PROPOSAL PENELITIAN
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Seminar Proposal Penelitian
Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Dayanu Ikhsanuddin
OLEH :
HASFILA LA NABA
19 120 004
HASFILA LA NABA
NPM : 19 120 004
Komisi Pembimbing,
Mengetahui,
i
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................
ii
2.1.7. Tujuan Program Keluarga Harapan (PKH) .................................. 19
2.1.8. Hak dan Kewajiban Peserta PKH ................................................. 20
2.1.9. Besaran Bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) ................... 24
2.2. Kerangka Pikir ........................................................................................ 25
2.3. Pola Deskripsi ........................................................................................ 28
LAMPIRAN
iii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1. Besaran Bantuan Komponen PKH ................................................ 24
iv
DAFTAR BAGAN
Halaman
Bagan I. Kerangka Pikir ................................................................................. 27
v
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Pedoman Wawancara .................................................................. 43
vi
BAB I
PENDAHULUAN
kemiskinan, kenyataannya sampai saat ini masih belum bisa terlepas dari masalah
pada tatanan sosial secara umum dan menjadi pintu gerbang masalah sosial
dasarnya seperti sandang, pangan, tempat tinggal, pendidikan dan kesehatan akan
miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara. Pada Pasal 27 ayat (2)
menyebutkan bahwa setiap warga negara Indonesia berhak atas pekerjaan dan
kemiskinan.
Kemerdekaan bukan saja bermakna kebebasan dari penjajah, lebih dari itu adalah
1
terciptanya masyarakat yang adil dan makmur. Terbebas dari belenggu
daya beli mayoritas penduduk masyarakat yang tergolong miskin dan membantu
makanan tambahan bagi bayi serta bagi anak sekolah dari keluarga miskin.
2
Usaha pemerintah menanggulangi kemiskinan dengan menggulirkan
tentang Jaminan Sosial yang ditindaklanjuti dengan Perpres No. 15 Tahun 2010
membantu Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) dalam hal mendapatkan akses
pelayanan kesehatan dan pendidikan dasar dengan harapan program ini dapat
Keluarga Harapan (PKH) ini anak-anak dari latar belakang keluarga miskin di
Kecamatan Siompu dapat bersekolah dengan bantuan pendidikan gratis dan ibu-
ibu hamil maupun yang memiliki balita mendapatkan fasilitas yang layak
dibidang kesehatan.
mulanya pada tahun 2007. Program Keluarga Harapan (PKH) bertujuan untuk
3
kesehatan, pendidikan dan pelayanan sosial guna meningkatkan kualitas hidup
Salah satu daerah yang menerima bantuan PKH adalah Kabupaten Buton Selatan.
Harapan salah satunya adalah Kecamatan Siompu yang sudah menerima bantuan
Desa Karae, Desa Lontoi, Desa Waindawula, dan Desa Kaimbulawa. Semua desa
Siompu ini tersebar di 10 desa dengan jumlah keluarga penerima yang tidak sama
Selama kurun waktu tersebut, program ini terus berkembang dan dinamis.
Artinya, tidak hanya bantuan sosial berupa uang tunai saja, tetapi ada beberapa
bantuan sosial lainnya yang dapat diterima oleh keluarga penerima PKH. Dari
4
Kemudian peneliti tertarik untuk meneliti proses dalam Program Keluarga
sosial masyarakat yang dari segi kuantitas banyak jumlah penduduknya namun
dilihat dari kualitas belum memenuhi kriteria masyarakat mandiri dan sejahtera
5
Dari pembatasan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka perlu
adanya penyusunan perumusan dalam penelitian ini, rumusan masalah itu adalah
sebagai berikut :
Selatan?
Selatan?
Adapun yang menjadi tujuan dari dilakukannya penelitian ini, antara lain
6
2. Menganalisis hasil dari pemberdayaan masyarakat melalui Program
Selatan.
