Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kemiskinan merupakan masalah multidimensional yang berkaitan dengan banyak aspek.
Dalam mendefenisikan kemiskinan Piven dan Cloward (1993), dan Swanson (2001)
mengemukakan bahwa kemiskinan berkaitan dengan tiga dimensi yang mencakup kekurangan
materi, rendahnya penghasilan, dan adanya kebutuhan Sosial. Kekurangan Materi
digambarkan sebagai situasi kesulitan yang dihadapi orang dalam memenuhi barang-barang
kebutuhan pokok. Dimensi rendahnya penghasilan berkaitan dengan jumlah penghasilan yang
sangat tidak memadai. Dimensi kebutuhan sosial dapat dilihat sebagai kurangnya pelayanan
publik, seperti kesehatan, pendidikan dan lain-lain sebagainya serta rendahnya akses terhadap
layanan-layanan tersebut (Dalam Suharto, 2009: 15 dan Winarno, 2011: 62).1
Pemahaman tentang kemiskinan sangatlah beragam, mulai dari sekedar ketidak
mampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dan juga ketidak mampuan untuk memenuhi
kebutuhan yang cukup dasar dalam kehidupan sehari-hari, kurangnya kesempatan berusaha
dan juga kurangnya lapangan pekerjaan. Kemiskinan juga dapat diartikan sebagai ketidak
berdayaan sekelompok masyarakat terhadap system yang diterapkan oleh suatu pemerintahan
sehingga mereka berada pada posisi yang sangat lemah dan tereksploitasi.
Pemerintah menjalankan beberapa program penanggulangan kemiskinan, program-
program penanggulangan kemiskinan selama ini cenderung berfokus pada upaya penyaluran
bantuan sosial untuk orang miskin. Upaya seperti ini akan sulit menyelesaikan persoalan
kemiskinan. Contohnya saja yang terjadi di Desa Karya 7 Prasejahtera 1 Kampung Baru
Medan Helvetia, adanya bantuan sosial untuk orang miskin membuat oknum-oknum tertentu
memanfaatkan rakyat-rakyat miskin di Desa ini. Masyarakat miskin di Desa ini tinggal di
Tanah Garapan milik pemerintah, tetapi ada dari mereka yang sudah mulai membuat surat
kepengulu menjadi tanah milik pribadi berdasarkan dari keputusan pemerintah.
Sudah 20 tahun masyarakat yang bertempat tinggal di Desa ini belum pernah
mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah, bahkan Dinas sosial juga datang untuk
memberikan sosialisasi yang rencananya akan memberikan bantuan, tapi semua itu hanya
janji-janji palsu. Adanya oknum-oknum tertentu meminta data seperti Foto Copy KTP, KK,
dan 2 Lembar pas Foto untuk mendapatkan KIS (Kartu Indonesia Sehat) dengan biaya

