NAMA : NOVITANIA
NIM : 857445543
SEMESTER / KELAS : 6B
NO. ABSEN : 21
BAB I
PENDAHULUAN
2. Rumusan Masalah
Secara umum, rumusan masalah pada makalah “Dampak Globalisasi
Terhadap Pendidikan” ini dapat dirumuskan seperti pada pertanyaan
berikut. :
1) Apa dampak dari globalisasi untuk dunia pendidikan?
2) Penyebab buruknya pendidikan di era globalisasi?
3) Cara penyesuaian pendidikan di Indonesia pada era globalisasi?
3. Tujuan Penelitian
1) Bagi Penulis
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas yang diberikan dosen
dalam mata kuliah pengantar pendidikan. Selain itu, bagi diri kami
pribadi makalah ini juga diharapkan bisa digunakan untuk menambah
pengetahuan yang lebih bagi mahasiswa, baik dalam lingkup
universitas negeri malang maupun di civitas akademika yang lain.
2) Bagi Pembaca
Makalah ini dimaksudkan untuk membahas dampak globalisasi
terhadap dunia pendidikan dan menambah ilmu pengetahuan mengenai
globalisasi. Para pembaca yang dominan dari kaula mahasiswa bisa
digunakan untuk langkah menuju ke pengetahuan yang lebih luas,
sehingga kedepannya tercipta sdm-sdm yang unggul.
3) Bagi Masyarakat
Diharapkan masyarakat bisa lebih memahami tentang arti penting
globalisasi sehingga dampak negatif yang berimbas bisa leih
diperkecil. Dan juga diharapkan agar realisasi kegiatan positif terhadap
adanya pendidikan semakin lebih baik.
BAB II
DASAR TEORI
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia
dan tidak mengenal batas wilayah. Globalisasi pada hakikatnya adalah
suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk
diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik
kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa-bangsa
di seluruh dunia.
Dampak Positif Globalisasi Terhadap Dunia Pendidikan Indonesia
Kemajuan teknologi akibat pesatnya arus globalisasi, merubah pola
pengajaran pada dunia pendidikan. Pengajaran yang bersifat klasikal
berubah menjadi pengajaran yang berbasis teknologi baru seperti internet
dan computer.
Dampak Negatif Globalisasi Terhadap Dunia Pendidikan Indonesia
Komersialisasi Pendidikan
Era globalisasi mengancam kemurnian dalam pendidikan. Banyak
didirikan sekolah-sekolah dengan tujuan utama sebagai media bisnis.
Dunia maya selain sebagai sarana untuk mengakses informasi dengan
mudah juga dapat memberikan dampak negative bagi siswa.
Berita yang bersifat pelecehan seperti pedafolia, dan pelecehan
seksual pun mudah diakses oleh siapa pun, termasuk siswa. Barang-
barang seperti viagra, alkhol, narkoba banyak ditawarkan melalui
internet.
Penyebab buruknya pendidikan di era globalisasi di indonesia
adalah Mahalnya Biaya Pendidikan, Kualitas SDM yang Rendah dan
fasilitas pendidikan ang kurang, itu yang mengakibatkan pendidikan tidak
berjalan dengan lancer.
Yang dibutuhkan Indonesia sekarang ini adalah visioning
(pandangan), repositioning strategy (strategi) , dan leadership
(kepemimpinan). Tanpa itu semua, kita tidak akan pernah beranjak dari
transformasi yang terus berputar-putar. Dengan visi jelas, tahapan-
tahapan yang juga jelas, dan komitmen semua pihak serta kepemimpinan
yang kuat untuk mencapai itu
3.2 Saran
Di era globalisasi ini, perkembangan sosial semakin tidak
terkendali, baik sisi positif atau negatifnya. Disarankan agar para orang
tua memperhatikan kepentingan anaknya dalam hal pendidikan sehingga
pendidikan berjalan dengan lancar. Penulis juga menyarakan kepada
Pemerintah untuk harus menggarkan danan yang cukup untuk keperluan
pendidikan dan menambah beasiswa bagi guru untuk training.
