Anda di halaman 1dari 34

Dampak Globalisasi Terhadap Pendidikan

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah


Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak
mengenal batas wilayah. Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang
dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai
pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa-bangsa di
seluruh dunia (Edison A. Jamli, 2005).

Proses globalisasi berlangsung melalui dua dimensi, yaitu dimensi ruang dan waktu.
Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi,
dan terutama pada bidang pendidikan.
Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama dalam
globalisasi. Dewasa ini, teknologi informasi dan komunikasi berkembang pesat dengan
berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh dunia.
Oleh karena itu globalisasi tidak dapat dihindari kehadirannya, terutama dalam
bidang pendidikan.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang disertai dengan semakin kencangnya arus
globalisasi dunia membawa dampak tersendiri bagi dunia pendidikan.
Banyak sekolah di indonesia dalam beberapa tahun belakangan ini mulai melakukan
globalisasi dalam sistem pendidikan internal sekolah.
Hal ini terlihat pada sekolah – sekolah yang dikenal dengan billingual school,
dengan diterapkannya bahasa asing seperti bahasa Inggris dan bahasa Mandarin sebagai mata
ajar wajib sekolah. Selain itu berbagai jenjang pendidikan mulai dari sekolah menengah
hingga perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang membuka program kelas
internasional.
Globalisasi pendidikan dilakukan untuk menjawab kebutuhan pasar akan tenaga kerja
berkualitas yang semakin ketat. Dengan globalisasi pendidikan diharapkan tenaga kerja
Indonesia dapat bersaing di pasar dunia.
Apalagi dengan akan diterapkannya perdagangan bebas, misalnya dalam lingkup
negara-negara ASEAN, mau tidak mau dunia pendidikan di Indonesia harus menghasilkan
lulusan yang siap kerja agar tidak menjadi “budak” di negeri sendiri.
Persaingan untuk menciptakan negara yang kuat terutama di bidang ekonomi,
sehingga dapat masuk dalam jajaran raksasa ekonomi dunia tentu saja sangat membutuhkan
kombinasi antara kemampuan otak yang mumpuni disertai dengan keterampilan daya cipta
yang tinggi.
Salah satu kuncinya adalah globalisasi pendidikan yang dipadukan dengan kekayaan
budaya bangsa Indonesia. Selain itu hendaknya peningkatan kualitas pendidikan hendaknya
selaras dengan kondisi masyarakat Indonesia saat ini. Tidak dapat kita pungkiri bahwa masih
banyak masyarakat Indonesia yang berada di bawah garis kemiskinan.
Dalam hal ini, untuk dapat menikmati pendidikan dengan kualitas yang baik tadi
tentu saja memerlukan biaya yang cukup besar. Tentu saja hal ini menjadi salah satu
penyebab globalisasi pendidikan belum dirasakan oleh semua kalangan masyarakat.
Sebagai contoh untuk dapat menikmati program kelas Internasional di perguruan
tinggi terkemuka di tanah air diperlukan dana lebih dari 50 juta. Alhasil hal tersebut hanya
dapat dinikmati golongan kelas atas yang mapan.
Dengan kata lain yang maju semakin maju, dan golongan yang terpinggirkan akan
semakin terpinggirkan dan tenggelam dalam arus globalisasi yang semakin kencang yang
dapat menyeret mereka dalam jurang kemiskinan.
Masyarakat kelas atas menyekolahkan anaknya di sekolah – sekolah mewah di saat
masyarakat golongan ekonomi lemah harus bersusah payah bahkan untuk sekedar
menyekolahkan anak mereka di sekolah biasa.
Ketimpangan ini dapat memicu kecemburuan yang berpotensi menjadi konflik
sosial. Peningkatan kualitas pendidikan yang sudah tercapai akan sia-sia jika gejolak sosial
dalam masyarakat akibat ketimpangan karena kemiskinan dan ketidakadilan tidak diredam
dari sekarang.
2. Rumusan Masalah
Secara umum, rumusan masalah pada makalah “Dampak Globalisasi Terhadap
Pendidikan” ini dapat dirumuskan seperti pada pertanyaan berikut :
1. Apa dampak dari globalisasi untuk dunia pendidikan?
2. Penyebab buruknya pendidikan di era globalisasi?
3. Cara penyesuaian pendidikan di Indonesia pada era globalisasi?
3. Tujuan Penelitian
1. Bagi Penulis
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas yang diberikan dosen dalam mata kuliah
pengantar pendidikan. Selain itu, bagi diri kami pribadi makalah ini juga diharapkan
bisa digunakan untuk menambah pengetahuan yang lebih bagi mahasiswa, baik dalam
lingkup universitas negeri malang maupun di civitas akademika yang lain.
2. Bagi Pembaca
Makalah ini dimaksudkan untuk membahas dampak globalisasi terhadap dunia
pendidikan dan menambah ilmu pengetahuan mengenai globalisasi. Para pembaca yang
dominan dari kaula mahasiswa bisa digunakan untuk langkah menuju ke pengetahuan
yang lebih luas, sehingga kedepannya tercipta sumber daya manusia yang unggul.
3. Bagi Masyarakat
Diharapkan masyarakat bisa lebih memahami tentang arti penting globalisasi sehingga
dampak negatif yang berimbas bisa leih diperkecil. Dan juga diharapkan agar realisasi
kegiatan positif terhadap adanya pendidikan semakin lebih baik.
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Pengaruh Globalisasi terhadap dunia Pendidikan
Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari pengaruh
perkembangan globalisasi, di mana ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat. Era
pasar bebas juga merupakan tantangan bagi dunia pendidikan Indonesia, karena terbuka
peluang lembaga pendidikan dan tenaga pendidik dari mancanegara masuk ke Indonesia.
Untuk menghadapi pasar global maka kebijakan pendidikan nasional harus dapat
meningkatkan mutu pendidikan, baik akademik maupun non-akademik, dan memperbaiki
manajemen pendidikan agar lebih produktif dan efisien serta memberikan akses seluas-
luasnya bagi
masyarakat untuk mendapatkan pendidikan.
Ketidaksiapan bangsa kita dalam mencetak SDM yang berkualitas dan bermoral
yang dipersiapkan untuk terlibat dan berkiprah dalam kancah globalisasi, menimbulkan
dampak positif dan negatif dari dari pengaruh globalisasi dalam pendidikan dijelaskan
dalam poin-poin berikut :
1. Dampak Positif Globalisasi Terhadap Dunia Pendidikan Indonesia
Pengajaran Interaktif Multimedia
Kemajuan teknologi akibat pesatnya arus globalisasi, merubah pola pengajaran pada dunia
pendidikan. Pengajaran yang bersifat klasikal berubah menjadi pengajaran yang berbasis
teknologi baru seperti internet dan computer.
Apabila dulu, guru menulis dengan sebatang kapur, sesekali membuat gambar sederhana
atau menggunakan suara-suara dan sarana sederhana lainnya untuk mengkomunikasikan
pengetahuan dan informasi. Sekarang sudah ada computer. Sehingga tulisan, film, suara,
music, gambar hidup, dapat digabungkan menjadi suatu proses komunikasi.
Dalam fenomena balon atau pegas, dapat terlihat bahwa daya itu dapat mengubah bentuk
sebuah objek. Dulu, ketika seorang guru berbicara tentang bagaimana daya dapat
mengubah bentuk sebuah objek tanpa bantuan multimedia, para siswa mungkin tidak
langsung menangkapnya.
Sang guru tentu akan menjelaskan dengan contoh-contoh, tetapi mendengar tak seefektif
melihat. Levie dan Levie (1975) dalam Arsyad (2005) yang membaca kembali hasil-hasil
penelitian tentang belajar melalui stimulus kata, visual dan verbal menyimpulkan bahwa
stimulus visual membuahkan hasil belajar yang lebih baik untuk tugas-tugas seperti
mengingat, mengenali, mengingat kembali, dan menghubung-hubungkan fakta dengan
konsep.
Perubahan Corak Pendidikan
Mulai longgarnya kekuatan kontrol pendidikan oleh negara. Tuntutan untuk berkompetisi
dan tekanan institusi global, seperti IMF dan World Bank, mau atau tidak, membuat dunia
politik dan pembuat kebijakan harus berkompromi untuk melakukan perubahan. Lahirnya
UUD 1945 yang telah diamandemen, UU Sisdiknas, dan PP 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan (SNP) setidaknya telah membawa perubahan paradigma pendidikan
dari corak sentralistis menjadi desentralistis.
Sekolah-sekolah atau satuan pendidikan berhak mengatur kurikulumnya sendiri yang
dianggap sesuai dengan karakteristik sekolahnya. Kemudahan Dalam Mengakses
Informasi Dalam dunia pendidikan, teknologi hasil dari melambungnya globalisasi seperti
internet dapat membantu siswa untuk mengakses berbagai informasi dan ilmu pengetahuan
serta sharing riset antarsiswa terutama dengan mereka yang berjuauhan tempat tinggalnya.
Pembelajaran Berorientasikan Kepada Siswa Dulu, kurikulum terutama didasarkan pada
tingkat kemajuan sang guru. Tetapi sekarang, kurikulum didasarkan pada tingkat
kemajuan siswa. KBK yang dicanangkan pemerintah tahun 2004 merupakan langkah awal
pemerintah dalam mengikut sertakan secara aktif siswa terhadap pelajaran di kelas yang
kemudian disusul dengan KTSP yang didasarkan pada tingkat satuan pendidikan.
Di dalam kelas, siswa dituntut untuk aktif dalam proses belajar-mengajar. Dulu, hanya
guru yang memegang otoritas kelas. Berpidato di depan kelas. Sedangkan siswa hanya
mendengarkan dan mencatat. Tetapi sekarang siswa berhak mengungkapkan ide-idenya
melalui presentasi. Disamping itu, siswa tidak hanya bisa menghafal tetapi juga mampu
menemukan konsep-konsep, dan fakta sendiri.

