PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Jumlah
No Nama Desa Dusun RW RT KK
Rumah
1. Brengkok 3 13 50 3651 2673
2. Brondong 1 7 42 4746 3415
3. Labuhan 2 6 30 2116 1145
4. Lembor - 3 12 721 564
5. Lohgung 1 4 20 1121 718
6. Sedayulawas 3 8 43 3388 3494
7. Sendangharjo 2 6 42 5613 1318
8. Sidomukti 3 5 10 1451 1633
9. Sumberagun 1 3 12 733 592
g
10. Tlogoretno 1 2 8 549 407
Total 17 57 269 24089 15959
Jarak Tempuh
Jarak
Waktu Tempuh
No Nama Desa Luas Wilayah Tempuh ke
ke Puskesmas
Puskesmas
1. Brengkok 1057 km 2 KM 5-10 mnt
2. Brondong 234 km 7 KM 15 mnt
3. Labuhan 643 km 5 KM 20 mnt
4. Lembor 1607 km 3 KM 15 mnt
5. Lohgung 291 km 8 KM 15 mnt
6. Sedayulawas 1064 km 6 KM 10 mnt
7. Sendangharjo 744 km 1 KM 5 mnt
8. Sidomukti 609 km 7 KM 15 mnt
9. Sumberagung 416 km 9 KM 20 mnt
10. Tlogoretno 348 km 2 KM 5 mnt
Jumlah Penduduk
No Puskesmas Desa Laki-laki Perempuan Total
1. Brengkok 5192 5705 10897
2. Brondong 5529 6026 11555
B
3. Labuhan 3855 4012 7867
4. R Lembor 1294 1379 2673
5. O Lohgung 1458 1550 3008
6. Sedayulawas 6691 6706 13397
7. N Sendangharjo 2935 3077 6012
8. D Sidomukti 2061 2373 4434
9. Sumberagung 1368 1399 2767
10. O Tlogoretno 646 714 1360
N
G
1.1.2. Batas Wilayah
Wilayah Puskesmas Brondong berada di Kecamatan Brondong Kabupaten
Lamongan, terletak di tepi jalan raya lamongan Tuban wilayah pantura.
Adapun batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut :
1 Dokter Umum 3 - - 3
2 Dokter Gigi 1 - - 1
3 S1 Keperawatan 2 - 3 5
4 D4 Kebidanan 2 - - 2
5 D3 Kebidanan 13 3 3 19
6 D3 Keperawatan 4 5 3 12
7 SPK 1 - - 1
8 Perawat Gigi - - 1 1
9 Analis Kesehatan - - 2 2
10 Sanitarian - - 1 1
11 Administrasi 9 - 2 11
12 Sopir 2 - - 2
13 Cleaning Service - - 1 1
1.1.7. Gambaran Sepuluh Besar Penyakit
No Diagnosa Penyakit Jumlah
1 Infeksi akut pernafasan atas 3082
2 Penyakit tekanan darah tinggi 2976
3 Peny. Pada sistem otot dan jar. Pengikat 2867
4 Radang sendi serupa rematik 2627
5 Tukak lambung dan usus dua belas jari 2172
6 Penyakit kulit alergi 1178
7 Influenza 1152
8 Penyakit kencing manis 1068
9 Asma 1064
10 Penyakit kulit infeksi 807
VISI :
MENJADI PUSAT PELAYANAN KESEHATAN DI
KECAMATAN DENGAN PELAYANAN PRIMA UNTUK
MEWUJUDKAN MASYARAKAT INDONESIA SEHAT
DAN MANDIRI
MISI :
- MENGGERAKKAN PEMBANGUNAN BERWAWASAN
KESEHATAN DI WILAYAH KERJA.
- MENDORONG KEMANDIRIAN HIDUP SEHAT BAGI
KELUARGA DAN MASYARAKAT DI WILAYAH KERJA.
