PENDIDIKAN
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Perspektif Global
Dosen Pengampu :
Guslinda M. Pd
Intan Kartika, M.Pd
Disusun Oleh :
Marvira Delvi
1805124399
PENDAHULUAN
1
masyarakat Indonesia yang berada di bawah garis kemiskinan. Dalam hal ini,
untuk dapat menikmati pendidikan dengan kualitas yang baik tadi tentu saja
memerlukan biaya yang cukup besar. Tentu saja hal ini menjadi salah satu
penyebab globalisasi pendidikan belum dirasakan oleh semua kalangan
masyarakat. Sebagai contoh untuk dapat menikmati program kelas Internasional
di perguruan tinggi terkemuka di tanah air diperlukan dana lebih dari 50 juta.
Alhasil hal tersebut hanya dapat dinikmati golongan kelas atas yang
mapan. Dengan kata lain yang maju semakin maju, dan golongan yang
terpinggirkan akan semakin terpinggirkan dan tenggelam dalam arus globalisasi
yang semakin kencang yang dapat menyeret mereka dalam jurang kemiskinan.
Masyarakat kelas atas menyekolahkan anaknya di sekolah - sekolah mewah di
saat masyarakat golongan ekonomi lemah harus bersusah payah bahkan untuk
sekedar menyekolahkan anak mereka di sekolah biasa. Ketimpangan ini dapat
memicu kecemburuan yang berpotensi menjadi konflik sosial. Peningkatan
kualitaspendidikan yang sudah tercapai akan sia-sia jika gejolak sosial dalam
masyarakat akibat ketimpangan karena kemiskinan dan ketidakadilan tidak
diredam dari sekarang.
2
PEMBAHASAN
3
siswa terkesan tak bersemangat dalam proses belajar mengajar tanpa bantuan
alat-alat tersebut.
B. Peran Guru di Era Globalisasi
Masa depan sistem pendidikan di Indonesia tidak semata - mata
menyangkut upaya untuk meningkatkan mutu dan efisiensi pendidikan secara
internal, tetapi juga dituntut untuk meningkatkan kesesuaian pendidikan dengan
aneka sektor kehidupan lain yang semakin kompleks. Oleh sebab itu perlu
program pengembangan pendidikan tenaga kependidikan yang dirancang secara
cermat dan tepat. Berkaitan dengan itu bahwa pendidikan harus dirancang
sedemikian rupa. Dunia pendidikan dituntut untuk menghasilkan Sumber Daya
Manusia yang sesuai dengan kemajuan teknologi dan budaya yang berkembang
dalam masyarakat. Hal ini disebabkan, pendidikan merupakan upaya untuk
mewujudkan tujuan pembangunan nasional.
Kemudian untuk menjawab tantangan pengaruh negatif globalisasi dalam
dunia pendidikan ini, maka tak lain dan tak bukan adalah pengaruh guru dalam
mendidik. Guru adalah garda terdepan untuk membentengi para generasi penerus
bangsa ini dari pengaruh buruk dari globalisasi.
Guru sebagai bagian dari organisasi sekolah memiliki kewajiban untuk
melaksanakan serangkaian tugas sesuai dengan fungsi yang harus dijalankannya.
Sebagai seorang manajer PBM guru berkewajiban memberi pelayanan kepada
siswanya terutama dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Tanpa menguasai
materi pelajaran, strategi pembelajaran dan pembimbingan kepada siswa untuk
mencapai prestasi yang tinggi, maka guru tidak mungkin dapat mencapai kualitas
pendidikan yang maksimal.
Guru pada sekolah dasar harus bisa memberikan solusi supaya siswa tidak
terengaruh pada dampak negatif adanya era globalisasi. Guru harus mampu
menyiapkan siswa menjadi manusia yang unggul sesuai dengan budaya dan nilai-
nilai yang luhur yang sudah diwariskan kepada seluruh masyarakat Indonesia.
C. Peran Keluarga di Era Globalisasi
Dari beberapa takaran dan ukuran dunia pendidikan kita belum siap
menghadapi globalisasi. Belum siap tidak berarti bangsa kita akan hanyut begitu
4
saja dalam arus global tersebut. Kita harus menyadari bahwa Indonesia masih
dalam masa transisi dan memiliki potensi yang sangat besar untuk memainkan
peran dalam globalisasi khususnya pada konteks regional. Inilah salah satu
tantangan dunia pendidikan kita yaitu menghasilkan SDM yang kompetitif dan
tangguh. Kedua, dunia pendidikan kita menghadapi banyak kendala dan
tantangan. Namun dari uraian di atas, kita optimis bahwa masih ada peluang.
Ketiga, alternatif yang ditawarkan di sini adalah penguatan fungsi keluarga
dalam pendidikan anak dengan penekanan pada pendidikan informal sebagai
bagian dari pendidikan formal anak di sekolah. Kesadaran yang tumbuh bahwa
keluarga memainkan peranan yang sangat penting dalam pendidikan anak akan
membuat kita lebih hati-hati untuk tidak mudah melemparkan kesalahan dunia
pendidikan nasional kepada otoritas dan sektor-sektor lain dalam masyarakat,
karena mendidik itu ternyata tidak mudah dan harus lintas sektoral. Semakin besar
kuantitas individu dan keluarga yang menyadari urgensi peranan keluarga ini,
kemudian mereka membentuk jaringan yang lebih luas untuk membangun sinergi,
maka semakin cepat tumbuhnya kesadaran kompetitif di tengah-tengah bangsa
kita sehingga mampu bersaing di atas gelombang globalisasi ini.
Yang dibutuhkan Indonesia sekarang ini adalah visioning (pandangan),
repositioning strategy (strategi), dan leadership (kepemimpinan). Tanpa itu
semua, kita tidak akan pernah beranjak dari transformasi yang terus berputar-
putar. Dengan visi jelas, tahapan-tahapan yang juga jelas, dan komitmen semua
pihak serta kepemimpinan yang kuat untuk mencapai itu, tahun 2021 bukan tidak
mungkin Indonesia juga bisa bangkit kembali menjadi bangsa yang lebih
bermartabat dan jaya sebagai pemenang dalam globalisasi.
5
PENUTUP
6
DAFTAR PUSTAKA
Usman Rianse dan Abdi, (2009). Metode penelitian sosial dan ekonomi, Bandung:
Alfabet.