pengetahuan baru yang berkaitan dengan bidang sosial yang khususnya dalam
Hasil penelitian ini dapat menjadi informasi untuk penelitian lebih lanjut
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
berasal dari kata ‘power’ (kekuasaan atau keberdayaan). Karenanya, ide utama
melakukan apa yang kita inginkan, terlepas dari keinginan dan minat kita. Ilmu
renta dan lemah sehingga mereka memiliki kekuatan atau kemampuan dalam (a)
dalam arti bukan saja bebas mengemukakan pendapat, melainkan bebas dari
kelaparan, bebas dari kebodohan, bebas dari kesakitan; (b) menjangkau sumber-
8
Menurut Ginanjar Kartasasmita, Pemberdayaan masyarakat adalah upaya
potensi atau daya yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Dalam upaya
dikembangkan. Artinya, tidak ada masyarakat yang sama sekali tanpa daya,
karena jika demikian akan sudah punah. Pemberdayaan adalah upaya untuk
masyarakat (empowering). Dalam rangka ini diperlukan potensi atau daya yang
lebih positif, selain dari hanya menciptakan iklim dan suasana. Perkuatan ini
9
Demikian pula pembaharuan institusi-institusi sosial dan
dalamnya. Dalam hal ini, yang terpenting adalah peningkatan partisipasi rakyat
menghadapi yang kuat. Oleh karena itu, perlindungan dan pemihakan kepada
yang tidak seimbang, serta eksploitasi yang kuat atas yang lemah. Pemberdayaan
program pemberian (charity). Karena, pada dasarnya setiap apa yang dinikmati
harus dihasilkan atas usaha sendiri (yang hasilnya dapat dipertukarkan dengan
10
dapat berpartisipasi dalam proses pembangunan yang ada dilingkungan sekitar
mereka.
kepada masyarakat yang lebih besar serta persamaan politik dan sosial melalui
masyarakat yang lemah, miskin, marjinal dan kaum kecil serta memberdayakan
suatu kelompok masyarakat secara sosial ekonomis dari kebutuhan dasar hidup
masyarakat, yaitu :
11
1) Tahap persiapan (engagement)
melalui studi kelayakan terhadap daerah yang akan dijadikan sasaran, baik
untuk mendapat perizinan dari pihak terkait. Di samping itu, petugas juga
tahap perencanaan.
12
Pada tahap ini petugas secara partisipatif mencoba melibatkan warga untuk
membayangkan dan menulis tujuan jangka pendek tentang apa yang akan
Tahap pelaksanaan ini merupakan salah satu tahap paling penting dalam
bila tidak ada kerjasama antara pelaku perubahan dan warga masyarakat,
program yang sedang berjalan. Pada tahap ini sebaiknya melibatkan wagra
13
diharapkan membentuk suatu sistem dalam masyarakat yang lebih mandiri
sebelumnya, atau karena anggaran sudah selesai dan tidak ada penyandang
berputar guna mencapai perubahan yang lebih baik, terutama setelah dilakukan
evaluasi proses (monitoring) terhadap pelaksanaan kegiatan yang ada. Siklus juga
dilakukan sebelumnya.
14
masalah kemiskinan. Sebagai tujuan, maka pemberdayaan menunjuk pada
keadaan atau hasil yang ingin dicapai oleh sebuah perubahan sosial: yaitu
Dengan kata lain, pemberdayaan menurut (Owin, 2005: 108) adalah untuk
mencapai tujuan akhir yang disebut dengan masyarakat sejahtera dan mandiri
realitas sosial. Hampir semua disiplin ilmu memandang keluarga sebagai entitas
terkecil yang sangat fokal. Dalam ilmu ekonomi terkenal domestik economy dan
penanganan masalah yang berbasis keluarga. Pekerjaan sosial juga telah banyak
15
koordinasi lintas professional dan sektoral. Sebaliknya, tanpa sinegritas dan
kerjasama antar lintas kalangan, situasi ini dapat mengarah pada pemborosan
overlapping), kejenuhan sasaran, dan bahkan ‘sistem abuse’ yang pada gilirannya
prasarana, dana, keahlian, akses, pengaruh dan informasi) yang bersedia dan
kemudian terlibat aktif mengambil peran atau menjalankan fungsi dan tugas
Dengan kata lain, aliansi adalah sebuah jaringan kerja (networking) antar
merupakan suatu pelangi warna-warni dari berbagai pihak. Aliansi dapat terdiri
para pakar akademisi. Bahkan asosiasi mahasiswa, media massa dan perusahaan
swasta dapat pula menjadi anggota aliansi. Bentuk dan sifat hubungan antar
16
2.1.5. Ketahanan Keluarga
Menurut Walsh dalam (Saefullah, dkk, Jurnal SPH.2, 2018: 120) Ketahanan
perubahan yang terjadi dan mampu bangkit kembali. Bahkan menjadi kuat setelah
mengalami krisis. Ada tiga proses kunci dalam resiliensi keluarga yaitu:
kesulitan tersebut sebagai suatu peluang, serta optimis terhadap masa depan
spritualitas).
