Oleh
HAFIZUL HADI : (859148888)
B. TUJUAN PERCOBAAN
“Membandingkan komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan
buatan.”
Komponen biotik meliputi semua jenis makhluk hidup yang ada pada suatu
ekosistem. Contoh komponen biotik adalah manusia,hewan, tumbuhan, dan
mikroorganisme. Menurut peranannya dalam ekosistem, komponen biotik dibedakan
menjadi tiga golongan, yaitu produsen, konsumen, dan pengurai. Organisme yang
berperan sebagai produsen adalah semua organisme yang dapat membuat makanan
sendiri. Organisme ini disebut organisme autotrof, contohnya adalah tumbuhan hijau.
Sedangkan organisme yang tidak mampu membuat makanan sendiri (heterotrof )
berperan sebagai konsumen ( Sowarno, 2009 ).
Tumbuhan merupakan organisme autotrof karena dapat membuat makanan
sendiri melalui fotosintesis. Dalam proses ini, bahan anorganik diubah menjadi senyawa
organik dengan bantuan sinar matahari. Melalui proses fotosintesis, gas hasil buangan
organisme lain diubah oleh tumbuhan menjadi zat gula, oksigen, dan energy ( Sowarno,
2009).
Selain mampu mencukupi kebutuhannya akan energi, produsen juga berperan
sebagai sumber energi bagi organisme lain. Energi yang dihasilkan produsen akan
dimanfaatkan oleh organisme lain melalui proses makan dan dimakan. Hewan pemakan
tumbuhan memperoleh energi dari tumbuhan yang dimakannya. Sedangkan hewan
pemakan tumbuhan tersebut juga bisa dijadikan sumber energi bagi hewan lain yang
memakannya. Organisme yang memperoleh makanan dengan cara demikian disebut
konsumen. Jadi, organisme yang berperan sebagai konsumen adalah organisme yang
tidak dapat membuat makanan sendiri atau disebut organisme heterotrof ( Subardi, 2009).
Berdasarkan jenis makanan yang dikonsumsinya, konsumen dibedakan menjadi
tiga macam yaitu ( Subardi, 2009):
a. Herbivora adalah organisme pemakan tumbuhan. Contohnya adalah kerbau, sapi,
kambing, kelinci, dan zebra.
b. Karnivora adalah organisme pemakan hewan (daging). Misalnya singa, serigala,
harimau, kucing, dan elang.
c. Omnivora adalah organisme pemakan segala jenis makanan, baik tumbuhan maupun
hewan. Contoh omnivora adalah ayam, itik, dan manusia.
Selain produsen dan konsumen, terdapat pula organisme yang berperan sebagai
pengurai. Hilangnya tumbuhan dan hewan yang telah mati ini disebabkan oleh aktivitas
organisme pengurai atau dekomposer. Mereka berperan menguraikan (melakukan
dekomposisi) sisa-sisa organisme yang sudah mati (detritus). Karena memakan detritus,
organisme ini disebut juga detritivora (Budiati, 2006).
Organisme pengurai memperoleh makanan dengan cara mserombak sisa produk
organisme dan organisme yang mati dengan enzim pencernaan yang dimilikinya. Hasil
perombakan ini kemudian diserap sebagai makanan. Kegiatan pengurai memungkinkan
senyawa sederhana didaur ulang, sehingga dapat digunakan kembali oleh organisme
autotrof atau produsen. Contoh organisme yang termasuk pengurai adalah cacing tanah,
jamur, dan bakteri, lipan, luing, kutu kayu, rayap, nematoda, dan larva serangga (Budiati,
2006).
Semua rantai makanan mulai dengan organism autrofik, yaitu organism yang
melakukan fotosintesis seperti tumbuhan hijau. Organism ini disebut produsen karena
hanya mereka yang dapat membuat makan daari bahan mentah anorganik. Setiap
organism, misalnya sapi atau belalang, yang langsung memakan tumbuhan disebut
konsumen primer atau herbivora. Karnivora seperti katak, yang memakan herbivore
disebut konsumen sekunder. Karnivora sebagaimana ular, yang memakan komponen
sekunder dinamakan konsumen tersier dan seterusnya. Kebanyakan hewan mengonsumsi
makan yang beragam dan pada gilirannya, menyediakan makan untuk berbagai makhluk
lain yang memangsanya. Jadi energy yang terdapat dari hasil bersih dari produsen itu
berlalu kedalam jaring-jaring makanan. Jaring-jaring makanan adalah kumpulan berberapa
rantai makanan yang membentuk skema (Kimball, 1983).
Kumpulan dari berbagai komunitas pada suatu zona habitat disebut bioma. Bioma
di bumi bisa dikelompokkan menjadi bioma darat (terestrial) dan bioma perairan (akuatik).
Bioma terestrial terjadi karena daratan memiliki variasi geografi seperti ketinggian di atas
permu-kaan laut dan garis lintang. Di daratan terdapat 6 bioma yaitu bioma gurun, bioma
padang rumput, bioma hutan hujan tropis, bioma hutan 4 musim, bioma taiga, dan bioma
tundra. Contoh bioma yang ada di Indonesia adalah hutan hujan tropis (Budiati, 2006 ).