2. Dampak Negatif Globalisasi Terhadap Dunia Pendidikan Indonesia


Komersialisasi Pendidikan
Era globalisasi mengancam kemurnian dalam pendidikan. Banyak didirikan sekolah-sekolah
dengan tujuan utama sebagai media bisnis. John Micklethwait menggambarkan sebuah
kisah tentang pesaingan bisnis yang mulai merambah dunia pendidikan dalam bukunya
“Masa Depan Sempurna” bahwa tibanya perusahaan pendidikan menandai pendekatan
kembali ke masa depan.
Salah satu ciri utamanya ialah semangat menguji murid ala Victoria yang bisa
menyenangkan Mr. Gradgrind dalam karya Dickens. Perusahaan-perusahaan ini harus
membuktikan bahwa mereka memberikan hasil, bukan hanya bagi murid, tapi juga
pemegang saham.(John Micklethwait, 2007:166).

Bahaya Dunia Maya


Dunia maya selain sebagai sarana untuk mengakses informasi dengan mudah juga dapat
memberikan dampak negative bagi siswa. Terdapat pula, Aneka macam materi yang
berpengaruh negative bertebaran di internet. Misalnya: pornografi, kebencian, rasisme,
kejahatan, kekerasan, dan sejenisnya.
Berita yang bersifat pelecehan seperti pedafolia, dan pelecehan seksual pun mudah diakses
oleh siapa pun, termasuk siswa. Barang-barang seperti viagra, alkhol, narkoba banyak
ditawarkan melalui internet. Contohnya, 6 Oktober 2009 lalu diberitakan salah seorang
siswi SMA di Jawa Timur pergi meninggalkan sekolah demi menemui seorang lelaki yang
dia kenal melalui situs pertemanan “facebook”. Hal ini sangat berbahaya pada proses belajar
mengajar.

Ketergantungan
Mesin-mesin penggerak globalisasi seperti computer dan internet dapat menyebabkan
kecanduan pada diri siswa ataupun guru. Sehingga guru ataupun siswa terkesan tak
bersemangat dalam proses belajar mengajar tanpa bantuan alat-alat tersebut.
2.2 Keadaan Buruk Pendidikan di Indonesia

1. Paradigma Pendidikan Nasional yang Sekular-Materialistik


Diakui atau tidak, sistem pendidikan yang berjalan di Indonesia saat ini adalah sistem
pendidikan yang sekular-materialstik. Hal ini dapat terlihat antara lain pada UU
Sisdiknas No. 20 tahun 2003 Bab VI tentang jalur, jenjang, dan jenis pendidikan bagian
kesatu (umum) pasal 15 yang berbunyi :
Jenis pendidikan mencakup pendidikan umum, kejuruan, akademik, profesi, advokasi,
kagamaan, dan khusus dari pasal ini tampak jelas adanya dikotomi pendidikan, yaitu
pendidikan agama dan pendidikan umum.
Sistem pendidikan dikotomis semacam ini terbukti telah gagal melahirkan manusia yang
sholeh yang berkepribadian sekaligus mampu menjawab tantangan perkembangan
melalui penguasaan sains dan teknologi.
Secara kelembagaan, sekularisasi pendidikan tampak pada pendidikan agama melalui
madrasah, institusi agama, dan pesantren yang dikelola oleh Departemen Agama;
sementara pendidikan umum melalui sekolah dasar, sekolah menengah, kejurusan serta
perguruan tinggi umum dikelola oleh Departemen Pendidikan Nasional.
Terdapat kesan yang sangat kuat bahwa pengembangan ilmu-ilmu kehidupan (iptek)
dilakukan oleh Depdiknas dan dipandang sebagai tidak berhubungan dengan agama.
Pembentukan karakter siswa yang merupakan bagian terpenting dari proses pendidikan
justru kurang tergarap secara serius. Agama ditempatkan sekadar salah satu aspek yang
perannya sangat minimal, bukan menjadi landasan seluruh aspek.
Pendidikan yang sekular-materialistik ini memang bisa melahirkan orang yang
menguasai sains-teknologi melalui pendidikan umum yang diikutinya. Akan tetapi,
pendidikan semacam itu terbukti gagal membentuk kepribadian peserta didik dan
penguasaan ilmu agama. Banyak lulusan pendidikan umum yang ‘buta agama’ dan rapuh
kepribadiannya.
Sebaliknya, mereka yang belajar di lingkungan pendidikan agama memang menguasai
ilmu agama dan kepribadiannya pun bagus, tetapi buta dari segi sains dan teknologi.
Sehingga, sektor-sektor modern diisi orang-orang awam. Sedang yang mengerti agama
membuat dunianya sendiri, karena tidak mampu terjun ke sektor modern.

2. Mahalnya Biaya Pendidikan


Pendidikan bermutu itu mahal, itulah kalimat yang sering terlontar di kalangan
masyarakat. Mereka menganggap begitu mahalnya biaya untuk mengenyam pendidikan
yang bermutu. Mahalnya biaya pendidikan dari Taman Kanak-Kanak (TK) sampai
Perguruan Tinggi membuat masyarakat miskin memiliki pilihan lain kecuali tidak
bersekolah.
Makin mahalnya biaya pendidikan sekarang ini tidak lepas dari kebijakan pemerintah
yang menerapkan MBS (Manajemen Berbasis Sekolah), dimana di Indonesia dimaknai
sebagai upaya untuk melakukan mobilisasi dana.
Karena itu, komite sekolah yang merupakan organ MBS selalu disyaratkan adanya unsur
pengusaha. Asumsinya, pengusaha memiliki akses atas modal yang lebih luas. Hasilnya,
setelah komite sekolah terbentuk, segala pungutan disodorkan kepada wali murid sesuai
keputusan komite sekolah. Namun dalam penggunaan dana, tidak transparan. Karena
komite sekolah adalah orang-orang dekat kepada sekolah.
Kondisi ini akan lebih buruk dengan adanya RUU tentang Badan Hukum Pendidikan
(RUU BHP). Berubahnya status pendidikan dari milik publik ke bentuk Badan Hukum
jelas memiliki konsekuensi ekonomis dan politis amat besar.
Dengan perubahan status itu pemerintah secara mudah dapat melempar tanggung
jawabnya atas pendidikan warganya kepada pemilik badan hukum yang sosoknya tidak
jelas.
Privatisasi atau semakin melemahnya peran negara dalam sektor pelayanan publik tak
lepas dari tekanan utang dan kebijakan untuk memastikan pembayaran utang. Utang luar
negeri Indonesia sebesar 35-40 persen dari APBN setiap tahunnya merupakan faktor
pendorong privatisasi pendidikan.
Akibatnya, sector yang menyerap pendanaan besar seperti pendidikan menjadi korban.
Dana pendidikan terpotong hingga tinggal 8 persen (Kompas, 10/5/2005).
Koordinator LSM Education network foa Justice (ENJ), Yanti Mukhtar (Republika,
10/5/2005) menilai bahwa dengan privatisasi pendidikan berarti Pemerintah telah
melegitimasi komersalialisasi pendidikan dengan menyerahkan tanggung jawab
penyelenggaraan pendidikan ke pasar.
Dengan begitu, nantinya sekolah memiliki otonomi untuk menentukan sendiri biaya
penyelenggaraan pendidikan. Sekolah tentu saja akan mematok biaya setinggi-tingginya
untuk meningkatkan dan mempertahankan mutu.
Akibatnya, akses rakyat yang kurang mampu untuk menikmati pendidikan berkualitas
akan terbatasi dan masyarakat semakin terkotak-kotak berdasarkan status sosial, antara
kaya dan miskin.
Pendidikan berkualitas memang tidak mungkin murah, tetapi persoalannya siapa yang
seharusnya membayarnya?. Kewajiban Pemerintahlah untuk menjamin setiap warganya
memperoleh pendidikan dan menjamin akses masyarakat bawah untuk mendapatkan
pendidikan bermutu.
Akan tetapi, kenyataan Pemerintah justru ingin berkilah dari tanggung jawab. Padahal
keterbatasan dana tidak dapat dijadikan alasan bagi Pemerintah untuk ‘cuci tangan’.
Fandi achmad (Jawa Pos, 2/6/2007) menjelaskan sebagai berikut.
Mencermati konteks pendidikan dalam praktik seperti itu, tujuan pendidikan menjadi
bergeser. Awalnya, pendidikan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan tidak
membeda-bedakan kelas sosial.
Pendidikan adalah untuk semua. Namun, pendidikan kemudian menjadi perdagangan
bebas (free trade).

Tesis akhirnya, bila sekolah selalu mengadakan drama tahun ajaran masuk sekolah
dengan bentuk pendidikan diskriminatif sedemikian itu, pendidikan justru tidak bisa
mencerdaskan bangsa. Ia diperalat untuk mengeruk habis uang rakyat demi kepentingan
pribadi maupun golongan.