2) Tidak Ambigu
Isi materi karya tulis ilmiah tersebut tidak terdapat kata ambigu, karena
memberikan pengetahuan yang jelas dan bersumber.
3) Bahasa Baku
Didalam penulisan karya ilmiah tersebut, penulis menggunakan bahasa
yang baku dan tidak membingungkan dan dapat diterima pembaca maupun
masyarakat sebagai peranti komunikasi publik dan formal, seperti
perundang-undangan, surat-menyurat, dan surat kabar.
4) Tidak emotif
Isi dari karya ilmiah tersebut tidak bersifat emotif, yang artinya tidak
melibatkan perasaan subjektif dari penulisnya. Karena, penulisan karya
ilmiah harus menjelaskan suatu persoalan berdasarkan fakta dan data.
5) Objektif
Karya ilmiah tersebut bersifat objektif, karena ditujukan untuk umum atau
orang banyak. Yang berisi tentang fakta-fakta, data dan berita dalam
tulisan karya ilmiah tersebut.
6) Kohesi
Setiap bagian paragraph dalam karya ilmiah tersebut memiliki alur yang
berkesinambungan antar paragraph nya dan bahasa tidak membingungkan
si pembaca.
3. Carilah karya tulis non ilmiah, selanjutnya bandingkan dengan karya tulis
ilmiah, kemudian analisis dan jelaskan perbedaan keduanya berdasar karya
tulis yang telah Anda sajikan tersebut!
Jawab :
Contoh Karya tulis non ilmiah :
Serigala dan Anak Kambing yang Cerdik
Di dalam sebuah hutan, tinggallah seekor ibu kambing bersama
anaknya. Pada suatu ketika, ibu kambing meninggalkan anak kambing di
rumah. Ibu kambing hendak pergi mencari makan.
Ibu kambing ingin sang anak tinggal di rumah yang aman, selama ia
pergi mencari makan. Anak kambing itu pun diberi pesan oleh ibunya agar
tidak membukakan pintu kepada siapapun selama ibunya pergi mencari
makan.
Sebelum pergi, ibu kambing juga memberikan sebuah lagu yang jadi
penanda jika sang ibu telah sampai di depan rumah setelah mencari makanan.
Tanpa mereka sadari, tak jauh dari rumah ada seekor serigala yang
menguping pembicaraan ibu dan anak kambing. Serigala itu pun, jadi
memiliki niat jahat untuk memangsa si anak kambing saat ibunya telah pergi
dari rumah. Beberapa saat setelah ibu kambing pergi ke luar rumah untuk
mencari makanan. Serigala pun mengendap-endap ke depan rumah, dan
menyanyikan lagu yang telah diajarkan ibu kambing kepada anaknya.
Si anak kambing pun heran, ia merasa bahwa ibunya belum lama
meninggalkan rumah tapi kenapa ia mendengar lagu tersebut. Anak kambing
tersebut, kemudian mengintip dari balik jendela dan terkejut karena yang
dilihatnya bukan si ibu kambing melainkan seekor serigala.
Meski takut dan merasa terancam, anak kambing itu pun dengan cerdik
berteriak dan membuat suara gaduh dari dalam rumah.
Teriakan anak kambing dan suara gaduh yang ia buat membuat
binatang lain datang ke rumahnya dan membuat serigala pergi, berlari dari
rumah tersebut.
Perbedaan karangan ilmiah dan non ilmiah, di mana letak perbedaan
tersebut adalah:
- Karangan non ilmiah bersifat subjekti dan fiktif atau berdasarkan imajinasi
sang penulis. Sementara itu, karangan ilmiah bersifat objektif dan faktual
atau berdasarkan fakta yang ada.
- Karangan non ilmiah bersifat persuasif dan juga bersifat dapat merangsang
imajinasi pembaca. Sementara, karangan tidak bersifat persuasif atau
mempengaruhi pembaca.
