Anda di halaman 1dari 7

TUGAS 3

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Oleh

HAFIZUL HADI : (859148888)

PGSD UNIVERSITAS TERBUKA MATARAM

POKJAR PRAYA LOBK TENGAH

2021
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
URAIAN TUGAS III
1. Jelaskan pengertian laporan PTK?
Berdasarkan beberapa pemahaman mengenai PTK dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas
(PTK) adalah suatu pengamatan yang menerapkan tindakan didalam kelas yang bersifat reflektif dengan
melakukan tindakan-tindakan tertentu atau dengan menggunakan aturan sesuai dengan metodologi penelitian
yang dilakukan dalam beberapa periode atau siklus agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktik-
praktik pembelajaran yang dilakukan bersama dikelas secara professional sehingga diperoleh peningkatan
pemahaman atau kualitas atau target yang telah ditentukan.

2. Kemukakan manfaat laporan PTK!


Ada tiga komponen yang harus menjadi sasaran utama PTK, yaitu siswa/pembelajaran, guru dan
skolah. Tiga komponen itulah yang akan menerima manfaat dari PTK.
a. Manfaat bagi siswa dan pembelajaran
Dengan adanya pelaksanaan PTK, kesalahan dan kesulitan dalam proses pembelajaran (baik strategi,
teknik, konsep dan lain-lain) akan dengan cepat dianalisis dan didiagnosis, sehingga kesalahan dan
kesulitan tersebut tidak akan berlarut-larut. Jika kelasalahan yang terjadi dapat segera diperbaiki, maka
pembelajaran akan mudah dilaksanakan, menarik dan hasil belajar siswa diharapkan akan meningkat Ini
menunjukkan adanya hubungan timbal balik antara pembelajaran dan perbaikan haisl belajar siswa.
Kuduanya akan dapat terwujud, jika guru memiliki kemampuan dan kemauan untuk melakukan PTK.
b. Manfaat bagi guru
Beberapa manfaat PTK bagi guru antara lain:
1) Guru memiliki kemampuan memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu kajian yang mendalam
terhadap apa yang terjadi di kelasnya. Keberhasilan dalam perbaikan ini akan menimbulkan rasa puas
bagi guru, karena ia telah melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi siswanya melalui proses
pembelajaran yang dikelolanya.
2) Dengan melakukan PTK, guru dapat berkembang dan meningkatkan kinerjanya secara professional,
karena guru mampu menilai, merefleksi diri dan mampu memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya.
3) Manfaat bagi sekolah
Sekolah yang para gurunya memiliki kemampuan untuk melakukan perubahan atau perbaikan
kinerjanya secara professional, maka sekolah tersebut akan berkembang pesat.
Dari beberapa penjelasan diatas, maka adapun manfaat Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Secara
umum, yaitu :
a. Menghasilkan laporan-laporan PTK yang dapat dijadikan bahan panduan guru untuk meningkatkan mutu
pembelajaran.
b. Menumbuh kembangkan kebiasaan, budaya, dan atau tradisi meneliti dan menulis artikel ilmiah di kalangan
guru. Hal ini telah ikut mendukung profesionalisme dan karir guru.
c. Mampu mewujudkan kerja sama, kaloborasi, dan atau sinergi antar-guru dalam satu sekolah atau beberapa
sekolah untuk bersama-sama memecahkan masalah pembelajaran dan meningkatkan mutu pembelajaran.
d. Mampu meningkatkan kemampuan guru dalam menjabarkan kurikulum atau program pembelajaran sesuai
dengan tuntutan dan konteks lokal, sekolah, dan kelas. Hal ini memperkuat dan relevansi pembelajaran bagi
kebutuhan siswa.
e. Dapat memupuk dan meningkatkan keterlibatan , kegairahan, ketertarikan, kenyamanan, dan kesenangan
siswa dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas yang dilaksanakan guru. Hasil belajar siswa pun dapat
meningkatkan.
f. Dapat mendorong terwujudnya proses pembelajaran yang menarik, menantang, nyaman, menyenangkan,
dan melibatkan siswa karena strategi, metode, teknik, dan atau media yang digunakan dalam pembelajaran
demikian bervariasi dan dipilih secara sungguh-sungguh.

