Anda di halaman 1dari 4

Tugas 2

Penelitian Tindakan Kelas

Disusun Oleh
Nama : Suzy Nurhasanah
NIM : 856746785
Kelas : 1G
Nomor absen : 14
Dosen Pembimbing : Dra. Toybah, M.Pd
Mata Kuliah : Penelitian Tindakan Kelas

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS TERBUKA PALEMBANG
TAHUN AJARAN
2020/2021
Tugas Tutorial 2

1. Anda sebagai seorang guru harus melakukan PTK, sebagai peneliti


hendaklah melakukan refleksi, Jelaskan!
a. Kapan Anda melakukan refleksi?
b. Mengapa Anda perlu melakukan refleksi?

2. Bagaimana tindak lanjut yang Anda lakukan untuk mengatasi masalah


hasil refleksi tersebut?

3. a. Jelaskan mengapa pelaksanaan PTK perlu membangun kolaborasi?


b. Dengan siapa kolaborasi bisa dilakukan
c. Aspek-aspek PTK yang mana yang sebaiknya dilakukan secara
kolaboratif? Jelaskan alasan Anda!
Jawab :
1. Refleksi dilakukan ketika di dalam kelas itu terjadi permasalahan misalnya: nilai siswa
rendah, istilah refleksi dalam konteks ini merujuk pada upaya berpikir secara
mendalam atas apa yang telah dilakukan. Guru yang melakukan refleksi adalah guru
yang berpikir ulang tentang pembelajaran yang telah dilakukan. Sebab itu, untuk
meningkatkan keterampilan dalam refleksi, seseorang harus belajar bagaimana
menganalisis semua keputusan yang dibuat dalam merancang pembelajaran dan
pengaturan “seketika” yang dibuat sepanjang proses pembelajaran itu sendiri. Dalam
melakukan refleksi, harus dipahami bahwa poin pentingnya bukan apakah proses
pembelajaran berjalan lancar atau tidak.
Refleksi perlu dilakukan karena : Yang terpenting dari refleksi adalah guru mampu
menentukan mengapa pelajaran tidak memuaskan (aktivitas atau materi pelajaran
tidak tepat, langkah-langkah yang lemah, atau pengelompokan siswa yang tidak tepat)
sehingga dapat diperbaiki di waktu mendatang. Seorang guru yang telah melakukan
refleksi diri, jika ditanya apa yang akan dilakukan jika harus mengajarkan ulang materi
yang sama kepada siswa yang sama di waktu mendatang, maka guru itu dapat
memberikan gambaran yang jelas mengenai apa yang akan dilakukan. Misalnya terkait
dengan hal-hal: bagaimana dengan pengelompokan siswa, alat apa yang perlu
disediakan, langkah-langkah (skenario) pembelajaran, metode atau model
pembelajaran yang akan digunakan. Gambaran yang diberikan guru tersebut, apabila
dibandingkan dengan skenario pembelajaran sebelumnya, pasti ada perubahan yang
mengarah pada perbaikan. Hasil alami dari refleksi atas praktik pembelajaran adalah
guru dapat merasakan di area mana dari pembelajaran yang paling penting untuk diperkuat.
Dengan demikian, guru akan senantiasa memperbaiki diri dalam pembelajaran, yang pada
gilirannya akan meningkan hasil belajar siswa. Dengan demikian, mutu pendidikan pun akan
meningkat.
2. tindak lanjut yang dilakukan untuk mengatasi masalah hasil refleksi
tersebut:
Sebagaimana telah diisyaratkan hasil analisis dan refleksi akan menentukan apakan
tindakan yang telah dilaksanakan telah dapat mengatasi masalah yang memicu
penyelenggara PTK atau belum. Jika hasilnya belum memuaskan, maka dilakukan tindakan
perbaikan lanjutan dengan memperbaiki tindakan perbaikan sebelumnya atau, apabila perlu,
dengan menyusun tindakan perbaikan yang betul-betul baru uantuk mengatasi masalah
yang ada. Dengan kata lain, jika masalah yang diteliti belum tuntas, atau belum memuaskan
pengatasannya, maka PTK harus dilanjutkan pada siklus ke-2 dengan prosedur yang sama
seperti pada siklus ke-1, yaitu (perumusan masalah, perencanaan tindakan, pelaksanaan
tindakan, observasi dan analisis-refleksi).
Apabila pada siklus ke-2 ini permasalahan sudah terselesaikan (memuaskan), maka tidak
perlu dilanjutkan dengan siklus ke-3. Namun, jika pada siklus ke-2 masalahnya belum
terselesaikan, maka perlu dilanjutkan dengan siklus ke-3, dan seterusnya.