- Karangan non ilmiah disusun demi kepentingan seni dan kepuasan batin
penulisnya. Sedangkan karangan ilmiah disusun demi kepentingan pribadi.
- Karangan ilmiah sangat mengandalkan analisis dan hipotesis, sedangkan
karangan non ilmiah tidak terlalu mengandalkan kedua unsur tersebut.
- Gaya bahasa karangan non ilmiah gaya bahasanya cenderung sastrawi dan
berkias. Sedangkan karangan ilmiah cenderung formal/baku dan lugas,
- Dari segi penulisannya, karangan non ilmiah ditulis berdasarkan gaya
penulisan jenis karangan non ilmiahnya. Sementara karangan ilmiah ditulis
dengan meode penulisan ilmiah.
4. Anda akan menulis karya tulis ilmiah dengan judul: Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa dengan Menggunakan Metode Role Playing pada Pelajaran
Bahasa Indonesia di Kelas V SD Negeri 8 Cicalengka. Jelaskanlah rumusan
tujuan, identifikasi pembaca, dan cakupan isi materi dari judul karya tulis
tersebut!
Jawab :
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan
Metode Role Playing pada Pelajaran Bahasa Indonesia
di Kelas V SD Negeri 8 Cicalengka
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pendidikan pada dasarnya merupakan proses untuk membantu
manusia dalam mengembangkan potensi dirinya sehingga mampu
menghadapi setiap perubahan yang terjadi. Melalui pendidikan, manusia
dapat meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan kreatifitas terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Fungsi lain dari
pendidikan adalah mengurangi kebodohan, keterbelakangan dan
kemiskinan karena ilmu pengetahuan dan keterampilan yang
diperoleh dapat menjadikan seseorang mampu mengatasi
problematika.
Pendidikan mempunyai peranan penting mempersiapkan
peserta didik agar dapat memperoleh kesuksesan dalam karier,
kehidupan karier dan kehidupan pribadi, serta mampu berpartisipasi
dalam pembangunan masyarakat, dalam hal ini guru memegang
peranan penting. Guru seharusnya dapat menggunakan metode
pembelajaran yang variatif sehingga dapat meningkatkan hasil belajar
siswa. Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia sebaiknya guru dapat
menggunakan berbagai metode pembelajaran yang variatif sehingga
siswa dapat aktif dalam pembelajaran.
Dalam pendidikan, khususnya pendidikan formal terjadi suatu
proses kegiatan. Pada kegiatan belajar mengajar dalam pendidikan
formal yang 2 khususnya berlangsung disekolah adanya interaksi aktif
antara siswa dan guru. Guru bukan hanya menjadi pusat dari kegiatan
pembelajaran, namun keterlibatan aktif menjadi hal yang tidak kalah
pentingnya agar dapat memancing siswa untuk terlibat aktif dalam
kegiatan belajar mengajar. Guru dituntut untuk lebih kreatif dalam
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran, diantaranya adalah dengan
menguasai materi dan menggunakan berbagai metode pembelajaran
sehingga kegiatan belajar mengajar lebih variatif.
Dalam pembelajaran di kelas, terjadi proses interaksi dan
komunikasi antara pendidik (guru) dan peserta didik (siswa). Guru
sebagai subyek (fasilitator) dan peserta didik (siswa) sebagai obyek
dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran. Dalam bukunya Hamalik
(1995) menyebutkan pembelajaran sebagai suatu kombinasi yang
tersusun meliputi unsur manusia, material, fasilitas, perlengkapan,
dan prosedur saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
Metoda pembelajaran adalah salah satu faktor penentu
keberhasilan di samping media pembelajaran. Karena metoda adalah
bagian yang internal dari proses pembelajaran di sekolah. Metoda
adalah cara yang digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran
dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Artinya guru tidak hanya harus menguasai metodologi tetapi juga
harus mampu memilih dengan tepat metoda yang akan digunakan
dalam proses pembelajaran di kelas. Efektif tidaknya penggunaan
metoda tergantung dari kemampuan guru itu sendiri dalam mengelola
pembelajaran.
