan.
d. guru memberikan 5 box dengan nomor
Youtube https://www.youtube.com/watch? urut 1-5, sesuai jumlah kelompok. Pada
v=jxlo5sea_4Q&t=36s setiap box terdapat 5 amplop pertanyaan
yang harus dijawab.
e. guru membuat 5x5 kotak dipapan tulis,
untuk diisi dengan logo bintang bila
kelompok menjawab soal dengan benar.
f. setiap kelompok mengambil satu persatu
amplop dari box masing-masing dan
menjawabnya, jawaban ditulis pada
kertas dan diberikan kepada guru. Jika
jawaban benar maka guru akan
memberikan satu bintang pada kotak
kelompok yang ada di papan tulis, tanpa
menyebutkan apa jawabannya.
g. kelompok yang paling cepat dan menang
memperoleh ahdiah keuntungan pada
pertemuan berikutnya, seperti
menentukan box mana atau urutan
keberapa kelompoknya akan bermain.
h. guru mengumpulkan jawaban dari semua
kelompok untuk dinilai, semua
kelompok harus menyelesaikan
mengerjakan soal dalam box.
3. Kegiatan Akhir :
a. Guru bersama-sama siswa
menyimpulkan materi yang telahdipelajari

b. Guru mengingatkan siswa untuk


Mempersiapkan diri pada
pembelajaran yang akan datang

G.Penilaian :
1) Sebutkan interval Tangga nada
diatonic mayor (Jawab : 1 1 ½ 1 1 1
½ ) poin 20
2) Tuliskan notasi mayor dengan nada
awal G (jawab : G A B C D E F G)
poin 20
3) Lagu Burung kakaktua dapat
dibawakan dengan pola chord : D A
E, Jika pola tersebut dinaikkan 1
laras maka akan menjadi … ( jawab
: E B F#) poin 20
4) Sebutkan 3 lagu bertangga nada
mayor (kebijakan guru) poin 20
5) Tuliskan not angka mayor mulai
dari 1 (jawab : 1 2 3 4 5 6 7 1’) poin
20

Mengetahui, Bandarlampung, 30 April 2021


Kepala SD Fransiskus 2 Rawalaut Guru SBdP

Sr.M.Elfrida. FSGM.M.Pd Hendrikus Yulian Setiwan


PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SBDP
DENGAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMEN
DI SD FRANSISKUS 2 T.A 2020/2021

LANDASAN TEORI

1. Pengertian Hasil Belajar


Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran. Nana Sudjana (2009: 3)
mendefinisikan hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil
belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Dimyati dan Mudjiono (2006: 3-4) juga menyebutkan hasil belajar merupakan hasil dari suatu
interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses
evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak
proses belajar.
Benjamin S. Bloom (Dimyati dan Mudjiono, 2006: 26-27) menyebutkan enam jenis perilaku ranah
kognitif, sebagai berikut:
a. Pengetahuan, mencapai kemampuan ingatan tentang hal yang telah dipelajari dan tersimpan dalam
ingatan. Pengetahuan itu berkenaan dengan fakta, peristiwa, pengertian kaidah, teori, prinsip, atau
metode.
b. Pemahaman, mencakup kemampuan menangkap arti dan makna tentang hal yang dipelajari.
c. Penerapan, mencakup kemampuan menerapkan metode dan kaidah untuk menghadapi masalah
yang nyata dan baru. Misalnya, menggunakan prinsip.
d. Analisis, mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-bagian sehingga struktur
keseluruhan dapat dipahami dengan baik. Misalnya mengurangi masalah menjadi bagian yang telah
kecil.
e. Sintesis, mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru. Misalnya kemampuan menyusun
suatu program.
f. Evaluasi, mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa hal berdasarkan kriteria
tertentu. misalnya, kemampuan menilai hasil ulangan. Berdasarkan pengertian hasil belajar di atas,
disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
menerima pengalaman belajarnya. Kemampuan-kemampuan tersebut mencakup aspek kognitif,
afektif, dan psikomotorik.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar


Hasil belajar sebagai salah satu indikator pencapaian tujuan pembelajaran di kelas tidak terlepas
dari faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar itu sendiri. Sugihartono, dkk. (2007: 76- 77),
menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar, sebagai berikut:
a. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor internal
meliputi: faktor jasmaniah dan faktor psikologis.
b. Faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu. Faktor eksternal meliputi: faktor
keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat.

3. Model Pembelajaran Kooperatif


Model pembelajaran kooperatif adalah rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam
kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.
Slavin dalam Isjoni (2009: 15) pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana
siswa belajar dan bekerja dalam kelompokkelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya 5
orang dengan struktur kelompok heterogen. Sedangkan menurut Sunal dan Hans dalam Isjoni (2009:
15) mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan suatu cara pendekatan atau
serangkaian strategi yang khusus dirancang untuk member dorongan kepada siswa agar bekerja
sama selama proses pembelajaran.

4. Model Pembelajaran Team Game Tournament


Model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) adalah salah satu tipe atau model
pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada
perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan
dan reinforcement. Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran
kooperatif model Teams Games Tournament (TGT) memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks
disamping menumbuhkan tanggung jawab, kejujuran, kerja sama, persaingan sehat dan keterlibatan
belajar.
Teams games tournament (TGT) pada mulanya dikembangkan oleh Davied Devries dan Keith
Edward, ini merupakan metode pembelajaran pertama dari Johns Hopkins. Dalam model ini kelas
terbagi dalam kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan 3 sampai dengan 5 siswa yang
berbeda-beda tingkat kemampuan, jenis kelamin, dan latar belakang etniknya, kemudian siswa akan
bekerjasama dalam kelompok-kelompok kecilnya.

Anda mungkin juga menyukai