3. Uraikan sistematika pembuatan laporan PTK!


Sistematika laporan PTK pada umumnya tidak jauh berbeda dari laporan penelitian lainnya. Sesuai
dengan format Laporan PTK yang terdapat dalam Panduan ketika mengikuti penataran PTK,
maka “Sistematika Laporan PTK” dibuat sebagai berikut.
SISTEMATIKA LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS …
Halaman Judul
Lembar Pengesahan
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
I. Pendahuluan

1. Latar Belakang Masalah (data awal dalam mengidentifikasi masalah, analisis masalah, dan
pentingnya masalah dipecahkan).
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penelitian
4. Manfaat Penelitian

II. Kajian Pustaka


III. Rencana dan Prosedur Penelitian

1. Rencana Penelitian (setting penelitian, faktor yang diamati, alat pengumpul data, prosedur
penelitian) Deskripsi per Siklus: (rencana, pelaksanaan, pengamatan/pengumpulan data/instrumen,
refleksi)
2. Data dan Analisis Data
3. Jadwal Penelitian

IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan

1. Gambaran Umum Objek Penelitian


2. Pelaksanaan Penelitian
3. Implementasi Tindakan Deskripsi per siklus (data tentang rencana, pengamatan, refleksi),
keberhasilan dan kegagalan, lengkap dengan data.
4. Pembahasan Hasil Penelitian dari setiap siklus.

V. Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan
2. Saran
Daftar Pustaka
* Keterangan dari penjelasan di atas :

1. Judul penelitian hendaknya menggambarkan aktivitas perbaikan yang dilaksanakan sebagai fokus
PTK.
2. Abstrak memuat sari pati dari setiap komponen penelitian, mulai dari masalah, tujuan penelitian,
pelaksanaan penelitian, hasil dan pembahasan, serta kesimpulan dan saran. Dengan membaca
abstrak, orang akan mendapat gambaran umum mengenai PTK yang dilaporkan.
3. Pendahuluan memuat latar belakang munculnya masalah, analisis dan perumusan masalah, serta
tujuan dan manfaat penelitian.
4. Kajian pustaka menguraikan tentang berbagai teori/hasil penelitian yang terkait dengan masalah
penelitian, yang dapat dijadikan acuan dalam merancang perbaikan dan membahas hasil penelitian.
5. Pelaksanaan penelitian mengungkapkan tentang subjek penelitian, prosedur pelaksanaan persiklus,
mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengumpulan data, dan cara refleksi.
6. Hasil Penelitian dan Pembahasan menyajikan hasil penelitian setiap siklus dengan data lengkap,
mulai dari perencanaan, pelaksanaan pengamatan, refleksi, yang berisi penjelasan tentang
keberhasilan dan kelemahan yang terjadi. Bagian ini didukung dengan tabel dan grafik, dan disertai
dengan pembahasan mengapa hasilnya seperti itu.
7. Kesimpulan dan saran berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan saran untuk menindaklanjuti hasil
penelitian tersebut.
8. Daftar Pustaka memuat semua sumber yang digunakan sebagai referensi, yang disusun
berdasarkan abjad dengan menggunakan gaya penulisan tertentu

