Tugas 3

Penelitian Tindakan Kelas

Disusun Oleh
Nama : Suzy Nurhasanah
NIM : 856746785
Kelas : 1G
Nomor absen : 14
Dosen Pembimbing : Dra. Toybah, M.Pd
Mata Kuliah : Penelitian Tindakan Kelas

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS TERBUKA PALEMBANG
TAHUN AJARAN
2020/2021
 Tugas Tutorial 3

1. Bagaimana cara Anda memperoleh data penelitian? Jelaskan cara pengolahan data
tersebut!

2. Berikut ini adalah hasil tes matematika akhir siklus 1 siswa kelas 5
60 60 65 80 60 65 70 80 80 60 60 70 75 70 70
80 80 75 75 75
a. Buatlah tabel distribusi frekuensi dari hasil evaluasi matematika tersebut
b. Tentukanlah berapa % siswa yang mendapat nilai kurang dar 70
c. Tentukanlah berapa % siswa yang mendapat nilai 70
d. Tentukanlah berapa % siswa yang mendapat nilai lebih dari 70
e. Gambarkanlah diagram batangnya
f. Jika nilai KKM matematika tersebut 70, buatlah kesimpulan dari hasil evaluasi:
3. Ibu Ani akan melaporkan hasil penelitiannya, pada kajian pustaka dalam buku
Model-Model Pembelajaran. Mengembangkan Profesionalisme Guru. karangan Dr.
Rusman Effendi, M.Pd.terbitan tahun 2012 di Jakarta dan penerbitnya Rajawali Pers.
Pada halaman 241 tertulis sebagai berikut: Ibrahim dan Nur (2000:2)
mengemukakan bahwa Pembelajaran Berbasis Masalah merupakan salah satu
pendekatan pembelalaran yang digunakan untuk merangsang berpikir tingkat tinggi
siswa dalam situasi yang berorientasi pada dunia nyata, termasuk di dalamnya
belajar dan bagaimana belajar.
 Tuliskanlah kutipan tersebut dalam kajian pustaka laporan PTK ibu Ani.
 Tuliskanlah daftar pustakanya

4. Mengapa dalam laporan pada bab IV (Hasil Penelitian dan Pembahasan) sebaiknya
dilengkapi dengan tabel dan grafik, jelaskan alasan Anda!

5. Bagaimana cara Anda mendiseminasikan laporan PTK?, Jelaskan!

Jawab:
1. Cara memperoleh data penelitian, Jelaskan!
Cara memperoleh data penelitian yaitu dengan cara:
 Catatan Harian
Catatan harian guru atau disebut field note, dibuat oleh guru segera setelah
pembelajaran selesai. Guru dapat mencatat peristiwa-peristiwa penting dalam
pembelajaran, seperti partisipasi siswa, atau kesalahan yang dibuat siswa karea guru
membuat kekeliruan. Catatan ini akan sangat berharga bagi guru karena merupakan
hasil observasi, reaksi, dan refleksi guru terhadap pembelajaran yang dikelolanya.
Disamping itu, catatn harian guru dapat merupakan rekamaan perkembangan guru
dalam melaksanakan tugas sebagai guru.
 Observasi dan Interpretasi
Tindakan disertai dengan pbservasi atau pengamatan dan sekaligus interpretasi
terhadap data tentang proses dan hasil tindakan, sehingga dapat dikatakan
pelaksanaan tindakan dan observasi/interpretasi berlangsung simultan. Artinya, data
yang diamati tersebut langsung diiterprestasikan, tidak sekadar direkam. Misalnya,
jika guru memberikan pujian kepada siswa, yang direkam bukan hanya jenis pujian
yang diberikan, tetapi juga dampaknya bagi siswa yang mendapat pujian. Dampak ini
dapat diinterprestasikan dari sikap dan partisipasi siswa dalam pembelajaran setelah
mendapat pujian. Dengan cara ini, guru sebagai aktor utama dapat melakukan
penyesuaian-penyesuaian, sehingga komitemennya sebagai pengajar tidak terganggu
oleh metode penelitian yang sedang diterapkan. Misalnya, jika ternyata pujian yang
diberikan membuat siswa bersemangat, guru akan meneruskan pujian ini, namun jika
pujian yang diberikan membuat siswa menjadi bahan ejekan, guru akan mengubah
cara memberi penguatan. Namun, perlu dicatat =, tidak semua data memerlukan
interpretasi.
 Angket
Angket atau kuesioner dapat digunakan untuk menjaring pendapat siswa tentang
pembelajaran, asal dibuat secra sederhana dan juga memuat pertanyaan yang
direspons secara bebas (terbuka) oleh siswa.
 Rekaman
Rekaman dengan tape-recorder merupakan salah satu cara untuk mendapatkan data
penting yang berkaitan dengan interaksi di dalam kelas. Misalnya, untuk mendapatkan
data tentang kualitas pertanyaan/respons siswa dalam diskusi, teknik rkaman
merupakan teknik yang cukup efektif, meskipun untuk mengubahnya ke dalam
transkrip memerlukan waktu yang cukup banyak.