1 Prof. Drs. Budi Winarno, MA, PhD.Etika Pembangunan, (Yogyakarta: Center for
Academic Publishing Service,2013), hlm. 220
pendaftaran Rp 35.000/Orang dengan iuran Rp 5.000/bulan, dengan iming-iming harus
membayar karena kuota sudah penuh, supaya bisa sisipan masyarakat harus membayar supaya
bisa menjadi anggota KIS. Kenyataannya sampai sekarang, KIS belum diterima oleh warga.
Mata pencaharian hampir seluruh keluarga di Desa ini adalah sebagai pemulung,
walaupun mereka bekerja menjadi pemulung, semangat mereka untuk menyekolahkan anak
mereka sangat luar biasa, hal ini bisa dilihat karena semua anak-anak di Desa ini bersekolah
dan pendidikan paling rendah adalah SMA, walaupun mereka bekerja sebagai pemulung
mereka juga menyekolahkan anak-anak mereka ke perguruan tinggi negri, hal yang sangat
disayangkan disini kurangnya perhatian pemerintah dalam memberikan bantuan dana BOS ke
pada anak-anak pemulung ini, Karena berdasarkan hasil Survei wawancara, anak yang
sekolah di Desa ini tidak pernah mendapatkan Bantuan Dana Bos oleh pemerintah.
Hal yang paling disedihkan adalah ketika instansi pemerintah yang memiliki tujuan
politik yang menjelang pilkada datang ke Desa ini dengan memberikan janji-janji palsu akan
memberikan KIS, KIP, Raskin, uang untuk modal berternak, tapi tidak pernah sampai
ketangan masyarakat di Desa ini. Contohnya saja Hary Tano memberikan kartu identitas
kepada masyarakat di Desa ini untuk memilih dia nanti ketika mencalon pemimpin, yang
dijanjikan barang siapa yang memiliki kartu identitas tersebut akan mendapatkan rezeki
berupa uang untuk modal berternak, tetapi semua nya hanya janji-janji palsu.
Menurut masyarakat di Desa ini bantuan dari pemerintah itu pasti ada, tetapi pasti ada
oknum-oknum tertentu yang memiliki kepentingan pribadi yang tidak menyalurkan bantuan
itu kepada Masyarakat, masyarkat di peralat dengan selalu di datangi untuk meminta data dan
tanda tangan, tapi tidak pernah mendapatkan bantuan apapun.
Data dan informasi kemiskinan yang akurat dan tepat sasaran sangat diperlukan untuk
memastikan keberhasilan pelaksanaan serta pencapaian tujuan atau sasaran dari kebijakan
dan program penanggulangan kemiskinan, baik di tingkat nasional, maupun tingkat
kabupaten/kota.
1.2 Rumusan Masalah
2.1 Permasalahan ap saja yang sedang terjadi pada Desa Karya 7 Prasejahtera 1 Kampung
Baru Medan Helvetia?
2.2 Bagaimana Kebijakan Pemerintah Dalam Mengatasi Masalah Kemiskinan?

1.3 Tujuan Penelitian


3.1 Untuk mengetahui Permasalahan yang sedang terjadi pada Desa Karya 7 Prasejahtera 1
Kampung Baru Medan Helvetia
3.2 Untuk mengetahui Kebijakan apa saja yang dilakukan Pemerintah dalam mengatasi
masalah kemiskinan.
BAB IV

HASIL TEMUAN & DISKUSI

A. PERMASALAHAN DALAM PENELITIAN

Penelitian dilakukan di Desa Karya 7 Prasejahtera 1 Kampung Baru Medan Helvetia.

Nara sumber ibu Juwita Br Purba, ibu Kesni Br Siregar dan ibu-ibu laiinya yang berada pada
saat penelitian.

Permasalahan yang sedang terjadi pada Desa Karya 7 Prasejahtera 1 Kampung Baru Medan
Helvetia adalah:

1.Adanya seorang narasumber yang mengatakan bahwa akan diberikannya bantuan bagi
masyarakat miskin tetapi dengan syarat membawa pas photo,kk,dan ktp, akan tetapi
masyarakat belum tahu dengan jelas dari mana bantuan tersebut diberikan ,dari pemerintah
ataukah dari oknum tertentu. tetapi karena iming-iming adanya bantuan akan disalurkan
untuk membantu masyarakat yang berupa bantuan pakan ternak dan sejumlah dana/uang
banyak masyarakat yang mau ikut dalam pembuatan kartu (KIS). tetapi sampai pada saat ini
bantuan tersebut tidak pernah didapatkan masyarakat. Padahal untuk membuat kartu KIS
tersebut masyarakat yang ingin membuat harus melakukan pendaftaran dengan membayar Rp
35.000 dan dengan iuran Rp 5.000/bulan.