(fleksibel) dan adanya hubungan yang baik dalam keluarga. Serta mampu
lebih resilien.
dihadapi dan keluarga mampu berbagi perasaan, emosi yang positif dan
17
2.1.6. Program Keluarga Harapan (PKH)
yang memberikan bantuan tunai kepada rumah tangga miskin (RTM) dan bagi
telah ditetapkan. Program ini, dalam jangka pendek bertujuan mengurangi beban
RTM dan dalam jangka panjang diharapkan dapat memutus mata rantai
perangkap kemiskinan.
dan rentan, yang terdaftar dalam data terdapu program penanganan fakir miskin,
diolah oleh pusat data dan informasi kesejahteraan sosial dan ditetapkan sebagai
bersyarat (BTB) atau dikenal dengan program keluarga harapan (PKH). Di awal
pelaksanaan program ini didesain hanya untuk kelompok paling miskin agar
mendapatkan akses kesehatan bagi ibu dan anak sejak dalam kandungan dan
lanjutan program subsidi langsung tunai yang subah berlangsung selama ini dalam
18
memutus rantai kemiskinan yang terjadi selama ini. PKH merupakan bantuan dan
secara tidak langsung akan terbantu oleh PKH, yaitu mencakup: pengurangan
pengurangan angka kematian bayi dan balita, dan pengurangan kematian ibu
PKH, meningkatkan status kesehatan dan gizi ibu hamil/nifas dan balita dibawah
penerima manfaat PKH dengan tujuan jangka panjang untuk memutus rantai
daya manusia, serta mengubah perilaku RTM yang relatif kurang mendukung
19
Tujuan PKH meliputi 5 hal yaitu:
kesejahteraan sosial.
ketentuan program.
anggota keluarga.
20
Agar mendapat bantuan tunai, peserta PKH diwajibkan memenuhi
persyaratan dan komitmen untuk ikut berperan aktif dalam kegiatan pendidikan
anak dan kesehatan keluarga, terutama ibu dan anak. Kewajiban yang harus
a) Kesehatan
sebanyak 3 kali
(2) Anak usia 0-11 bulan harus diimunisasi lengkap (BCG, DPT, Polio,
setiap bulan.
(4) Anak usia 5-6 tahun ditimbang berat badannya secara rutin setiap
21
(1) Selama kehamilan, ibu hamil harus melakukan pemeriksaan
sekali pada usia kehamilan 0-3 bulan, sekali pada usia 4-6 bulan, dua
kali pada kehamilan 7-9 bulan, dan mendapatkan suplemen tablet Fe.
kesehatan.
b) Pendidikan
(1) Apabila dalam keluarga terdapat anak yang berusia 5-6 tahun yang
(2) Jika memiliki anak berusia 7-15 tahun, anak peserta PKH tersebut
Terbuka).
(3) Jika memiliki anak usia 15-18 tahun yang belum menyelesaikan
22
tersebut kesatuan pendidikan yang menyelenggarakan program wajib
(4) Apabila anak tersebut di atas masih buta aksara, maka diwajibkan
(5) Apabila anak tersebut bekerja, atau disebut pekerja anaka (PA) atau
(6) Apabila anak tersebut terpaksa di jalanan, atau disebut anak jalanan
tersedia).
