PENDAHULUAN
Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak
mengenal batas wilayah. Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan
yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya
sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi
bangsa-bangsa di seluruh dunia (Edison A. Jamli, 2005). Proses globalisasi
berlangsung melalui dua dimensi, yaitu dimensi ruang dan waktu. Globalisasi
berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, dan
terutama pada bidang pendidikan. Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor
pendukung utama dalam globalisasi. Dewasa ini, teknologi informasi dan komunikasi
berkembang pesat dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas ke
seluruh dunia. Oleh karena itu globalisasi tidak dapat dihindari kehadirannya, terutama
dalam bidang pendidikan.Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang disertai
dengan semakin kencangnya arus globalisasi dunia membawa dampak tersendiri bagi
dunia pendidikan. Banyak sekolah di indonesia dalam beberapa tahun belakangan ini
mulai melakukan globalisasi dalam sistem pendidikan internal sekolah. Hal ini terlihat
pada sekolah sekolah yang dikenal dengan billingual school, dengan diterapkannya
bahasa asing seperti bahasa Inggris dan bahasa Mandarin sebagai mata ajar wajib
sekolah. Selain itu berbagai jenjang pendidikan mulai dari sekolah menengah hingga
perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang membuka program kelas internasional.
1
Salah satu kuncinya adalah globalisasi pendidikan yang dipadukan dengan
kekayaan budaya bangsa Indonesia. Selain itu hendaknya peningkatan kualitas
pendidikan hendaknya selaras dengan kondisi masyarakat Indonesia saat ini.
Tidak dapat kita pungkiri bahwa masih banyak masyarakat Indonesia yang
berada di bawah garis kemiskinan. Dalam hal ini, untuk dapat menikmati
pendidikan dengan kualitas yang baik tadi tentu saja memerlukan biaya yang
cukup besar. Tentu saja hal ini menjadi salah satu penyebab globalisasi
pendidikan belum dirasakan oleh semua kalangan masyarakat. Sebagai contoh
untuk dapat menikmati program kelas Internasional di perguruan tinggi terkemuka
di tanah air diperlukan dana lebih dari 50 juta. Alhasil hal tersebut hanya dapat
dinikmati golongan kelas atas yang mapan.
Dengan kata lain yang maju semakin maju, dan golongan yang terpinggirkan
akan semakin terpinggirkan dan tenggelam dalam arus globalisasi yang semakin
kencang yang dapat menyeret mereka dalam jurang kemiskinan. Masyarakat kelas atas
menyekolahkan anaknya di sekolah – sekolah mewah di saat masyarakat golongan
ekonomi lemah harus bersusah payah bahkan untuk sekedar menyekolahkan anak
mereka di sekolah biasa. Ketimpangan ini dapat memicu kecemburuan yang
berpotensi menjadi konflik sosial. Peningkatan kualitas pendidikan yang sudah
tercapai akan sia-sia jika gejolak sosial dalam masyarakat akibat ketimpangan karena
kemiskinan dan ketidakadilan tidak diredam dari sekarang.
1.2 Rumusan Masalah
Secara umum,rumusan masalah pada Karya Tulis Ilmiah “Dampak Globalisasi
Terhadap Pendidikan” ini dapat di rumurskan seperti pada pertanyaan berikut
1. Apa dampak dari globalisasi untuk dunia pendidikan?
2. Penyebab buruknya pendidikan di era globalisasi?
3. Cara penyesuan pendidikan di Indonesia pada era globalisasi?
2
1.3 Tujuan
a. Bagi Penulis
Karya Tulis Ilmiah ini disusun untuk memenuhi tugas yang diberikan guru
dalam syarat mengikuti ujian sekolah . Selain itu, bagi diri kami pribadi
makalah ini juga diharapkan bisa digunakan untuk menambah pengetahuan
yang lebih bagi siswa, baik dalam lingkup SMAN 2 KUPANG maupun yang
lain.
b. Bagi Pembaca
Makalah ini dimaksudkan untuk membahas dampak globalisasi terhadap dunia
pendidikan dan menambah ilmu pengetahuan mengenai globalisasi. Para
pembaca yang dominan dari kaula mahasiswa bisa digunakan untuk
langkah menuju ke pengetahuan yang lebih luas, sehingga kedepannya
tercipta SDM yang unggul.
c. Bagi Masyarakat
Diharapkan masyarakat bisa lebih memahami tentang arti penting globalisasi
sehingga dampak negatif yang berimbas bisa leih diperkecil. Dan juga
diharapkan agar realisasi kegiatan positif terhadap adanya pendidikan semakin
lebih baik.