Hasil observasi awal dengan guru kelas V SD Negeri 8
Cicalengka diperoleh bahwa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia
cenderung monoton yang berpusat pada guru. Siswa cenderung hanya
menulis penjelasan dari guru dan mendengarkan saja. Sehingga siswa
membuat siswa merasa bosan dan tidak adanya motivasi dalam
belajar serta kurang berperan aktif sehingga menyebabkan hasil
belajar menjadi kurang optimal. Hal ini dapat dibuktikan dengan data
yang diperoleh peneliti bahwa ada sebagian besar siswa kelas V SD
Negeri 8 Cicalengka hasil belajarnya kurang dalam mata pelajaran
Bahasa Indonesia, siswa dikatakan tuntas apabila ≥ dari KKM 70.
Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia alternatif dengan
menggunakan metode Role Playing. Metode bermain peran (Role
Playing) yaitu suatu cara penugasan bahan-bahan pelajaran melalu
pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa. Berbicara
merupakan sebuah ujaran sebagai suatu sarana berkomonikasi untuk
mengungkapkan pikiran, pendapat, gagasan, perasaan, dan keinginan
dengan bantuan lambang-lambang yang disebut kata-kata.
Untuk melakukan pembelajaran bermain peran siswa
seharusnya memiliki pengetahuan mengenai karakter yang
diperankan. Metode bermain peran banyak melibatkan siswa untuk
beraktivitas dalam pembelajaran dan akan memberikan suasana yang
menggembirakan sehingga siswa senang, tidak membosankan dan
antusias dalam mengikuti pelajaran.
Dengan demikian kesan yang didapatkan siswa tentang materi
pelajaran yang sedang dipelajari lebih kuat, yang pada akhirnya dapat
meningkatkan hasil belajar siswa (Silberman, 2001) Berdasarkan
uraian diatas maka diadakan penelitian tindakan kelas yang berjudul
“MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN
MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING PADA PELAJARAN
BAHASA INDONESIA DI KELAS V SD NEGERI 8 CICALENGKA”
2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka dapat
diidentifikasi masalah sebagai berikut :
1. Pemahaman siswa terhadap materi Bahasa Indonesia masih
sangat rendah.
2. Tingkat keaktifan siswa masih rendah.
3. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia rendah.
4. Metode belajar yang digunakan guru di dalam menyampaikan
materi ajar kurang bervariasi hanya menggunakan teknik ceramah
saja serta pada proses pembelajaran siswa kurang aktif karena
siswa merasa bosan dan jenuh.
5. Role Playing merupakan alternatif metode yang dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia.
3. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang pada hal-hal yang telah
diidentifikasi pada permasalahan yang ditemukan, maka dapat
dirumuskan hal-hal sebagai berikut :
1. Apakah penggunaan metode Role Playing dapat meningkatkan
hasil belajar siswa pada pelajaran Bahasa Indonesia di kelas V SD
Negeri 8 Cicalengka?
4. Tujuan Penelitian
Rumusan masalah yang telah ditetapkan merupakan acuan
untuk mencapai tujuan penelitian, diantaranya :
1. Mengetahui penggunaan metode Role Playing dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran Bahasa
Indonesia di kelas V SD Negeri 8 Cicalengka?
2. Mengetahui penggunaan metode Role Playing dapat
meningkatkan keaktifan belajar siswa pada pelajaran Bahasa
Indonesia di kelas V SD Negeri 8 Cicalengka?
BAB II
PEMBAHASAN
5. Bahan pustaka apa sajakah yang dapat dijadikan referensi untuk penulisan
karya tulis ilmiah? Jelaskanlah!