4. Sebutkan etika dalam penulisan laporan PTK!


Dalam etika penulisan karya ilmiah/laporan penelitian ada beberapa butir atau komponen yang perlu
diperhatikan, yang semuanya berkaitan dengan hak, kewajiban, dan tanggung jawab, serta merupakan aturan
yang harus diikuti oleh para penulis karya ilmiah/laporan penelitian. Jumlah komponen atau butir-butir tersebut
dapat bervariasi sesuai dengan perkembangan yang terjadi dalam dunia penulisan dan perlindungan hak cipta.
Di antara komponen etika penulisan karya ilmiah, ada tiga komponen yang sangat perlu diketahui oleh para
penulis karya ilmiah, yang tentu saja berlaku juga bagi penulis laporan penelitian.. Ketiga butir tersebut adalah:
kejujuran, objektivitas, dan pengutipan. Mari kita kaji komponen tersebut satu persatu.
a. Kejujuran
Kejujuran merupakan modal awal dalam mengerjakan atau mencapai sesuatu, termasuk dalam
menulis karya ilmiah, dalam hal ini laporan penelitian. Mungkin Anda akan bertanya: dalam karya ilmiah,
kejujuran tersebut berkaitan dengan apa? Kejujuran berkaitan dengan banyak hal. Yang pasti, kita paham
benar bahwa kata jujur berarti lurus hati, tulus, ikhlas, tidak bohong, tidak curang, atau berkata apa adanya.
Jika kita tilik makna jujur seperti itu, kita segera dapat mengaitkannya dengan penulisan karya ilmiah. Hal
pertama yang perlu dipahami oleh penulis adalah bahwa penulis harus jujur kepada diri sendiri dan kepada
masyarakat yang akan membaca tulisannya.
Informasi atau data yang disampaikan dalam laporan haruslah sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya. Jangan secara sengaja memanipulasi informasi atau data, sehingga informasi atau data yang
terkomunikasikan lewat laporan berbeda dari data yang sebenarnya. Oleh karena itu, jangan mengubah
data karena ingin menampilkan bahwa penelitian Anda berhasil. Selanjutnya, sumber informasi atau sumber
data harus disampaikan atau dicantumkan dengan benar. Jika Anda mengutip ucapan seseorang, kemudian
Anda tidak mencantumkan sumber kutipan tersebut, berarti Anda telah berlaku tidak jujur. Hal ini dapat
berakibat fatal, jika satu ketika ada orang yang menuntut Anda Oleh karena itu, sumber informasi harus
dicantumkan dengan jelas serta dengan teknik yang tepat. Dalam hal ini, jika Anda meniru laporan orang
lain atau bahkan menyalinnya mentah-mentah, Anda sudah menunjukkan ketidakjujuran.
Penafsiran data atau informasi juga memerlukan kejujuran dari penulis. Pada satu sisi, kualitas
penafsiran informasi memang sangat tergantung dari kemampuan penulis, namun di sisi lain, tidak tertutup
kemungkinan adanya informasi yang ditafsirkan secara keliru karena ada niat tertentu. Tafsirkanlah data
apa adanya, sehingga Anda tidak menutupi kelemahan diri dengan memanipulasi data serta tidak
membesar-besarkan hasil yang dicapai.
b. Objektivitas
Objektivitas sangat berkaitan erat dengan kejujuran. Data yang Anda kumpulkan harus ditafsirkan
secara objektif tanpa mempertimbangkan tingkat keberhasilan penelitian., seperti yang diuraikan di atas.
Objektivitas yang tinggi akan mencerminkan hasil penelitian yang benar-benar sesuai dengan keadaan yang
sesungguhnya, sedangkan objektivitas yang rendah akan menurunkan harkat penelitian tersebut, di
samping hasil penelitian yang dikomunikasikan tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Misalnya,
seorang guru yang melaporkan skor rata-rata siswa lebih tinggi dari yang sebenarnya karena ingin
menunjukkan bahwa ia berhasil memperbaiki pembelajaran, sebenarnya merupakan satu penipuan yang
bertentangan dengan etika atau kode etik penulisan laporan. Anda barangkali sering membaca atau
mendengar banyaknya laporan yang dibuat dengan tujuan menyenangkan atasan (Asal Bapak Senang). Ini
juga merupakan contoh ketidak- jujuran dan ketiak objektifan.
c. Pengutipan
Sebagaimana sudah diuraikan di atas, kejujuran juga tercermin dalam cara mengutip pendapat
orang lain. Jika Anda mengutip pendapat orang lain, baik dalam bentuk kutipan langsung atau hanya
mengambil inti sari dari pendapat yang disajikan, maka sumber kutipan tersebut harus dicantumkan secara
jelas.
Penggunaan Bahasa Tulis
Bahasa merupakan sarana komunikasi yang memungkinkan orang berbagi ilmu, pengalaman,
termasuk hasil-hasil penelitian. Anda tentu setuju bahwa penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan
benar akan membantu pembaca memahami isi laporan. Oleh karena itu, dalam menulis laporan penelitian,
kaidah-kaidah bahasa tulis harus diperhatikan dan diterapkan secara cermat. Berikut ini dapat Anda kaji
empat kaidah bahasa yang sangat menentukan kualitas laporan Anda, yaitu: (1) pilihan kata, (2) struktur
kalimat, (3) pengembangan paragraf, dan (4) ejaan.
a. Pilihan kata
Dalam memilih kata/istilah, minimal ada dua hal yang perlu kita jadikan pegangan. Pertama, kita
harus memperhatikan apakah bentuk kata tersebut baku atau tidak. Kedua, ketepatan makna kata, yaitu
kata/istilah yang kita pilih harus mempunyai makna yang tepat sesuai dengan ide/hal yang ingin kita
ungkapkan.
b. Struktur kalimat
Struktur atau susunan kalimat sangat menentukan pemahaman orang yang membaca kalimat
tersebut. Anda tentu tidak ingin kalau kalimat Anda ditafsirkan berbeda dari apa yang Anda niatkan. Oleh
karena itu, upayakan agar struktur kalimat Anda mengikuti kaidah bahasa tulis. Sebuah kalimat pada
dasarnya terdiri dari subyek, predikat, obyek, dan keterangan. Kerancuan sering terjadi karena penulis tidak
memperhatikan struktur kalimat.
c. Pengembangan paragraph
Paragraf merupakan ungkapan satu kesatuan ide, gagasan, atau pikiran yang padu. Ungkapan ini
dapat terdiri dari satu sampai beberapa kalimat tergantung dari luas sempatnya ide, gagasan, atau pikiran
yang diungkapkan. Paragraf bukan kumpulan kalimat, tetapi susunan Kâtimat yang sangat padu yang
masing-masing mempunyai peran atau fungsi dalam membentuk keutuhan ide, gagasan atau pikiran yang
diungkapkan. Jika salah satu kalimat dihilangkan, pada keutuhan gagasan, ide, atau pikiran akan
terganggu.
d. Ejaan
Ejaan yang disempurnakan (EYD) sudah diperkenalkan lebih dari 30 tahun. Namun, Anda pasti
dapat melihat bahwa belum semua penulis menerapkannya secara benar. Masih banyak kesalahan ejaan
yang dapat kita temui dalam berbagai tulisan, termasuk dalam karya ilmiah. Oleh karena itu, ketika menulis
laporan PTK, seyogianya Anda memperhatikan/menerapkan dengan cermat EYD, sehingga kualitas laporan
Anda menjadi lebih berbobot.

