KODE ETIK FASILITATOR

LEMBAGA AKREDITASI MANDIRI PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN

LEMBAGA AKREDITASI MANDIRI PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN

JAKARTA 2015
 KODE ETIK FASILITATOR

I. KODE ETIK FASILITATOR

A. Umum

Dalam menjalankan tugas akreditasi, semua pihak yang terlibat dalam proses akreditasi
yang diselenggarakan oleh LAM-PTKes, yaitu para fasilitator, asesor, validator, program
studi yang diakreditasi dan penngurus dan staf LAM-PTKes, seyogyanya:

1. memahami dan menerapkan tata cara kehidupan yang baik, sopan dan berwibawa
[Social manners].
2. memahami sifat-sifat perilku dan berbuat secara empatik dalam memberikan layanan
profesional [Personality].
3. tanggap terhadap keragaman nilai dalam masyarakat yang pluraristis, dan
memperhatikan serta menerapkan pesan-pesan moral yang luhur, baik sebagai
individu maupun sebagai anggota masyarakat. [Moral and value system].

4. menghindari pertentangan kepentingan dalam rangka pelaksanaan akreditasi

terhadap semua program dan atau institusi perguruan tinggi [Conflict of interest].

Kode etik ini memberikan aturan mengenai apa yang harus dilakukan, dan apa yang
tidak boleh dilakukan oleh fasilitator, serta memberikan sanksi terhadap pelanggar kode
etik ini. Di samping itu setiap pihak yang terkena sanksi mempunyai hak untuk
mengajukan banding terhadap keputusan tentang sanksi yang dikenakan kepadanya.

B. Kode Etik bagi Fasilitator

1. Fasilitator harus menyatakan secara tertulis bahwa ia bebas dari hubungan kerja
dengan program studi yang akan dibimbing yang diperkirakan atau patut diduga
menimbulkan conflict of interest.

2. Fasilitator harus menolak tugas pembimbingan dari LAM-PTKes, jika fasilitator

yang bersangkutan pernah membantu institusi yang akan diakreditasi dalam
waktu kurang dari dua tahun.

3. Fasilitator harus menolak setiap tawaran untuk bertugas di program studi yang
sedang dibimbing.

1
 4. Fasilitator harus bekerja secara objektif tanpa memandang reputasi program
studi yang dibimbingnya.

5. Fasilitator harus menjaga kerahasiaan setiap informasi/dokumen maupun hasil

pembingan, kecuali kepada LAM-PTKes.
6. Fasilitator tidak diperkenankan mengambil keuntungan pribadi/
keluarga/kelompok dari kegiatan pembimbingan.

7. Fasilitator tidak diperkenankan menyampaikan pendapat pribadi yang

mengatasnamakan LAM-PTKes.

8. Fasilitator tidak diperkenankan meminta atau menerima pemberian hadiah

dalam bentuk apapun yang patut diduga ada kaitannya dengan tugasnya sebagai
fasilitator.
9. Fasilitator tidak diperkenankan mengubah atau memperbaiki data dan informasi,
termasuk hasil penilaian yang berkaitan dengan proses evaluasi yang telah
diserahkan kepada LAM-PTKes.
10. Fasilitator hanya melakukan pembibingan secara on line, apabila ingin
melakukan secara tatap muka harus mendapatkan ijin dari LAM-PTKes.

II. SANKSI TERHADAP PELANGGARAN KODE ETIK FASILITATOR

Setiap fasilitator yang melakukan pelanggaran kode etik dapat dikenakan sanksi
sebagai berikut:
a. Peringatan biasa;
b. Peringatan keras;
c. Pembebasan tugas sementara;
d. Pemberhentian

III. PENUTUP

Seluruh fasilitator wajib mematuhi Kode Etik. Kode Etik hanya berlaku di wilayah
hukum Indonesia dan mulai berlaku terhitung sejak ditetapkannya.

Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal :
Ketua LAM-PTKes

2
 LAMPIRAN KODE ETIK

1. DO AND DON’T BAGI FASILITATOR

2. PERNYATAAN KEPATUHAN TERHADAP KODE ETIK

3
 LAMPIRAN I

KEHARUSAN (DO) DAN LARANGAN (DON’T) BAGI FASILITATOR LAM-PTKes

I. KEHARUSAN FASILITATOR

1. Fasilitator harus melaksanakan tugas pembimbingan dalam koridor sebagai “peer

reviewer”, sehingga harus bekerja secara obyektif tanpa mempertimbangkan
reputasi program studi dan/atau satuan pendidikan tinggi yang bimbingnya. Obyektif
dalam memberikan bimbingan. Membawakan diri sebagai “peer reviewer” yang
berperilaku baik, yaitu, antara lain: jangan sampai berbaik hati yang berlebihan atau
sebaliknya, sehingga pihak program studi merasa tidak nyaman dan proses
pembimbingan berjalan dengan suasana yang kondusif walaupun proses dilakukan
secara online.
2. Fasilitator harus tegas dalam memberikan saran atau kritik yang membangun
kepada setiap program studi yang dibimbing, termasuk yang memiliki nama besar
atau reputasi yang tinggi, jika memang program studi tersebut memiliki masalah atau
hal yang memerlukan perbaikan.

