Anda di halaman 1dari 5

Tugas 2

Pembelajaran Terpadu di SD

Disusun Oleh

Nama : Suzy Nurhasanah

NIM : 856746785

Kelas : 1G

Nomor absen : 23

Dosen Pembimbing : Dr. Tri Rositasari, M.Pd

Mata Kuliah : Pembelajaran Terpadu di SD

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS TERBUKA PALEMBANG
TAHUN AJARAN
2020/2021
Pembelajaran Terpadu
Model jarring laba-laba (Webbed)

Webbed adalah model pembelajaran terpadu yang implementasinya menggunakan


pendekatan tematik. Pendekatan ini pengembangannya dimulai dengan menentukan tema-
tema tertentu. Misalnya, Lingkungan. Tema bisa ditentukan dengan negosiasi antara guru
dengan siswa, tetapi dapat pula dengan cara diskusi sesama guru. Setelah tema disepakati,
kemudian dikembangkan sub-sub temanya dengan memperhatikan kaitan dengan bidang-
bidang studi lainnya. Dari sub-sub tema ini dikembangkan aktivitas belajar yang dilakukan
oleh siswa. Jadi model webbed atau jaring laba- laba terimplementasi melalui pendekatan
tematik sebagai pemandu bahan dan kegiatan pembelajaran. Pendekatan ini adalah model
pembelajaran yang digunakan untuk mengajarkan tema tertentu yang cenderung dapat
disampailan melalui beberapa bidang studi lain. Dalam hubungan ini, tema dapat mengikat
kegiatan pembelajaran, baik dalam mata pelajaran maupun lintas mata pelajaran.
Model webbed ini menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan
sesuatu (learning by doing). Oleh karena itu guru perlu mengemas atau merancang
pengalaman belajar yang berkesan agar belajar siswa lebih bermakna. Pengalaman belajar
yang menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual menjadikan proses pembelajaran lebih
efektif. Selain itu dengan penerapan pembelajaran terpadu model webbed yang menggunakan
pendekatan tematik  disekolah dasar, akan sangat membantu siswa, karena sesuai dengan
tahap perkembangan siswa yang masih melihat segala sesuatu dengan satu kesatuan
(holistic). Model pembelajaran webbed memiliki beberapa karakteristik yaitu:
 Berpusat pada siswa: Pendekatan ini lebih banyak menempatkan siswa sebagai
subjek belajar, sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator yaitu dengan
menberikan kemudahan-kemudahan kepada siswa untuk melakuakan aktivitas belajar.
 Memberi pengalaman langsung: Dengan pengalaman langsung, siswa dihadapkan
pada sesuatu yang nyata/konkrit sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih
abstrak.
 Pemisahan mata pelajaran yang tidak begitu jelas: Fokus pembelajaran diarahkan
kepada pembahasan tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan siswa.
 Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran: Menyajikan konsep-konsep
dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Dengan demikian
siswa mampu memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal ini deperlukan
untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah yang dihadapi sehari-hari.
 Bersifat Fleksibel: Guru dapat mengkaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran
dengan mata pelajaran lain, bahkan mengkaitkan mata pelajaran dengan kehidupan
siswa dan keadaan lingkungan sekolah dimana meraka berada.
 Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan bakat siswa.
 Menggunakan prinsip belajar sambil bermain yang menyenangkan.
KELEBIHAN MODEL WEBBED
Keuntungan pendekatan jaring laba-laba untuk mengintegrasikan kurikulum adalah faktor
motivasi sebagai hasil bentuk seleksi tema yang menarik perhatian paling besar, faktor
motivasi siswa juga dapat berkembang karena adanya pemilihan tema yang didasarkan pada
minat siswa. Kelebihan Model Webbed antara lain:
1. Adanya faktor motivasi yang dihasilkan dari penyeleksi tema yang diminati.
2. Model webbed atau jaring laba-laba relative lebih mudah dilakukan guru yang belum
berpengalaman mengajar.
3. Model ini memudahkan perencanaan kerja tim untuk mengembangkan tema kesemua
bidang isi pelajaran.
4. Memberi kemudahan bagi siswa dalam melihat kegiatan-kegiatan yang saling terikat.
5. Siswa dapat dengan mudah melihat bagaimana kegiatan yang berbeda dan ide yang
berbeda dapat saling berhubungan.
KELEMAHAN MODEL WEBBED

1. Kelemahan Model Webbed antara lain :


2. Langkah yang sulit dalam pembelajaran terpadu model webbed adalah menyeleksi
tema.
3. Adanya kecenderungan dalam merumuskan suatu tema yang dangkal, sehingga hal ini
hanya berguna secara artifisial dalam perencanaan kurikulum, sehingga kurang
bermanfaat bagi siswa.
4. Dalam pembelajaran guru lebih fokus pada kegiatan, dari pada pengembangan
konsep.
5. Memerlukan keseimbangan antara kegiatan dan pengembangan materi pelajaran.
PETA JARING-JARING TEMATIK KELAS IV

TEMA 4

PEKERJAAN DI SEKITARKU

IPS
BAHASA INDONESIA
Kompetensi Dasar:
Mengidentifikasi kegiatan Kompetensi Dasar:

ekonomi dan hubungannya Menguranikan pendapat pribadi

dengan berbagai bidang tentang isi buku sastra (cerita,

pekerjaan, serta kehidupan dongeng, dan sebagainya).

dan budaya di lingkungan.


sekitar

IPA

Kompetensi Dasar: Menjelaskan


pentingnya upaya keseimbangan
dan plestarian sumber daya alam di
lingkungannya.
Model pembelajaran jaring laba-laba (Webbed) ini menggunakan media teks bacaan yang
berjudul: “Pekerjaan yang Menghasilkan Barang dan Jasa”, teks “Pentingnya Membatasi
Penggunaan Minyak Bumi”, tekas cerita “Nelayan dan Guru Bahasa Indonesia”. Media teks
bacaan berkaitan sehingga siswa akan lebih memahami tentang pekerjaan yang menghasilkan
barang dan jasa, pengenalan sumber daya alam dan pentingnya pembatasan penggunaan
sumber daya alam (Minyak bumi) serta siswa dapat memberikan pendapat tentang isi cerita
“Nelayan dan Guru bahasa Indonesia”.

Anda mungkin juga menyukai