- MEMELIHARA DAN MENINGKATKAN MUTU,
PEMERATAAN DAN KETERJANGKAUAN YANKES YANG
DISELENGGARAKAN.
- MEMELIHARA DAN MENINGKATKAN KESEHATAN
PERORANGAN, KELUARGA DAN MASYARAKAT
BESERTA LINGKUNGAN.
- MENDORONG KEMANDIRIAN MASYARAKAT UNTUK
HIDUP SEHAT
KEBIJAKAN MUTU :
MOTTO :
BERSINAR
BERSIH, SELAMAT, IKHLAS, NYAMAN, AGAMIS,
RASIONAL
JANJI LAYANAN :
- MAMPU MELAYANI SECARA CEPAT DAN TEPAT
BUDAYA
- MAMPU KERJA :
MELAYANI SECARA AMAN
- MAMPU MELAYANI SECARA PROFESIONAL
- 1. KERJASAMA
MAMPU MELAYANI :SESUAI DENGAN PROSEDUR
- SETIAP KEGIATAN / PEKERJAAN
DILAKUKAN BERSAMA-SAMA UNTUK
MENCAPAI TUJUAN BERSAMA
2. DISIPLIN :
- PATUH DAN TAAT PADA PERATURAN / TATA
TERTIB YANG BERLAKU
3. KONSISTEN :
- MELAKUKAN SEMUA KEGIATAN YANG
SUDAH DISEPAKATI
4. PROPORSIONAL :
-MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN
KETERAMPILAN SESUAI KOMPETENSI
5. RAMAH :
- LEMBUT DALAM BERTUTUR KATA DAN
BERSIKAP BAIK PADA PELAYANAN
6. IKHLAS :
- MELAYANI DENGAN SEPENUH HATI
1.3. STRUKTUR ORGANISASI MANAJEMEN MUTU
Penanggung Jawab
dr. Khoiriyah
Tim Mutu Kredensial Tim Mutu UKM Tim Mutu Upaya Klinis Tim Mutu Managerial
Masfufah, Amd. Keb Lilik IAN, SST dr. Win Fudlatn Thora Ali Sadikin, SH
PROGRAM PENGEMBANGAN
a. Manajemen
b. UKM
N KEGIATAN Target
O
PROMKES
1. Intervensi dan Penyuluhan PHBS pada Pondok Pesantren 100 %
KESLING
2. Cakupan kepemilikan jamban 75 %
GIZI
3 Balita naik berat badannya ( N/D ) 85 %
KESEHATAN IBU DAN ANAK
4 Cakupan K4 95,6 %
5. Cakupan bumil Resti / komplikasi yang di tangani 100 %
KELUARGA BERENCANA
6. Cakupan efek samping 12.5 %
IMUNISASI
7. Cakupan imunisasi ulang pada Balita 80 %
SURVEILANCE
8. Laporan STP tepat waktu 80 %
P2 TB
9. Penemuan suspect penderita TB 34
P2 KUSTA
10. Penemuan Penderita Kusta Baru (Case Detection Rate) 31,4
DIARE
11. Cakupan pelayanan diare 10 %
ISPA
12 Cakupan penemuan pneumonia balita 4.5 %
P2 DBD
13. Angka Bebas Jentik ( ABJ ) pada sasaran 100 rumah/desa >95 %
HIV AIDS
14 Kelompok sasaran yang dijangkau >80 %
c. UKP
Keterangan:
: Alur langsung
: Alur rujukan internal
B. RUANG LINGKUP
Pedoman mutu ini disusun berdasarkan standar akreditasi pukesmas dan persyaratan
ISO 9001:2008, yang meliputi: persyaratan umum, sistem manajemen mutu, tanggung
jawab manajemen, manajemen sumber daya, proses pelayanan yang terdiri dari
penyelenggaraan Upaya Puskesmas, yang meliputi: upaya kesehatan perorangan dan
upaya kesehatan masyarakat.