3. Kualitas SDM yang Rendah


Akibat paradigma pendidikan nasional yang sekular-materialistik, kualitas kepribadian
anak didik di Indonesia semakin memprihatinkan. Dari sisi keahlian pun sangat jauh jika
dibandingkan dengan Negara lain.
Jika dibandingkan dengan India, sebuah Negara dengan segudang masalah (kemiskinan,
kurang gizi, pendidikan yang rendah), ternyata kualitas SDM Indonesia sangat jauh
tertinggal. India dapat menghasilkan kualitas SDM yang mencengangkan.
Jika Indonesia masih dibayang-bayangi pengusiran dan pemerkosaan tenaga kerja tak
terdidik yang dikirim ke luar negeri, banyak orang India mendapat posisi bergengsi di
pasar Internasional.
Di samping kualitas SDM yang rendah juga disebabkan di beberapa daerah di Indonesia
masih kekurangan guru, dan ini perlu segera diantisipasi.
Dalam menghadapi era globalisasi, kita tidak hanya membutuhkan sumber daya manusia
dengan latar belakang pendidikan formal yang baik, tetapi juga diperlukan sumber daya
manusia yang mempunyai latar belakang pendidikan non formal.

2.3 Penyesuaian Pendidikan Indonesia di Era Globalisasi


Dari beberapa takaran dan ukuran dunia pendidikan kita belum siap menghadapi globalisasi.
Belum siap tidak berarti bangsa kita akan hanyut begitu saja dalam arus global tersebut.
Kita harus menyadari bahwa Indonesia masih dalam masa transisi dan memiliki potensi
yang sangat besar untuk memainkan peran dalam globalisasi khususnya pada konteks
regional.
Inilah salah satu tantangan dunia pendidikan kita yaitu menghasilkan SDM yang kompetitif
dan tangguh. Kedua, dunia pendidikan kita menghadapi banyak kendala dan tantangan.
Namun dari uraian di atas, kita optimis bahwa masih ada peluang.
Ketiga, alternatif yang ditawarkan di sini adalah penguatan fungsi keluarga dalam
pendidikan anak dengan penekanan pada pendidikan informal sebagai bagian dari
pendidikan formal anak di sekolah.
Kesadaran yang tumbuh bahwa keluarga memainkan peranan yang sangat penting dalam
pendidikan anak akan membuat kita lebih hati-hati untuk tidak mudah melemparkan
kesalahan dunia pendidikan nasional kepada otoritas dan sektor-sektor lain dalam
masyarakat, karena mendidik itu ternyata tidak mudah dan harus lintas sektoral.
Semakin besar kuantitas individu dan keluarga yang menyadari urgensi peranan keluarga
ini, kemudian mereka membentuk jaringan yang lebih luas untuk membangun sinergi, maka
semakin cepat tumbuhnya kesadaran kompetitif di tengah-tengah bangsa kita sehingga
mampu bersaing di atas gelombang globalisasi ini.
Yang dibutuhkan Indonesia sekarang ini adalah visioning (pandangan), repositioning
strategy (strategi) , dan leadership (kepemimpinan).
Tanpa itu semua, kita tidak akan pernah beranjak dari transformasi yang terus berputar-
putar. Dengan visi jelas, tahapan-tahapan yang juga jelas, dan komitmen semua pihak serta
kepemimpinan yang kuat untuk mencapai itu, tahun 2020 bukan tidak mungkin Indonesia
juga bisa bangkit kembali menjadi bangsa yang lebih bermartabat dan jaya sebagai
pemenang dalam globalisasi.
BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak
mengenal batas wilayah. Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang
dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai
pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa-bangsa di
seluruh dunia.
Dampak Positif Globalisasi Terhadap Dunia Pendidikan Indonesia
Kemajuan teknologi akibat pesatnya arus globalisasi, merubah pola pengajaran pada dunia
pendidikan. Pengajaran yang bersifat klasikal berubah menjadi pengajaran yang berbasis
teknologi baru seperti internet dan computer.
Perubahan Corak Pendidikan, mulai longgarnya kekuatan kontrol pendidikan oleh negara.
Tuntutan untuk berkompetisi dan tekanan institusi global, seperti IMF dan World Bank,
mau atau tidak, membuat dunia politik dan pembuat kebijakan harus berkompromi untuk
melakukan perubahan.
Dampak Negatif Globalisasi Terhadap Dunia Pendidikan Indonesia Komersialisasi
Pendidikan
Era globalisasi mengancam kemurnian dalam pendidikan. Banyak didirikan sekolah-sekolah
dengan tujuan utama sebagai media bisnis. John Micklethwait menggambarkan sebuah
kisah tentang pesaingan bisnis yang mulai merambah dunia pendidikan dalam bukunya
“Masa Depan Sempurna” bahwa tibanya perusahaan pendidikan menandai pendekatan
kembali ke masa depan.
Dunia maya selain sebagai sarana untuk mengakses informasi dengan mudah juga dapat
memberikan dampak negative bagi siswa. Terdapat pula, Aneka macam materi yang
berpengaruh negative bertebaran di internet. Misalnya: pornografi, kebencian, rasisme,
kejahatan, kekerasan, dan sejenisnya.
Berita yang bersifat pelecehan seperti pedafolia, dan pelecehan seksual pun mudah diakses
oleh siapa pun, termasuk siswa. Barang-barang seperti viagra, alkhol, narkoba banyak
ditawarkan melalui internet.
Penyebab buruknya pendidikan di era globalisasi di indonesia adalah Mahalnya Biaya
Pendidikan, Kualitas SDM yang Rendah dan fasilitas pendidikan ang kurang, itu yang
mengakibatkan pendidikan tidak berjalan dengan lancar
Yang dibutuhkan Indonesia sekarang ini adalah visioning (pandangan), repositioning
strategy (strategi) , dan leadership (kepemimpinan). Tanpa itu semua, kita tidak akan pernah
beranjak dari transformasi yang terus berputar-putar. Dengan visi jelas, tahapan-tahapan yang
juga jelas, dan komitmen semua pihak serta kepemimpinan yang kuat untuk mencapai itu
5.2 Saran
Di era globalisasi ini, perkembangan sosial semakin tidak terkendali, baik sisi positif
atau negatifnya. Disarankan agar para orang tua memperhatikan kepentingan anaknya dalam
hal pendidikan sehingga pendidikan berjalan dengan lancar. Penulis juga menyarakan
kepada Pemerintah untuk harus menggarkan danan yang cukup untuk keperluan pendidikan
dan menambah beasiswa bagi guru untuk training.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sampah merupakan bagian dari masalah lingkungan karena pertambahan volume sampah
berkorelasi dengan pertambahan jumlah penduduk dan upaya untuk mengurangi sampah masih
terbatas (Soemarwoto, 2001).

Di tengah kepadatan aktivitas manusia, penanganan sampah masih menjadi permasalahan serius
yang belum bisa tertangani dengan tuntas, terutama di kota-kota besar. Pasalnya, rata-rata tiap
orang per hari dapat menghasilkan sampah 1-2 kg dan akan terus bertambah sejalan dengan
meningkatnya kesejahteraan dan gaya hidup masyarakat.

Sampah yang tidak mendapat penanganan serius bisa mengakibatkan pencemaran, baik polusi
udara, polusi air, maupun polusi tanah (Hadisuwito, 2007).

Kota medan termasuk diantara kota-kota besar di Indonesia, juga tak luput dari permasalahan
sampah kota.Sebagai ibukota Propinsi Sumatra Utara,Kota Medan termasuk pusat
perdagangan,industri dan jasa yang berkembang pesat. Kota Medan memiliki luas 265,1 km2,
yang terdiri dari 21 kecamatan dan 151 kecamatan kelurahan.
Medan merupakan salah satu kota metropolitan yang berpenduduk cukup padat di Sumatera
Utara, peningkatan jumlah penduduk sangat berpengaruh pada jumlah sampah.

Menurut data Dinas Kebersihan kota Medan tahun 2009, penduduk kota Medan menghasilkan
sampah sebesar
5.616 m3/hari atau 1.404 ton/hari (Khairunnisa, 2011). Untuk mengatasi permasalahan tersebut,
diperlukan upaya pelestarian lingkungan yang berkesinambungan.

Dalam karya tulis ini saya memberikan solusi dalam menanggulagi masalah sampah yang ada
dikota Medan dengan memanfaatkan sampah anorganik khususnya plastik dan kotak menjadi
Bunga dan Guci sebagai hiasan meja. Dengan adanya Karya tulis Ilmiah ini diharapkan dapat
menanggulangi permasalahan sampah diKota Medan dengan baik sehingga terwujudlah Medan
BERHIAS (Bersih, Hijau, Asri, dan Sehat).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah, maka diperoleh
rumusan masalah penelitian yaitu:

1. Apakah pengertian sampah anorganik dan bisakah sampah oraganik ini dapat dijadikan Bunga
dan Guci?
2. Sampah organik yang mana yang bisa dijadikan Bunga dan Guci?
3. Bagaimana proses pembuatan Bunga dan Guci dari sampah anorganik?
4. Apa manfaat dari Pembuatan Bunga dan Guci ini?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah ada, maka tujuan yang akan dicapai pada penelitian
ini adalah untuk mengetahui Seberapa besar Partisipasi anggota PKK dalam pengelolaan sampah
di Dusun Kabunan Desa Widodomartani Kecamatan Ngemplak Kabupaten Sleman.