2. Datangnya utusan dari salah satu partai politik yaitu partai perindo kesalah satu rumah
pendukung parpol tersebut yang menyampaikan akan adanya bantuan modal yang diberikan
kepada masyarakat tetapi harus memberikan pas photo, kk, ktp dan kartu rumah tangga
sebagai syarat untuk membuat kartu anggota partai tersebut tetapi setelah semua syarat telah
diberikan masyarakat sampai sekarang belum diberikan modal dan belum ada konfirmasi
dari pihak parpol tentang bantuan tersebut, padahal kartu anggota tersebut telah dibuat
masyarkat dari bulan Desember tahun lalu.

Masyarakat berpendapat bahwa semua itu hanyalah tipu muslihat yang dibuat oleh parpol
tersebut untuk menarik masyarakat masuk dalam permainan politik saja, masyarakat merasa
kecewa dan dibodohin dengan semua iming iming yang diberikan baik dari pemerintah /
oknum tertentu yang hanya mengambil keuntungan ditengah kesusahan mereka.

prosedur telah dilaksanakan,akan tetapi bantuan tidak pernah dirasakan,belum lagi


masyarakat tidak ada yang berani untuk memprotes ketidakadilan yang mereka rasakan
karena rasa cemas dan takut dilakukannya sebuah tindakan yang dilakukan untuk mereka
yang berani melawan.

3. Masih banyak dari masyarakat didesa tersebut yang belum mendapatkan bantuan dari
pemerintah, baik itu dalam bentuk kesehatan, pendidikan dan lainnya, yang mereka dapatkan
hanyalah harapan-harapan palsu yang mengatakan akan adanya bantuan yang akan datang
tapi sampai pada saat ini mereka belum merasakannya.

B. KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MENGATASI MASALAH KEMISKINAN


Beberapa program yang dilakukan oleh pemerintah dalam menanggulangi kemiskinan
antara lain dengan memfokuskan arah pembangunan pada tahun 2008 pada pengentasan
kemiskinan. Fokus program tersebut meliputi 5 hal antara lain:
1. menjaga stabilitas harga bahan kebutuhan pokok
2. mendorong pertumbuhan yang berpihak pada rakyat miskin
3. menyempurnakan dan memperluas cakupan program pembangunan berbasis masyarakat
4. meningkatkan akses masyarakat miskin kepada pelayanan dasar
5. membangun dan menyempurnakan sistem perlindungan sosial bagi masyarakat miskin.
Dari lima fokus program pemerintah tersebut, diharapkan jumlah rakyat miskin yang ada
dapat tertanggulangi sedikit demi sedikit. Beberapa langkah teknis yang dilakukan
pemerintah terkait lima program tersebut antara lain:
a) Menjaga stabilitas harga bahan kebutuhan pokok. Program ini bertujuan menjamin daya
beli masyarakat miskin atau keluarga miskin untuk memenuhi kebutuhan pokok terutama
beras dan kebutuhan pokok utama selain beras. Program yang berkaitan dengan fokus ini
seperti :
Penyediaan cadangan beras pemerintah 1 juta ton
Stabilisasi/kepastian harga komoditas primer
b) Mendorong pertumbuhan yang berpihak pada rakyat miskin. Program ini bertujuan
mendorong terciptanya dan terfasilitasinya kesempatan berusaha yang lebih luas dan
berkualitas bagi masyarakat atau keluarga miskin. Beberapa program yang berkenaan dengan
fokus ini antara lain:
Penyediaan dana bergulir untuk kegiatan produktif skala Usaha Mikro dengan pola bagi
hasil/syariah dan konvensional.
Bimbingan teknis/pendampingan dan pelatihan pengelola Lembaga Keuangan Mikro
(LKM)/Koperasi Simpan Pinjam (KSP).
Pelatihan budaya, motivasi usaha dan teknis manajeman usaha mikro
Pembinaan sentra-sentra produksi di daerah terisolir dan tertinggal
Fasilitasi sarana dan prasarana usaha mikro
Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir
Pengembangan usaha perikanan tangkap skala kecil
Peningkatan akses informasi dan pelayanan pendampingan pemberdayaan dan ketahanan
keluarga
Percepatan pelaksanaan pendaftaran tanah
Peningkatan koordinasi penanggulangan kemiskinan berbasis kesempatan berusaha bagi
masyarakat miskin.
c) Menyempurnakan dan memperluas cakupan program pembangunan berbasis masyarakat.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan sinergi dan optimalisasi pemberdayaan
masyarakat di kawasan perdesaan dan perkotaan serta memperkuat penyediaan dukungan
pengembangan kesempatan berusaha bagi penduduk miskin. Program yang berkaitan dengan
fokus ketiga ini antara lain :
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) di daerah perdesaan dan perkotaan
Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah
Program Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus
Penyempurnaan dan pemantapan program pembangunan berbasis masyarakat.
d) Meningkatkan akses masyarakat miskin kepada pelayanan dasar. Fokus program ini
bertujuan untuk meningkatkan akses penduduk miskin memenuhi kebutuhan pendidikan,
kesehatan, dan prasarana dasar. Beberapa program yang berkaitan dengan fokus ini antara
lain :
Penyediaan beasiswa bagi siswa miskin pada jenjang pendidikan dasar di Sekolah Dasar
(SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah
Tsanawiyah (MTs);
Beasiswa siswa miskin jenjang Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah
Kejuruan/Madrasah Aliyah (SMA/SMK/MA);
Beasiswa untuk mahasiswa miskin dan beasiswa berprestasi;
Pelayanan kesehatan rujukan bagi keluarga miskin secara cuma-cuma di kelas III rumah
sakit.
e) Membangun dan menyempurnakan sistem perlindungan sosial bagi masyarakat miskin.
Fokus ini bertujuan melindungi penduduk miskin dari kemungkinan ketidakmampuan
menghadapi guncangan sosial dan ekonomi. Program teknis yang di buat oleh pemerintah
seperti :
Peningkatan kapasitas kelembagaan pengarusutamaan gender (PUG) dan anak (PUA)
Pemberdayaan sosial keluarga, fakir miskin, komunitas adat terpenci dan penyandang
masalah kesejahteraan sosial lainnya.
Bantuan sosial untuk masyarakat rentan, korban bencana alam, dan korban bencana sosial.
Penyediaan bantuan tunai bagi rumah tangga sangat miskin (RTSM) yang memenuhi
persyaratan (pemeriksaan kehamilan ibu, imunisasi dan pemeriksaan rutin BALITA,
menjamin keberadaan anak usia sekolah di SD/MI dan SMP/MTs; dan penyempurnaan