3
BAB II
TINJAUAN TEORI
Suatu kegiatan yang dilakukan tidak sesuai dengan minat akan menghasilkan
prestasi yang kurang menyenangkan. Dapat dikatakan bahwa dengan terpenuhinya minat
seseorang akan mendapatkan kesenangan dan kepuasan batin yang dapat menimbulkan
motivasi. S.C. Utami Munandar (1985:11) menyatakan bahwa minat dapat juga menjadi
kekuatan motivasi. Prestasi seseorang selalu dipengaruhi macam dan intensitas minatnya.
Minat menimbulkan kepuasan. Seorang anak cenderung untuk mengulang-ulang tindakan-
tindakan yang didasari oleh minat dan minat ini dapat bertahan selama hidupnya.
Globalisasi telah secara signifikan memengaruhi sistem pendidikan di seluruh
dunia. Artikel ini menyelidiki dampak globalisasi terhadap pendidikan dengan fokus pada
aspek positif dan negatif. Melalui analisis deskriptif, artikel ini mencatat bahwa sementara
globalisasi membuka akses terhadap informasi dan sumber daya pendidikan secara global,
juga membawa tantangan seperti komodifikasi pendidikan dan homogenisasi budaya.
Diskusi ini menyoroti pentingnya langkah-langkah kebijakan untuk merespons dampak
globalisasi secara bijaksana dan mempromosikan inklusivitas dalam pendidikan di era
global ini.keberhasilan belajar siswa. Disamping itu minat belajar juga dapat mendukung
dan mempengaruhi proses belajar mengajar di sekolah. Namun dalam prakteknya tidak
sedikit guru Seni Budaya (Kesenian) menemukan kendala di dalam kelas, karena
kurangnya minat siswa dalam pembelajaran Seni Budaya khususnya seni rupa. Jika hal ini
terjadi, maka proses belajar mengajar pun akan mengalami hambatan dalam mencapai
tujuan pembelajaran.
Berdasarkan pengalaman penulis, pada saat pembelajaran berlangsung siswa
kurang bergairah dalam mengikuti pelajaran. Hanya sebagian kecil saja siswa yang bisa
memahami dan mengerjakan tugas dengan semangat. Sebagian besar siswa mengerjakan
tugas yang diberikan dengan perasaan terpaksa atau takut. Hal ini menyebabkan tugas
yang diberikan hasilnya kurang memuaskan sehingga terkesan asal jadi. Jika mereka
ditanya, alasannya mereka tidak mempunyai bakat di bidang seni atau tidak punya bakat
menggambar. Dengan kondisi seperti ini, guru perlu mencari upaya bagaimana
menumbuhkan minat belajar siswa terutama dalam pembelajaran Seni Rupa.
b. Pengertian Belajar
Ada beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli tentang belajar, pada
umumnya mereka memberikan penekanan pada unsur perubahan dan
pengalaman. Menurut Witherington (dalam Sukmadinata 2007:155)
menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan dalam kepribadian, yang
dimanifestasikan sebagai pola respon yang baru yang berbentuk keterampilan,
sikap, kebiasaan, pengetahuan, dan kecakapan. Crow and Crow (dalam
Sukmadinata 2007:155) mengemukakan bahwa belajar adalah diperolehnya
kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan sikap baru. Sedangkan menurut Hilgar
(1962:252) menjelaskan bahwa belajar adalah suatu proses di mana suatu
perilaku muncul atau berubah karena adanya respon terhadap sesuatu
situasi.Berdasarkan penekanan unsur pengalaman tentang definisi belajar
dikemukakan para ahli, antara lain menurut Di Vesta and Thompson (1970:112)
menyatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif menetap
sebagai hasil dari pengalaman. Gage and Berliner (1970:256) mengemukakan
bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang muncul karena
pengalaman. Sedangkan menurut Hilgard (1983:630), mengemukakan bahwa
belajar dapat dirumuskan sebagai perubahan perilaku yang brelatif permanen yang
terjadi karena pengalaman.