Ketentuan Teknis
Di samping mengikuti kedua ketentuan di atas, dalam menulis laporan, Anda juga harus mengikuti
berbagai ketentuan teknis, yang akan membuat laporan tersebut menjadi semakin cantik dan menarik untuk
dibaca, serta mudah dipahami. Ketentuan teknis tersebut tentu banyak sekali, namun dalam hal ini kita
hanya akan membahas tiga hal, yaitu: penomoran, cara mengutip, serta huruf, margin, dan spasi.
a. Sistematika penomoran
Satu tulisan atau pemaparan akan lebih mudah kita cerna jika jelas urutannya atau alurnya.
Hubungan atau alur ini dapat digambarkan dengan berbagai cara seperti dengan menggunakan
subtopik, kata penghubung, atau kalimat pengantar. Semua penanda ini akan menjadi efektif jika tulisan
tersebut tidak terlampau panjang. Jika tulisan ini cukup panjang, lebih-lebih jika berupa sebuah buku,
kita memerlukan satu cara yang dapat membantu pembaca untuk memahami hubungan atau kaitan
bagian yang satu dengan bagian yang lain. Hubungan atau kaitan ini biasanya digambarkan dengan
penomoran. Agar penomoran ini mudah dipahami, biasanya disusun dalam bentuk sistem, sehingga
disebut sebagai sistematika penomoran.
b. Teknik pengutipan
Jika kita mencantumkan pendapat orang dalam laporan, maka sumber kutipan haruslah
dicantumkan secara jelas dengan cara yang tepat. Teknik penulisan sumber kutipan disesuaikan
dengan jenis kutipan.
c. Huruf, margin, dan spasi
Jenis dan besar huruf serta spasi, demikian pula jarak (margin) kiri kanan sangat berpengaruh
terhadap penampilan satu tulisan. Oleh karena itu, sebaiknya kita gunakan aturan standar. Huruf yang
biasa digunakan adalah Times New Roman atau Arial dengan font size sebesar 12. Jarak dari pinggir
kertas (margin) yaitu: margin kiri sekitar 4 cm, margin kanan 3 cm, margin atas 4 cm, dan margin bawah
3 cm; sedangkan spasi yang digunakan adalah 1,5.
Dengan mencermati dan menerapkan ketentuan-ketentuan teknis di atas, laporan Anda akan menjadi
lebih menarik untuk dibaca.