Kesemua bioma yang ada di bumi atau semua zona kehidupan di bumi disebut
biosfer (lapisan kehidupan). Biosfer meliputi semua lapisan kehidupan, dari dasar laut
yang dalam sampai lapisan udara di mana masih terdapat kehidupan. Biosfer merupakan
kumpulan semua komunitas dan ekosistem yang ada di planet bumi, meliputi semua
bagian dari lapisan bumi yang paling atas yaitu, ait, kulit bumi dan atmosfer (Budiati,
2009).
Terdapat dua model pertumbuhan yaitu model eksponensial dan model logistic
(Campbell, 2000):
a. Model eksponensial pertumbuhan populasi menjelaskan suatu populasi ideal dalam
lingkungan yang tidak terbatas. Model ini memprediksi bahwa semakin besar suatu
populasi akan semakin cepat populasi itu akan tumbuh.
b. Model logistic pertumbuhan populasi menyertakan konsep daya tampung.
Pertumbuhan eksponensial tidak dapat dipertahankan tanpa batas dalam populasi
apapun. Suatu model yang lebih nyata (realistis) membatasi pertumbuhan dengan
menyertakan daya tampung.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Menentukan ekosistem darat alami disekitar tempat tinggal atau sekolah tempat mengajar
yang akan diamati komponen-komponenya.
2. Mengamati komponen-komponen abiotiknya meliputi suhu udara, pencahayaan, angin dan
jenis atau warna tanah.
3. Untuk mengamati suhu udara kami menggunakan barometer, suhu kami memnggunakan
thermometer, sedangkan untuk mengetahui pencahayaan, angin dan tanah kami
menggunakan perlakuan perkiraan kami sendiri.
4. Mencatat semua data pada table 2.1 dalam lembar kerja yang ada di modul.
5. Setelah kami mengamati komponen abiotik. Selanjutnya kami mengamati komponen-
komponen biotik dan mencatat semua yang ada di ekosistem tersebut.
6. Mulai mencatat jenis tumbuhan sebagi produsen lengkap dengan nama latinuya.
7. Mencatat semua jenis hewan sebagai konsumen yang kami lihat baik yang tetap atau
yang bersifat singgah saja (terbang).
8. Mengamati dengan lebih teliti hewan kecil baik yang ada didalam tanah atau di
permukaan/ disela sela daun, dengan mengguna kamera.
9. Semua data yang kami dapatkan dicatat di table 2.2 yang ada dimodul.
10. Sebagai pembandingnya kami menentukan ekosistem darat buatan yang ada disekitar
tempat tinggal atau sekolah tempat mengajar.
11. Melakukan kegiatan dari nomor 2 sampai dengan nomor 8 seperti diatas. Dan semua data
dicatat pada table 2.3 dan table 2.4 dalam lembar kerja di modul.
12. Membuat kesimpulan umum tentang perbedaan kedua tipe ekosistem tersebut.
F. HASIL PENGAMATAN
Table 2.1
Komponen abiotik ekosistem darat alami
Table 2.4
Komponen biotik ekosistem darat buatan
Dari pengamatan pada lingkungan sekitar dapat disimpulkan bahwa ekosistem darat
alami dengan ekosistem darat buatan memiliki komponen abiotik yang sama yaitu terdiri dari
air, udara, suhu, tanah, batu dan cahaya. Hanya berbeda pada komponen biotiknya.
Ekosistem darat alami tidak dikendalikan jumlah populasinya. Penyusun ekosistem alami
lebih lengkap karena dalam proses terjadinya tidak ada unsur campur tangan dari makhluk
hidup lainnya sedangkan komponen–komponen didalam ekosistem darat buatan bisa diatur
oleh manusia sehingga jumlah populasinya berkurang seperti, siput, bekicot, belut, ulat,
sengaja di basmi petani karena dapat berpengaruh pada hasil panennya.
I. PERTANYAAN - PERTANYAAN
Menurut pendapat anda ekosisstem manakah yang mempunyai jenis komponen
biotic lebih banyak? Mengapa demikian? Jelaskan secara singkat!
Jawaban ekosistem yang mempunyai komponen biotik lebih banyak adalah Komponen
biotik pada ekosistem darat alami karena pada ekosistem darat alami jenis makhluk hidupnya
tidak dikendalikan oleh manusia sehingga ekosistem yang hidup di darat alami bisa leluasa
hidup, berkembangbiak dan mencari makanan tanpa merasa terganggu dengan adanya
manusia, sedangkan ekosistem darat buatan populasinya masih dikendalikan oleh manusia.
J. DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2012. Pengaruh Faktor Biotik Ekosistem. http://novyjuli.blogspot.com. Diakses
tanggal 29 April 2021, pukul 22.00 WITA
Budiati, Herni, 2009. Biologi SMA. Gema Ilmu. Bandung.
Campbell, Neil A. dkk., 2000. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Erlangga. Jakarta.
Kimball, John W., 1983. Biologi Jilid 3 Edisi Kelima. Erlangga. Jakarta.
L. FOTO PRAKTUKUM
a. Tahap awal
b. Proses kegiatan
Komponen biotik ekosistem darat alami (jenis tumbuhan)
Komponen biotik ekosistem darat alami (jenis hewan)