23
(2) Pemeriksaan kesehatan dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan
Bantuan sosial PKH pada tahun 2019 terbagi menjadi dua jenis yaitu
Bantuan Tetap dan Bantuan Komponen yang diberikan kepada RTM. Besaran
batuan PKH pada setiap komponen berbeda. Besaran bantuan untuk setiap RTM
peserta PKH mengikuti skenario bantuan yang disajikan pada tabel dibawah ini:
Tabel 1.1
Besaran Bantuan Komponen PKH
No Indeks Bantuan
Komponen Bantuan
. (Rp)
1. Bantuan ibu hamil/menyusui Rp 2.400.000,-
2. Bantuan anak usia dibawah 6 tahun Rp 2.400.000,-
Bantuan peserta pendidikan setara
3. Rp 900.000,-
SD/Sederajat
Bantuan peserta pendidikan setara
4. Rp 1.500.000,-
SMP/Sederajat
Bantuan peserta pendidikan setara
5. Rp 2.000.000,-
SMA/Sederajat
6. Bantuan penyandang disabilitas berat Rp 2.400.000,-
7. Bantuan lanjut usia 70 tahun keatas Rp 2.400.000,-
Sumber: Keputusan Dinas Sosial RI
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa besaran bantuan setiap komponen
maksimum atau dalam satu anggota keluarga memiliki lebih dari 4 komponen
yang menerima bantuan, maka bantuan yang diberikan adalah hanya 4 komponen
yang menerima bantuan. Selain itu ada bantuan tetap untuk setiap keluarga,
bantuan ini hanya diberikan pada tahap pertama setiap tahun. Dana bantuan
24
1. Reguler : Rp 550.000,-/keluarga/tahun
dijadwalkan untuk dilakukan pada tahap pertama pada bulan Januari, tahap kedua
April, tahap ketiga Juli, dan tahap keempat Oktober. Hal ini merupakan ketentuan
pendamping PKH pada lembaga pembayar yang diakses dengan kartu debit yaitu
Kerangka berpikir adalah sebuah gambaran yang isinya berupa konsep yang
menjelaskan mengenai suatu hubungan variabel yang satu dengan yang lainnya.
Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM), jika mereka memenuhi persyaratan yang
25
kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Misi dari Program Keluarga Harapan
manfaat terhadap kesehatan anak dan ibu hamil serta tingkat pendidikan anak-
anak rumah tangga sangat miskin yang pada gilirannya dapat memutus mata rantai
kemiskinan.
Bagan I
26
Kerangka Pikir
Pemberdayaan masyarakat
Hasil pemberdayaan Program
Program Keluarga
Keluarga Harapan
Harapan
Tahap-tahapan
pemberdayaan masyarakat: Hasil Pemberdayaan
menunjukkan pada
1. Tahap persiapan kemampuan untuk:
2. Tahap pengkajian
3. Tahap perencanaan 1. Mampu memenuhi
4. Tahap formulasi kebutuhan hidupnya
rencana aksi 2. Menjangkau sumber-
5. Tahap pelaksanaan sumber produktif
program 3. Berpartisipasi dalam
6. Tahap evaluasi pembangunan
7. Tahap terminasi
27
Pemberdayaan masyarakat (community empowerment) merupakan upaya
bebas dan mampu untuk mengatasi masalah dan mengambil keputusan secara
masyarakat, yaitu:
renta dan lemah sehingga mereka memiliki kekuatan atau kemampuan dalam (a)
28
memenuhi kebutuhan dasar sehingga mereka memiliki kebebasan (freedom),
dalam arti bukan saja bebas mengemukakan pendapat, melainkan bebas dari
kelaparan, bebas dari kebodohan, bebas dari kesakitan; (b) menjangkau sumber-
Menurut Walsh dalam (Saefullah, dkk, Jurnal SPH.2, 2018: 120) Ketahanan
perubahan yang terjadi dan mampu bangkit kembali. Bahkan menjadi kuat setelah
mengalami krisis. Ada tiga proses kunci dalam resiliensi keluarga yaitu:
kesulitan tersebut sebagai suatu peluang, serta optimis terhadap masa depan
spritualitas).
29
o Ketiga, proses komunikasi (communication processes) yaitu adanya
dihadapi dan keluarga mampu berbagi perasaan, emosi yang positif dan
BAB III
METODE PENELITIAN
30
3.1. Desain Penelitian
di lapangan.
Menurut Kirk dan Miller dalam (Zuriah, 2007 :19) penelitian kualitatif
adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental
Penelitian kualitatif berfokus pada analisis proses dari suatu proses berpikir
yang berkaitan dengan fenomena yang terjadi dan data yang didapatkan
tidak tetap dan dinamis karena ketika terjun ke lapangan teori akan berkembang
penelitian Kualitatif tiga kemungkinan masalah yang akan dibawa oleh peneliti,
yaitu (1) masalah yang telah dipersiapkan oleh peneliti ketika terjun ke lapangan
31
dikarenakan judul proposan dan judul penelitian tidak sama sehingga harus
disesuaikan keduanya.
permasalahan penelitian dan juga merupakan salah satu jenis sumber data yang
Buton Selatan”.
a. Data Primer
32
Menurut Hasan (2002:82) data primer adalah data yang diperoleh atau data
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang tidak langsung diperoleh atau dikumpulkan
oleh orang-orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada
Informan adalah sumber data yang dibutuhkan oleh peneliti dalam sebuah
Sampling Purposive.