D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik secara teoritis maupun secara praktis,
yaitu sebagai berikut:

1. Untuk menanggulangi masalah lingkungan dikota Medan


2. Untuk mengetahui manfaat dari sampah anorganik
3. Untuk mengetahui proses pembuatan Bunga dan Guci dari sampah anorganik

E. Kerangka Teori

Sampah merupakan material sisa baik dari hewan maupun manusia yang tidak terpakai lagi dan
dilepaskan ke alam dalam bentuk padatan, cair ataupun gas (Wikipedia,2011). Sampah adalah
bahan buangan padat atau semi padat yang dihasilkan dari aktivitas manusia atau hewan yang
tidak diinginkan atau tidak digunakan lagi (Tchobanoglous,dkk.1993).

Berdasarkan sifatnya sampah dibagi menjadi 2 yaitu sampah oraganik dan sampah nonorganik.
Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-
daun kering, dan sebagainya.

Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos. Sampah Anorganik, yaitu sampah yang
tidak mudah membusuk, seperti plastik , wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan,
botol dan gelas minuman,  kaleng,  kayu,  dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah
komersil  atau  sampah  yang laku dijual untuk dijadikan produk laiannya.

Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan,
botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas,  baik  kertas  koran,  HVS, maupun
karton (www.wikipedia.jenis- jenis-sampah.com).

Kota Medan merupakan Provinsi Sumatera Utara yang memiliki jumlah penduduk yang banyak
di sebabkan karena jumlah populasi penduduk bertambah dan kebutuhan akan pendudukpun
semakin banyak yng mengakibatkan populasi sampah berkembang, hal ini menyebabkan
keadaan yang tidak seimbang dan harus adanya suatu pergerakan untuk memanfaatkan sampah
menjadi sesuatu yang bernilai, dengan pemanfaatan tersebut dapat mengurangi tingkat sampah
di sekitar kita.

Pada tabel ini, terlihat bahwa setiap tahunnya populasi sampah bertambah karena jumlah
penduduk dikota Medan juga bertambah sehingga kebutuhan pun bertambah yang menyebabkan
produk sampah pun bertambah pula.
Pemerintah kota Medan juga telah membuat kebijakan dengan merumuskan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Medan tahun 2006 – 2010 yang salah satunya
mengenai peningkatan dan pengendalian lingkungan hidup yaitu meningkatkan pengelolaan
dampak pembangunan (Enviromental Impact Management), penerapan analisis dampak
lingkungan bagi setiap kegiatan yang diperkirakan mempunyai dampak yang signifikan terhadap
lingkungan.

Upaya ini sudah tentu harus disertai oleh partisipasi masyarakat masyarakat termasuk sektor
swasta.

Pada tahun 2009, diluncurkan program Green and Clean di kota Medan. Program ini merupakan
program yang digagas oleh PT. Unilever Tbk dari pihak swasta yang bekerjasama dengan
Pemerintah Kota Medan, Harian Waspada dan Yayasan Bumi Hijau Lestari.

Langkah ini didasari atas komitmen PT Unilever Tbk dalam memberikan sumbangsih pada
pembangunan yang berwawasan lingkungan (Panduan MdGC, 2010). Namun usaha pemerintah
Kota Medan ini hanya berjalan beberapa bulan saja dan tidak semua daerah menerapkan
Program Green and Clean.

Jumlah timbunan sampah pada tahun 2004 mencapai 596.775 ton/tahun.Dinas kebersihan
mencatat timbunan sampah dikota medan saat ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa jumlah sampah masih saja banyak dan diperlukan
penanggulangan agar sampah ini berkurang. Plastik merupakan bahan anorganik buatan yang
tersusun dari bahan – bahan kimia yang cukup berbahaya bagi lingkungan.

“Untuk menguraikan sampah plastik itu sendiri membutuhkan kurang lebih 100 hingga 500
tahun agar dapat terdegradasi dengan sempurna (I Made Arcana,2009)”. Di dalam kehidupan
sehari – hari, khususnya di Indonesia penggunaan bahan plastik dapat ditemukan di hampir
seluruh aktivitas kehidupan.Zat yang terkandung didalam plastik salah satunya adalah
vinilklorida dan akrilonitril.

Zat ini dapat menyebabkan kanker tiroid, uterus dan lever pada hewan. Juga dapat menimbulkan
cacat lahir pada tikus yang memakannya. Monomer lain pada plastik seperti akrilat,stirena dan
metakrilat dapat menimbulkan iritasi pada saluran pencernaan.

Dampak yang ditimbulkan dari sampah plastik sangat banyak. Sampah plastik mencemari tanah,
air tanah dan hewan bawah tanah. Racun-racun dari partikel plastik yang masuk ke dalam tanah
akan membunuh hewan-hewan pengurai di dalam tanah seperti cacing sehingga menurunkan
kesuburan tanah karena plastik juga menghalangi sirkulasi udara di dalam tanah dan ruang gerak
makhluk tersebut yang mampu meyuburkan tanah.

Sampah plastik juga mengganggu jalur air yang teresap ke dalam tanah sehingga resapan air
menjadi terhambat. Sampah plastik juga mencemari sungai. Sampah plastik yang menyumbat
aliran air sungai menyebabkan banjir di musim penghujan. Selain itu, sampah plastik
mengeluarkan zat yang berbahaya bagi organisme – organisme hewan di air sehingga
menyebabkan hewan – hewan tersebut mati.

Sampah platik yang dibiarkan menumpuk akan menjadi tempat bersarangnya berbagai macam
penyakit. Oleh sebab itu perlu adanya penanganan lebih lanjut terhadap masalah ini agar
terciptanya Medan BERHIAS (Bersih, Hijau, Asri dan Sehat).

F. Metodologi Penelitian

Metodologi penulisan ini dengan cara mencari literature tentang sampah anorganik dan menanya
proses pembuatan Bunga dan guci dari sampah anorganik. Kemudian metodologi penulisan ini
juga dengan cara pengumpulan data terlebih dahulu diberbagai tempat yang memiliki jumlah
sampah plastik yang banyak yang dapat dimanfaatkan dalam pembuatan bunga dan guci sebagai
hiasan meja. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 11 Oktober 2014 sampai tanggal 26 Oktober
2014.

Pengumpulan data dengan mengobservasi (melakukan pengamatan) terlebih dahulu di beberapa


tempat seperti ke pajak-pajak, dan daerah yang banyak tertimbun sampah yang ditemui dan
mengambil dokumentasi beberapa tempat.

Setelah melakukan observasi dan pengumpulan data kemudian melakukan analisis data yang
diperoleh dan memberikan solusi dalam penanggulangan sampah dan membuat proses
pemanfaatan sampah anorganik dan membuat kesimpulan.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Sampah Anorganik

Sampah Anorganik yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah
pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan
sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk
dijadikan produk laiannya.

Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan,
botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun
karton. Untuk menguraikan sampah plastik itu sendiri membutuhkan kurang lebih 100 hingga
500 tahun agar dapat terdegradasi dengan sempurna (I Made Arcana,2009).

Sampah ini sangat sering kita jumpai diberbagai tempat,sifatnya susah terurai oleh
mikroorganisme sehingga butuh yang lama untuk terurai.

Melihat kondisi ini maka akan menimbulkan dampak yang buruk bagi kita jika tidak adanya
penangglangan untuk masalah sampah ini. Dari data yang diperoleh (table 1.2.) juga
menunjukkan bahawa populasi sampah meningkat tiap tahunnya sehingga diperlukan lah strategi
atau cara untuk menanggulangi sampah ini agar bisa berkurang. Secara umum cara untuk
mengatasi masalah anorganik dapat dilakukan cara-cara berikut ini yaitu :

a. Reduce (pengurangan penggunaan) Mengurangi penggunaan dapat dilakukan dengan cara


hidup sederhana dengan memperhatikan hal-hal berikut yaitu menetukan prioritas sebelum
membeli barang, membeli produk yang tahan lama dan menurangi atau menghindari barang
yang tidak bisa didaur ulang oleh alam.

b. Reuse (Menggunakan Ulang) Banyak sekali sampah yang telah digunakan dapat digunakan
ulang seperti kalau kita membeli botol minum, kita dapat menggunakannya lagi dengan mengisi
ulang botol minum itulagi. Dengan begini maka akan mengurangi sampah.

c. Recycle ( Daur ulang)


Cara ini merupakan salah satu strategi pengolahan sampah yang snagat efektif yang terdiri dari
pemilihan, pengumpulan, pemprosesan, pendistribusian, dan pembuatan produk. Selain
mengutungkan secara ekonomis juga menguntungkan secara ekologi.

Dalam karya ilmiah ini, penanggulangan masalah sampah dilakukan dengan cara Daur ulang
(Recycle) dengan memanfaatkan sampah plastik dan sampah kertas yang dibuat menjadi bunga
dan guci sebagai hiasan meja.

B. Karakteristik sampah dalam pembuatan Bunga dan Guci

Sampah anorganik yang dapat dijadikan bunga seperti sampah plastik yang sering kita gunakan
selama ini sedangkan untuk pembuatan guci sampah yang diperlukan adalah sampah kertas
seperti kotak rokok, kotak obat nyamuk, atau kotak yang tidak tebal. Hal ini bertujuan agar guci
mudah dibentuk dengan ketebalan kotak yang tipis.

