Anda di halaman 1dari 4

BISMILLAH..

Nama : YUNINGSIH HIDAYAT


NIM : 857424754
Kelas :B
Tugas Tutorial II

JAWABAN

1. Hak dan kewajiban warga negara sesuai dengan Pasal 27 ayat 1 dan 2 :
1) Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
2) Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
Seperti kita ketahui bersama dewasa ini tentang Hak dan kewajiban seolah hanya pada teks saja, pada
kenyataannya hanya berlaku untuk beberapa kalangan tertentu saja. Misal pada ayat (1) setiap orang
berhak memperoleh keadilan hukum tanpa diskriminasi dengan mengajukan permohonan,
pengaduan, dan gugatan, baik dalam perkara pidana, perdata maupun administrasi serta diadili
melalui proses peradilan yang bebas dan tidak memihak, sesuai dengan hukum acara yang menjamin
pemeriksaan secara objektif oleh hakim yang jujur dan adil untuk memperoleh putusan adil dan benar.
Yang kita dapati di beberapa kasus, apalagi jika yang bermasalahnya adalah warga biasa (warga miskin)
hukum tidak menyamaratakan setiap warganya, hak daripada warganya tidak di dapatkan, sedangkan
kewajiban terhadapnya harus dilaksanakan. Berbeda kasusnya jika yang bermasalah hukum adalah
warga yang kaya/ keluarga pejabat, pastilah hukum itu lebih berat kepadanya. Seolah hukum itu
tajam ke bawah dan tumpul ke atas.
Dan pada ayat ke (2) ini banyak kita dapati sekarang ini banyak warga negara sendiri yang tidak punya
pekerjaan, lapangan pekerjaan seperti tidak ada. Jikapun ada tak jarang penghasilannya tidak sesuai
dengan pekerjaannya. Tetapi di waktu yang sama kita lihat warga negara asing berdatangan dan
bahkan mereka mendapatkan pekerjaan yang kadang penghasilannya sangat fantantis untuk
pekerjaannya itu. Contohnya, baru-baru ini kita lihat di berita bahwa untuk seorang satpam saja harus
warga negara asing yang dipekerjakan dan itupun dengan bayaran 26 juta/ bulan. Hmm.. miris
rasanya melihat semua ini.

2. Contoh metode pambelajaran PKn yang tepat diterapkan dalam proses membina dan menanamkan
generasi cinta HAM pada anak usia SD salah satunya yaitu dengan metode webbed atau yang lebih
dikenal dengan jaring laba-laba artinya satu dengan yang lainnya saling berkaitan kendati di dasari
latar tema yang berbeda, namun tema inti di tetapkan sesuai harapan yang akan dicapai oleh siswa
dalam masalah hak asasi manusia. Tahap awal dalam metode ini adalah menetapkan tema hak asasi
manusia sebagai pembelajaran yang akan dibahas dari berbagai pelajaran lainnya di padukan dengan
kompetensi dasar dan indikator pada kelas yang sama setiap mata pelajaran yang dapat menyatukan
kompetensi tersebut. Selanjutnya pada tahap ini juga menentukan tema/ mata pelajaran yang
dijadikan jaringan indikatornya untuk mengetahui secara praktis tentang hak asasi manusia yang erat
kaitannya. Tetapkan tiga atau empat tema, misalnya, pendidikan agama, ilmu pengetahuan sosial dan
bahasa Indonesia. Tahap berikutnya, menentukan bahwa masing-masing tema/mata pelajaran adalah
pemberian kode, boleh digunakan istilah, sebagai tanda yang memudahkan masing-masing tema.
Istilah “bahasa” dapat digunakan untuk tema bahasa Indonesia, istilah “kepercayaan” digunakan
untuk tema agama, dan istilah “sosial” untuk ilmu pengetahuan sosial, demikian seterusnya jika
temanya lebih banyak. Untuk memudahkan siswa memahami topik hak asasi manusia yang menjadi
tema utamanya, jika diperlukan, masing-masing tema dengan beberapa indikatornya dapat dibuat
dalam bentuk gambar yang menyebar, seperti layaknya sebuah jaring laba-laba. atau membuat
pemetaan pembelajaran tematik. Dengan cara membuat gambar yang menyebar akan lebih menarik
perhatian siswa karena tidak kaku hanya tertuju pada kalimat saja. Tempatkan tema utama, yaitu hak
asasi manusia pada bagian tengah dari peta/gambar sehingga fokus yang menjadi perhatian adalah
pada gambar yang ditengah pemetaan tadi. Pada kode/istilah “bahasa”, uraikan beberapa indikator
yang dapat mengetahui pelaksanaan hak asasi manusia dalam kehidupan sehari-hari. Indikator yang
dapat dimasukkan dalam istilah bahasa, misalnya, menggunakan bahasa dalam kehidupan masyarakat
yang tidak menyinggung orang lain, atau bahasa yang lazimnya digunakan di sekolah, rumah atau
pergaulan masyarakat. Tidak menutup kemungkinan bagi seorang guru menempatkan beberapa
cerita atau kisah tentang kepahlawanan seseorang dengan model cerita, rakyat, pahlawan, pergaulan
dan cerita tentang pengorbanan jasa seseorang dalam memberi bantuan terhadap orang lain. Dalam
hal ini seorang guru perlu melakukan berbagai improvisasi tentang indikator bahasa yang dapat
menyentuh masalah hak asasi manusia. Pada kode/istilah “kepercayaan” yang memuat tentang
materi agama berkaitan dengan hak asasi manusia dapat diuraikan dengan indikator-indikator yang
beragam. Menghargai hak orang lain bagian dari ajaran agama yang terdapat pula dalam kitab suci.
Misalnya, larangan untuk mencuri, menyiksa, mencederai kawan, memfitnah sampai dengan larangan
yang semuannya terdapat dalam agama merupakan manifestasi dari hak asasi manusia dalam
kehidupan bermasyarakat. Sudut pandang agama pada dasarnya lebih tepat mempelajari tentang hak
asasi manusia, karena hak asasi itu merupakan pemberian dari Allah SWT yang tidak dapat dibeli,
diganggu bahkan diatur oleh orang lain. Agama diajarkan adalah melarang sesuatu yang buruk dan
mengerjakan yang baik. Pada pergaulan di masyarakat, individu dapat menghargai agama orang lain
baik dalam beribadah maupun kegiatan keagamaan lainnya. Menghargai dan menghormati agama
lain bukan berarti harus terlibat dalam ibadah yang sama, karena masing-masing agama sudah punya
ketentuan cara-cara beribadahnya. Bagi orang muslim, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an,
bagiku agamaku dan bagimu agamamu.