Jawab :
Dalam proses penulisan karya tulis ilmiah, referensi menjadi bagian penting
untuk memperlancar penulisan karya ilmiah. Referensi diartikan sebagai
rujukan atau acuan untuk mempertegas suatu pernyataan informasi dalam
penulisan karya ilmiah. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui bagaimana
mencari referensi karya tulis ilmiah yang relevan dengan apa yang ditulis.
Secara umum referensi dapat diperoleh dari beberapa sumber seperti buku,
surat kabar atau majalah, artikel atau jurnal ilmiah, tesis / disertasi, seminar
dan situs jejaring internet. Namun, referensi yang digunakan tergantung
dengan apa yang akan di tulis.
1. Artikel / Jurnal Ilmiah
Penelitian yang sudah selesai dilaksanakan biasanya dipublikasikan dalam
bentuk artikel ilmiah yang disebut jurnal. Pilihlah jurnal penelitian terbaru
yang berasal dari publisher jurnal bereputasi, baik nasional maupun
internasional.
2. Seminar
Prosiding Seminar atau lebih populer disebut Seminar, memiliki posisi
keilmiahan yang hampir sama dengan jurnal ilmiah. Hanya saja prosiding
seminar lebih dikhususkan pada hasil dari sebuah konferensi ilmiah.
Sebuah prosiding seminar yang ilmiah telah melalui proses editing
dan review yang ketat, serta memiliki ISBN atau ISSN.
3. Tesis / Disertasi
Tesis dan disertasi sebagai karya tulis ilmiah sebagai prasyarat dalam
menyelesaikan jenjang pendidikan tertentu dinilai relatif kurang kuat
sebagai rujukan karena keduanya belum terpublikasi secara dalam jurnal
ilmiah. Akan tetapi, bagaimanapun tesis dan disertasi adalah karya ilmiah,
yang sudah diteliti oleh pakar / pembimbing dan diuji oleh penguji
sehingga tetap bisa dijadikan sumber rujukan dalam menulis.
4. Buku
Buku adalah sumber literatur yang paling sering dijadikan rujukan untuk
penulisan karya tulis ilmiah. Sebuah buku berisi pembahasan ilmiah
bidang keilmuan tertentu dan seharusnya sudah melalui proses
penyuntingan (editing) sehingga sahih untuk dikutip. Buku referensi dapat
berupa hasil dari sebuah penelitian ilmiah atau berisi konsep dasar suatu
bidang keilmuan tertentu. Seperti halnya jurnal, pilihlah buku dengan
tahun terbit terbaru dan penerbit yang bereputasi.
5. Media / Internet
Sumber literatur terakhir yang bisa Anda gunakan adalah sumber media
massa atau internet. Ini adalah sumber rujukan yang paling lemah
posisinya. Ada beberapa hal yang wajib Anda perhatikan jika berniat
menggunakan media massa atau internet sebagai literatur ilmiah. Pastikan
sumber yang Anda akan ambil berasal dari salah satu sumber berikut :
Artikel atau berita dimuat oleh media yang kredibel
Data/ informasi berasal dari situs resmi dari pemerintah atau
kementerian
Blog atau tulisan dari para pakar yang telah diakui ahli dalam
bidangnya
Situs resmi badan / organisasi nasional maupun internasional, seperti
ICW, PBB, BPS, atau OKI
Jurnal penelitian elektronik dari open access journal
6. Bagaimanakah cara membuat kutipan yang baik dan benar? Sertakan pula
contohnya!
Jawab :
Sebelum mengetahui cara menulis kutipan yang baik dan benar, perlu untuk
diketahui prinsip-prinsipnya. Berikut ini prinsip-prinsip dalam mengutip,
diantaranya :
- Jangan melakukan perubahan kecuali jika terpaksa untuk tujuan tertentu,
dan harus disertai keterangan dalam tanda kurung segi empat.
Contoh: [cetak tebal dari penulis]
- Bila ada kesalahan pengutip tidak boleh memperbaikinya.