3. Fasilitator harus mendapatkan izin dari atasannya ketika akan melaksanakan tugas
pembimbingan.
4. Fasilitator harus tepat waktu pada setiap perjanjian waktu pembimbingan.
5. Fasilitator harus bersedia menerima dan mempertimbangkan secara sungguh-
sungguh setiap permasalahan yang dikemukakan oleh pihak program studi yang
dibimbingnya.
6. Fasilitator harus menjamin kerahasiaan semua dokumen dan informasi yang
disampaikan oleh program yang dibimbingnya.

7. Fasilitator harus menjamin kerahasiaan hasil bimbingan dan semua hal yang rahasia
(confidential) pada semua tahap dalam proses pembimbingan.
8. Fasilitator harus memperhatikan dan menerapkan tatakrama, sopan santun dan
menghormati serta menghargai tradisi lokal dan adat istiadat asal program studi
selama melakukan pembimbingan.

II. LARANGAN FASILITATOR

1. Fasilitator tidak boleh memiliki afiliasi dengan program studi yang dibimbingnya.

4
2. Fasilitator tidak boleh memiliki komitmen – antara lain berupa janji atau kesediaan
untuk melakukan sesuatu yang tidak pada tempatnya, atau memberikan informasi
yang konfidensial – untuk kepentingan program studi yang dibimbingnya.

3. Fasilitator tidak boleh menerima tawaran untuk terlibat dalam kegiatan program studi
yang dinilainya.
4. Fasilitator tidak boleh memanfaatkan kedudukan dan mengambil keuntungan pribadi
dari kegiatan pembimbingan.

5. Fasilitator tidak boleh bekerja sebagai konsultan akreditasi pada program studi yang
dinilainya.

6. Fasilitator tidak boleh memberi pernyataan pribadi dan atau mengatasnamakan

LAM-PTKes mengenai prediksi hasil pembimbingan program studi yang dinilainya.
7. Fasilitator tidak boleh melakukan bimbingan dengan cara rekayasa terhadap
pengisian instrumen akreditasi agar dapat memperoleh hasil akreditasi yang baik,
atau tidak boleh memalsukan atau terlibat dalam pemalsuan data dan informasi yang
berhubungan dengan pembimbingan.

8. Fasilitator tidak boleh menerima pemberian dan atau hadiah dalam bentuk apapun
pada saat akan, selama, dan atau setelah melakukan pembimbingan program studi
yang patut diduga ada kaitannya dengan tugasnya sebagai fasilitator.

5
 LAMPIRAN II

PERNYATAAN MENYETUJUI DAN

MEMATUHI KODE ETIK FASILITATOR LAM-PTKes

Latar Belakang

1. Fasilitator adalah profesi pilihan dan seseorang dapat dipilih menjadi fasilitator
karena kepakaran dan integritasnya serta memenuhi syarat yang ditentukan sebagai
fasilitator.
2. Fasilitator adalah jabatan kehormatan, jabatan penghargaan atas kepakaran dan
keamanahannya, bukan jabatan struktural dan bukan pula jabatan yang memberikan
keuntungan finansial.
3. Salah satu ciri utama ke-independen-an LAM-PTKes adalah:

1) Adanya fasilitator sebagai peer group/peer reviewer yang melaksanakan proses

pembimbingan secara independen.

2) Adanya kode etik fasilitator yang menjamin pelaksanaan pembimbingan LAM-

PTKes dilakukan fasilitator secara profesional tanpa adanya konflik kepentingan
(conflict of interest).

Kode Etik Fasilitator

1. Fasilitator harus menyatakan secara tertulis bahwa ia bebas dari hubungan kerja
dengan program studi yang akan dibimbing yang diperkirakan atau patut diduga
menimbulkan conflict of interest.

2. Fasilitator harus menolak tugas pembimbingan dari LAM-PTKes, jika fasilitator yang
bersangkutan pernah membantu institusi yang akan diakreditasi dalam waktu kurang
dari dua tahun.
3. Fasilitator harus menolak setiap tawaran untuk bertugas di program studi yang
sedang dibimbing.

4. Fasilitator harus bekerja secara objektif tanpa memandang reputasi program studi
yang dibimbingnya.

6
5. Fasilitator harus menjaga kerahasiaan setiap informasi/dokumen maupun hasil
pembingan, kecuali kepada LAM-PTKes.