3. Faktor penghambat dalam pelaksanaan HAM di Indonesia :


a. Kondisi sosial budaya, kondisi Indonesia yang beragam seperti budaya, ras, suku, bahas, dan
lainnya, menjadikan Indonesia sering mengalami konflik horisontal.
b. Aparat dan penindakannya, faktor ini masih sering terjadi di Indonesia, dimana aparatur negara
tidak tegas dalam bertindak menangani pelanggaran-pelanggaran HAM, selain itu bahkan
aparatur negara ini sering mengkhianati rakyatnya dengan cara korupsi, kolusi, dan nepotisme.
c. Perangkat perundangan, sulitnya pengimplementasian perundang-undangan yang ada di
Indonesia guna menegakkan HAM menjadi penghambat tersendiri.
d. Komunikasi dan informasi, belum meratanya persebaran komunikasi dan informasi yang ada di
Indonesia menjadi sebuah hambatan juga tentunya.
e. Kebijakan pemerintah, faktor ini masih sering terjadi, dimana berbagai kebijakan yang
dikeluarkan pemerintah terkadang tidak sesuai dengan kepentingan nasional sehingga justru
menyebabkan Hak-hak orang lain terkebiri.
Yang saya perhatikan sebagai orang awam memang pelaksanaan HAM di Indonesia dewasa ini seolah
banyak hambatannya, entah itu sengaja di hambat atau bagaimana, yang pasti lemahnya penegakan
hukum dan kebijakan pemerintah yang menjadi penghambat terbesar di Indonesia saat ini,yang ada
justru banyaknya pelanggaran HAM dari pemerintah terhadap rakyatnya sendiri. Selain itu paradigma
pelanggaran HAM dalam dataran kebijakan politik selalu berbeda dengan paradigma hukum ;
pelanggaran HAM selalu dikonotasikan dengan misi politik; terjadi ambivalen dikalangan korban
sendiri, seperti pada kasus pelanggaran HAM Tanjung priok.