Biarkan apa adanya dan beri catatan singkat [sic!] yang artinya kesalahan
dari naskah asli yang dikutip dan penulis (pengutip) tidak bertanggung
jawab atas kesalahan tersebut.
Contoh: … hal itu memiliki makan [sic!] yang ambigu.
- Menghilangkan bagian yang dikutip
Boleh menghilangkan bagian yang dikutip asalkan tidak mengakibatkan
perubahan makna. Untuk penghilangan bagian kalimat dengan titik tiga.
Jika yang dihilangkan lebih dari satu baris, digantikan dengan titik
sepanjang satu barisan.
Cara membuat kutipan terbagi menjadi dua cara, yaitu kutipan langsung dan
kutipan tidak langsung.
- Kutipan Langsung
Kutipan langsung merupakan jenis kutipan yang dilakukan dengan cara
mengambil sama persis dari sumber aslinya.
- Cara menulis kutipan langsung kurang dari empat baris
- Kalimat kutipan harus diintegrasikan dengan teks
- Jarak antar baris kutipan adalah dua spasi
- Kutipan diapit dengan tanda kutip/petik dua ("…")
- Setelah kutipan, jangan lupa menuliskan sumber berupa nama
pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman di dalam tanda kurung
Contoh kutipan langsung kurang dari empat baris :
"Dalam membuat sebuah karya ilmiah jenis penelitian, eksplorasi
pustaka merupakan sesuatu yang harus dilakukan untuk mendapatkan
kebenaran data yang ingin diteliti" (Agung Hermanto, 2009: 15-16).
Selain itu, bisa juga dengan memberikan sumber kutipan di depan
sebelum kutipan seperti contoh berikut ini:
Siswanto (1990:20) menegaskan, "keputusan ilmiah merupakan sebuah
kemungkinan atau probabilitas, sehingga bukan suatu kebenaran yang
mutlak".
- Cara menulis kutipan langsung lebih empat baris
- Penulisan kutipan dipisahkan dengan jarak tiga spasi dari teks
- Jarak antar baris kutipan adalah 1 spasi
- Kutipan boleh diapit dengan tanda kutip/petik dua ("…") atau
tidak.
- Setelah kutipan, jangan lupa memberi keterangan sumber aslinya.
Contoh kutipan lebih dari empat baris:
Terjemahan karya ilmiah dalam bahasa Indonesia banyak yang tidak
memuaskan karena para penerjemah tidak terlatih dalam ilmu
penerjemahan. Misalnya terjemahan berikut ini.
"Suatu pikiran yang telah tersebar dengan luas sekali orang banyak
menggambarkan buku-buku sebagai benda tak berjiwa, tidak effektif
(sic!), serba damai yang pada tempatnya sekali berada dalam
kelindungan-kelindungan sejuk dan ketenangan akademis dari
universitas-universitas dan tempat…" (Sani, 1959: 7).
- Kutipan Tidak Langsung
Kutipan tidak langsung merupakan jenis kutipan yang mengambil inti
sarinya saja, tanpa mengurangi makna sebenarnya dari kalimat yang ada.
- Cara menulis kutipan tidak langsung
- Kutipan diintegrasikan dengan teks
- Jarak antar baris kutipan adalah spasi ganda
- Kutipan tidak diapit dengan tanda kutip/petik dua ("…")
- Setelah kutipan, jangan lupa untuk menuliskan sumber kutipan
Contoh:
Kecerdasan buatan merupakan suatu sistem yang di dalamnya terdapat
entitas ilmiah yang berfungsi untuk memproses data eksternal secara cepat
dan akurat (Michelle Doe, 2016: 27).
Dalam menulis kutipan tidak langsung bisa juga dengan menyebutkan
sumber di depan kutipan seperti berikut ini:
Michelle Doe (2016: 27) berpendapat bahwa kecerdasan buatan
merupakan suatu sistem yang di dalamnya terdapat entitas ilmiah yang
berfungsi untuk memproses data eksternal secara cepat dan akurat.