Dalam penyelenggaraan upaya puskesmas dan pelayanan klinis memperhatikan
keselamatan pasien/pelanggan
Ruang Lingkup penerapan Sistim Manajemen Mutu di Puskesmas mencakup:
1. Jenis Layanan UKP Puskesmas Brondong meliputi:
Pelayanan Poli Umum,
Pelayanan Poli Gigi,
Pelayanan Poli KIA/KB,
Pelayanan Poli Lansia
Konsultasi Gizi
Klinik Sanitasi
Pelayanan Kefarmasian,
Pelayanan Laboratorium
Pelayanan P2M
2. Jenis layanan UKM Puskesmas Brondong meliputi:
Kesehatan Ibu dan anak/KB
Promosi Kesehatan,
Kesehatan Lingkungan
Gizi
P2
ARU (Anak, Remaja dan Usia Lanjut)
Kesehatan Gigi Masyarakat
C. TUJUAN
Pedoman mutu ini disusun sebagai acuan bagi Puskesmas Brondong dalam membangun
Sistem Manajemen Mutu baik untuk penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat maupun
Upaya Kesehatan Perorangan.
A. PERSYARATAN UMUM
Pedoman ini berisi persyaratan umum dalam penerapan Sistem Manajemen Mutu
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).
1. Kepala Puskesmas :
1.1. Menetapkan Sistem Manajemen akreditasi Puskesmas.
1.2. Terhadap keputusan strategis untuk pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu
Puskesmas.
1.3. Memastikan Penilaian Kinerja Puskesmas disetiap proses yang ada didalam proses
bisnis.
1.4. Memastikan ketersediaan sumber daya baik manusia, alat serta bangunan da
informasi yang dibutuhkan untuk mendukung semua proses.
2. Penanggung jawab Managemen Mutu :
2.1. Menerapkan dan memelihara Sistem Manajemen Mutu Akreditasi Puskesmas.
2.2. Memastikan bahwa Persyaratan Umum dalam pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu
ini dimengerti dan dilaksanakan oleh seluruh karyawan.
3. Kepala Sub. Bag. Tata Usaha, Penanggung jawab UKM/UKP dan Penanggung jawab
Program :
3.1. Menerapkan dan memelihara sistem yang berada dibawah tanggng jawabnya.
3.2. Memastikan untuk mengukur, memantau dan menganalisa proses yang terkait
dengan unit masing-masing.
3.3. Melakukan tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan serta melakukan perbaikan
terus menerus.
Do Check Action dan pengendalian proses dilakukan sejak awal. Manajemen mutu PDCA
merupakan sistem manajemen mutu yang berupa siklus dinamis dalam standar ISO 9001.
PDCA adalah proses yang berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan kepuasan
B. PERSYARATAN DOKUMEN
Pedoman ini menjelaskan persyaratan dokumentasi dan pengendaliannya di dalam
penerapan Sistem Manajemen Mutu Akreditasi di Puskesmas Brondong Lamongan.
1. Kepala Puskesmas :
1.1. Menetapkan Kebijakan Mutu.
1.2. Mengesahkan Pedoman Mutu dan Standar Prosedur Operasional.
2. Penanggung jawab Managemen Mutu :
2.1. Menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur Pengendalian Dokumen dan
Prosedur Pengendalian Catatan Mutu.
2.2. Memastikan efektifitas pengendalian Sistem Manajemen mutu sesuai persyaratan
Akreditasi Puskesmas.
3. Kepala Sub. Bag. Tata Usaha dan Penanggung jawab Program :
3.1. Menyusun dan mengendalikan Standar Prosedur Operasional dan dokumen lain
yang berkaitan dengan aktivitas yang berada di bawah tanggung jawabnya,
termasuk aktifitas perubahannya.