 Wawancara
 Wawancara dapat dilakukan untuk mengungkap pendapat siswa tentang
pembelajaran. Dalam hal ini, wawancara dapat terjadi antara guru dan siswa,
pengamat dan siswa, serta siswa dan siswa. Sedangkan wawancara antara pengamat
dan guru terjadi pada tahap pertemuan pendahuluan dan diskusi balikan. Agar
wawancara dapat berlangsung efektif, suasana yang kondusif harus diciptakan terlebih
dahulu. Terakhir, bukti-bukti berupa dokumen, seperti hasi belajar siswa, yang dapat
berupa tugas, hasil latihan, atau ulangan dapat dimanfaatkan sebagai data yang dapat
memberi informasi tentang kualitas perbaikan.

2.Berikut ini adalah hasil tes matematika akhir siklus 1 siswa kelas 5
60 60 65 80 60 65 70 80 80 60 60 70 75 70 70
80 80 75 75 75
a. Tabel distribusi frekuensi:
Nilai Ujian Frekuensi (fi)
60 5
65 2
70 4
75 4
80 5
Jumlah 20

b. % siswa yang mendapat nilai kurang dari 70 adalah 35%

c. % siswa yang mendapat nilai 70 adalah 20%
d. % siswa yang mendapat nilai lebih dari 70 adalah 45%

NILAI UJIAN MATEMATIKA SISWA

6

5 5
5

4 4 NILAI 60
4 NILAI 65
NILAI 70
3 NILAI 75
NILAI 80
2
2

0
NILAI SISWA

e. Nilai KKM matematika 70, maka kesimpulannya rata-rata siswa sudah mengerti
pelajaran matematika, karena dari 20 siswa, 13 siswa tersebut mendapatkan
nilai sesuai KKM.

3. Kutipan dan Daftar Pusataka:

 Tuliskanlah kutipan tersebut dalam kajian pustaka laporan PTK ibu Ani.
 Jawab:
Pembelajaran Berbasis Masalah
Menurut Ibrahim dan Nur (2000:2:241) pembelajaran yang digunakan
untuk merangsang berpikir tingkat tinggi siswa dalam situasi yang berorientasi
pada dunia nyata, termasuk di dalamnya belajar dan bagaimana belajar.
 Tuliskanlah daftar pustakanya
Jawab:
Effendi, R. (2012). Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

4. Laporan pada bab IV (Hasil Penelitian dan Pembahasan) sebaiknya dilengkapi

dengan tabel dan grafik karena untuk mengambarkan hasil dari penelitian
tersebut, dibuat dalam bentuk tabel dan grafik agar mudah untuk dimengerti oleh
pembaca dan memudahkan peneliti menarik untuk kesimpulan dari hasil penelitan
tersebut. Bab IV ini merupakan bagian yang paling utama dalam penelitian. Kalau
dibandingkan dengan bab lain. Bagian ini memiliki bobotnya yang paling tinggi
karena merupakan representasi dari kemampuan peneliti dalam mengolah dan
mengingterpretasi data. Profesor Supardi dan Profesor Suharjono (2011: 136)
menilai bagian ini merupakan hasil karya dari seluruh pikiran peneliti. Dalam bab
ini tergambar apakah peneliti paham dengan masalah yang  ditelitinya dan apakah
peneliti menguasainya sampai detil atau tidak.  Tampilan data ini akan
mempermudah dalam pembahasan. Bagian ketiga adalah pembahasan dari data-
data yang ditampilkan. Pembahasan dilakukan dengan cara berpikir induktif dan
hasilnya harus berupa pernyataan (proposisi) yang akan menjadi premis untuk
merumuskan kesimpulan.
5. Cara mendiseminasikan laporan PTK yaitu:
 Pertemuan Tatap Muka
Penyebarluasan laporan PTK melalui pertemuan tatap muka, dapat dilakukan
secara terbatas dan luas. Pertemuan tatap muka terbatas misalnya terjadi secara
personal antara peneliti dengan teman akrab seprofesi dalam sebuah diskusi
kelompok kecil. Di samping tatap muka secara terbatas, laporan tatap muka juga
dapat didiseminasikan dalam pertemuan tatap muka yang lebih besar seperti
rapat guru, Forum Pemantapan Kerja Gur (PKG), forum Musyawarah Guru Mata
Pelajaran (MGMP) atau dalam bentuk seminar yang lebih besar.
 Melalui Media Cetak
Penyebarluasan melalui media cetak dapat kita lakukan isalnya dengan
mengubah laporan PTK menjadi sebuah artikel yang dapat dikirim jurnal ilmiah
atau jurnal lain yang banyak di baca oleh guru lain. Sebelum kita mengirimkan
artikel yang kita tulis berdasarkan laporan PTK, tentu terlebih dahulu kita harus
mengetahui syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh sebuah artikel agar laporan
PTK kita dapat dimuat. Aturan tersebut biasanya dimuat dalam halaman
tertentu jurnal/majalah/buletin. Oleh karena itu, cara paling mudah untuk
mengetahui aturan tersebut adalah dengan membacanya.