informan berdasarkan kriteria yang sesuai dengan topik peneliti, mereka yang
yaitu:
33
1. Orang yang bersangkutan memiliki pengalaman pribadi sesuai dengan
akan diteliti
34
3.6. Teknik Pengumpulan Data
pengamatan visual. Menurut Matja dalam (Gunawan, 2013 : 142) dalam teknik
wawancara dan pengamatan berperan, dan non interaktif berupa pengamatan tak
1) Observasi
data yang dilakukan dengan cara mengadakan penelitian secara teliti, serta
langsung melihat atau mengamati apa yang terjadi pada objek penelitian.
35
Selama di lapangan peneliti melakukan observasi untuk menggambarkan
secara umum situasi sosial dan apa yang terjadi. Kemudian melakukan
2) Wawancara
sambil bertatap muka antara pewawancara dan responden atau orang yang di
wawancara tersebut.
Agar mendapatkan data yang akurat dan valid maka peneliti melakukan
wawancara dengan :
36
3) Studi Kepustakaan
relevan dengan topik atau masalah yang menjadi objek penelitian dengan
masalah yang diteliti serta buku-buku dan hasil penelitian yang berkaitan
4) Dokumentasi
penelitian sosial untuk menelusuri data historis. Sebagaian besar data yang
Sifat utama dari bentuk data-data tersebut tidak terbatas pada ruang dan
yang lalu. Kumpulan data bentuk tulisan ini disebut dokumen, dalam arti
Teknik analisis data yang digunakan peneliti ialah analisis deskriptif yaitu
sebuah gambaran yang dilakukan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai
37
secara interaktif dan dilakukan terus-menerus, adapun aktifitas analisis data ialah
sebagai berikut:
1. Reduksi Data
fokus pada hal sesuai dengan tema dan polanya, sehingga data yang telah
direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan memudahkan peneliti
2. Penyajian Data
menyajikan data. Penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan,
3. Penarikan Kesimpulan
sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga diteliti menjadi lebih jeals,
dapat berupa hubungan interaktif, hipotesis atau teori (Sugiyono 2014). Pada
tahap ini peneliti memberikan jawaban yang sesuaing dengan obyek yang diteliti.
sampai bulan April 2023. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tebel dibawah
ini:
38
Tabel 1.2
Jadwal Penelitian
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Bimbingan dan
1
Seminar proposal
penelitian dan
2
Pengumpulan data
3 Analisi Data
Penyusunan Dan
4
Bimbingan skripsi
Seminar Hasil
5
Penelitian
6 Ujian Tutup
39
DAFTAR PUSKATA
Buku:
40
Pratiwi, Desi. 2020. “ EFEKTIVITAS PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH)
DALAM PENGENTASAN KEMISKINAN DITINJAU DARI EKONOMI
ISLAM (Studi Pada Peserta PKH Desa Kedaton I Kec. Batanghari Nuban
Kab. Lampung Timur)”. Skripsi: Jurusan Ekonomi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro.
Arif Citra Permana, Cahyo Sastima, Cakti Indra Gunawan, 2018. “Implementasi
Pemberdayaan Masyarakat Dalam Program Keluarga Harapan Untuk
Memutus Rantai Kemiskinan Di Kota Malang (Studi di Kecamatan
Lowokwaru Kota Malang)”. Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang.
MADANI Jurnal Politik dan Sosial Kemasyarakatan. Vol 10 No. 2 (2018);
e-ISSN 2620-8857;p-ISSN 2085-143X.
Zulkifli, Suadi, Alwi. 2021. “Penyalahgunaan Bantuan PKH: Motif dan Dampak
(Studi Kasus di Gampong Bluka Teubai Kecamatan Dewantara Kabupaten
Aceh Utara)”. Jurnal Sosiologi Agama Indonesia (JSAI), 2(2), 101-110, Juli
2021.
41
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
42
Lampiran 1
PEDOMAN WAWANCARA
a. Identitas Wawancara
1. Nama lengkap :
2. Alamat tinggal :
3. Tanggal lahir :
4. Jenis kelamin :
5. Pendidikan :
b. Pertanyaan
43
PEDOMAN WAWANCARA
a. Identitas Wawancara
1. Nama lengkap :
2. Alamat tinggal :
3. Jenis Kelamin :
4. Pekerjaan :
b. Pertanyaan
44