6. Fasilitator tidak diperkenankan mengambil keuntungan pribadi/ keluarga/kelompok

dari kegiatan pembibingan.
7. Fasilitator tidak diperkenankan menyampaikan pendapat pribadi yang
mengatasnamakan LAM-PTKes.

8. Fasilitator tidak diperkenankan meminta atau menerima pemberian hadiah dalam

bentuk apapun yang patut diduga ada kaitannya dengan tugasnya sebagai fasilitator.

9. Fasilitator tidak diperkenankan mengubah atau memperbaiki data dan informasi,

termasuk hasil penilaian yang berkaitan dengan proses evaluasi yang telah
diserahkan kepada LAM-PTKes.
10. Fasilitator hanya melakukan pembibingan secara on line, apabila ingin melakukan
secara tatap muka harus mendapatkan ijin dari LAM-PTKes.

Keharusan dan Larangan bagi Fasilitator

Fasilitator harus (keharusan):

1. Fasilitator harus melaksanakan tugas pembimbingan dalam koridor sebagai “peer

reviewer”, sehingga harus bekerja secara obyektif tanpa mempertimbangkan
reputasi program studi dan/atau satuan pendidikan tinggi yang bimbingnya. Obyektif
dalam memberikan bimbingan. Membawakan diri sebagai “peer reviewer” yang
berperilaku baik, yaitu, antara lain: jangan sampai berbaik hati yang berlebihan atau
sebaliknya, sehingga pihak program studi merasa tidak nyaman dan proses
pembimbingan berjalan dengan suasana yang kondusif walaupun proses dilakukan
secara online.

2. Fasilitator harus tegas dalam memberikan saran atau kritik yang membangun
kepada setiap program studi yang dibimbing, termasuk yang memiliki nama besar
atau reputasi yang tinggi, jika memang program studi tersebut memiliki masalah atau
hal yang memerlukan perbaikan.

3. Fasilitator harus mendapatkan izin dari atasannya ketika akan melaksanakan tugas
pembimbingan.
4. Fasilitator harus tepat waktu pada setiap perjanjian waktu pembimbingan.

7
5. Fasilitator harus bersedia menerima dan mempertimbangkan secara sungguh-
sungguh setiap permasalahan yang dikemukakan oleh pihak program studi yang
dibimbingnya.

6. Fasilitator harus menjamin kerahasiaan semua dokumen dan informasi yang

disampaikan oleh program yang dibimbingnya.
7. Fasilitator harus menjamin kerahasiaan hasil bimbingan dan semua hal yang rahasia
(confidential) pada semua tahap dalam proses pembimbingan.

8. Fasilitator harus memperhatikan dan menerapkan tatakrama, sopan santun dan

menghormati serta menghargai tradisi lokal dan adat istiadat asal program studi
selama melakukan pembimbingan.

Fasilitator tidak boleh (larangan):

1. Fasilitator tidak boleh memiliki afiliasi dengan program studi yang dibimbingnya.
2. Fasilitator tidak boleh memiliki komitmen – antara lain berupa janji atau kesediaan
untuk melakukan sesuatu yang tidak pada tempatnya, atau memberikan informasi
yang konfidensial – untuk kepentingan program studi yang dibimbingnya.

3. Fasilitator tidak boleh menerima tawaran untuk terlibat dalam kegiatan program studi
yang dinilainya.

4. Fasilitator tidak boleh memanfaatkan kedudukan dan mengambil keuntungan pribadi

dari kegiatan pembimbingan.

5. Fasilitator tidak boleh bekerja sebagai konsultan akreditasi pada program studi yang
dinilainya.

6. Fasilitator tidak boleh memberi pernyataan pribadi dan atau mengatasnamakan

LAM-PTKes mengenai prediksi hasil pembimbingan program studi yang dinilainya.
7. Fasilitator tidak boleh melakukan bimbingan dengan cara rekayasa terhadap
pengisian instrumen akreditasi agar dapat memperoleh hasil akreditasi yang baik,
atau tidak boleh memalsukan atau terlibat dalam pemalsuan data dan informasi yang
berhubungan dengan pembimbingan.

8. Fasilitator tidak boleh menerima pemberian dan atau hadiah dalam bentuk apapun
pada saat akan, selama, dan atau setelah melakukan pembimbingan program studi
yang patut diduga ada kaitannya dengan tugasnya sebagai fasilitator.

8
Pernyataan kepatuhan

Saya telah membaca, mengerti, memahami dan menyetujui kode etik serta apa yang
harus dan tidak boleh dilakukan fasilitator seperti tertulis di atas. Saya memahami, jika
saya melanggar kode etik dan keharusan serta larangan bagi fasilitator ini, maka saya
bersedia diberhentikan dari proses pembimbingan yang ditugaskan, dan LAM-PTKes
tidak akan menugaskan saya lagi sebagai fasilitator LAM-PTKes.

Tanggal: _____________________________
Tandatangan Fasilitator: ___________________
Nama Jelas: _________________________