C. Proses pembuatan Bunga dan Guci

Sebelum membuat bunga dan guci terlebih dahulu dipersiapkan alat dan bahan yang digunakan
seperti pisau (untuk memotong plastik secara horizontal), gunting (untuk memotong sampah
kertas), mancis, kawat (untuk tangkai bunga), tali plastik (untuk pengikat bunga), lilin, sampah
plastik (sebagai bahan pembuatan bunga), dan sampah kertas (sebagai bahan pembuatan guci).

C.1 Proses Pembuatan Bunga

1. Terlebih dahulu dilakukan pemilihan sampah plastik kemudian mengumpulkannya (agar


bunga terlihat cantik usahakan sampah plastiknya berbagai warna biar banyak variasi)

2. Setelah dikumpulkan maka bersihkan terlebih dahulu sampah plastik itu lalu dikeringkan.

3. Plastik yang sudah dikeringkan tadi dipotong dengan ukuran lebar 10cm- 20 cm dengan
panjang sesuai dengan ukuran plastik.

4. Kemudian plastik yang sudah dipotong tadi dilipat menjadi 2 bagian kemudian ujungnya
(bagian atas) dibuat seperti bulatan – bulatan kecil pada pinggirnya.

5. Kemudian plastik itu digulung secara horizontal dan dengan perlahan-lahan sehingga terdapat
pola bunga/membentuk bunga.

6. Bagian bawah dari bunga yang sudah terbentuk diikat dengan tali plastik dan tangkai bunga
dibentuk dari sampah plastik itu sendiri.

7. Setelah itu dilakukan lagi pada pembuatan bunga berikutnya dnegan warna plastik yang
lainnya.

8. Setelah banyak yang sudah dibuat maka masukklah kedalam proses penggabungan bunga
tersebut dan dalam penggabungan ini diperlukan kawat sebagai batang utama dari bunga
tersebut.

C.2 Proses Pembuatan Guci


1. Hal yang dilakukan pada tahap pertama adalah pemilihan kotak dengan ketentuan yang ada.

2. Kemudian dilakukan pengumpulan kotak tersebut.

3. Kotak yang sudah terkumpul dipotong-potong den 8 ukuran yang sama yaitu ukuran panjang
x lebar: 10cm x 5cm

4. Kotak yang sudah dipotong dilipat dengan membentuk 2 segitiga (jika dilihat dari depan dan 1
segitiga jika dilihat dari belakang) yang sama ukurannya.

5. Bagian bawah (kertas yang tersisa dari pembuatan segitiga itu) dari kotak itu dilipat
kebelakang (bagian depan kita 2 segitiga yang sama ukurannya tadi) dan bagian sampingnya
diratakan lagi dengan melipat bagian yang tersisa.

6. Maka akan didapati segitiga sama kaki dari proses yang dilakukan sebelumnya, kemudian
segitiga itu dilipat lagi sampai menjadi 2 bagian yang akan membentuk segitiga siku-siku
(bagian depan kita 2 segitiga yang ukurannya sama).

7. Semua kotak tadi dibuat seperti itu kemudia dilakukan tahap selanjutnya yaitu menyatukan
kotak-kotak tersebut dengan memasukkan bentuk segitiga siku-siku itu kedalan bagian lubang
dari segitiga

8. Membentuk pola alas dari guci dengan menyatukan kotak yang berbentuk segitiga tadi dan
menyusunnya secara terus menerus ke atas sampai terbentuk lah sebuah guci.

9. Variasikan warna kotak agar didapat guci yang cantik dengan warna yang menarik.

D. Manfaat dari Pembuatan Bunga dan Guci

1. Dengan adanya kegiatan pemanfaatan sampah anorganik ini dapat mengurangi sampah yang
ada dikota Medan sehingga terciptalah Medan Berhias seperti tema dalam karya tulis ini.

2. Dari segi ekonomi, dengan adanya peembuatan bunga dan guci ini dapat
menambahpenghasilan warga kota Medan dengan menjual produk yang dihasilkan dari
pemanfaatan ini.

BAB III
PENUTUP

Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa sampah anorga juga dapat dimanfaatkan
sebagai hiasan rumah seperti bunga dan guci. Dengan adanya pemanfaatan ini dapat mengurangi
populasi sampah yang ada dikota Medan sehingga tercipta lah Medan Berhias seperti tema yang
ditetapkan oleh panitia LKTI.

Karakteristik sampah yang dapat dijadikan sebagai bahan dalam pembuatan bunga dan guci
adalah sampah plastik dan sampah kertas. Dalam hal ini harus terlebih dahulu memilih sampah
plastik dan sampah kertas kemudian mengumpulkannya setelah itu diproses untuk membuat
bunga dan guci maka akan menghasilkan suatu produk yang dapat dijual yang dapat menambah
penghasilan untuk warga kota Medan.

Pembuatan bunga dan guci ini dapat bermanfaat dalam segi ekonomi mau pun dalam segi
ekologi.

DAFTAR PUSTAKA

Alamanda. 2009. Dampak Plastik Terhadap


Lingkungan.(http://www.alamandah.wordpress.com/2009/07/23/dampak-plastik-terhadap-
lingkungan) diakses pada tanggal 19 Oktober 2014
Efendi,F,dkk. 2010. Jurnal Pemanfaatan Sampah Plastik dan Limbah Marmer Sebagai Bahan
Baku Ornamen Bangunan Untuk Solusi Penanganan Pencemaran Lingkungan. Malang : FT
UNS, didowload pada tanggal 23
Oktober 2014
Hartono.1998. Kompoisi Sampah Atau Limbah. (http://www.online
buku.com/2009/01/02/pengolahan limbah plastik dengan metode daur ulang recycle) diakses
pada tanggal 12 Oktober 2014
Nugroho, A,dkk. 2006. Jurnal Studi Pustaka Pemanfaatan Proses Biokonversi Sampah
OrganikSebagai Alternatif Memperoleh Biogas. Surabaya : FMIPA 
UNS Pemko Medan. 2013. Kajian Model Pengelolaan Sampah dan SDM Kebersihan di
KotaMedan.(http://balitbang.pem komedan.go.id/tinymcpuk/gamba r/file/kajian%20Pengolahan
%20s ampah.pdf), diakses pada tanggal 27 Oktober 2014
Wikipedia.2009.Daur- Ulang.(http://www.id.wikipedia.org/wi ki/daurulang), diakses pada
tanggal 23
Oktober
(sumber:https://www.makalah.id/contoh-makalah-karya-ilmiah-tentang-sampah-organik-
terbaru/)

Baca Juga :

Contoh Judul Karya Ilmiah Tentang Kesehatan, Pendidikan dan Lingkungan

3. Contoh karya ilmiah tentang remaja

4. Contoh karya ilmiah tentang kesehatan

Baca Juga :

6 Contoh Kerangka Karangan Ilmiah Sederhana dan Cara Menyusunnya

Judul Karya Ilmiah/Makalah: Mencegah 4 Penyakit Dalam 1 Vaksin

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Permasalahan

Pada masa sekarang ini penyakit difteri, tetanus, pertusis dan hepatitis Bmudah kita ‘temui’ pada
masyrakat luas. Sedikitnya 19.37% dari penyakit inimengalami kematian. 

Hal ini disebabkan karena ketidaktahuan masyarakat terhadap ke-4 penyakitini yang diantaranya
mempunyai faktor penyebab seperti kurangnya sosialisasi terhadap penyakit difteri, tetanus,
pertusis dan hepatitis B, gaya hidup masyarakatyang kurang sehat serta keengganan masyarakat
untuk bertanya dan mencariinformasi pada tempat-tempat pelayanan kesehatan.

Penyakit difteri, tetanus, pertusis dan penyakit hepatitis B merupakan penyakit berbahaya yang
sukar untuk disembuhkan karena umumnya penyakit- penyakit ini merusak organ-organ pada
tubuh manusia.

Penyakit difteri misalnya, penyakit ini menyebabkan kesulitan bernapas,menyerang jantung dan
saraf, menyebabkan kerusakan pada seluruh organ tubuh, juga bisa menyebabkan kematian.
Penyakit tetanus yang kerja penyakitnya menyerang pada bagian saraf menyebabkan
pembususkkan organ, kejang otot dankesulitan pada saat menelan.

Penyakit pertusis dapat menginfeksi saluran pernapasan, muntah-muntah hingga napas menjadi
melengking karena batuk panjang. Hepatitis B menyebabkan kerusakan,peregangan,pengerasan
serta kanker pada hati yang dapat berakibat pada kematian seseorang.

Dengan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, penulis akanmemaparkan mengenai
ke-4 penyakit ini juga mengenai bahaya serta solusi pencegahan melalui vaksin agar kita tidak
terjangkit salah satu atau 4 penyakit yang berbahaya ini dalam karya tulis ilmiah ini yang diberi
judul “Mencegah 4 Penyakit Dalam 1 Vaksin”.