pelaksanaan pemberian bantuan sosial kepada keluarga miskin/RTSM) melalui perluasan
Program Keluarga Harapan (PKH).
Pendataan pelaksanaan PKH (bantuan tunai bagi RTSM yang memenuhi persyaratan).
Berikut ini adalah program-pogram pemerintah dalam menanggulagi kemiskinan di
Indonesia:
1. Anggaran untuk program-program yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan
penanggulangan kemiskinan dan pengangguran dilaksanakan dengan pendekatan
pemberdayaan berbasis komunitas dan kegiatan padat karya.
2. Mendorong APBD provinsi, kabupaten dan kota pada tahun-tahun selanjutnya untuk
meningkatkan anggaran bagi penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja
3. tetap mempertahankan program lama seperti :
a) BOS (Bantuan operasional sekolah)
b) RASKIN (Beras miskin)
c) BLT (Bantuan langsung tunai)
d) Asuransi miskin, dsb.
4. Akselerasi pertumbuhan ekonomi dan stabilitas harga khususnya harga beras (antara lain:
menjaga harga beras dipasaran tidak lebih dari Rp.5000,- per Kg)
5. Memberikan kewenangan yang lebih luas kepada masyarakat dalam pengambilan
keputusan pembangunan.
6. Sinergi masyarakat dengan pemerintah dalam penanggulangan kemiskinan
7. Mendayagunakan potensi dan sumberdaya lokal sesuai karakteristik wilayah
8. Menerapkan pendekatan budaya lokal dalam proses pembangunan
9. Prioritas kelompok masyarakat paling miskin dan rentan pada desa-desa dan kampung-
kampung paling miskin
10. Kelompok masyarakat dapat menentukan sendiri kegiatan pembangunan yang dipilih
tetapi tidak tercantum dalam negative list
11. Kompetitif: desa-desa dalam Kecamatan haus berkompetisi untuk memperbaiki kualitas
kegiatan dan cost effectiveness
12. PPK, P2KP, PPIP SPADA dan diperkuat program-program kementrian/lembaga
13. Program Keluarga Harapan (PKH), berupa bantuan khusus untuk pendidikan dan
kesehatan
14. Program pemerintah lain yang bertujuan meningkatkan akses masyarakat miskin kepada
sumber permodalan Usaha Mikro dan kecil, listrik pedesaan, sertifikasi tanah, kredit mikro.
15. Program Pengembangan Bahan Bakar Nabati (EBN). Program ini dimaksudkan untuk
mendorong kemandirian penyediaan energi terbaukan dengan menumbuhkan Desa Mandiri
Energi.
16. Penegakan hukum dan HAM, pemberantasan korupsi dan reformasi birokrasi.
17. Percepatan pembangunan infrastruktur
18. Pembangunan daerah perbatasan dan wilayah terisolir
19. Revitalisai pertanian, perikanan, kehutanan, dan perdesaan
20. Peningkatan kemampuan pertahanan, pemantapan keamanan dan ketertiban, serta
penyelesaian konflik
21. Peningkatan aksesbilitas dan kualitas pendidikan dan kesehatan
22. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM-Mandiri).
C. KENYATAAN DALAM LAPANGAN
Semua kebijakan yang dibuat oleh pemerintah adalah suatu keputusan yang baik untuk
mensejahterakan masyarakatnya, walaupun tak semua dapat terealisasikan kesemua lapisan
masyrakat. Masih banyak dari masyarakat khususnya masyarakat yang tidak mampu/miskin
yang belum tersentuh bantuan-bantuan dari pemerintah. Contohnya yaitu di Desa Karya 7
Prasejahtera 1 Kampung Baru Medan Helvetia, masyarakat disana masih banyak yang belum
mendapatkan bantuan dari pemerintah. Mereka harus bekerja keras untuk dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya, dan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya itu mereka bekerja sebagai
peternak, buruh harian lepas, pemulung dan lainnya demi sesuap nasi. Walaupun begitu
masyarakat di Desa Karya 7 Prasejahtera 1 Kampung Baru Medan Helvetia tetap berusaha
untuk menyekolahkan anak-anaknya mereka berharap anak-anaknya kelak akan mendapatkan
kehidupan yang lebih baik lagi, dan hebatnya lagi bahwa anak-anak di desa tersebut rata-rata
bersekolah sampai setidaknya menyelesaikan sekolah menengah atas (SMA) dan ada juga
beberapa yang telah melanjutkan keperkuliahan.
Kata-kata bantuan hanyalah harapan palsu bagi mereka karena banyak dari masyarakat yang
ada didesa tersebut yang belum mendapatkan bantuan , baik itu seperti BOS (Bantuan
operasional sekolah), RASKIN (Beras miskin), BLT (Bantuan langsung tunai), Asuransi
miskin, dan lain sebagainya, dan tak adanya bantuan-bantuan seperti beasiswa untuk
membantu biaya sekolah anak-anak mereka. Belum lagi adanya oknum-oknum tertentu yang
hanya memperdaya dan memanfaatkan mereka sebagai permainan politik yang mengiming-
imingkan memberikan bantuan tetapi pada akhirnya masyarakat miskin hanyalah korban
demi kepentingan pribadi.

Download lampiran asli

Anda mungkin juga menyukai