3.2. Memelihara Catatan Mutu.
C. PENGENDALIAN DOKUMEN
Pedoman ini mencakup pengendalian dokumen internal dan eksternal yang meliputi
proses usulan perubahan/penambahan dokumen, pembuatan draft dokumen, pembahasan
dokumen, penyusunan dokumen, pemeriksaan dan persetujuan dokumen, percetakan
dokumen, pendistribusian dokumen, penarikan dokumen lama, pengidentifikasian atau
penyimpanan dokumen serta pemberitahuan kepada karyawan tentang dokumen baru.
1. Definisi
1.1. Dokumen Eksternal adalah dokumen diluar organisasi Puskesmas Brondong yang
dijadikan acuan untuk melakukan suatu pekerjaan.
1.2. Dokumen terkendali adalah dokumen yang pendistribusiannya berdasarkan Daftar
Pemegang Dokumen. Apabila terjadi revisi, maka nama-nama yang tercantum dalam
Daftar Pemegang Dokumen tersebut akan diberikan revisi terakhir tersebut.
1.3. Dokumen tidak terkendali adalah dokumen yang pendistribusiannya diluar Daftar
Pemegang Dokumen dan jika terjadi revisi tidak akan diberikan revisi terakhir.
1.4. Masterlist Dokumen adalah daftar dokumen dan data yang berlaku.
1.5. a. Arsip adalah dokumen berisi informasi historis yang timbul dari kegiatan yang
telah di
laksanakan.
b. Tujuan pengendalian arsip adalah untuk memastikan semua data kegiatan dapat di
manfaatkan secara maksimal untuk perbaikan.
c. Arsip dipastikan aman, teridentifikasi dengan jelas, dan ditata dengan rapi
sehingga
mudah dan cepat ditemukan bila diperlukan.
d. Arsip yang ada di unit/ poli dikendalikan oleh sekretariat akreditasi
ADM = Administrasi
UKM = Upaya Kesehatan Masyarakat
UKP = Upaya Kesehatan Program
000 = Sekretariat
001 = Pendaftaran
002 = Poli Umum
003 = Poli Gigi
004 = Poli Kesehatan Ibu dan Anak
005 = Poli Keluarga Berencana (KB)
006 = Poli Lansia
007 = Unit Laboratorium
008 = Unit Gizi
009 = Unit Kamar Obat
010 = Unit Gudang Obat
011 = Unit Imunisasi
012 = Poli Paru
013 = Poli Kusta
014 = Unit Gawat Darurat
015 = Unit Rawat Inap
016 = Unit Tata Usaha
017 = Unit Sanitasi
018 = Unit Promosi Kesehatan
019 = Unit Ambulan
020 = Rekam Medis
021 = Manajemen Peralatan
022 = Manajemen Lingkungan
023 = SDM ( Sumber Daya Manusia)
PRM = Promosi Kesehatan
KSL = Kesehatan lingkungan
GZM = Gizi Masyarakat
KIAM = Kesehatan Ibu dan Anak Masyarakat
KBM = KB Masyarakat
PPM = Pengendalian Penyakit Menular (Diare, TB, Kusta, HIV Aids,
Surveilance, Pneumonia, DBD, Imunisasi)
PNG = Program Pengembangan (Kesorga, Batra, Keswa, UKK, UKS, Indra,
Lansia, PKM, UKGMD)
1. Definisi
1.1. Catatan Mutu adalah catatan yang dibutuhkan oleh Sistem Manajemen Mutu yang
harus ditetapkan dan dipelihara sebagai bukti kesesuaian terhadap persyaratan dan
efektifitas penerapan Sistem Manajemen Mutu.
1.2. Daftar Catatn Mutu adalah daftar yang berisikan informasi tentang identifikasi,
lokasi penyimpanan, metode penyimpanan, dan mas berlaku catatan mutu.
2. Metode penomoran Catatan Mutu yaitu:
Catatan Mutu pada Pelayanan Klinis
F-YN-XX
F : menyatakan Form Catatan Mutu
YN : menyatakan Pelayanan Klinis
XX : menyatakan nomor urut
Catatan Mutu pada Tata Usaha
F-TU-XX
F : menyatakan Form Catatan Mutu
TU : menyatakan Tata Usaha
XX : menyatakan nomor urut
Catatan Mutu pada Tim Mutu
F-TM-XX
F : menyatakan Form Catatan Mutu
TU : menyatakan Tim Mutu
XX : menyatakan nomor urut
Pemusnahan Catatan Mutu dapat dilakukan dengan cara penghancuran. Kepala Sub.