B. Rumusan Masalah

Dengan melihat latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka beberapa hal yang dapat
penulis dan yang selanjutnya akan dibahas dalam karyatulis ilimiah ini adalah:

1. Akibat dari penyakit difteri, tetanus, pertusis dan hepatitis B?


2. Cara mencegah penyakit difteri, tetanus, pertusis dan hepatitis B dengan vaksinDTP- HB?

C. Tujuan Penulisan
Penulisan karya ilmiah ini dilakukan untuk memenuhi tujuan-tujuan yang diharapkan dapat
bermanfaat bagi kita semua dalam memenuhi wawasan danilmu pengetahuan. Secara terperinci
tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah:

1. Memberitahukan informasi dan bahaya penyakit difteri, tetanus, pertusis dan hepatitis B.
2. Solusi untuk mencegah penyakit difteri, tetanus, pertusis dan hepatitis B dengan cara
memberikan vaksin DTP-HB.

D. Metode Penulisan

1. Studi Pustaka

Metode ini, penulis mencari informasi dibuku, brosur dari internet yang berhubungan dengan
penulisan karya ilmiah atau teknik penulisan karya ilmiahyang berkaitan dengan DTP-HB
sebagai tambahan informasi.

2. Teknik Wawancara

Tujuan dari teknik wawancara ini adalah agar diperoleh gambaran yang lebih lengkap mengenai
masalah vaksin dan serum yang meliputi DTP-HB sebagai tambahan informasi.

3. Pengamatan Langsung

Pada teknik ini, penulis terjun langsung ke lapangan yaitu dengan mengunjungi PT. Biofarma
(persero) guna mencari informasi mengenai kegunaan, cara kerja dan cara pemakaian vaksin
DTP-HB.

E. Hipotesis

Penulisan karya tulis ilmiah ini dilakukan berangkat dari keyakinan penulis setelah cukup
melakukan pengenalan masalah. Adapun keyakinan atau hipoteis tersebut adalah ‘penyakit
difteri, tetanus, pertusis dan hepatitis B ini dapatdicegah dengan vaksin DTP-HB dan pola hidup
sehat sejak dalam kandungan sampai dengan usia lanjut.”

BAB II
PEMBAHASAN
A. Difteri

Difteri merupakan penyakit menular yang sangat berbahaya yang banyak dialamioleh anak-
anak. Penyakit ini mudah menular dan menyerang terutama daerahsaluran pernafasan bagian
atas. Penyakit ini muncul akibat terjangkit bakteri yang bersumber dari
Corynebacteriumdiphtheriae (C. diphtheriae).

Penyakit ini menyerang bagian atas mukosa saluran pernapasan dan kulit yang terluka. Tanda-
tanda yang dapat dirasakan ialah sakittekak dan demam secara tiba-tiba disertai tumbuhnya
membran kelabu yangmenutupi tonsil serta bagian saluran pernapasan.

Pembawa kuman ini adalah manusia sendiri dan amat sensitif pada faktor-faktor alam sekitar
seperti kekeringan, kepanasan dan sinar matahari. Difteri disebarkandari kulit, saluran
pernapasan dan sentuhan dengan penderita difteri itu sendiri.

Tingkat kematian akibat difteri paling tinggi di kalangan bayi dan orang tua dankematian
biasanya terjadi dalam masa tiga hingga empat hari. Perawatan bagi penyakit ini termasuk
antitoksin difteri, yang melemahkan toksindan antibiotik.

Eritromisin dan penisilin membantu menghilangkan kuman dan menghentikan pengeluaran


toksin. Umumnya difteri dapat dicegah melalui vaksinasi. Bayi, kanak-kanak, remaja, dan orang
dewasa yang tidak mempunyai cukup pelalian memerlukan suntikan booster setiap 10 tahun.

A. 1 Penemu Difteri

Adalah Emil Von Behring (1854-1817) seorang Dokter berkebangsaanJerman peraih nobel
kesehatan dan kedokteran pada tahun 1901 yang menemukan penyakit difteri yang banyak
menelan korban jiwa di Jerman,  terutama anak-anak. Emil Von Behring belajar ilmu kedokteran
di Royal Medical-SurgicalFriedrich-Wilhelm – Institute pada tahun 1874 dan lulus pada tahun
1978.

Selain menemukan penyakit difteri Emil pun menemukan serum yang bisamenguatkan tubuh
dari penyakit diferi. Saat itu Emil menjadi asisten Robert Koch di Universitas Berlin pada tahun
1888. Emil mencoba berbagai senyawa golongan antiseptik seperti iodoform, merkuri dan
asetilen untuk membunuh baketeri penyebab difteri.

Emil berhasil menemukan serum difteri dengan membuat kultur bakteri difteri dengan iodine
triklorida. Kultur ini kemudian di suntikan ke babi guinea. Hasilnya, babi guinea tersebut
menjadi kebal terhadap difteri.

Serum darahdari babi guinea tersebut disuntikan kembali kepada ke babi guinea yangkedua dan
hasilnya bagi guinea kedua itu pun kebal terhadap difteri. Atas penemuaannya ini Emil
kemudian dikenal sebagai pelopor/penemu terapiserum. (klipingut.wordpress.com).

A. 2 Penyebab Difteri

Penyakit difteri adalah infeksi saluran pernasfasan yang disebabkan olehkuman


Corynebacterium Diphteriae, suatu bakteri yang tidak bergerak dantidak membentuk spora.
Gejala difteri yaitu adanya bentukan pseudo membran yang merupakan hasil kerja dari kuman
ini.

Pseudo membran sendiri merupakan lapisan tipis berwarna putih keabu-abuan yang timbul
terutama didaerah mukosa hidung, mulut sampai tenggorokan. Disamping menghasilkan pseudo
membran, kuman ini juga menghasilkan sebuah racun yang disebuteksotoxin yang sangat
berbahaya karena menyerang otot jantung, ginjal dan jaringan syaraf. (www.blogdokter.com)

A. 3 Cara Penularan

Penyakit difteri disebabkan disebarkan orang melalui pernafasan, terutama droplet tenggorokan
yang disebabkan batuk dan bersin. Difteri pun bisa tersebar melalui percikan ludah dari orang
yang membawa kuman kepada orang lain yang sehat. Selain itu penyakit ini juga bisa ditularkan
melalui benda atau makanan yang terkontaminasi.

A. 4 Bahaya Difteri

Penyakit difteri merupakan salah satu penyakit yang berbahaya. Penyakit ini menyerang seluruh
lapisan usia tapi paling sering menerang anak-anak yang belum di imunisasi. Pada tahun 2000,
diseluruh Negara dilaporkan ada 30.000kasus dan 3000 diantaranya meninggal karena penyakit
ini. (www.who.int)

A. 5 Pencegahan dan Pengobatan

Di negara berkembang difteri acap menjadi penyebab kematian pada anak-anak. Untungnya
dekade terakhir telah dikembangkan vaksin difteri (DPT)yang menjadi imunisasi wajib pada
anak. Sayangnya kekebalan hanya diiperoleh selama 10 tahun setelah imunisasi, sehingga orang
dewasa sebaiknya menjalani vaksinasi booster (DT) setiap 10 tahun sekali. Penderita difteri
sebaiknya dirawat di rumah sakit, di unit perawatan intensif.

Ia akan diberi suntikan antitoksin dan mendapatkan pemantauan ketat terhadap sistem
pernafasan dan jantung. Untuk melenyapkan bakteri diberikan antibiotik. Pemulihan difteri yang
berat akan berlangsung perlahan. Biasanya anak tidak boleh terlalu banyak bergerak, karena
kelelahan bisa melukai jantung yangmeradang.

B. Tetanus

Tetanus diambil dari bahasa Yunani yaitu Tetanos dari kata Titan yang berarti menegang.
Penyakit ini adalah penyakit infeksi dimana spasme otot tonik dan hiperrefeksia menyebabkan
trismus (lockjaw/kejang mulut), spasme otot umum,melengkungnya punggung (opistotunus),
kejang dan paralis pernafasan.(Wikipedia.co.id)

B. 1 Penemu Tetanus

Sejarah ditemukannya penyakit Tetanus sangatlah panjang dan berbagailiteratur tidak


menyebutkan secara khusus siapa yang menemukan tetanus ini. Para ilmuwan telah mengetahui
virus ini sejak tahun 1889 oleh Kitasato, Nocard dan akhirnya Descombey namun tidak
menyebabkan ditemukannya penyakit tetanus yang kita kenal selama ini. (Epidemiology and
Prevention of Vaccine-Preventable Diseases:2000)

B. 2 Penyebab Tetanus

Penyakit tetanus disebabkan oleh Clostridium Tetani yang berasal ditanah,kotoran hewan, debu
dan sebagainya. Bakteri Clostridium Tetani inimenghasilkan larutan exotoxin kuat yang
berperan terhadap munculnya manifestasi pada tetanus.Tetanus atau lockjaw merupakan suatu
toxemia akut yang ditandai dengan adanya spasme tonik dari otot volunteer dan memiliki angka
kematian yang tinggi.

(Krugman’s Infections Diseases of Children: 2003). Untuk hidupnya kuman Clostridium Tetani
tidak memerlukan oksigen danakan mati apabila diudara bebas. Kuman tetanus dapat
membentuk spora yangtetap hidup apabila direbus, tetapi mudah mati jika dipanaskan atau
terkena bahan pencuci hama.

B. 3 Cara Penularan

Di dalam buku Krugman’s Infections Diseases of Children disebutkan bahwa seseorang


terinfeksi C.Tetani biasanya bermula pada suatu luka pada kulit, dimana dapat tidak disadari
atau dianggap, namun infeksi dapat terjadi padaluka bakar, infeksi persalinan, dan infeksi tali
pusar.