Jadi, suatu siklus dalam PTK sebenarnya tidak dapat ditentukan lebih dahulu jumlahnya.
Sebab-sesuai dengan hakikat permasalahan yang kebetulan menjadi pemicunya-ada suatu
penelitian yang cukup hanya dilakukan dalam satu siklus, karena masalahnya dapat
diselesaikan, namun ada juga yang memerlukan beberapa siklus.
Dengan demikian, dapat dikatakan banyak sedikitnya jumlah siklus dalam PTK itu tergantung
pada terselesaikannya masalah yang diteliti dan munculnya factor-faktor lain yang berkaitan
dengan masalah itu. Untuk memperoleh hasil PTK yang memuaskan ada beberapa saran
yang bisa dipertimbangkan yaitu :
 Jangan memilih masalah yang anda tidak dapat berbuat apapun terhadap masalah
tesebut.
 Tentukan topik yang ruang lingkupnya terbatas dan tidak terlampau luas.
 Pilhlah topik-topik yang penting bagi anda dan bagi siswa anda. Pada kegiatan ini
sangat perlu dilandasi dengan motivasi intrinsic sehingga akan selalu memotivasi kita
untuk melanjutkan walaupun seandainya dijumpai kesulitan dalam penelitian
tersebut.
 Jika diperlukan, lakukanlah kolaborasi dengan teman sejawat karena hal ini sangat
bermanfaat untuk perkembangan profesional seseorang.
 Kaitkan penelitian kelas anda dengan prioritas rencana pengembangan sekolah atau
fungsi sekolah anda hal ini secara tidak langsung akan bermanfaat bagi
perkembangan sekolah itu sendiri.
3. Jelaskan mengapa pelaksanaan PTK perlu membangun kolaborasi: Karena, Melalui
kerjasama inilah, mereka bersama menggali dan mengkaji permasalahan nyata yang
dihadapi guru danatau siswa di sekolah. Sebagai penelitian yang bersifat kolaboratif,
maka harus secara jelas diketahui peranan dan tugas yang ha- rus dilakukan di antara ,
guru dengan peneliti. Dalam PTK kedudukan pe- neliti dosenwidyaiswara setara dengan
guru, dalam arti masing-masing mem- punyai peran dan tang- gungjawab yang saling
rnembutuhkan dan saling melengkapi untuk menca- pai tujuan Peran kerjasarna kolabo-
rasi sangat rnenentukan keberhasilan PTK terutama pada kegiatan: mendiagno- sis
masalah, menyusun usulan, melaksanakan penelitian melaksanakan tindakan, observasi,
merekam data, eva- luasi dan refleksi, menganalisis data, menyeminarkan ha- sil, dan
menyusun laporan akhir. kerjasama kolaborasi antara guru dengan pe- nelit sangat
penting da- lam bersarna menggali dan mengkaji permasa- lahan nyata yang diha- dapi
terutama pada ke- giatan mendiagnosis ma- salah menyusun usulan, meIaksanakan
tindakan, menganalisis data, me- nyeminarkan hasil, dan menyusun laporan akhir
Kolaborasi bisa dilakukan dengan: kerjasama antara praktisi guru, kepala sekolah,
siswa, dlI dan peneliti dosen, widyaiswara dalam pemaha- man, kesepakatan tentang
permasalahan, pengambilan keputusan yang akhirnya melahirkan kesamaan tindakan.
Aspek-aspek PTK yang mana yang sebaiknya dilakukan secara kolaboratif? Jelaskan alasan
Anda: Penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh guru tanpa kerjasama dengan peneliti,
mempunyai kelemahan karena para praktisi umumnya dalam hal ini adalah guru kurang akrab
dengan teknik-teknik dasar penelitian, Di samping itu, guru umumnya tidak cukup waktu untuk
melakukan penelitian sehubungan padatnya kegiatan pengajaran yang dilakukannya. Akibatnya,
hasil PTK menjadi kurang memenuhi kriteria validitas metodologi ilmiah. Namun tidak semua
guru dapat melihat kekurangannya sendiri, meskipun sudah melakukan kesalahan-kesalahan
berpuluh-puluh tahun di kelas. Persoalan yang muncul dianggap hal biasa sehingga tidak perlu
perbaikan diri. Oleh karena itu, perlu bantuan orang lain untuk melihat hal-hal apa saja yang
dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung di kelasnya, jadi dalam aspek refleksi kita
juga perlu bantuan teman sejawat untuk mengamati proses dikelas selama kita mengajar.

Anda mungkin juga menyukai