Bagian Tata Ushaa atau Penanggung jawab UKP/UKM mengidentifikasi dan mendata catatan
mutu yang akan diarsip ke dalam Daftar Catatan Mutu lalu menyampaikan salinan Daftar
Catatan Mutu kepada Penanggung jawab Manajemen Mutu. Penanggung jawab unit/program
menyimpan Catatan Mutu dan memeriksa Catatan Mutu jika melewati masa berlaku, maka
meminta persetujuan Penanggung jawab Manajemen Mutu untuk melakukan pemusnahan.
Jika terjadi kerusakan (ketidaksesuaian) pada catatan mutu, maka mengisi formulir Laporan
Ketidaksesuaian dan Penyelesaiannya (LKP) lalu melakukan tindakan perbaikan.
BAB III
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN
1. Komitmen Manajemen
Pedoman ini menjelaskan komitmen manajemen untuk pengembangan dan penerapan
Sistem Manajemen Mutu Akreditasi Puskesmas di Puskesmas Brondong.
1.1. Kepala Puskesmas Brondong :
1.1.1. Menetapkan pernyataan Kebijakan Mutu.
1.1.2. Mengadakan Tinjauan Manajemen secara berkala.
1.1.3. Menyediakan sumber daya yang dibutuhkan dalam penerapan Sistem
Manajemen Mutu.
1.1.4. Memastikan seluruh persyaratan pelanggan dan peraturan yang terkait dengan
pelayanan telah dipahami oleh pihak terkait.
1.1.5. Memastikan adanya pengembangan dan perbaikan berkesinambungan di dalam
Sistem Manajemen Mutu.
1.2. Penanggung jawab Manajemen Mutu :
1.2.1. Memastikan kebijakan mutu dipahami oleh karyawan.
1.2.2. Memimpin tinjauan manajemen yang dilaksanakan dengan Rapat Tinajuan
Manajemen dan minimal dilaksanakan dua kali dalam satu tahun.
1.3. Kepala Sub. Bagian Tata Usaha, Penanggung jawab UKM/UKP mensosialisasikan
kebijakan mutu kepada karyawan terkait.
Kepala Puskesmas mengadakan tinjauan rencana manajemn jika ada perubahan pada
aktivitas pelayanan, terjadi ketidaksesuaian, pelayanan baru, atau adanya aktivitas
Pengembangan Pelayanan Puskesmas.
Sasaran kinerja ditetapkan berdasarkan Penilaian Kinerja Puskesmas yang meliputi
indikator-indikator penyelenggaraan Upaya Puskesmas. Perencanaan disusun dengan
memperhatikan kebutuhan dan harapan pelanggan, hak dan kewajiban pelanggan, serta
upaya untuk mencapai sasaran kinerja yang ditetapkan. Perencanaan mutu Puskesmas dan
keselamatan pasien berisi program-program kegiatan peningkatan mutu yang meliputi:
1. Penilaian dan peningkatan kinerja baik Upaya Kesehatan Masyarakat maupun Upaya
Kesehatan Perorangan.
2. Upaya pencapaian enam sasaran keselamatan pasien.
3. Penerapan manajemen risiko pada area prioritas.
4. Penilaian kontrak/kerjasama pihak ketiga.
5. Pelaporan dan tindak lanjut insiden keselamatan pasien.
6. Peningkatan mutu pelayanan laboratorium.
7. Peningkatan mutu pelayanan obat.
8. Pendidikan dan pelatihan karyawan tentang mutu dan keselamatan pasien.
Wewenang
- Memiliki wewenang penuh untuk menjalankan tugas dan tanggung jawabnya
sebagai wakil manajemen
Tanggung Jawab
- Bertanggung jawab untuk menjamin kesesuaian dan efektivitas implementasi
sistem manajemen mutu
Tugas
- Menjamin sistem dilaksanakan secara efektif pada semua fungsi.