Penderita tetanus tetap sadar walaupun sakit berat meskipun racuntetanospanin yang dihasilkan
oleh Clostridium Tetani penyebab kelumpuhan otot selutuh tubuh yang bersifat kaku. Infeksi
bakteri ini terjadi diluka yangdalam, kotor dan tak tersentuh oleh udara.

B. 4 Bahaya Tetanus

The Word Health Organization memperkirakan bahwa pada tahun 1999 terdapat setidaknya
377.000 kematian akibat tetanus dan kebanyakan terjadi pada masa acteria (Neonatal tetanus
[NT]). NT merupakan salah satu dari pemunuh bayi paling utama didunia. Lebih dari setengah
kematian bayidiakibatkan oleh NT di Asia Selatan.

Pada tahun 2002 penyakit tetanus membunuh tidak kurang dari 180.000 jiwa bayi yang ada
didunia. Grafik diatas adalah grafik angka dari orang yangterkena penyakit tetanus dari tahun
1980-2007. Setiap tahun orang yang terkena penyakit tetanus meningkat dari tahun sebelumnya.

B.5 Pengobatan

Untuk menetralisir racun, diberikan immunoglobulin tetanus. Antibiotik tetrasiklin dan penisilin
diberikan untuk mencegah pembentukan racun lebih lanjut. Obat lainnya bisa diberikan untuk
menenangkan penderita, mengendalikan kejang dan mengendurkan otot-otot.

Penderita biasanya dirawat di rumah sakit dan ditempatkan dalam ruangan yang tenang. Untuk
infeksi menengah sampai berat, mungkin perlu dipasang ventilator untuk membantu pernafasan.

Makanan diberikan melalui infus atau selang nasogastrik. Untuk membuang kotoran, dipasang
kateter. Penderita sebaiknya berbaring bergantian miring ke kiri atau ke kanan dan dipaksa untuk
batuk guna mencegah terjadinya pneumonia. Untuk mengurangi nyeri diberikan kodein.

Obat lainnya bisa diberikan untuk mengendalikan tekanan darah dan denyut jantung. Setelah
sembuh, harus diberikan vaksinasi lengkap karena infeksi tetanus tidak memberikan kekebalan
terhadap infeksi berikutnya.

C. Pertusis
Pertusis adalah penyakit infeksi bakterial yang menyerang sistem pernafasan sehingga
menyebabkan serangan batuk yang parah. Pertusis disebut juga batuk rejan atau batuk 100 hari
kerena lama sakitnya dapat mencapai 3 bulan lebih (100hari).

C.1 Penemu Pertusis

Penyakit pertusis adalah salah satu penyakit yang tidak disebutkan penemunyaoleh berbagai
literatur. Hal ini terjadi karena perkembangan ilmu dalam bidang kimia, kedokteran sangat pesat
sekali. Hampir setiap hari pertanyaan- pertanyaan terjawab oleh berbagai ilmuwan diberbagai
Negara.

Yang paling dikenal dari penyakit pertusis adalah Jules Burdet seorang fisikawan, bakteriawan
dan peneliti kekebalan tubuh asalm Belgia penemudari bakteri yang menyebabkan pertusis ini.
Namun Burdet tidak mengetahui bakteri bordetella dapat mengakibatkan pertusis. Yang burdet
temukan adalah baketeri yang berbentuk gram negatif berukuran kecil. (Encyclopedia of
Britannica)

C.2 Penyebab Pertusis

Pertusis disebabkan oleh bakteri Bordetella Pertusis yang bersarang disaluran pernafasan dan
sangat mudah tertular (www.warmasif.co.id). Bordetella Pertusis hidup di mulut, hidung dan
tenggorokan sehingga mengakibatkan batuk yang berkanjangan sekitar 3 bulan atau lebih.

C.3 Cara Penularan

Pertusis ditularkan kepada orang lain melalui tetesan dari batuk atau bersin. Tanpa perawatan,
penderita pertusis dapat menularkannya kepada orang lainsampai tiga minggu setelah batuk
mulai terjadi. 

Waktu antara eksposur dan jatuh sakit biasanya tujuh sampai sepuluh hari,tetapi mungkin juga
hingga tiga minggu. Anak-anak yang terkena bibit penyakit ini akan terinfeksi. Di banyak
Negara, penyakit ini terjadi secara teratur terjadi setiap 3 atau 5 kali setahun.

C.4 Bahaya Pertusis

Pertusis dapat menyerang semua umur, 60% menyerang pada anak-anak yang berumur kurang
dari 5 tahun. Penyakit ini akan menjadi serius jika menyerang bayi berumur kurang dari 1 tahun.
Biasanya pada bayi yang baru lahir keadaannya menjadi lebih parah.Pada tahun 2000
diperkirakan 39 juta kasus terjadi dan 297.000 kematian terjadi di dunia yang diakibatkan oleh
pertusis.

C.5 Pengobatan

Jika penyakitnya berat, penderita biasanya dirawat di rumah sakit. Mereka ditempatkan di dalam
kamar yang tenang dan tidak terlalu terang. Keributan bisa merangsang serangan batuk. Bisa
dilakukan pengisapan lendir daritenggorokan. Pada kasus yang berat, oksigen diberikan
langsung ke paru-paru melalui selang yang dimasukkan ketrakea.

Untuk menggantikan cairan yanghilang karena muntah dan karena bayi biasanya tidak dapat
makan akibat batuk, maka diberikan cairan melalui infus. Gizi yang baik sangat penting,dan
sebaiknya makanan diberikan dalam porsi kecil tetapi sering. Untuk membasmi bakteri,
biasanya diberikan antibiotik eritromycin.

D. Hepatitis B

Istilah “Hepatitis” di pakai untuk semua jenis peradangan pada hati (liver). Penyebabnya dapat
bergabagai macam, mulai dari virus sampai dengan obat-obatan, termasuk juga obat tradisional.
Penyakit hepatitis B merupakan salah satu penyakit yang berbahaya di dunia.

Penyakit ini menyerang pada hati dan menyebabkan peradangan hati. Walaupun terdapat 7
macam virus hepatitis B yaitu A, B, C, D , E, F dan G hanya hepatitis B lah yang bebahaya
karena dapat menjadi kronis dan akhirnya menjadi kanker hati dan selanjutnya bisa
mengakibatkan kematian.

D.1 Penemu Hepatitis B

Penemu dari Hepatitis B tidak disebutkan di dalam berbagai literatur. Hal ini terjadi disebabkan
karena pesatnya ilmu dalam bidang kedokteran dan kimia. Indonesia memiliki warga Negara
yang menemukan varian virus Hepatitis Byang bernama Neny Nurainy. (www.indonessian
community.multiply.com) Neny Nureiny adalah wanita kelahiran Bandung yang belajar di
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).

Dia berhasil menemukan varianvirus Hepatitis B khas Indonesia setelah memeriksa darah pasien
yang positif mengandung HbsAg, yakni antigen pada selubung terluar Hepadna viridae (nama
ilmiah virus hepatitis B). (Majalah Tarbawi).
D.2 Penyebab Hepatitis B

Penyakit Hepatitis B disebabkan oleh Virus Hepatitis B (VHB) suatu anggota famili
hepadnavirus yang dapat menyebabkan peradangan hati akut ataumenahun yang pada sebagian
kecil kasus dapat berlanjut menjadi sirosi hatiatau kanker hati. Penyakit hepatitis ternyata tidak
semata-mata karena virus.

Keracunan obat dan paparan berbagai macam zat kimia seperti tetraklorida, arsen, fosfor danzat-
zat lain yang digunakan sebagai obat dalam industri modern bisa juga menyebabkan hepatitis.
Zat-zat kimia ini mungkin saja tertelan, terhirup atau diserap melalui kulit penderita.
Menetralkan suatu racun yang beredar didalam darah adalah perjaan hati.

Jika banyak sekali zat kimia beracun yang masuk dalam tubuh, hati bisa saja rusak sehingga
tidak dapat menetralkan racun-racun lain. (Wikipedia.co.id)

D.3 Cara Penularan

Penularan Hapatitis B dilakukan melalui pertukaran cairan tubuh atau kontak dengan darah dari
orang yang terinfeksi Hepatitis B. Penularan biasanyaterjadi melalui beberapa cara, antara lain
penularan dari ibu ke bayi saatmelahirkan, hubungan seksual, transfusi darah, jarum suntik
maupun penggunaan alat kebersihan diri (sikat gigi, handuk) secara bersama-sama.

D.4 Bahaya Hepatitis B

Organisasi kesehatan dunia (WHO) dalam situsnya menyebutkan fakta yangmengenai Hepatitis
B. Berikut adalah datanya.

1. About 2 billion people worldwide have been infected with the virus andabout 350 live with
chronic infection. An estimated 600.000 persons die eachyear due to the acute or chronic
consequence of Hepatitis B.

(Ada 2 juta orangdidunia yang terinfeksi dengan virus Hepatitis B dan 350 orang hidup dengan
infeksi yang kronis. Ada 600.000 orang yang meninggal setiap tahun disebabkan Hepatitis yang
kronis atau pun tidak).

2. About 25% of adults who become chronically infected during childhoodlater die from liver
cancer or cirrhosis (scarring of the liver) caused by the chronic infection. (Ada 25% orang yang
anaknya meninggal disebabkan oleh orangtuanya terinfeksi kanker hati atau Hepatitis B yang
kronis).

