Anda di halaman 1dari 1

Contoh Kasus Mengenai Struktur Sosial (Sosiologi)

Posted On June 10, 2013 by Endra Yuda

Masyarakat Bali sekarang ini merupakan masyarakat yang cukup heterogen. Dilihat dari sudut agamanya,
warga masyarakat mayoritas bergama hindu, selebihnya ada yang menganut agama islam,kristen, budha
dan ada juga penganut aliran kepercayaan.
Secara tradisional, masyarakat bali sendiri mempunyai organisasi dalam bentuk desa pakraman, banjar dan
subak yang amsing-masing dipimpin oleh bendesa adat, klian banjar dan pekaseh. Selain itu mereka juga
terlibat dalam berbagai bentuk sekaa, seperti sekaa gong, sekaa pasantian, sekaa truna-truni dan lain
sebagainya. Dibidang kedinasan, mereka berada dibawah struktur pemerintahan desa dinas. Baik desa
pakraman maupun desa dinas masing-masing mempunyai kekuasaan dan wewenang bendesa adat (desa
pakraman) diatur menurut awig-awig.
Dalam kegiatan bermasyarakat, khusunya kaum ibu (kaum perempuan) selain terlibat dalam berbagai
organisasi tradisional tersebut diatas, mereka juga melakukan berbagai aktivitas/ kegiatan antara lain,
kegiatan PKK, arisan. Kegiatan keagaamaan juga mereka lakukan setiap hari dalam bentuk mesaiban atau
mempersembahkan canang. Pada hari-hari tertentu, warga masyarakat laki-laki maupun perempuan juga
melakukan upacara adat dan keagamaan yang lebih besar. Dalam kehidupan bermasyarakat, mereka
senantiasa melakukan berbagai kegiatan tersebut dengan tolong menolong dan gotong royong, terutama
dalam pelaksanaan upacara kematian. Kegiatan berkesenian, seperti menari, menabuh, mengukir dan
sebagainya, juga tidak pernah sepi dalam kehidupan orang Bali.
Keheterogenan masyarakat bali saat ini juga dapat dilihat dari beragamnya mata pancaharian yang mereka
tekuni. Sebagaian besar dari mereka masih hidup sebagai petani, khususnya yang hidup di pedesaan, ada
yang berdagang, menjadi buruh, membuat barang-barang kerajinan. Tidak sedikit pula yang menjadi
pegawai dan karyawan perusahaan. Setelah pariwisata berkembang, bahkan banyak dari mereka bekerja di
sektor pariwisata.
Sejak bali terbuka untuk pariwisata, amsyarakat bali tidak terhindarkan, dari adanya hubungan dengan
dunia luar, baik luar daerah maupun luar negeri ,terlebih-lebih lagi setelah memasuki era globalisasi.
Pergaulan global telah memperkenalkan masyarakat Bali dengan berbagai teknologi modern terutama
dibidang komunikasi dan informasi, seperti komputer, handphone dll. Selain itu, disamping bahasa
nasional dan bahasa daerah.

Anda mungkin juga menyukai