4. Pengertian hukum adalah peraturan-peraturan hidup atau peraturan-peraturan yang mengadakan


tata tertib dalam pergaulan hidup manusia dalam masyarakat sehari-hari. Unsur-unsur hukum
meliputi:
a. Peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan masyarakat
b. Peraturan itu diadakan oleh badan-badan resmi yang berwajib
c. Peraturan itu bersifat memaksa
d. Sanksi terhadap pelanggaran peraturan tersebut adalah tegas.
Hukum diklasifikasikan dalam beberapa golongan hukum menurut beberapa asas pembagian, sebagai
berikut:
1) Menurut sumbernya
a. Hukum Undang-Undang, yaitu hukum yang tercantum dalam peraturan perundang-undangan
b. Hukum kebiasaan (adat), yaitu hukum yang terletak di dalam peraturan-peraturan kebiasaan
(adat)
c. Hukum traktat, yaitu hukum yang ditetapkan oleh negara-negara di dalam suatu perjanjian
antara negara
d. Hukum yurisprudensi, yaitu hukum yang terbentuk karena keputusan hakim.
2) Menurut bentuknya
a. Hukum tertulis, yaitu hukum yang dicantumkan dalam berbagai peraturan perundang-undangan
b. Hukum tak tertulis, yaitu hukum yang masih hidup dalam keyakinan masyarakat, tetapi tidak
tertulis (disebut hukum kebiasaan)
3) Menurut tempat berlakunya
a. Hukum nasional, yaitu hukum yang berlaku dalam suatu negara
b. Hukum internasional, yaitu hukum yang mengatur hukum dalam dunia internasional
c. Hukum asing, yaitu hukum yang berlaku dalam negara lain
d. Hukum gereja, yaitu kumpulan norma-norma yang ditetapkan oleh gereja untuk para anggota-
anggotanya.
4) Menurut waktu berlakunya
a. Ius constitutum (hukum positif), yaitu hukum yang berlaku pada waktu yang akan datang
b. Ius constituendum, yaitu hukum yang diharapkan berlaku pada waktu yang akan datang
c. Hukum asasi (hukum alam), yaitu hukum yang berlaku dimana-mana dalam segala waktu dan
untuk segala bangsa di dunia. Hukum ini tak mengenal batas waktu melainkan berlaku untuk
selama-lamanya (abadi) terhadap siapapun juga di seluruh tempat.
5) Menurut cara mempertahankannya dan fungsinya
a. Hukum materiil = materieel recht= substantive law, yaitu aturan hukum yang mengatur
hubungan-hubungan hukum antara orang-orang jadi yang menentukan hak-hak dan kewajiban,
memerintahkan dan melarang berbagai perbuatan kepada orang-orang dalam masyarakat.
Contoh : hukum perdata, hukum pidana, hukum tata usaha
b. Hukum formil =formeel recht = hukum proses = adjective law, yaitu aturan hukum yang
mengatur cara bagaimana mempertahankan dan melaksanakan aturan hukum materiil (hukum
acara pidana/perdata).
6) Menurut sifatnyaatau daya kerjanya atau sanksinya
a. Hukum yang memaksa (dwigend recht), yaitu aturan hukum yang dalam keadaan konkret tidak
dapat dikesampingkan oleh perjanjian yang diadakan para pihak. Dengan kata lain, aturan
hukum yang tidak dapat dikesampingkan oleh perjanjian yang diadakan para pihak. Contoh:
pasal 47 B. W mengatakan bahwa syarat-syarat/ janji-janji perkawinan (huwelijkse voorwaarden)
harus dibuat dengan akta notaris sebelum perkawinan berlangsung
b. Hukum mengatur = hukum pelengkap= hukum penambah ialah hukum yang dalam keadaan
konkret dapat dikesampingkan oleh perjanjian yang dibuat oleh kedua belah pihak dapat
menyelesaikan soal mereka dengan membuat sendiri suatu peraturan maka peraturan hukum
yang tercantum dalam pasal yang bersangkutan, tidak perlu dijalankan.
7) Menurut isinya
a. Hukum publik (public law), yaitu aturan hukum yang mengatur kepentingan umum atau aturan
hukum yang mengatur hubungan hukum antara:
 Negara dengan orang, dalam hal ini misalnya hukum pidana
 Negara dengan alat-alat perlengkapannya, yaitu hukum yang mengatur hubungan antara
Pemerintah pusat dengan Provinsi, Kabupaten, Kecamatan berbagai daerah di Indonesia
 Negara yang satu dengan negara yang lain, yang diatur dalam hukum-antarnegara-
negara(hukum internasional)
b. Hukum privat (privat law) atau hukum sipil, yaitu aturan hukum yang mengatur kepentingan
perseorangan atau dapat dikatakan sebagai aturan hukum yang mengatur hubungan hukum
antara orang yang satu dengan orang yang lainnya.

5. Faktor penghambat penegakkan hukum pada contoh kasus adalah aparat dan penindakannya,
mengapa? Karena dalam kasus ini oknum polisi sebagai aparatur negara tidak tegas dalam bertindak
menangani pelanggar, bahkan bisa dikatakan bila si oknum polisi ini bisa di ajak damai dengan cara
disogok dengan sejumlah uang, maka aparatur negara ini menjadi pengkhianat karena menerima
uang sogokan (korupsi). selain itu, si pelanggar juga menjadi penghambat, karena tidak bisa mengikuti
peraturan yang sudah ditetapkan hanya karena ingin proses yang lebih cepat.

6. Pembelajaran yang paling baik tentang hukum adalah pembelajaran sejak dini yaitu mulai dari
jenjang Sekolah Dasar.
a. Metode pembelajaran untuk membina dan menanamkan pola hidup taat hukum bagi anak
sekolah dasar menurut saya melalui pendisiplinan, baik itu disiplin waktu, disiplin tata tertib
sekolah lainnya. Misalnya, setiap anak harus sudah ada di sekolah paling telat 5 menit sebelum
bel masuk berbunyi; setiap hari senin setiap siswa harus memakai seragam putih-putih lengkap
dengan atribut seragamnya dan harus mengikuti upacara senin pagi; dan lain sebagainya. Karena
kalau tidak dipatuhi akan ada konsekuensi nya.
b. Model pengembangan pembelajaran dalam rangka menciptakan masyarakat sadar hukum

Masyarakat hukum/ aturan lingkungan yang bersih

Lingkungan yang aman/ damai

Anda mungkin juga menyukai