3. The Hepatitis B virus is 50 to 100 times more occupational hazard for healthworkers.
(Hepatitis B yang berbahaya menjangkit 50-100 kali kepada petugas kesehatan).

4. Hepatitis B is preventable with a safe and effective vaccine. (Hepatitis Bdapat dicegah melalui
vaksin yang aman dan efektif.

D.5 Perawatan

Hepatitis yang disebabkan olehinfeksi virusmenyebabkan sel-sel hati mengalami kerusakan


sehingga tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Pada umumnya, sel-sel hati dapat tumbuh
kembali dengan sisa sedikit kerusakan, tetapi penyembuhannya memerlukan waktu berbulan-
bulan dengandiet dan istirahat yang baik.

Hepatitis B akut umumnya sembuh, hanya 10% menjadi Hepatitis B kronik (menahun) dan
dapat berlanjut menjadi sirosis hati atau kanker hati. Saat ini ada beberapa perawatan yang dapat
dilakukan untuk Hepatitis B kronis yang dapat meningkatkan kesempatan bagi seorang penderita
penyakit ini. Perawatannya tersedia dalam bentuk antiviral seperti lamivudine dan adefovir dan
modulator sistem kebal sepertiInterferon Alfa ( Uniferon).

Selain itu, ada juga pengobatan tradisionalyang dapat dilakukan. Tumbuhan obat atau herbal
yang dapat digunakan untuk mencegah dan membantu pengobatan Hepatitis diantaranya
mempunyai efek sebagai hepatoprotektor,yaitu melindungi hati dari pengaruhzat toksik yang
dapat merusak sel hati, juga bersifat anti radang, kolagogum dan khloretik, yaitu meningkatkan
produksi empedu oleh hati.

Beberapa jenis tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk pengobatan Hepatitis, antara lain
yaitu temulawak (Curcuma xanthorrhiza), kunyit (Curcuma longa), sambiloto (Andrographis
paniculata), meniran (Phyllanthus urinaria),daun serut/mirten, jamur kayu/lingzhi (Ganoderma
lucidum), akar alang-alang (Imperata cyllindrica), rumput mutiara (Hedyotis corymbosa),
pegagan (Centella asiatica), buah kacapiring (Gardenia augusta), buah mengkudu(Morinda
citrifolia), jombang (Taraxacum officinale).

BAB III
MENCEGAH DIFTERI, TETANUS, PERTUSIS DAN HEPATITIS B DENGAN 1 VAKSIN

A. Pengertian Vaksin
Dalam Wikipedia vaksin berasal dari kata vaccinia penyebab penyakit infeksicacar sapi yang
ketika diberikan kepada manusia akan menimbulkan kekebalan terhadap cacar. Vaksin terbuat
dari bahan antigenik yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan aktif terhadap suatu
penyakit sehingga dapat mencegahatau mengurangi pengaruh infeksi oleh organisme alami atau
“liar”.

Yang pertama kali menemukan vaksin adalah Louis Pasteur seorang profesor dari Strasbourg
University. Pada tahun 1857 Louis Pasteur berhasil memecahkanmisteri penyebab fermentasi
dan orang pertama yang memahami prosesfermentasi. Berbagai zat dapat mengalami proses
karena adanya mikroba. Karena keberhasilannya dia mendapatkan penghargaan Salib Utama
Legion D’Honour. Dan pada tahun 1873 Louis Pasteur menemukan vaksin kolera antraks dan
rabies.(greenforze.blogspot.com)

B. Penemu Vaksin Pencegah Difteri, Tetanus, Pertusis, dan Hepatitis B

PT Biofarma (persero) telah berhasil menemukan vaksin kombinasi yang bisa mencegah
penyakit difteri, tetanus, pertusis dan hepatitis B yang diberi namaDTP-HB. DTP-HB
mengandung DTP berupa toksoid difteri dan toksoid tetanus yang dimurnikan dan pertusis
(batuk rejan) yang di inaktivasi serta vaksin hepatitis B yang merupakan sub unit vaksin virus
yang mengandung HBsAg murni dan bersifat non-infection.

Vaksin ini telah menerima prakualifikasi Organisasi Kesehatan Dunia atauWHO. Prakualifikasi
DTP HB itu menjadikan PT Bio Farma sebagai produsen vaksin dengan jenis produk terbanyak
yang diakui WHO setelah Serum Instituteof India.

Dalam harian Kompas disebutkan terdapat lebih kurang 200 produsen vaksindan hanya 23
produsen terdaftar di WHO.

Melalui prakualifikasi itu, sudah sembilan produk vaksin PT Bio Farma yang diakui (WHO
Recognition), diantaranya difteri tetanus (DT), difteri tetanus pertusis (DTP), tetanus toxoid
(TT),TT uniject, campak 10 dosis, campak 20 dosis, oral polio 10 dan 20 dosis, danyang terakhir
difteri tetanus pertusis hepatitis B (DTP HB). Menurut Tedi di Bandung kepala bagian Humas
PT. Biofarma (persero),vaksin DTP HB diresmikan penggunaannya pada November 2004 di
Yogyakarta oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Vaksin itu ditujukan untuk mencegah empat penyakit sekaligus, yaitu difteri, tetanus, pertusis
atau batuk rejan, danhepatitis B. Penyakit-penyakit itu menjadi masalah kesehatan di banyak
negara. Angka kasusnya masih tinggi di berbagai belahan dunia.

C. Manfaat Vaksin DTP-HB

Vaksin ini merupakan kombinasi dari berbagai vaksin yang dapat mencegah penyakit difteri,
pertusis, tetanus, dan hepatitis B menjadi satu vaksin dengan caratoksoid difteri dan toksoid
tetanus yang dimurnikan dan pertusis (batuk rejan) yang di inaktivasi serta vaksin hepatitis B
yang merupakan sub unit vaksin virus yang mengandung HBsAg murni dan bersifat non-
infection. Vaksin DTP-HB ini bisa memberikan kekebalan/imunitas aktif terhadap
difteri,tetanus, pertusis dan hepatitis B. Cara kerja dari vaksin ini adalah merangsang tubuh
untuk membentuk antibodi terhadap keempat penyakit ini.

Selain itu vaksin DTP-HB memiliki manfaat sebagai berikut :

1. Sekali suntik terlindung dari empat penyakit (difteri, tetanus, pertusis danhepatitis B)
2. Menghemat biaya vaksinasi sebanyak 25%.
3. Mengurangi pemakaian syringe 50%.
4. Menghemat tempat menyimpanan.
5. Mengurangi angka ketidakhadiran bayi (drop out) pada vaksinasi DTP-3 danHB-3.
6. Efektif menimbulkan kekebalan (Anti Hbs: 96.99%, Anti Difteria: 96.24%, Anti Tetanus:
100%, Anti Pertusis: 85.29%)

BAB IV
PENUTUPAN

A. Kesimpulan

Dari pembahasan dalam karya ilmiah ini, kesimpulan penulis adalah sebagai berikut:

1. Penyakit difteri, tetanus, pertusis, dan hepatitis B merupakan penyakit mematikan yang dapat
merusak organ tubuh manusia.

2. Kurangnya perhatian terhadap ke-4 penyakit tersebut menyebabkan tingginya angka kematian
pada masyarakat setiap tahunnya.

3. Vaksin DTP-HB merupakan vaksin kombinasi dari berbagai vaksin yang dapat mencegah
penyakit difteri, pertusis, tetanus, dan hepatitis B.
B. Saran

Berdasarkan pembahasan tersebut, saran penulis adalah sebagai berikut:

1. Pemerintah perlu melakukan sosialisasi yang lebih gencar kepada masyarakat agar masyarakat
lebih mengetahui dan mengenal bahaya penyakit difteri, pertusis,tetanus dan hepatitis B.

2. Perlu adanya vaksinasi sejak dini sebagai upaya pencegahan terhadap ke-4 penyakit ini.

DAFTAR PUSTAKA

Hakiki,Azhar.2007.”Penemu Hebat Asal Indonesia”.

Majalah Tarbawi edisi 107 tahunVII.Hidayah,Syarif.2008.Difteri.[online].

Tersedia:http://www.blogdokter.net/2007/09/30/difteri-difteria/[21
juni2009].Humaidi,Akhmaad.2001.Semangat Berkarya Para Penemu Indonesia.[online].

tersedia:http://indonesiancommunity.multiply.com/journal/item/3326/SEMA
NGAT_BERKARYA_PARA_PENEMU_INDONESIA.[20 juni 2009]. Nuraeny,Neni.2008.Para
Penemu Indonesia.[online].
Tersedia:http://www.jaist.ac.jp/~rac/pub/kanigara/id/Home/nurainy.htm.[21 juni 2009].

Pramono,Aji.2007.penemu Bakteri
difteri.[online].Tersedia:http://klipingut.wordpress.com/2008/01/02/emil-von-behring-1854-
1917-penakluk-bakteri-difteri-gagal-taklukkan-tbc/.[20 juni
2009].Ryadi,Fahmi.2008.Bahayanya Tetanus.[online].Tersedia:http://artikel-
kesehatanonline.blogspot.com/2008/06/bahayanya-tetanus.html: Penyakit tetanus
merupakansalah satu infeksi yan berbahaya karena mempengaruhi sistim urat syaraf dan otot.
[21 juni 2009].

(Sumber: https://www.scribd.com/doc/25378351/karya-ilmiah-tentang-kesehatan)

Anda mungkin juga menyukai