Dari uraian yang telah dipaparkan di atas, maka dapat kita tarik beberapa
kesimpulan yang berkaitan dengan upaya menumbuhkan minat belajar pada
peserta didik. Pertama, pahami dan kenali terlebih dahulu kondisi fisik dan
psikologis siswa. Kedua, gunakan teknik dan metode yang bervariasi dalam
penyajian materi pembelajaran. Ketiga, penggunaan media pembelajaran
hendaknya dapat merangsang siswa untuk tertarik ikuti serta dalam pembelajaran.
Keempat, pahami kondisi lingkungan keluarga, masyarakat, dan sekolah sehingga
kita dapat mencari jalan keluar dalam menumbuhkan minat belajar siswa.
BAB III
METODE PENULISAN
5.1 Kesimpulan
Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak
mengenal batas wilayah. Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari
gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain
yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman
bersama bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia Dampak Positif Globalisasi Terhadap
Dunia Pendidikan Indonesia Pengajaran Interaktif Multimedia Kemajuan teknologi
akibat pesatnya arus globalisasi, merubah pola pengajaran pada dunia pendidikan.
Pengajaran yang bersifat klasikal berubah menjadi pengajaran yang berbasis
teknologi baru seperti internet dan computer. Perubahan Corak Pendidikan, mulai
longgarnya kekuatan kontrol pendidikan oleh negara. Tuntutan untuk berkompetisi
dan tekanan institusi global, seperti IMF dan World Bank, mau atau tidak,
membuat dunia politik dan pembuat kebijakan harus berkompromi untuk
melakukan perubahan. Dampak Negatif Globalisasi Terhadap Dunia Pendidikan
Indonesia Komersialisasi Pendidikan Era globalisasi mengancam kemurnian
dalam pendidikan. Banyak didirikan sekolah-sekolah dengan tujuan utama
sebagai media bisnis. John Micklethwait menggambarkan sebuah kisah tentang
pesaingan bisnis yang mulai merambah dunia pendidikan dalam bukunya “Masa
Depan Sempurna” bahwa tibanya perusahaan pendidikan menandai pendekatan
kembali ke masa depan.
Bahaya Dunia Maya
Dunia maya selain sebagai sarana untuk mengakses informasi dengan mudah juga
dapat memberikan dampak negative bagi siswa. Terdapat pula, Aneka macam
materi yang berpengaruh negative bertebaran di internet. Misalnya: pornografi,
kebencian, rasisme, kejahatan, kekerasan, dan sejenisnya. Berita yang bersifat
pelecehan seperti pedafolia, dan pelecehan seksual pun mudah diakses oleh siapa
pun, termasuk siswa. Barang-barang seperti viagra, alkhol, narkoba banyak
ditawarkan melalui internet.
Penyebab buruknya pendidikan di era globalisasi di indonesia adalah Mahalnya
Biaya Pendidikan, Kualitas SDM yang Rendah dan fasilitas pendidikan yang
kurang ,itu yang mengakibatkan pendidikan tidak berjalan dengan lancar yang di
butuhkan indonesia sekarang ini adalah visioning (pandangan), repositioning
strategy (strategi), dan leadership (kepemimpinan).Tanpa itu semua, kita tidak akan
pernah beranjak dari trasformasi yang terus berputar-putarngan.Dengan visi yang
jelas, tahapan-tahapan yang juga jelas, dan komitmen semua pihak serta
kepemimpinan yang kuat untuk mencapai itu.
5.2 Saran
Penulis memberikan saran yang ditujukan untuk
1. Masyarakat
Agar para orang tua memperhatikan kepentingan anaknya dalam hal pendidikan
sehingga pendidikan berjalan dengan lancar.
2. Pemerintah
Pemerintah harus menggarkan danan yang cukup untuk keperluan pendidikan dan
menambah beasiswa bagi guru untuk training.
DAFTAR PUSTAKA
Asri B. 2008. Pembelajaran Moral. Jakarta: PT Rineka Cipta. Faizah, F. 2009. Dampak
Globalisasi Terhadap Dunia Pendidikan
Munir. 2010. Pendidikan Karakter. Yogyakarta: PT Pustaka Insan Maqdani, Anggota IKPI.