- Menjamin sistem manajemen mutu diperbaiki terus menerus.
- Melaporkan hasil/ kinerja sistem manajemen mutu kepada Top Manjer
- Mengupayakan peningkatkan kesadaran/ pemahaman karyawan dalam
sistem manajemen mutu
- Mengkoordinasikan kegiatan internal audit
Tugas Tambahan
- Melaksanakan semua tugas tambahan yang diberikan oleh pimpinan
Tanggung Jawab
- Bertanggung jawab kepada kepala puskesmas atas hasil audit internalnya untuk
menyelesaikan permasalahan organisasi, terutama ditinjau dari perspektif mutu
dan kepuasan pelanggan dalam rangka meningkatkan kinerja organisasi secara
umum
Tugas
- Merencanakan pelaksanaan audit internal puskesmas, meliputi : pembagian
auditee dan auditor, jadwal pelaksanaan, pembuatan surat kepada wakil
manajemen,
manajemen, menyiapkan semua sarana untuk melakukan audit internal.
- Melakukan tugas audit internal terhadap seluruh poli/ unit yang ada di Puskesmas
meliputi: mengamati proses, meminta penjelasan, meminta peragaan, menelaah
dokumen, memeriksa dengan daftar periksa, mencari bukti-bukti, memeriksa
silang , mewawancarai auditee, melakukan survei, mencari informasi dari sumb
sumber
luar, menganalisis data dan informasi , dan menyimpulkan hasil temuan.
- Melaporkan semua hasil temuan audit kepada ketua tim akreditasi/wakil
manajemen
- Merencanakan audit internal yang akan dilakukan periode selanjutnya.
Tugas Tambahan
- Melaksanakan perintah lain yang diberikan oleh kepala puskesmas
G. Komunikasi internal
Komunikasi internal antar pimpinan/karyawan merupakan kegiatan yang sangat penting
untuk menunjang mekanisme kerja, karenanya sistem komunikasi dipastikan diatur
dengan baik dan menekankan hal-hal sbb:
1. Kepala Puskesmas mengupayakan agar komunikasi dengan bawahannya dipastikan
berjalan lancar.
2. Komunikasi diarahkan untuk peningkatan pemahaman bawahannya mengenai sistem
manajemen mutu.
3. Komunikasi diarahkan agar karyawan memahami target-target pekerjaan yang ingin
dicapai .
4. Komunikasi diarahkan untuk memastikan persyaratan yang telah ditetapkan dipenuhi.
5. Komunikasi internal diatur secara sistematis dan terdokumentasi.
6. Komunikasi internal untuk menjelaskan sistem manajemen mutu kepada karyawan
7. Komunikasi internal membangun kesadaran mutu demi kepuasan pelanggan
8. Penyelenggaraan rapat terkoordinasi dan diatur dengan baik.
9. Kepala Puskesmas mengadakan komunikasi internal dengan seluruh karyawan minimal
1 kali dalam sebulan.
A. Umum
Evaluasi merupakan kegiatan manajemen yang sangat penting dalam rangka
pengendalian suatu proses dan kinerja termasuk evaluasi dalam implementasi Sistem
Manajemen Mutu.
. BAB VI
PENYELENGGARAAN PELAYANAN
4. Penyelenggaraan UKM
a. Pengendalian proses penyelenggaraan upaya
Proses penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat
dipastikan dijalankan secara terkendali.
Kegiatan UKM dilakukan sesuai dengan POA masing masing
program
Pengendalian penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat
dilaksanakan berdasarkan SOP dan dimonitor oleh koordinator program dan
koordinator UKM
Tiap penanggung jawab pogram membuat SOP untuk setiap
tindakan yang dikerjakan.