5. Jelaskan secara ringkas beberapa cara dalam mendesiminasikan laporan PTK?


Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh seorang peneliti yang ingin melakukan diseminasi hasil-hasil
PTK yang dilakukannya, antara lain melalui media cetak dan tatap muka.
a. Diseminasi PTK Melalui Media Cetak
Media cetak yang dapat menjadi media untuk menyebarluaskan hasil-hasil PTK adalah jurnal,
majalah, atau buletin. Tentu saja jurnal, majalah, dan buletin yang dimaksud di sini adalah media cetak yang
memang mempunyai tema yang sesuai dengan praktik-praktik pendidikan. Telah banyak jurnal-jurnal,
majalah-majalah, atau buletin-buletin yang di dalamnya memuat berbagai artikel ilmiah sebagai media untuk
mendiseminasikan hasil penelitian tindakan kelas. Satu hal yang mesti diperhatikan agar seorang peneliti
dapat mendiseminasikan laporannya melalui media cetak adalah dipenuhinya tata cara penulisan yang
berlaku untuk media cetak yang bersangkutan. Biasanya laporan ptk, agar dapat diterbitkan melalui media
cetak harus terlebih dahulu ditulis ulang dalam bentuk artikel dengan jumlah halaman yang terbatas.

b. Diseminasi PTK Melalui Tatap Muka


Berbagai kegiatan tatap muka dapat dijadikan pilihan cara untuk mendiseminasikan laporan ptk
(penelitian tindakan kelas). Beberapa di antaranya adalah rapat guru, KKG atau MGMP, dan seminar.

Diseminasi Laporan PTK Melalui Rapat Guru

Di setiap lembaga pendidikan (sekolah/madrasah) selalu diadakan rapat dewan guru secara berkala.
Umumnya minimal satu bulan sekali. Pada kesempatan seperti ini, peneliti dapat meminta waktu agar dialokasikan
dalam agenda rapat guru untuk kesempatan mengadakan deseminasi laporan ptk yang telah ditulisnya. Pihak
otoritas sekolah, dalam hal ini kepala sekolah tentunya tidak akan berkeberatan bila salah seorang guru meminta
waktu untuk menyampaikan hasil penelitian tindakan kelas (ptk) yang telah dilakukannya. Penyampaian hasil ptk
oleh salah satu guru akan mendorong iklim bekerja secara profesional di sekolah bagi guru-guru lain.

Diseminasi PTK Melalui KKG atau MGMP

Melakukan diseminasi hasil-hasil ptk di dalam kegiatan KKG (Kelompok Kerja Guru) atau MGMP
(Musyawarah Guru Mata Pelajaran) tentu sangat baik sekali. Di dalam kegiatan KKG dan MGMP, seorang guru
peneliti dapat menyampaikan apa-apa yang telah diperolehnya melalui penelitian yang dilakukannya di sekolahnya.
Guru-guru lain dapat memberikan tanggapan berupa masukan-masukan yang bersifat membangun bagi
penyempurnaan ptk yang telah dilakukan guru yang bersangkutan. Selain itu, melakukan diseminasi ptk di forum-
forum semacam KKG dan MGMP akan membuat kegiatan organisasi yang beranggotakan guru-guru ini sejalan
dengan misi yang diembannya yaitu meningkatkan profesionalitas anggotanya

Diseminasi PTK Melalui Seminar

Pada beberapa kesempatan, acapkali diadakan seminar. Nah, pada kegiatan seminar dapat ditampilkan
pemaparan tentang penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh guru. Seminar tentu saja melibatkan audien yang
besar jumlahnya. Tujuan diseminasi (penyebarluasan) hasil-hasil ptk yang telah diperoleh akan dapat terpenuhi.

Anda mungkin juga menyukai