SOP dibuat untuk membimbing petugas pelaksana agar
dapat melaksanakan kegiatan sesuai prosedur.
Peralatan yang diperlukan untuk proses penyelenggaraan
upaya kesehatan masyarakat dipastikan tersedia dan memenuhi persyaratan.
D. Analisa Data
Data-data proses atau implementasi sistem mutu harus dikelola
dengan baik.
Data dianalisa dengan menggunakan teknik-tehnik yang sesuai,
misalkan menggunakan tehnik statistik.
Analisa data dilakukan oleh Tim Survey Kepuasan
Pelanggan/koordinator unit untuk mengetahui tanggapan pelanggan terhadap
kualitas pelayanan puskesmas.
Analisa data harus mengarah pada pengidentifikasian
ketidaksesuaian, ketidakefektifan dan tindakan-tindakan perbaikan yang
diperlukan.
Data dianalisa untuk memantau kepuasan pelanggan.
E. Peningkatan berkelanjutan
Seluruh karyawan dan pimpinan Puskesmas wajib melakukan
perbaikan secara terus menerus terhadap efektivitas sistem mutu sesuai dengan
tugas, tanggung jawab dan wewenangnya.
Semua perbaikan mengacu pada komitmen yang tertuang dalam
kebijakan mutu, sasaran mutu, hasil audit, analisa data survey kepuasan
pelanggan, tindakan perbaikan dan pencegahan serta Rapat Tinjauan
Manajemen
F. Tindakan Perbaikan/Korektif
1. Tindakan perbaikan harus sesuai dengan penyebab ketidaksesuaian yang
ditemukan.
2. Puskemas mengambil tindakan perbaikan untuk mengurangi penyebab
ketidaksesuaian dalam rangka untuk mencegah ketidaksesuaian terulang lagi.
3. Prosedur perbaikan harus mencakup
Meninjau ketidaksesuaian termasuk keluhan pelanggan.
Menentukan penyebab ketidaksesuaian.
Mengevaluasi tindakan yang dibutuhkan untuk memastikan ketidaksesuaian
tidak terulang.
Menetukan dan menerapkan tindakan yang dibutuhkan.
Merekam hasil tindakan yang diambil.
Meninjau tindakan perbaikan yang diambil.
G. Tindakan Pencegahan
1. Puskesmas menentukan tindakan untuk mengurangi penyebab potensial
ketidaksesuaian untuk mencegah peristiwa tersebut. Tindakan pencegahan harus
sesuai dengan penyebab masalah yang potensial.
2. Prosedur pencegahan harus mencakup
a) Menentukan potensi ketidaksesuaian dan penyebabnya.
b) Mengevaluasi tindakan yang dibutuhkan untuk, mencegah peristiwa
ketidaksesuaian.
c) Menentukan dan menerapkan tindakan yang dibutuhkan.
d) Merekam hasil tindakan yang diambil.
e) Meninjau tindakan pencegahan yang diambil.
BAB VII
PENUTUP
Demikian manual mutu dibuat dan telah disahkan oleh Kepala Puskesmas untuk
dijadikan acuan dalam bertindak dan mengambil keputusan dalam rangka menjalankan
sistem serta tugas dan tanggung jawab masing-masing sesuai dengan kapasitas dan
wewenang yang telah diberikan.
Bagi kami, apabila Puskesmas Brondong lolos dalam Penilaian Akreditasi dan
mendapat Sertifikasi Akreditasi, bukan merupakan hasil akhir dari proses implementasi
mutu, tetapi merupakan awal dari penerapan kualitas secara sistematis dan terorganisir
karena Total Sistem Mutu terdiri dari aspek pelaksanaan implementasi sistem kualitas dan
peningkatan kualitas secara terus menerus
Harapan kami komitmen yang sudah terbentuk tetap terjaga dan tetap kokoh
sehingga improvement learning selalu berjalan untuk memenuhi tuntutan konsumen global.